Download App

Chapter 27: 27 Mengagetkan

Aku mengendarai motor maticku satu-satunya yang berwarna merah untuk menemani setiap perjalananku, kemanapun, yang sekarang ini pulang ke rumah seusai bekerja seharian. Perjalanan dari rumahku ke kantor adalah tak begitu jauh. Sekitar 45 menit saja sudah sampai rumah. itu pun bisa kurang jika aku sedang ngebut. Ketika aku sampai di halaman rumahku, aku tersontak kaget melihat penampakan yang berada disana, tidak biasa, ada dua mobil mewah terparkir rapi disitu, sungguh aku tak pernah lihat ada tamu di rumahku yang semewah ini sebelumnya. Ada siapa di rumahku? selama ini tidak pernah ada rekan atau teman Ayah yang main ke rumah dengan mobil-mobil mewah seperti ini? kenapa Ayah atau Ibu tidak ada yang memberitahu aku?. Jantungku berdebar selama aku melangkahkan kaki semakin dekat dengan pintu rumahku.

Bagaimana kalau itu adalah keluarga Royan? apa yang harus aku lakukan di hadapan mereka, belumlah apa-apa wajahku sudah memerah ketakutan dan memendarkan aroma sendu, aku tak akan mampu berkata-kata ketika menghadapi mereka semua. bagaimana ini?. Pintu rumahku tampak setengah tertutup dan setengah terbuka, jadi aku masih bisa mengintip dari kajauhan untuk sedikit tahu siapa sosok yang berada di dalam. Aku mengendap-endap perlahan, aku dengar mereka semua tertawa-tawa renyah entah sedang membahas apa, aku tak begitu bisa mendengarnya, tapi aku bisa melihat dengan jelas dari luar, duduk paling pinggir adalah seorang wanita cantik luar biasa yang benar-benar terawat, wajah putih mulus juga semua kulit sekujurnya, tangannya bergerak-gerak dengan kukunya yang memakai kutex merah menyala, mengenakan gaun yang bagiku elegan untuk dilihat, dari samping hidungnya mancung dan bibirnya sangat mungil, siapa dia ya?. Oke! aku akan masuk saja.

"Assalamu'alaikum"

Suaraku memecah perbincangan mereka semua, membuat semua berhenti berbicara dan segera semua pandangan menuju ke arahku dengan tatapan sumringah, sepertinya memang aku sedang ditunggu. Semua menjawab salamku berbarengan.

"duduklah Nez, kami membicarakan tentang kamu" ucap Ayahku setelah aku salim kepada kedua orang tuaku itu, aku yang tak punya pilihan atas perintah Ayahku pun segera ikut duduk, dalam keadaan belum mandi dan masih kusut ini. Aku menatap wanita tadi dari jarak yang cukup dekat, benar-benar cantik dan mulus Ibu-ibu ini, make up nya pas dengan wajahnya dengan bulu mata yang sangat lentik, pasti sangat mahal untuk biaya perawatan tubuh dan kulitnya setiap bulan, dia tampak muda dari usianya yang mungkin seusia ibuku, wajahnya berseri-seri, tak lebih terkesima lagi ketika aku melihat Pria paruh baya disampingnya itu juga, ya ... mungkin suaminya, dia sebagai Bapak-Bapak juga bisa aku bilang Ganteng dan berwibawa sekali, kulitnya juga sama putih seperti bukan orang asli indonesia, berbeda jauh dengan warna kulit ayahku, pasti ada keturunan Blasteran dari garis-garis wajahnya, badannya tegap dan jauh lebih tinggi dibanding ayahku, rambut yang agak pirang nampak rapi untuk di pandang. Ayahku kenal dimana ya? dan siapa mereka. kenapa sangat akrab sekali. Hatiku kian tak menentu.

Yang membuat aku makin tercengang lagi adalah ... tiba-tiba muncul Royan dari balik tirai ruang tengah rumahku, seketika nafasku seakan terhenti, ternyata dia baru saja dari kamar mandi. Ternyata benar dugaanku, dia menatapku terus dari arah itu sampai dia mendekat dan duduk di sebelah Pria paruh baya di depanku ini, pasti Papanya.

"Hai Nez, menatapnya kok seperti itu? persis saat kencan pertama kita. ahahah" Kencan pertama!!! ketemu sekali juga aku langsung mendamprat dirimu!!! Huh, kesalnya ... dia kata itu kencan. "Jangan kaget, mereka Papa Mamaku, kami menunggu undangan dari Ayah, ternyata baru bisa terlaksana hari ini, kamu telah lama menunggu ya?" goda Royan semakin membuat mimik wajahku memucat, yang seakan mampu membaca apa yang ada dalam otakku, di jawabnya secara langsung.

"Jangan marah juga, karena tidak ada yang mengabarimu lebih dulu, aku yang melarang untuk mengabarimu. Aku suka kejutan. Lagi aku ingin Papa Mamaku juga tahu bagaimana parasmu ketika alami tanpa polesan, sepulang kerja adalah kondisi yang sudah melelahkan, jadi pasti wajah tidak akan sempat dipoles-poles lagi karena belum mandi kan? itu tak masalah buatku, malah terlihat ayu" semua sontak tertawa kegirangan dan aku hanya tetap diam dan benar saja, tak dapat berkata-kata apa-apa,

"Aku ingin mereka tahu bagaimana kamu pertama kali menemuiku, ya seperti ini Ma, Pa, wajah kusam, penampilan juga tidak menarik, yang makin enggak bisa dilupakan dia ketus sekali Ma, kaget sekali aku! baru pertama wanita bersikap begitu di hadapanku, benar-benar tak memperdulikan Image-nya. Kebanyakan perempuan akan di manis-maniskan dan bicara dilembut-lembutkan untuk menarik hati pria yang dia temui. Kebanyakan wanita yang menemuiku akan ke salon berjam-jam dan memakai pakaian terbaiknya dengan polesan yang bertumpuk-tumpuk agar terlihat cantik! sungguh berlebihan, tapi dia berbeda. Dia, yang seperti kemarin, membuat aku jatuh hati kepadanya, menampakkan diri apa adanya. bahkan suaranya keras sekali tak ada lembut-lembutnya, aku makin tertarik sama dia, dengan tahu keaslian wataknya akan mempermudah Royan menjalani ikatan pernikahan nantinya, daripada kenalan bermanis-manis tapi pas tau aslinya kayak singa kan?" lanjutnya diiringi tawanya.

"Hahahaa..." semua ikut tertawa terbahak-bahak dengan kelakar yang dibuatnya, apanya yang lucu, semua tertawa terpingkal-pingkal, sedangkan aku sudah ingin menangis saja berada disini. Dia berbicara terus tanpa berhenti, aku juga tak tahu apa yang akan aku utarakan dalam situasi yang canggung ini.

"Begitulah Royan, setelah mengenalmu, kamu terus yang dia ceritakan, padahal jujur saja ya Riyanto, aku memberi beberapa pilihan gadis untuk Royan pilih, dia sudah temui semuanya, tapi hanya Inez__Putrimu yang jadi pilihan hatinya, aku pun merasa itu tepat, kamu gadis yang cantik dan baik, penurut juga banyak tersimpan hal yang baik pada dirimu" ucap Mamanya.

"Iya, bahkan aku sampai kaget melihat perubahan drastis dari Royan, dia jadi anak yang rajin dan lebih baik setelah mengenalmu" tambah Papa dia. Apakah mereka keluarga type yang sama? semuanya suka menggoda. Aku jadi bingung, perasaan aku tak melakukan apa-apa kepadanya, bahkan ketemu saja tidak ada satu jam, hanya umpatan yang aku lontarkan, kenapa mereka memuji-muji aku? sungguh keluarga yang enggak jelas,

"Katakan sesuatu Inez, jangan malu" Royan lagi-lagi menggodaku. Aku merasa seperti dalam ruangan kelas dan ditunjuk oleh guru untuk maju padahal aku kondisi sedang habis tertidur, bingung dan tak menentu, tapi semua menatap menuju ke arahku seakan menungguku mengucapkan sepatah kata.

"Aku ... aku mau tanya ke Tante"

"eits, Mama ... jangan Tante, nanti kita kan segera jadi keluarga" Sela Mama Royan seketika. "Iya, Ma ... aku lihat keluarga kalian sangat high class, bagaimana bisa mencari calon dari orang yang sepertiku, rasanya aneh dan pasti banyak wanita-wanita berkelas yang mau dengan Royan?" aku katakan saja apa yang aku ingin tanyakan. Lagi-lagi keluarga Royan tertawa-tawa lagi mendengar pertanyaanku. Apakah ada yang salah?


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C27
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login