Download App
8.06% Castle

Chapter 5: Masalah #3

Saat mendengar berita tersebut aku langsung buru buru kesekolah tanpa makan dan mandi karena yang kupikirkan hanyalah raka!

"Maaf ma rein gak sarapan rein pergi dulu ma!!" ucapku terburu buru sambil memegang tas serta merapikan kancing baju

"tapi rein uang jajanmu! " mama berteriak dengan tangan seakan akan menggapaiku

"maaf ma nanti rein ambil" teriakku dari jauh

"haduhh anak ini kenapa sih tiba tiba begitu"

"kenapa ma? " ucap papa baru selesai bangun tidur sambil mengucak kucak mata

"itu,ada siswa dari sekolah reina yang bunuh diri semalem"

"apa? kamu serius? gak kebanyakan nonton tv kan? " ucap papa terkejut

"ya seriusla gak lihat apa anakmu sampe berlarian ke sekolah, mana gak mandi gak sarapan lagi"ucap mama ngedumel

"wah parah anak itu bisa bisanya sekolah gak mandi kasian temannya" ucap papa menggeleng geleng kepala

"biarin aja tu anak paling temenan ama lastry doang"

Bodohnya aku bisa bisanya pergi kesekolah tanpa membawa uang jajan padahal setidaknya aku pergi kesekolah menggunakan bus!!!!

"Halo lastry!!!! ,sekarang dimana? bisa jemput aku gak?" ujarku panik

"ah iya rein gw ada dirumah, kenapa nih? lo sekarang di mana? " balasnya

"gw ada di halte bus way di jalan peach ayo cepet"

"oke oke sabar gw otw" ia berkata lalu mematikan telfonnya

Setelah menunggu 10 menitan diselingi kepanikan dan masih tidak percaya ada yang bunuh diri akhirnya lastry datang menenangiku

"hei rein gw disini" sambil melambaikan tangan dari seberang

"ah iya bentar las gw nyebrang dulu" ucapku sambil melangkahkan kaki menuju tempat lastry

"syukur lo selamat gw pikir lo kenapa kenapa nelpon sambil panik begitu sorry ya telat 12menit gw belum mandi tadi, habisan lo jugak nelponnya pagi amat" ucapnya sambil masuk ke dalam mobil

"oke jadi gini nih gw ceritain karena kita dah duduk,nah awal mula tu gw lagi mimpi dan mimpi ini tentang drama kerajaan lagi loh ah kek mimpi kemaren pemainnya jugak sama tapi bedanya mimpi kemaren itu ceritain gw ama raka aja gak ada yang lain" ucapku serius

"maaf non memotong cerita tapi ini sudah telat 3 menit atau jalan sekarang non? takutnya saat teman nona bercerita terganggu" ujar pak edi selaku supir pribadi lastry

"oiya saya lupa bilang ya pak, gas aja pak tapi pelan pelan jangan ngebut pak" balas lastry

"oke rein lanjut lagi, btw berarti ini mimpi lo main drakor ama raka udah yang ke dua kali yakan? " tanya dia sambil menatap wajah ku

"yapss tepat sekali, oke lanjut kan dimimpi itu raka bilang kalau dia butuh aku buat hentiin masalah dikerajaannya dan kerajaan kami ini kek kerajaan magic gitu, trus kalau gak salah gw jawab sesuai dialog yang kami mainin intinya tu kek lagi main drama tapi kek real jugak" ujarku serius serta merasa heran dengan mimpi tersebut

"ah lu nih ya makanya jangan ngehalu sebelum tidur kan mimpi lu makin ngadi ngadi wakakakak" ucap lastry seakan akan tak percaya

"iya woi sumpah kan biasanya kalau mimpi gak penting tu ya gak bakalan ingat berarti ini mimpi penting kah? " ujarku sambil meletakkan jari didagu seakan akan kebingungan

"iya jugak tuh ya, oke sekarang kita ke topik yang bikin lo terburu buru pagi ini" balas lastry kepo

"oiya itu gara gara bahas mimpi gw nih ampe kemana mana, kan ya gw sadar dari mimpi itu gara gara emak gw ngagetin padahal kan ya lagi ngumpulin nyawa ,kata emak gw gini reinaa bangun!!! teman mu ada yang bunuh diri dia ngomong gitu teriak teriak udah lah kaget gara gara dobrak pintu gw"

" hah seriuss ada yang bunuh diri? " tanya lastry kaget dan tak percaya

"lo liat gw capek capek lari gak mandi trus gak bawa duit jajan gak sarapan lagi kalau bohongan tu berita fiks gw tampol emak gw" balasku

"hahaha berani lu? kagak kan, gw tebak aja pasti lu lari gara gara keinget raka? iyakan iyakan" ucapnya sambil memajukan wajahnya kedepan ku

"heh mundurin wajah loh, tapi lo gak salah jugak dari situ gw langsung keinget raka" balasku khawatir

"tenang keknya bukan dialah dia dimimpimu aja masih baek baek kan hahaha" ucapnya sambil tertawa

"ah lu mah gak pernah ngerasain crush lo lagi dalam masalah, dan lagi raka tu kan sering dibully gimana gak khawatir las"

"gw pernah kok ngerasain khawatir ke crush tapi bedanya gw khawatir dia malah suka orang lain " balasnya merengut

"hah lo suka seseorang?!!! siapa lass tumben gak cerita, cerita cepettannn " balasku kaget

"ah enggak itu masa lalu gw kelas sd" balasnya sambil mengalihkan pandangan

"oh sorry las" ucapku merasa bersalah

"non maaf mengganggu lagi kita sudah sampai" ucap pak edi sambil membukakan pintu kami

"iya pak makasih ya" ucap kami barengan

"iya non dan temannya non saya duluan kalau begitu" sambil menundukkan kepalanya

"iya pak hati hati" balas lastry sambil melambaikan tangan

"hallo pak satpam" sapaku sambil menundukkan kepala padanya

"eh hallo nak" balas ramah pak satpam

"kami duluan pak" ucap ramah lastry

Setelah meninggalkan gerbang sekolah kami langsung berlarian untuk mengecek apa benar berita yang disampaikan mama, tapi tiba disana kami melihat para polisi berkumpul kaki ku lemas ketika melihat dari kejauhan kaca mata raka yang retak

"hah lastry sumpah ini pasti mimpi tampar gw las, gw gak percaya itu raka" ucapku tak percaya kaki ku lemas aku hanya bisa terduduk meratapi kaca matanya

"heh rein sadar sapa tau itu bukan raka" dia berkata sambil mengguncang guncang tubuhku

"lo liat itu las lo liatt itu kaca mata dia!! " ucapku lemas

"kita tunggu konfirmasi dari guru ya" dia membangunkan ku lalu mengajakku kekelas

Selang beberapa menit aku hanya bisa terduduk lemas di kursi ku bagaimana bisa aku melihat orang yang kuidam idam kan meninggalkan ku duluan,ternyata firasatku benar beberapa menit sebelumnya guru masuk lalu berkata

"mohon doanya supaya amal ibadah raka diterima" ucap buk cinta sambil mengusap air mata

Semua murid yang mendengar itu terkejut termasuk aku sendiri kaget lemas kecewa semua rasa sakit bercampur aduk andai aku bisa mengeluarkan devan dari sekolah ini pasti raka tak mungkin sampai bunuh diri begini

"rein jangan lesu rein" pujuk lastry

"emm gw gpp las" sambil menoleh ketempat devan huh kali ini jugak dia tak merasa bersalah dasar anak berandalan ucapku dalam hati

Guru selanjutnya masuk,hanya lewat 1 jam yang lalu semua normal seakan akan mereka tak perduli raka ada atau tiada mungkin karena raka tak terlalu menonjol?

Menoleh ke arah luna "hmm luna jugak biasa saja" menoleh ke kursi semua murid "apa jangan jangan hanya aku yang merasa bersedih disini? "

"rein rein rein " menarik bajuku

"eh iya las? " tanpa sadar dari tadi ternyata aku termenung

"lo ini ah jangan bengong terus untung guru gak manggil lo"

"sorry las makasih ya" aku berkata dengan ekspresi cemberut

"udah udah jangan sedih lagi siapa tau dia datang dimimpi mu lagi" ucap lastry sembari senyum menghadapku

"ah iya jugak" aku berusaha tersenyum agar lastry tak khawatir

"Hari ini hari aku piket,kami berdua piket dilain hari lastry di hari senin sedangkan aku di hari rabu aku masih tak menyangka raka secepat itu jadi hari ini aku hanya piket bertiga saja biasanya berempat hitung hitung raka udah gak ada ,jadi gak ada semangat hidup,tapi entahla kami akan piket atau tidak" ucapku dalam hati

"oke anak anak jam pelajaran saya sudah selesai jadi terimakasih buat yang sudah memerhatikan saya dan semoga ilmu saya bisa digunakan dengan baik" setelah berbicara lalu meninggalkan kelas

Seketika kelas kembali ribut lalu tiba tiba wakil kelas kami datang

menggeser pintu kelas lalu masuk "anak anak semuanya harap tenang sehabis ini kalian jangan pulang dulu karena ada penyelidikan tentang kematian raka jadi harap tenang" pergi lalu meninggalkan kelas

"eh eh kalian denger gak tadi kita mo diintrogasi" ucap layla

"iya loh kek orang penting didrakor drakor gitu" balas nina exacited

"gilak lu ya lu pikir kek didrakor gtu settingan gtu lu salah kata aja langsung dicurigain" balas bagas

"eh kok lu tau jangan jangan lu ya" balas laras dengan ekspresi curiga

"eh paan sih kan gw sering liat didrakor gitu,bukan berarti gw yang lakuin ah aneh lu" balasnya sambil mengalihkan pandangan

"bilang aja deh itu lu biar gampang gw gak percaya kalau itu masih bukan lo" balas laras sambil mendekatkan wajahnya

menolak wajah laras "paan cuman gara gara gw tau kek gitu malah gw yang jadi tersangka kan didrakor tu banyak ataupun dimovie gw sering nonton jadi kalau gak percaya nonton sana" menghadap wajahnya kelaras

"oh bisa gitu ya?" berbicara dengan nada tak

percaya

"yaiyalah!" balas bagas

"yaelah lu berdua nih dari tadi ributt mulu jangan jangan lu berdua ya? " ucap layla sambil tersenyum

"ni anak dongo yakali itu gw" bela bagas

"iyakan kalau itu gw gak mungkin gw setenang itu! " balas laras tak terima

"eh udah udah kok pada saling nuduh" ujar lastry menenangkan mereka

"hmmm hari ini devan gak ada negur gw,biasanya gak gini tapi rasanya ada yang janggal dan lagi gw masih shock" gumam reina dalam hati

" apa jangan jangan dia itu sebenarnya cemas takut ketahuan? gw udah nebak pasti yang ngebunuh raka itu si devan!! liat aja gw bakalan buktiin!" gumam reina tapi kali ini dia bersemangat

bunyi geseran pintu drrrttt seseorang masuk ke kelas

"hallo anak anak kami dari pihak kepolisian ingin sedikit meminta pengakuan kalian sebelum kematian teman kalian" ucap salah satu dari mereka

"iya pak" ucap serentak sekelas

"baiklah mari kita mulai kalian hanya akan ditanya tanya sedikit saja tapi bedanya kalian harus ke ruang kelas sebelah dan satu satu ya seluruh siswa disekolah ini sudah semua jadi yang tersisa hanya kelas kalian" ucapnya lagi

"oke pak" balas kami serentak

"baik dimulai sesuai absen dan yang memanggil kalian itu wali kelas kalian ya jadi mohon bersabar" ujar pak polisi sambil memanggil wali kelas kami

"absen pertama silahkan pergi duluan,setelah itu kalian boleh pulang" sambil memanggil

Setelah devan, ada sedikit kecurigaan ku karena guru bilang jangan pulang dan tunggu sampai anak sekelas habis dan lagi hari ini piket ditiadakan lebih aneh kan? tapi prasangka ku tak pernah meleset kuduga pasti devan!

"lastry silahkan maju"

"omg ini giliran lastry,tapi giliran gw masih jauh" gumam ku dalam hati

Akhirnya lastry selesai sambil lewat dan anehnya dia dengan wajah cemberut seakan akan habis diancam

"lastry" gapai tanganku saat dia lewat tapi dia menepis tangan ku

"ah lastry" ucapku dengan nada kesakitan,dia tak menjawab bahkan tak melihat ku! lalu pergi meninggalkan kelas, ada apa sebenarnya? kenapa lastry sampai seperti itu?

hai guys makasih banyak buat yang udah baca maaf kalau ini tak semaksimal eps sebelumnya karena eps sebelumnya itu dikerjakan dengan dua author tapi sekarang hanya author alyn saja yang bertahan dan lagi kami tidak up diwattpad lagi, terimakasih!!

selamat membaca:)


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C5
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login