Download App

Chapter 2: Chapter 2 Awal Perjalanan

Cerita Sebelumnya : Ryuu berpamitan kepada Ayah Yugou dan Yugou..

"Saya mohon pamit untuk melanjutkan perjalanan saya, sehat selalu kalian semua..."

Yugou pun menghampiri Ryuu dan memberikan kue untuk perjalanan Ryuu nanti.

"Ah, terimakasih atas kuenya, ini lebih dari cukup. Saya sangat menghargai ini." ujar Ryuu.

Yugou berkata, "Suatu saat, datanglah kembali kesini lagi."

Ryuu pun menunduk dengan hormat kepada mereka dan berterimakasih.

"Aku akan pergi sekarang, sampai jumpa lagi." pamit Ryuu.

Ryuu pun bergegas memulai perjalanan pertamanya. Ryuu pergi ke sebuah kota yang sangat ramai dan maju. Begitu banyak orang yang pergi bersenang-senang di berbagai tempat. Ryuu pun pergi ke tempat perbelanjaan. Ryuu mencari sebuah Syall dan sebuah Jaket tebal. Karena keadaan kota disitu sangat dingin , turun salju, sehingga menutupi jalanan. Ryuu pergi tidak jauh dari kota itu untuk mencari tempat bermalam.

Dia bertemu seorang perempuan yang duduk sendirian di bawah pohon.

Ryuu menghampirinya dan berkata, "Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Ryuu.

Wanita itu hanya menoleh ke arah Ryuu dan wanita itu sedang menangis.

"Ada apa dengan mu? Apa yang terjadi?" tanya Ryuu cemas.

Wanita itu pun menghapus air matanya dan menjawab dengan nada penuh kesedihan,

"Aku sedang merindukan keluarga ku, keluarga ku telah di bantai iblis 2 tahun lalu,

Saat itu aku pergi mencari tanaman obat di atas pegunungan. Setelah aku selesai mencari beberapa obat untuk ku racik, aku melihat seisi rumah ku penuh dengan darah, iblis telah membunuh keluarga ku, kini aku meninggalkan rumah itu untuk menghilangkan rasa pahit yang ada di diri ku."

Ryuu ikut prihatin atas terjadinya keluarga wanita itu. Dia tidak tahu bagaimana cara untuk menghibur wanita ini. Akhirnya Ryuu pun mengajak wanita itu untuk mencari sebuah rumah yang tidak jauh dari lokasi itu. Karena wanita itu tidak mempunyai rumah, wanita itu pun mengikuti Ryuu untuk mencari sebuah tempat persinggahan. Wanita itu melihat Ryuu dari belakang, ada sebuah pedang yang dia sarungkan di punggungnya.

Wanita itu pun berkata, "Hei, aku bahkan belum memperkenalkan nama ku, oh ya nama saya adalah Misaki Watabane."

Wanita itu bertanya, "Apakah kau seorang pemburu iblis? Terdapat sebuah pedang punggung mu."

Ryuu pun berhenti berjalan dan mengatakan kepadanya, "Saya bukan pemburu iblis , suatu saat saya akan bergabung menjadi seorang pemburu iblis." dan Ryuu pun melanjutkan perjalanannya.

Misakii bertanya kepada Ryu, "Kenapa kau ingin menjadi pemburu iblis?"

Ryu menjawab, "Aku ingin menjadi pemburu iblis karena aku tidak ingin ada orang bernasib sama seperti ku, adikcku tewas di bunuh iblis, maka dari itu aku ingin membalaskan kematian adik ku untuk menjadi pemburu iblis."

Misaki Pun terdiam sejenak karena Ryuu mengalami hal yang sama dengannya. Ryuu kehilangan adiknya .

Setelah mereka melanjutkan perjalanannya, mereka berdua melihat ada tempat peristirahatan, tempat itu adalah sebuah gudang yang telah di tinggali oleh warga setempat. Mereka pun akhirnya bermalam disana.

Misaki menghidupkan api unggun untuk menghangatkan badan mereka. Sedangkan Ryuu mencari buruan untuk di jadikan makan malam bersama Misaki. Ryuu melihat ada seekor bebek, dan ia pun bergegas untuk menangkapnya. Setelah bebek itu berhasil tertangkap, Ryuu pun kembali ke tempat peristirahatannya. Setibanya Ryuu sampai di tempatnya, Misaki pun menyambutnya dengan suara yang lembut dan ramah, "Ternyata kamu sedang mencari makanan ya."

"Hm, aku pergi ke hutan untuk berburu makanan , dan ini hasil buruan ku." jawab Ryuu seraya menunjukkan seoker bebek tangkapannya itu kepada Misaki.

Misaki pun mengambil bebek itu dan memanggangnya. Setelah bebek itu sudah matang di panggang, mereka pun makan malam bersama.

Ryuu menatap Misaki dan bertanya

"Sudah berapa lama kamu sendirian seperti ini?"

"Aku bahkan tidak tau sudah berapa aku hidup sendirian, karena aku tidak pernah ingin memikirkan hal seperti ini. Aku hanya melanjutkan hidup saya sebagai pencari obat, aku mengobati orang-orang yang sakit, dan membuat racikan untuk menangkal iblis yang datang ke rumah." jawab Misaki.

"Ternyata kau seorang peracik obat yang handal, ya? tidak heran bagi ku jika kamu bisa bertahan sendirian saat malam seperti ini." ujar Ryuu

Misaki pun bertanya tentang keluarga Ryuu

"Ryuu, kamu tadi menceritakan adik mu tewas di bunuh iblis , lalu di manakah ayah dan ibu kamu? Kamu belum menceritakannya pada ku."

Ryuu pun terdiam sejenak, lalu menjawab, "Ibu ku sudah meninggal karena sakit yang dia derita. Dan ayahku pergi meninggalkan kami... Sebelumnya ayah ku bilang kepada kami jika dia ingin jalan-jalan keluar sebentar

Setelah itu ayah ku pun sudah tidak kembali ke rumah lagi. Ayah ku meninggalkan aku dan adik perempuan ku."

"Lantas mengapa kau tidak mencari ayah mu, Ryuu?" tanya Misaki

"Aku mendengar cerita dari orang-orang bahwa ayah ku menghilang dan tidak di temukan keberadaannya." jawab Ryuu

Misaki pun merasa prihatin atas yang telah terjadi di keluarga Ryuu

"Sudah saatnya kita istirahat, sudah larut malam, aku tidur duluan."

Ryuu melihat Misaki mengeluarkan sebuah barang seperti bubuk dan menaburkan di tanah-tanah sekitar area Misaki tidur.

"Hey, apa yang sedang kau lakukan? Apakah kau sedang menanam sayur?" tanya Ryuu terkekeh sendiri.

"Dasar bodoh, ini adalah penangkal iblis, ke mari dan ambillah barang ini, lalu taburkanlah di sekitar tempat mu untuk tidur nanti." kata Misaki.

"Oh..., baiklah akan ku taburkan." jawab Ryuu lalu ia pun menaburkannya di sekitar area dia tidur nanti.

Misaki melihat Ryuu menaburkan bubuk di sekitarnya, dan sekali lagi dia mengoles bubuk itu ke badannya.

"Hey bodoh.. bubuk itu bukan untuk di olesin ke badan, kenapa kau begitu bodoh?" gerutu Misaki.

Ryuu pun tidak peduli dan terus menggosok ke badannya.

"Aku gunakan ini supaya aku terlindungi dari iblis-iblis yang datang mengganggu ku." ucap Ryuu.

Ryuu pun merasa senang dan bangga menggosok bubuk pemberian Misaki itu ke badannya.

Lalu, ia pun berkata dengan bangganya, "Sepertinya aku sudah sangat aman menggunakan ini."

"Dasar bodoh , obat itu akan membuat badan mu gatal-gatal jika kau menggunakannya seperti itu." ucap Misaki.

"Sepertinya besok aku akan merasa kerepotan untuk mencari obat gatal Ryuu." kata hati Misaki dalam hati.

Dan mereka pun tidur pada malam itu, Setelah mereka sudah tertidur pulas

Seketika pohon-pohon sekitar tertiup kencang.

Ryuu pun terbangun dan merasakan aura negatif yang akan datang ke tempat ini. Dengan cepat Ryuu membangunkan Misaki yang sedang tertidur pulas.

"Misaki... bangun, keadaan sekarang tidak bagus untuk bagi mu untuk tidur, karena kita sedang dalam bahaya. Aku merasakan beberapa iblis datang menghampiri kita." ucap Ryuu.

**BERSAMBUNG**


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login