Download App

Chapter 2: Akan Menikah Besok?

Asia merasa heran mengapa orang tuannya tiba-tiba menghubunginya lewat pesan dan mengatakan akan datang sini besok padal uang untuk bertahan hidup di kota cukup mahal dan kedua orang tua Asia sangat suka berhemat.

"Apakah aku tidak salah baca pesan?" ucap Asia yang merasa heran.

"Kau pasti akan sedikit kaget dengan kejutan yang aku buat sayang, tapi ini adalah jalan terbaik agar kau terus terikat dengan ku." batin Bilal yang saat ini tersenyum kecil.

Bilal sengaja mengatakan pada orang tua Asia jika mereka telah mengalami hubungan serius dan Asia bahkan saat ini tinggal dirumahnya dan orang tua Asia yang merupakan tipe yang kuat agamanya akhirnya memutuskan untuk datang besok setelah lamaran dadakan Bilal yang melamar Asia langsung lewat orang tuanya tanpa diketahui gadis cantik itu.

Karena sebelumnya handphone Asia berada ditangan Bilal selama beberapa hari lebih tepatnya pada saat gadis cantik itu demam Asia sama sekali tidak bermain handphone semua waktunya habis untuk Sholat, istirahat dan makan saja.

"Sejak kapan kamu ada disini?" ucap Asia yang kaget karena Bilal tiba-tiba telah ada tepat disampingnya ada saat Asia menoleh kesamping jarak wajah mereka begitu dekat walaupun Bilal menunjukkan raut wajah datar tapi laki-laki yang berkulit eksotis ini cukup tampan darai jarak dekat dan Asia baru menyadarinya saat ini.

"Baru 360 detik yang lalu." ucap Bilal yang yang membuat Asia kaget karena Asia sebelumnya tidak merasakan ada kedatangan seseorang sekitar 6 menit yang lalu.

Asia yang tersadar jarak mereka yang terlalu dekat dan mereka dari tadi saling berpandangan yang membuat Asia sedikit bergeser menjauh karena merasa sangat malu dan canggung dengan jarak sedekat ini.

"Emmmmmmm, sekarang aku telah sembuh tolong izinkanlah aku pulang karena aku memiliki beberapa masalah yang ku selesaikan. Aku pasti akan menggantikan kebaikan Anda dilain waktu tapi tidak bisa untuk saat ini karena aku tidak punya cukup uang." ucap Asia yang saat ini bahkan sangat yakin gajinya akan dipotong karena Asia yang telah izin sakit selama 3 hari tanpa mengirimkan surat.

"Baiklah tapi aku tidak ingin kau membalasnya dengan uang." ucap Bilal yang akhirnya setuju karena Bilal yakin jika calon istrinya ini pasti akan kembali padanya nanti.

"Lalu aku harus membalas dengan apa?, aku tidak sekaya dirimu....," ucap Asia yang merasa bingung ditambah lagi masalahnya saat ini bertambah karena Asia lupa belum bayar uang kontrakan walaupun uangnya ada di dalam sana sia uang dari paket nyasar beberapa waktu lalu.

Asia tau jika perawan dari orang kaya sekelas bilal pasti sangat mahal. ini saja Asia tidak pergi ke rumah sakit hanya dirumah mungkin jika sampai dirawat di rumah sakit Asia yang seorang perawat akan ditertawakan banyak orang karena Fakta besar dimana seorang perawat yang biasa merawat pasien saja bisa sakit dan trauma akan jarum suntik.

"Tentu saja kamu harus membalasnya dengan menjadi milikku." Batin Bilal yang saat ini sangat ingin mengatakan hal itu tapi mulutnya bungkam hanya memandangi gadis mungil yang saat ini terlihat sangat menjaga jarak dengannya padahal saat demam Asia bahkan berani untuk memeluknya.

Terkadang Bilal bingung dengan gadis mungil yang begitu sangat ajaib dan mengemaskan ini terlihat begitu sangat cantik walaupun terkadang begitu pasif dan seolah terlihat seperti orang bodoh padahal faktanya Asia justru terlalu pintar dan selalu memikirkan hal-hal yang kadang begitu rumit sehingga membuat gadis cantik ini sedikit lama dalam mengambil keputusan.

"Kamu boleh pergi dan ingatlah jangan terlalu memikirkan hal-hal simpel terlalu mendalam yang memberatkan pikiran mu." ucap Bilal yang membuat Asia merasa heran laki-laki tampan ini seakan mengetahui isi kepalanya.

"Baiklah terimakasih, Assalamualaikum." ucap Asia yang tentu saja pergi dengan diikuti oleh Bilal dari belakang gadis mungil itu.

"Waalaikumussalam aku sendiri yang akan mengantarkan mu, Kamu sangat ceroboh jika sendirian aku tidak yakin kamu bisa melewati hal ini dengan mudah." ucap Bilal yang sebenarnya sengaja melakukan hal itu agar dapat bertemu dengan orang tua Asia yang pasti akan segera datang beberapa sat lagi di kosan Asia karena permintaan Bilal.

Jangan tanyakan jika Hanna yang merupakan sahabat dekat Bilal tidak mengetahui hal ini bahkan Hanna yang perusahaan orangtuanya berkaitan dengan Bilal terpaksa membantu Bilal untuk melakukan sebuah rencana yaitu menghiasi rumah kontrakan sederhana Asia ini yang sebenarnya telah di beli oleh Bilal untuk mempermudah rencananya.

"Aku bukan anak kecil selama ini aku selalu melewati hari-hari ku dengan baik-baik saja walaupun memang aku dibantu oleh Hana dalam hal bersosialisasi." ucap Asia yang merasa sangat kesal karena Bilal memperlakukannya seperti anak kecil.

Asia lupa jika dia hanya membaca pesan dari orang tuanya dan belum membalas pesan itu tapi karena handphone Asia dalam model senyap sehingga Asia tidak mengetahui jika banyak pesan masuk di handphonenya Yanga ada dalam tas sandangnya.

Asia terlalu sibuk berbicara atau lebih tepatnya sedikit berdebat kecil dengan Bilal yang sangat menyebalkan bagi Asia bahkan Asia tidak bisa membayangkan jika hidupnya akan lebih dari tiga hari dengan Pria yang menyebalkan ini yang selalu saja mengatur hidupnya setelah beberapa kali pertemuan mereka yang sedikit membuat mereka dekat.

"Kamu banyak memiliki orang kepercayaan mengapa tidak menyuruh mereka saja?" ucap Asia dengan kesal karena Asia tidak suaka tiba-tiba didiamkan seharusnya Asia yang biasanya mendiamkan banyak orang karena Asia memang sosok pendiam tapi. kali ini Asia menjadi sedikit cerewet karena Bilal yang merupakan seorang Tuan Muda Tampa yang misterius dan sedikit susah ditebak.

Bilal tidak akan mungkin menyuruh laki-laki lain untuk menggantikannya menjadi calon suami Asia yang merupakan salah satu keinginan besarnya. Bilal masih cukup waras untuk tidak akan mungkin membiarkan laki-laki lain dekat dengan gadis cantik yang akan menjadi calon istri dan ibu dari anak-anaknya ini.

"Mereka sibuk." ucap Bilal dengan malas yang sengaja mengatakan hal itu karena merasa sedikit kesal pada Asia yang ternyata tidak merasa senang saat Bilal sendiri yang mengatakannya padahal banyak wanita diluar sana yang rela mengantri hanya untuk bisa memiliki kesempatan hanya sekedar bisa berbicara dan mendapatkan perhatian lebih dari seorang Bilal yang tampan dan kaya raya di usia muda.

"Sok Cuek banget. Kamu pikir aku bodoh." batin Asia yang tentu saja saat ini mengetahui jika Bilal hanya mengatakan alasan yang tidak masuk akal karena orang kepercayaan Bilal sangat banyak mana mungkin mereka bisa menolak keinginan Bilal yang merupakan seorang Tuan muda yang tanpa dan kaya raya ini.

Setelah beberapa saat dalam perjalanan Asia merasa kaget karena mereka handphone yang ada dalam tas yang saat ini ada dipeluknya terasa bergetar yang menandakan ada panggilan masuk langsung saja membuat Asia mengangkatnya.

"Assalamualaikum, Ayah tumben....," ucap Asia yang terpotong.

"Waalaikumussalam, dimana kalian nak kami sudah ada dikontrak mu. Bukannya kata calon mantu ayah kalian akan menikah besok?" ucap Soleh dengan suara yang terdengar begitu penasaran dengan bahagia. Sedangkan Asia begitu kaget dan memastikan jika yang berbicara adalah Ayahnya atau bukan tapi dari kontak masuk sudah tertulis jelas nama kontak "Ayah Ku".

Asia langsung saja menolak ke arah Bilal yang masih fokus menyetir serta Bilal terlihat biasa saja. Asia baru saja ingin menuduh laki-laki yang menyebalkan itu tapi tidak jadi karena Asia tahu masalahnya ini terlalu pribadi dan Asia tidak ingin melibatkan Bilal yang nanti membuat hutang budinya semangkin banyak jika Asia salah tuduh akan memperburuk hubungan baik mereka yang baru berteman.

"Hallo putriku...., kau masih disana kan nak?" ucap Soleh yang membuat Asia tersadar jika saat ini panggilan dari ayahnya masih berlangsung.

"Maaf Ayah." batin Asia yang terpaksa memutuskan panggilan karena bingung harus menjawab pertanyaan dari Ayahnya. Hanna juga tidak belum membalas pesannya dari tadi yang membuat Asia begitu khawatir dengan sahabatnya itu.


CREATORS' THOUGHTS
Chesi_putri Chesi_putri

Jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote. Terimakasih.

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login