Download App

Chapter 34: SSRoE 34 Pencarian terakhir

SSRoE 34

...

Kalau harus mengerahkan seluruh sisa tenaga yang Elle miliki untuk mencari Mutiara Hitam yang tersisa, sangat tidak mungkin Elle selesaikan tepat waktu. Oleh karena itu, Elle memutuskan untuk berbagi rahasia dengan Pangeran Ellder.

Namun, Elle berubah ragu pada detik terakhir.

"Jika kamu harus berbagi rahasia sebaiknya saat kalian menikah." komentar Etter seperti tahu dengan pemikiran Elle.

"Menikah dengan Pangeran Ellder katamu? Itu adalah satu hal dari seribu hal yang tidak mungkin terjadi." elak Elle marah.

Bagaimana mungkin Etter bisa berbicara seperti itu saat Elle masih belum hilang rasa sedih akibat kehilangan suami dan anaknya baru-baru ini?

Mungkin Etter benar-benar tidak memiliki hati nurani!

"Jika kamu bisa melewati kematian maka menikah dengan seorang Pangeran bukan sesuatu yang mustahil. Di Planet lain juga ada Pangeran Katak, kamu bisa memilih salah satunya untuk kamu nikahi." kekeh Etter keras. Seakan lelucon yang Etter ucapkan dengan mulutnya sendiri sangat lucu.

Sebaliknya, Elle sangat marah dan berusaha menangkap Etter yang tiba-tiba menghilang.

"Bukan saatnya untuk bercanda. Kamu harus membantuku menemukan Mutiara Hitam yang lain, Etter!" teriak Elle dalam hati.

Dan, menit berikutnya mereka sudah berada di salah satu gudang penyimpanan senjata Kekaisaran Solar. Ada beberapa bangunan yang digunakan sebagai gedung penyimpanan senjata dan Elle sedang berada di Gedung Utama.

"Tidak ada yang tahu. Bahkan CCTV tidak akan mampu menangkap gerakanmu." bisik Etter sebelum meninggalkan Elle di ruangan penuh senjata sendirian.

"Tetap saja. Itu tidak menambah rasa takutku berkurang." gerutu Elle, salah satu tangannya meraih Pedal Perak yang tertancap di dinding beton.

Lokasi Pedal Perak itu tidak biasa dan sangat aneh. Dari penglihatan Elle yang sedang memakai Jubah Ninja bisa diartikan itu adalah salah satu kunci dari tempat persembunyian. Atau tempat yang dipakai untuk menyembunyikan sesuatu.

Dengan gesit, Elle menarik Pedal Perak tanpa suara. Terdapat bongkahan simetris dari dalam dinding. Sesuatu terbungkus rapi dari dalam celah yang sempit seukuran kepalan tangan. Hati-hati Elle mengambil bungkusan hitam tersebut.

Secara perlahan Elle membuka bungkusan hitam itu dan mengambil Mutiara Hitam yang terlihat kurang bersinar. Entah kenapa Elle merasa sedih melihat Mutiara Hitam di tangan kirinya. Namun cepat-cepat Elle memasukkan Mutiara Hitam itu ke dalam saku Jubah Ninja dan mengembalikan kotak kecilnya ke tempat semua.

Perasaan sedih itu masih membayangi perasaan Elle. Dan tanpa terasa beberapa titik air mata jatuh di pipi Elle. Susah payah Elle menahan diri untuk tidak menangis. Perasaan Elle campur aduk tidak menentu karena sebuah alasan yang tidak masuk akal.

"Bagaimana bisa Mutiara Hitam ini membuatku seperti orang yang paling menderita?" gumam Elle kepada diri nya sendiri.

"Dan itu memang Mutiara Hitam paling muram diantara semua Mutiara Hitam yang pernah ada di dunia." balas Etter tanpa menunjukkan diri.

Sementara menahan dirinya untuk tidak terus menerus menangis, Elle harus mencari keberadaan Mutiara Hitam lain di Aula Utama Istana Kaisar Paddu. Elle bergerak ke bagian samping gedung megah tersebut dan berpura-pura membersihkan beberapa bunga Mawar Putih.

"Dari sekian tempat yang pernah aku datangi, Aula Utama Kaisar memang yang paling indah. Namun entah kenapa aku tidak bisa merasa bahagia di tempat seindah ini? Atau karena keberadaan Mutiara Hitam atau karena ambisi Kaisar yang terlalu besar sampai para Pelayan tidak bisa bernapas dengan tenang?" gumam Elle kepada dirinya sendiri.

"Sekali lagi itu bukan urusanmu, Elle. Fokus saja dengan pekerjaanmu dan jangan banyak bicara. Karena semakin kamu tahu sebuah rahasia maka semakin kamu tidak bisa mengabaikannya. Dunia memang tidak seindah di layak kaca atau drama percintaan. Kamu harus berjuang untuk bisa bernapas dengan tenang. Demi dirimu sendiri." sahut Etter dengan nama mengejek.

Hati dan logika Elle saling berbenturan mendengar ucapan Etter. Memang demikian hukum dunia dan setelah Elle berhasil selamat dari kematian dirinya semakin yakin. Kalau dunia pada dasarnya tidak pernah baik-baik saja.

Elle harus kuat demi mendiang putrinya atau pun mendiang suaminya. Elle harus bisa menyelesaikan misi dari Etter. Membawa dunia pada keseimbangan yang sebenarnya. Jangan pernah Elle berpikir untuk mundur atau berhenti ditengah jalan.

Nyawa Elle adalah taruhannya. Dan tidak ada waktu untuk berbelas kasih kepada siapa pun. Elle sangat mengerti dengan keadaanya saat ini.

Terlebih lagi, Pangeran Ellder sudah menunggu Elle di istana. Mereka harus segera bersiap-siap untuk melarikan diri dengan pesawat yang Pangeran Hector siapkan.

"Benar. Aku harus segera menemukan Mutiara Hitam yang lain. Aku harus segera bergegas." pekik Elle pelan.

Menyusuri sudut-sudut Istana Utama Kekaisaran, Elle dengan hati-hati memeriksa setiap sudut ruangan yang terlihat mencurigakan. Hingga Elle tiba disebuh ruangan kecil namun terlihat cukup bersih.

Semua perabotan di dalam ruangan itu tertutup kain putih dan tidak terlihat adanya satu titik debu. Perasaan Elle tiba-tiba merasa tidak enak. Entah kenapa Elle merasa ruangan ini baru saja dikosongkan.

Benar saja, tidak berapa lama Elle mendengar ada langkah kaki mendekat. Elle segera bersembunyi di dalam salah satu lemari besar. Dengan siaga Elle bersiap jika ada keadaan darurat terjadi.

"Pangeran Ellder tidak memiliki sekutu di dalam istana ini atau di tempat mana pun di dunia ini. Jadi jangan pernah berbicara sesuatu yang tidak memiliki dasar. Jika kamu tidak mau bernasib sama dengan Pelayan Sebelas kemarin. Kamar Pelayan Sebelas hanya sebatas kamar tidur. Tidak akan ada benda aneh di tempat muram seperti ini. Jadi kamu juga harus ingat kalau tabiat Selir Weyya bisa sewaktu-waktu berubah dan mengusir Pelayan manapun yang tidak disukai." bisik salah satu pelayan yang sudah berumur.

Sementara satu pelayan yang usianya lebih muda hanya mengangguk sesekali dengan tetap menutup mulutnya rapat-rapat.

"Tapi, kenapa kita harus sangat takut kepada Selir Weyya sementara kita masih memiliki Permaisuri Lica?" bisik pelayan yang lebih muda memberanikan diri.

Dari pertanyaan saja bisa ditebak kalau pelayan yang lebih muda itu baru beberapa bulan masuk ke dalam istana sebagai pelayan. Jadi sangat wajar gadis malang itu tidak tahu apa-apa tentang kelakuan Selir Weyya yang akan selalu dibenarkan oleh Kaisar Paddu.

"Jangan pernah membahas nama dua orang itu ditempat ini. Bahkan dinding dan batu pun memiliki telinga dan mungkin saat ini sedang melaporkan kepada tuannya." balas pelayan yang lebih tua dengan membungkap mulut pelayan muda tersebut.

"Baik. Saya tidak akan mengulangi itu lagi. Maafkan saya."

"Sebaiknya minta maaf untuk dirimu sendiri. Berdoa saja nyawamu selamat kali ini." dengus pelayan yang lebih tua lalu mereka berdua meninggalkan ruangan muram tersebut.

-TBC-

cerita Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505


CREATORS' THOUGHTS
Ningsih_Nh Ningsih_Nh

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!

Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C34
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login