Download App

Chapter 2: part 2

*** Gavin ** flashback

Pagi harinya Gavin dan istrinya sarapan bersama mereka akan segera di karunia buah hati meski pernikahannya bukan atas dasar cinta karna di jodohkan, Gavin sudah menerima pernikahannya dan mencoba membuka hatinya untuk istrinya terlebih lagi bakal ada calon bayi yang akan lahir ke dunia.

tiba-tiba perut istrinya sakit dan mengeluarkan darah awalnya ia hendak berdiri namun saat berdiri sudah ada darah mengalir dibawah pahanya, "aduh,duh, aww" siren kesakitan, Gavin yang sedang makan berhenti melihat istrinya yang sedang kesakitan.

"kamu kenapa hah". Gavin cemas dan panik, "mas sakit mas tolong aku" siren menggigit bawah bibirnya, tanpa bicara lagi Gavin membopong istrinya, Bu Rosa melihat putranya yang sedang terburu-buru membawa istriny, "sayang kenapa ada apa dengan siren?" Gavin berteriak pada satpam agar segera membukakan pintu, Gavin melaju dengan kecepatan tinggi, tanpa ia sadari tak melihat rambu lalu lintas ia menerobos lampu merah dan ia pun tanpa sengaja menabrak seorang ibu yang hendak menyebrang. namun karna ia ingin menyelamatkan istri dan anaknya ia hanya berhenti sebentar untuk memastikan kondisi ibu tersebut, Gavin mengutus Rafael untuk mengurus korban yang ia tabrak, "tolong urus korban yang aku tabrak," Gavin langsung menuju rumah sakit untuk menolong istrinya.

***

sesampainya di rumah sakit Gavin meminta suster untuk segera membawa istrinya di berikan pertolongan, dokter memutuskan untuk di Operasi cesar, setelah 3 jam dokter akhirnya keluar dan memanggil keluarga dari pasien "dengan keluarga Bu siren?" Gavin buru-buru menjawab "iya saya suaminya, gimana keadaan istri saya dok?" dokter menarik nafasnya "bayi anda selamat berjenis kelamin perempuan, namun sayang, saya minta maaf tidak bisa menolong istri anda." seperti mendengar petir di siang hari " a..apa dok istri saya meninggal?" Gavin gemetar mendengarnya ia tak percaya istrinya telah berjuang demi putrinya Gavin merasa bersalah istrinya telah berjuang mendapatkan hati Gavin namun setelah Gavin mulai mencintai istrinya justru pergi meninggalkan dirinya serta putrinya. "saya minta maaf pak, dan kami turut berduka atas kepergian istri anda" dokter meninggalkan Gavin seorang diri.

**flashback off**

sudah 4 tahun berlalu kini Gavin menjalani kehidupannya bersama putri tercintanya, tak pernah terpikir olehnya untuk menjalin kasih dengan wanita manapun meski banyak wanita yang mendekati, bahkan Marsela teman sewaktu kecilnya dulu masih menaruh harapan pada Gavin, ia sangat mencintai Gavin.

***

Adelia berjalan kaki ia hendak mencari kerjaan di bawanya map berwarna coklat di tangannya, hatinya sedang berbunga-bunga karna Reza akan melamar dirinya besok malam, baru saja menutup telpon ia di tabrak oleh pengendara sepeda motor, ponselnya terjatuh, map coklat yang berisi CV dirinya berhamburan bahkan sampai ada yang basah karna jatuh di lubang air genangan jalan, Adel menangis "ya Allah CV punyaku" Gavin yang saat itu sedang melintas ia kemudian menolong Adel, Gavin membantu Adel berdiri, ia juga memungut satu persatu CV milik Adel. Gavin memegang bahu Adelia untuk membantunya berdiri "makasih, saya bisa berdiri sendiri?" Gavin tersenyum "tenang aku ga bakal ngapain kamu dan ga mungkin modusin kamu" Adelia masih dengan pendiriannya untuk tidak mau di bantu "kamu sendiri aja ga bisa jalan begitu biar aku antar, kamu mau kemana?"

"aku ada janji dengan teman di cafe cofie" Gavin tersenyum "biar aku antar sekalian aku juga lewat".

***

sampai di cafe cofie Adel berterima kasih pada Gavin "makasih ya uda nolong aku" Adel menahan rasa sakit di pergelangan kakinya " sama-sama, saya permisi kalo begitu" Gavin meninggalkan Adelia ia mendengar Adel menggerutu sepatunya rusak "yah sepatuku rusak lagi". Adel terkejut ada pria datang mengantarkan sepatu untuk dirinya "maaf mba saya ingin mengantar kan ini," Adel bingung "apa ini"

"tidak tahu mba tadi ada pria yang menyuruh saya mengantar kannya kemari" Adel tersenyum " makasih ya" ia melihat secarik kertas bertuliskan 'mudah-mudahan sepatu kamu pas di kaki kamu, saya liat sepatu kamu rusak' "mas emm" saat hendak menanyakan pada kurir tersebut sudah tak ada lagi. "wah bagus banget sepatunya pasti ini mahal," Adel tersenyum.

***

malangnya nasib Adel ia menunggu lama Reza di cafe cofie tersebut namun setelah 3 jam lebih Reza tak datang menemui Adel justru ia menerima pesan Reza tak bisa datang menemuinya. Adel kecewa dan ia memutuskan pulang ke rumahnya. sesampainya dirumah ia melihat rumahnya begitu ramai, dari taxi ia seperti melihat Reza bersama kedua orang tuanya. "seperti mobilnya mas Reza" sambil menyodorkan uang ke supir taxi tersebut "makasih ya pa". Adel turun dari taxi online tersebut, begitu masuk rumahnya ia melihat adik tirinya Eca tersenyum penuh kemenangan, "mba Adel ko baru pulang sih baru aja mas Reza datang melamar aku nih lihat seserahannya dan 20 hari aku akan melangsungkan pernikahan.

bersambung

***


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login