Download App

Chapter 68: UnKnown

"Kepala sekolah, ini hari pertama mereka, membuat mereka pergi ke sana pada hari pertama mereka?" Mubai

"Ingat, kalian semua monster, bukan orang biasa. Karena Anda adalah monster, Anda akan memiliki metode budidaya yang mengerikan." Flender

"Semangatmu semua berbeda, jadi kalian masing-masing juga memiliki metode kultivasi sendiri. Apa yang Akademi dapat ajarkan kepada Anda adalah bagaimana menggunakan roh Anda dengan lebih baik, membantu Anda mendapatkan cincin roh yang lebih baik, memiliki pengalaman pertempuran yang lebih banyak lagi, sejauh mungkin mengembangkan potensi Anda sendiri. Sisanya adalah pengetahuan tentang semua aspek roh, serta keadaan Spirit Masters di Benua. Di antara hal-hal ini yang perlu Anda pelajari, yang paling penting adalah pengalaman bertempur."

"Dengan kekuatan level yang sama, jumlah pengalaman pertempuran adalah kunci untuk menentukan kemenangan atau kekalahan. Hanya dengan pertarungan berulang-ulanglah Anda mampu sejauh mungkin mempromosikan kemampuan Anda untuk beradaptasi dalam pertempuran. Karena itu, kelas pertamamu, berkelahi. Dan tempat itu, adalah ruang kelasmu. "

"Mendaftarlah, biyayanya 10 koin Emas."

Setelah itu Flender mulai menjelaskan aturannya dan membuat mereka masuk dan memberikan Syarat agar mereka bisa mencapai lencana perak untuk bisa lulus.

Flender juga menjelaskan dan menunjukan nama-nama yang tertulis di dindinh kolosium, yang menandakan nama mereka yang telah gugur di sana.

Pertarungan di sana di bagi menjadi

Satu vs satu.

Dua vs dua dan kelompok vs kelompok.

Setiap peserta juga hamya bisa mengikuti Satu jenis pertandingan dalam sehari.

Yang berarri satu orang hanya memiliki kesempatan bertarung Tiga kali sehari.

Mereka mulai dengan pertarungan satu lawan satu yang dengan mudah mereka semua memenangkan pertarungan itu.

Zed bahkan melawan Seorang dengan Esensei bertarung panda dengan mudah melawannya dan hanya menggunakan satu pukulan tanpa menggunakan Esensei spirit nya.

Setelah itu Zed membentuk tim Dua orang dengan Mubai karena dia sudah masuk Spirit Expert.

Lawan mereka adalah tim dua orang dengan Esensei bertarung kura-kura tpe pertahanan dan satunya pengguna Deger atau belati tipe kecepatan.

"Aku akan serahkan tipe kecepatan itu padamu aku akan menangani tipe pertahanan. Bagai mana.." Mubai.

"Tak masalah.." Zed

Kemudian Zed dan Mubai memasuki arena.

"Mulai..!!" Wasit mengumumkan awal pertandingan nya.

Lalu Baik Mubai dan Pengguna Deger itu mulai melesat.

Zed hanya berdiri di sana dan pasir yang entah dari mana mulai melesat mengikuti Dai Mubai dan memblokir serangan pengguna Deger itu.

Mubai langsung melesar ke arah manusia kura-kura itu yang langsung menggunakn Skil Spirit ke duanya.

Pertahanan kura-kura besi.

Mubai juga menggunakan skil Spirit gelombang cahaya macan putihnya untuk menyerang

Di sisi Zed, pengguna Deger itu terus melesat mencoba menyerang Zed namun setiap serangannya hanya di tahan oleh Pasir milik Zed.

Lalu Zed menggunakan pasirnya untuk memukul pengguna Deger itu keluar Arena dengan mudah dan kemudian Zed hanya menyaksikan Mubai yang masih mencoba menghancurkan pertahanan lawan..

"Apa kau butuh bantuan..??" Zed yang saat ini mulai makan makanan yang ia beli di jalan tadi.

"Tak perlu akan aku akhiri ini.. Perubahan macan putih berlian.." Mubai

Melihat perubahan itu lawannya juga menggunakan Skil Spirit nya yang ke Tiga.

"serangan nadas angin kura-kura besi.."

Namun Mubai bisa menghindarinya dan memberikan serangan ke arah perut lawannya yang membuat lawannya terlempar keluar arena.

"Lumayan.." Zed

"Ayo kita kembali.." Mubai

Setelah itu di saat yang sama pertandingan Tang San dan Xiao Wu juga selesai.

Mubai yang mendengar ZhuQing akan melawan Tangsan pun menghampiri tang san dan memintanya untuk sedikit mengalah.

Dan hasil pertandingan nya adalah kemenangan Tang san karena ZhuQing yang tau tangsan tak bersungguh-sunghuh pun mengalah.

Dan itu membuat ZhuQing marah ke Mubai karena tau bahwa Mubai lah yang menyuruh Tang san mengalah.

"Apa kau yang menyuruh Tang San mengalah..?" ZbuQing

"Ah.." Mubai

"Mengganggu saja, kau pikir kau siapa..??" ZhuQing

Setelah itu Sesampainya di Akademi, mubai yang masih marah bertemu RongRong dan oscar yang sepertinya sudah baikan.

"ohh kalian sudah kembali..

Dimana Flender."

Dai Mubai yang ditanya oleh RongRong pun tak menanggapi karena masih marah.

Merasa di cueki RongRong mulai menggoda dan mengejek Mubai.

"Hai, muka Zombi..!! Aku bicara padamu.."

"pergilah..!! Jangan menggangguku..!" Mubai

RongRong yang marah terus mengejek Mubai yang menambah emosinya.

"Aku Tau.. Kau bertengkar dengan si kecil Qinh..?? Apa aku benar..??"

RongRong

"Bukankah rumornya kau orang yang Romantis.? Haisss... Ternyata itu cuma sebatas Rumor."

Mubai yang dalam ke Adaan marah pun tak dapat menahan emosinya lagi

"Rreaaagghhhhh...." dia melepaskan energi Rohnya yang membuat RongRong terpental karena nya.

Dengan Sigap Oscar meloncat dan menangkapnya. Di bantu oleh Tang San

*Dragon's Touch*

Lalu Zed kali ini.

"Tangan pasir.."

Sebuah tangan terbuat dari pasir menangkap oscar dan RongRong agar tak terjatuh ke batu di belakangnya.

"Mubai Hentikan.. Kita ini teman Sekolah.." Tang san

"Baiklah Aku memberimu wajah kali ini Tang San." Mubai.

"Ning RongRong sebaiknya kau ingat, lainkali takan aku biarkan..!!"

Setelah itu Mubai pergi dari sana.

"Hoohoohloo. Pertunjukan yang menarik." Zed.

*Dai mubai beraninya kau melakukan ini padaku. *Gumam RongRong

"Zed bantu aku membunuh sialan itu.." Aku bayar berapa pu. .. "

" Tunggu tunggu dulu.. Aku tau kau kaya dan punya uang.. Tapi apa kau bisa menanggung akibatnya..?? Maksudku apa keluargamu bisa menanggungnya setelah ini..? Membunuh orang biasa mungkin kau takan perduli tapi membunuh pangeran apa kaubyakin sanggup. ? "

" Nona kecil yang manja, sebaiknya kau batalkan pikiranmu.. Jika kau melakukannya aku jamin klan kebangganmu itu pun mungkin takan mampu menanggung akibatnya..

Haaiisss... Jika aku adalah Ayahmu, aku akan menamparmu sampai setengah mati.. Dasar manja.. " setelang mengatakan itu Zed pergi dari sana..

*Pangeran..?? * Gumam Tang san yang mendengar itu.

RongRong tak terlalu memperhatikan kata-kata Zed tentang identitas Mubai hanya memperhatikan dia menghinanya juga. Yang membuatnya semakin kesal..

" Tang san, aku tau kau sangat Hebat.

Bantu aku membunuh dua orang itu.." RongRong kembali berusaha meminta bantuan Tang san kali ini.

"kalau kau mau, kau bisa menjadi VIP di klan Tujuh Harta Menara Kaca."

"Dengan bantuan dari Tiga Klan teratas di belakangmu, kau pasti akan terkenal dan berjaya di masa depan."

"Di dunia ini, tak semua bisa di beli dengan uang dan kekuasaan. Kalau kau masih berpikir berada di puncak dunia, sebaiknya kau pergi. Di sini bukan tempatmu.." Setelah mengatakan itu Tangsan dan Xiao Wu pergi dari sana.

"Oscar, kau akan membantuku kan..?" RongRong

"Emm.." Oscar hanya menggelengkan kepalanya

"Oscar..??" RongRong

"Tang San dan Zed benar, kalau kau tak bisa mengubah keeribadianmu. Tempat ini tak cocok untukmu." Oscar

"Bukankah Kau menyukai.?? Kau bahkan tak mendukungku..!!" RongRong

"Saat pertama kali aku melihatmu, aku berfikir kau seperti Seorang peri. Ternyata aku salah.."

"Di matamu semua orang hanyalah pelayan. Aku tidak ingin menjadi salah satunya."

"Kalau kau tidak berubah, memiliki teman hanyalah akan menjadi mimpi buatmu.."

Setelah mengatakan itu Oscar berjalan seakan Akan seperti seorang yang patah hati.

Meninggalkan RongRong di sana terduduk sedih sendirian merennungkan semuannya

*Aku.. Apa aku memang salah..?? * Gumam RongRong sambil mulai menangis

Zed yang sebenatnya tak pergi dari sana dan mengawasi semuanya dari jauh di balik pohon hanya tersenyum masam.

*Aku harap kau akan berubah setelah ini.. Ya walaupun kejam ini satu-satunya cara merubah sifat Naif dan manjanya itu.. Kalo aku tak tau sifatnya di masa depan, aku mungkin sudah membunuhnya.. * Gumam Zed

"Sudah lah aku akan kembali saja dan berlatih,tadi pagi aku sudah mencapai level tujuh puluh lima mungkin aku bisa sampai pada level Tujuh puluh tujuh pagi besok."

Lalu Zed kembali ke kamarnya dan mulai berlatih lagi..

.

.

.

. . ________=Skip=_______

KeEsokan harinya

Zed kembali bangun pagi-pagi buta lagi. Lalu dia mulai berlari keluar Akademi seperti sebelumnya.

Zed sekilas melihat RongRong masih di luar namun tak memperdulikannnya dan mulai berlari lagi keluar Akademi

*Zed.. * Gumam RongRong saat melihat seseorang yang berlari keluar dari Akademi pada pagi buta seperti ini.

*Dia benar-benar berlari keliling kampung pada pagi hari..?? Bahkan belum ada orang yang bangun saat ini dan dia sudah mulai berlatih.. *

*Apa aku memang terlalu manja seperti katanya..?? *

Zed tak menyadari pikiran RongRong dan terus melanjutkan rutinitasnya, pagi ini kekuatannya telah mencapai peringkat tujuh puluh tujuh dia menambah berat pada gelang miliknya menjadi masing-masing Seratu kilogram sekarang.

Saat ini berat di badannya telah mencapai Empat ratus kilogram.

Matahari sudah mulai naik saat Zed menyelesaikan Seratus Lima puluh putaran kali ini dan dia juga mendengar suara bel berbunyi dari arah Akademi

*Toong.. Toongg.. Toong..

"Sialan aku kelupaan.. Aku belum sarapan lagi.."

"Aku akan telat kalo begini, akkhh..

Sudah lah aku akan minta tahu oscar lagi saja nanti.."

Di lapangan saat ini Flender berdiri di depan para siswa kecuali Zed yang masih di jalan dan Oscar yang belum bangun.

"Dimana Zed dan Oscar, apa mereka masih belum bangun..??

Tang San bangunkan Dia, tanpa Oscar kita takan bisa memulai kelas kita kali ini.." Flender

"Baik pak kepala.." Tang san

Namun sebelum Tang san pergi

"Selamat pagi makhluk manis.. Aku sudah datang.." Oscar

"Kau terlambat kenapa yidak mati saja sekalian.." Mubai sambil memukul Oscar

"Emm.. Aku.." Oscar

"Dia sedang patah hati maafkan saja.." Gendut

"Bukannya yang di campakan kamu..?" Mubai

"Makannya aku maunkau memberiku lebih makan siang padaku.." Gendut

"Kau juha mati saja sana.." Mubai

Flender yang mendengar peekelahian mereka pun semakin marah

"Cukup..!! Waktunya Belajar.."

Semua orang langsung diam.

"Di man Zed..??"

"Emm.. Sepertinya tadi pagi aku. Melihatnya pergi lari keluar Akademi.." Ucap RongRong pelan.

"Baiklah kita tinggal saja dia..

Pelajaran Hari ini cukup mudah. Setiap dari kalian hanya Harus memakan Tahu Oscar." Flender

*Aappaaa... * Semuanya

"Oscar buat beberapa Tahu dan tarus di nampan ini." Flender telah menyediakan Nampan besar di atas gentong air.

"Baik Pak. Tahu Lembut dan manis..!!"

Lalu Oscar membuat banyak sekali tahu di atas nampan.

"Siapanyang pertama mau mencicipi tahu manisku..??"

"Aku tak mau.." Xiao Wu

Tak ada satupun siswa yang maju mencobanyan

"Jangan mempertanyakan instruksi ku, kalo kalian tak mau mending kalian pergi dan pulang kerumah."

"Wahh.. Makanan.. Berikan padaku.."???

Tiba-tiba ada seseorang berambut putih langsung lari ke depan dan makan tahu oscar yang sangat bau itu seolah-olah sedang menikmatinya..

"Zed...??" Semua orang.

"Ada apa..?? Aku lapar dan baru kembali berlari... Jadi karena ada makanan maka biarkan aku sarapan dulu.." Zed bicara sambil terus memasukan makanan ke mulutnya.

Lalu setelah itu RongRong maju kedepan..

"Aku akan memakannya...!!"

Lalu RongRong mulai makan juga

"Berikan aku yang lain.."

Setelah itu.

"Aku sudah makan Tahu dan bawang mu. Rasanya tidak buruk" RongRong

"Ehh.. Terima kasih." ucap Oscar ketakutan dengan ekspresi RongRong

"Hemm.. Oscar tahumu sesikit berbeda sepertinya dari kemaren.." Zed

"Apa kau naik level...??"

Semua orang terkejut mendengar kata-kata Zed.

Lalu Flender memakannya juga dan dia merasakan Esensei levelnya meningkat.

"Kau sudah melewati level Tiga puluh..??"

"iya, aku baru melewatinya pagi ini.. Aku berniat mengatakan pada kalian tapi.."

Semua orang kagum dengan oscar, terutama RongRong

"Oke.. Kalian semua pulanh dan kemasi barang kalian. Besok kita akan melakukan misi."

"untuk preatasi oscar, kita akan berburu monster Esensei dan Halo Esensei, lokasinya.

Hutan Star Dou."

.

.

. BERSAMBUNG


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C68
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login