Download App
27.41% Castle

Chapter 17: mimpi #3

"Dulu saat kamu masih berumur 5 tahun kita sering tidur bareng dikasur ini dan kasur ini masih bisa bertahan sampai sekarang padahal umurnya sudah tua,mama membeli ini setelah kamu lahir" jelas mama menceritakan zaman dulu dan kurasa dia benar benar merindukan perkumpulan keluarga

Mama adalah seseorang yang sangat menyayangi keluarga ditambah lagi dia jarang memarahi kami,ketika kami membuat kesalahan dia hanya tersenyum lalu memperbaiki kesalahan kami

Setelah itu aku mendengar suara tangisan dari balik badan mama

"Mama kenapa nangis?" tanyaku kaget kenapa harus tiba tiba menangis

"ah gada Rein mama hanya takut kamu mati duluan meninggalkan mama dan papa mama juga takut jika mama mati duluan meninggalkan kalian sebelum mama melihatmu bahagia" jelas sekali aku mendengarnya langsung tersentuh ditambah lagi suara mama yang bergetar dan dia benar benar menangis

"Iya ma Reina juga takut jika sebaliknya padahal sampai saat ini Reina belum bisa bahagiain mama dan papa" ucapku ikutan sedih dan sebenarnya aku berpikir apa sih yang ku ucapkan sekarang! aku malu 100 turunan

Tidak ada respon dari mama yang kudengar hanyalah keheningan lalu aku tersadar mama benar benar tertidur dengan air mata yang belum terhapus jadi aku memutuskan untuk tidur juga sebelum itu aku mengelap air mata mama lalu menyelimutinya

Baru dua menit aku memejamkan mata tiba tiba aku kebelet buat air kecil lalu aku keluar kamar meninggalkan mama didalam kamar karena kamar mandi ada di samping kamarku sudah pasti aku melewati kamarku dan ternyata terdengar suara ayah yang sedang mengobrol awalnya aku kira ayah sedang mengobrol sendiri ternyata saat aku melihat dari lubang pintu dia mengobrol dengan bayangan dari buku kuno itu!

Dan lagi tanpa sadar aku sudah berdiam 5 menit disitu tiba tiba ayah melihat kearah ku seakan akan merasakan keberadaan ku aku bergegas berlari ke toilet dan bersembunyi dulu hingga keadaan ku tenang

Ketika aku sudah tak takut lagi aku memutuskan lewat jalan ruang kerja papa dan bergegas lari menuju kamar mama dan segera menarik selimutku

Dan hari pun tiba tanpa sadar aku tidur semalam dengan rasa ketakutan kuharap semuanya berjalan seperti biasa

"Mama?" aku memanggil mama yang semalaman tidur dengan ku saat aku melihat kearahnya,kosong mama sedang tidak ada disini lalu aku bergegas keluar pintu sebelum berjalan keluar aku menyadari ada sesuatu janggal yaitu kasur ku yang berubah menjadi kasur single!

"Hadeh dimana lagi aku sekarang" aku mengucapkan tanpa rasa panik setelah mengetahui aku bukan dibumi

"Yasudah aku keluar saja buat melihat situasi"

suara langkah dari kaki ku terdengar dengan keras seakan akan rumah ini memang sudah tua

"Hallo ada orang disini??" teriakku bertanya tanya,aku sengaja melakukan ini agar aku merasa tak sendiri

Tiba tiba ada seseorang datang

"Hallo Lucy sepertinya kau susah bangun bagaimana tidur mu?"

Ternyata suara langkah kaki yang kudengar tadi adalah wanita berkuda yang memanah ku kemarin!

"H-Hallo" aku menyapanya dengan diiringi perasaan yang gugup serta takut akan terulang lagi

"Santai saja Lucy bukan kah aku sudah menganggap mu sebagai saudaraku seperti Biasa adikku tetap selalu menanyai mu"

"Sepertinya adikku orang yang baik aku jadi tak sabar menemuinya" balasku basa basi dengannya

"Apa kau bilang?! kau bilang ingin menemuinya, baiklah" ucap wanita itu dengan nada tinggi lalu tiba tiba menjadi nada rendah yang diiringi senyum yang manis

Hah apa aku salah ucap?? gumamku bertanya tanya pada diri sendiri

"Apa aku ada salah? dilihat dari raut wajahmu nampaknya kau tak suka jika ditanya tentang adikmu"

"Hah.... sepertinya Lucy kau ada terbentur sesuatu ya? dan lagi kau tak terlihat seperti Lucy yang ku kenal" balasnya

mampus aku...kok dia bisa tau ya aku ini Reina bukan Lucy!

"H-hah?" aku gugup dan takut tanpa sadar aku malah menunjukkan kepada nya!

"Sudahlah...adikku telah tiada dan penyebab kepergian nya itu karena mu Lucy! dan sampai saat ini kau dengan mudah melupakannya aku sedih melihat adikku mati ditangan orang yang benar benar dia percayai dan asala kau tahu dia sering menceritakan tentang mu Lucy dan dia berharap agar besar nanti dia akan menjodohkan anak kalian masing masing,namu semua impian itu kau hancurkan dengan mudah! hanya karena tragedi itu andai aku tak pergi andai...." jelas wanita berambut pirang itu dengan diiringi suara tangisannya dan berbagai emosi yang bisa kurasakan,baru kali ini aku melihatnya sedih awalnya kukira dia wanita kuat dan jahat tapi ternyata....aku yang membuatnya begini.

"Hei kuharap kau tak mengungkit adikku lagi Lucy dan kali ini aku tak akan biarkan kau pergi dan aku akan mengirim mu ke neraka!"

"J-jangan ampuni aku nona rambut pirang tolong lah aku bukan Lucy,aku Reina dan sebenarnya aku tak ada hubungan apa pun dengan tubuh ini!"

"Bicara apa kau jangan bercanda Lucy kau bahkan tak mengenaliku dengan asal menyebut nona rambut pirang kau pikir aku apa hah!!!" sahutnya ditambah dengan emosi

"M-maaf jika saya asal memanggil nama anda jika anda tersinggung saya mohon maaf dan tolong biarkan saya pergi!!" ucapku memohon padanya

"Hah...Lucy.... Lucy seru juga, baiklah aku akan biarkan kau kabur sejauh yang kau bisa jika kau masih kelihatan olehku maka itu sudah waktumu" balas wanita itu lalu pergi meninggalkan ku tanpa melepas ikatan ini

"Hei lepas ikatan mu itu sendiri disini kita sebagai musuh bukan teman jadi jangan berharap aku menolongmu" sahut wanita itu sebelum keluar pintu

"Huh..dasar wanita kejam sudahlah ga jelas tiba tiba asal nuduh adiknya mati gara gara gw aneh manusia zaman ga jelas ini" gerutuku dijalan

Setelah selesai mengumpatnya aku langsung berlari ketempat tanpa arah aku pun kebingungan disini hanyalah banyak pepohonan tua!

Hah..hah...hah.. aku pun sulit bernafas dengan ditambah lagi tubuh ini sangat lemah!

kurasa sudah lama tubuh ini diculik wanita itu

"HAHAHA Lucy aku menemukan mu" sahut wanita ini dari ujung dia muncul dengan kudanya serta alat memanah!

Hah curang sekali! aku bergegas berlari karena hanya ada jalan satu yang lurus aku harus berlari kesana dan sampailah kau dijurang

Ini kan mimpi semalam!!! kenapa aku baru menyadarinya sekarang kenapa tidak dari tadi andai saja aku menyadarinya dari tadi mungkin aku sudah bisa menghindar

"HAHAHA lihatlah dirimu Lucy dulu kau begitu angkuh dan sekarang HAHAHAHAHA" ucap wanita itu tertawa terbahak bahak

"Hah sepertinya aku sudah terllau banyak membuang waktu,baiklah ucapkan kata terakhir mu" lanjut wanita itu berbicara setelah tertawa

"AKU BUKAN LUCY!!!!! AKU REINA INGAT REINA!!!!!" teriakku kepadanya dengan meluapkan emosiku

"Aihh...berisik sekali" ucap kesalnya dan langsung memanahku

"Baiklah Lucy kau sudah mati dan tadi nama yang kau sebutkan Reina tunggu kita akan bertemu ditempat mu lahir" ucapan terakhir yang kudengar dari dia sebelum dia mendorongku jatuh ke jurang

"Hah...WANITA SIALAN!!!!" teriakku setelah bangun dari tidurku dan aku kembali ke tubuh asal ku dengan identitas sebagai 'Reina'

Akan kutunggu kau mendatangiku.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C17
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login