Download App

Chapter 21: Terbayang selalu

Plakk !

Tangan mungil itu refleks memukul Firda. "Kau itu benar-benar! aku memang tidak secantik wanita lain sih. Tapi dia selalu mengatakan jika aku ini sangat menarik dimatanya, iya aku rasa begitu!" jawab Marlyna.

"Wah... kau akan jadi mainan lelaki itu selanjutnya. Marlyna siapkan mental mu sekarang, karena mulai besok kau akan dapat serangan yang lebih berbahaya lagi !" ucap Firda dengan tawa kecil yang sangat menyebalkan.

"Aishhh otakmu itu memang dipenuhi hal-hal cabul !" ucap Marlyna dengan wajah julidnya.

"Heh tapi aku sangat penasaran, bagaimana barang milik Andra? maksudku seperti apa bentuknya? lalu apa itu sangat besar?!" tanya Firda dengan wajah penuh rasa penasaran.

Marlyna terdiam, dia memikirkan sebuah pisang dengan ukuran yang sangat besar dan panjang. Namun tiba-tiba entah mengapa pisang itu berubah menjadi sosok Andra yang telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Wah lihatlah! bagaimana? pikiran polos gadis cantik ini berubah dengan cepat?! Andra kau sudah meracuni Marlyna dengan perlakuan mesum mu!

"Ah tidak, otakku sudah sangat kotor! Firda kenapa kau menanyakan hal seperti itu! aku benci dengan hanya memikirkan wajahnya saja! huaaaa!" teriak Marlyna resah.

"Hahaha jangan mengatakan hal seperti itu heh! karena kau pasti juga menyukai malam pertama kalian hahaha!" ledek Firda.

"Ah hentikan! aku tidak ingin membayangkan kejadian itu lagi cacing alaska!" bentak gadis mungil itu keras.

Plakkk !

Satu pukulan keras mendarat di lengan Marlyna, kemudian Firda menggoncang-goncangkan tubuh sahabatnya dengan penuh rasa gemas. Bagaimana tidak? dia cukup iri ketika nasib yang Marlyna lebih beruntung dari pada dirinya, apalagi karena Firda merasa memiliki kecantikan yang lebih wow dari gadis ceroboh ini.

"Aku masih heran, bagaimana bisa lelaki tampan seperti Andra bisa tidur dengan gadis payah sepertimu!" ceplos Firda.

"Aku tidak tahu!" jawab Marlyna.

"Apa kau memberinya woman on top? heh harusnya kau berikan Andra kepuasan. Karena para lelaki pasti menyukai gaya legend itu!"

Marlyna tidak menghiraukan ucapan mesum sahabatnya itu, dia asik membuka box berisi ayam goreng pedas kesukaannya. Tidak ada yang lebih enak kecuali makan cemilan penghilang stress ini, sembari mencari drama baru yang baru Marlyna beli minggu kemarin.

"Kau ingin nonton ini? aku dengar banyak adegan fulgar yang nampak!" bisik Marlyna pelan.

Firda terkejut dan hampir menyemburkan birnya ke wajah Marlyna. "Benarkah? wah kau diam-diam menyimpan film seperti itu kadal mesir!" celetuk Firda.

"Tentu saja!" -memukul paha Firda- "Itu adalah drama kesukaanku, dan kau tahu? pemerannya beuhhh tampan dan ekhem seksi." bisik Marlyna.

Firda tersenyum dengan wajah nakalnya, tanpa basa-basi lagi dia langsung menyuruh sahabatnya untuk segera menyalakan drama bergambar tiga pemuda tampan itu.

Satu persatu ayam berukuran cukup besar itu masuk ke dalam mulut Marlyna, disusul segarnya bir rasa lemon yang Firda bawa. Mereka tertawa dengan riang sembari menonton drama favorit bertema dewasa, melupakan sejenak masalah yang tengah di alami Marlyna. Satu episode demi episode berlalu dengan cepat, kini sampailah pada puncak permasalahan yang terjadi. Sebuah adegan fulgar pun muncul beberapa kali dan membuat dua gadis ini heboh sendiri.

Namun adegan romantis rupanya mengingatkan Marlyna pada apa yang sudah terjadi pada malam itu bersama sang Boss. Ciuman, pelukan sampai sentuhan sensual yang membuat tubuhnya melayang di udara kini kembali terasa. Tanpa sadar gadis ini menelan ludahnya kasar, menatap setiap inci tubuh lelaki kekar yang ada dalam adegan fulgar itu.

Brakkk !

Sosok Andra datang begitu saja melewati pintu kamarnya, dia berjalan menghampiri dua gadis cantik yang termohok karena melihat ketampanannya. Hembusan angin dengan daun-daun kering yang berterbangan menambah indah suasana. Sekarang lelaki itu berdiri di hadapan Marlyna, mengambil ayam goreng pedas yang dipegang gadis ini lalu melemparnya ke arah wajah Firda. Dia menidurkan Marlyna diranjang jelek itu dengan ekstentik kemudian mengelus wajahnya dengan sensual.

"Sayang, kenapa kau menonton hal-hal mesum? jika kau ingin melakukannya lagi katakan saja padaku," bisik Andra dengan suaranya yang khas.

Kenapa dia bisa disini? dan kenapa harus melakukan ini di depan Firda! Andra hentikan! batin Marlyna panik.

Lelaki tampan itu membuka kancing kemejanya satu persatu, memamerkan badan kekar berotot yang sangat indah untuk dipandang. Namun suara resleting lebih mengagetkan Marlyna, dia melihat sebuah celana dalam berwana pink muda dengan motif polkadot. Firda tidak bisa berkata-kata sampai tubuhnya terjungkal ke bawah ranjang karena menyaksikan pemandangan yang sangat luar biasa. Sedangkan Andra masih terus menggoda gadis dibawahnya itu dengan penuh semangat.

"Bagaimana jika kau melihat buah pisang yang kau bayangkan tadi?" bisik Andra dengan suaranya yang lembut.

Jantung gadis ini seakan terhenti, dia menatap tubuh Andra berubah menjadi pisang raksasa dengan otot-otot kekar di bagian tengahnya.

"Setan pisang!!"

Marlyna berguling-guling di atas ranjang dengan mulut yang penuh dengan kunyahan ayam, Firda kaget bukan main melihat sahabatnya itu kejang-kejang seperti orang kerasukan. Dia menepuk-nepuk wajah Marlyna cukup keras sembari menyemburkan birnya.

"Mar? heh setan apa? Marlyna woy sadar! tante Anna Marlyna kesurupan!" teriak Firda panik.

Semua orang serumah dibuat panik dengan gadis satu ini, apalagi dengan sang ayah. Dia sampai menyalakan 100 lilin untuk mengusir roh jahat yang ada di dalam tubuh putrinya. Padahal Marlyna tidak mengalami kesurupan, dia hanya kaget dengan lamunan yang datang menghampirinya.

***

"Ini pak ambil saja kembaliannya!" ucap Marlyna sembari memberikan dua pecahan uang pada seorang supir taksi yang mengantarnya ke kantor.

"Terimakasih kakak cantik!"

Marlyna hanya tersenyum ramah, dia berjalan sembari membenahi rambut dan lipstik yang hampir belepotan karena terburu-buru sewaktu diperjalanan. Setan pisang itu terus muncul dalam ingatannya, sampai-sampai ikut masuk ke dalam mimpi gadis ini juga. Dia tidak bisa tidur semalam sampai akhirnya bangun kesiangan.

Waktu menunjukan pukul 07.25

Semua orang dikantor sudah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, sementara gadis ini masih melirik kesana-kemari karena takut akan dimarahi sang Boss. Namun dia tidak menemukan lelaki gila itu. Marlyna akhirnya bisa bernafas lega sebentar.

"Hey! kau datang terlambat Nona cantik!" ucap Jino sembari menyenggol kecil bahu Marlyna.

"Ah Jino! aku pikir siapa. Maaf ya apa kau sibuk karena aku datang terlambat?!" tanya Marlyna.

"Tidak, lagi pula tuan Andra belum datang. Jadi kita bisa bersantai sedikit, ayo kau mau minum kopi? sepertinya wajahmu lesu sekali." ajak Jino sembari menarik lengan gadis dihadapannya.

Mereka pergi ke dapur perusahaan, Jino membuat secangkir kopi manis untuk gadis berwajah kusut yang sedari tadi bertingkah cukup aneh. Lelaki itu juga sempat-sempatnya mencari tanda merah dileher yang dia lakukan saat dirumahnya. Tapi Jino tidak menemukan itu. Leher jenjang itu masih mulus seperti biasa.

Kemana tanda itu pergi, batin Jino.

Merasa terus diperhatikan, Marlyna refleks menutupi dadanya yang cukup terekspos karena beberapa kancing kemeja yang terlepas. Mata lelaki tampan itu sangat jeli dalam memperhatikan sesuatu yang menarik.

"Heh Jino! aku menggaji mu bukan untuk memperhatikan dada wanita!"

Andra datang bersama dengan Sarah yang menempel begitu erat disampingnya, mereka menjadi pemandangan indah bagi para karyawan dikantor. Namun entah mengapa Marlyna merasa sedikit kesal, dia langsung melotot tajam ke arah wanita yang tersenyum licik itu dengan tangan setengah gemetar.

"Jalang!"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C21
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login