Download App

Chapter 3: Chapter 3 Pertarungan

Cerita Sebelumnya : "Misaki..bangun, keadaan sekarang tidak bagus untuk bagimu tidur, karena kita sedang dalam bahaya

Aku merasakan beberapa iblis datang menghampiri kita." kata Ryuu cemas.

"Jika iblis datang, biarkan saja, obat yang kamu taburkan cukup kuat untuk melindungi kita, apalagi sampai kamu mengoleskannya ke seluruh bagian tubuh mu itu. Otomatis si iblis pun takut menghampiri mu, begitu juga dengan diri ku. Jadi kamu tidak usah panik begitu." kata Misaki.

"Tidak.. aku merasakan kekuatan iblis ini cukup kuat, kita tidak bisa mengalahkannya dengan obat buatan kamu saja, mungkin obat ini akan berfungsi kepada iblis-iblis kelas rendahan. Tapi tidak untuk iblis yang datang ke sini tempat kita sekarang ini."

2 iblis datang ke tempat lokasi tersebut..

"Aura ini.. aku bisa merasakannya, berapa manusia yang telah kalian mangsa selama ini?" geram Ryuu dengan tangan mengepal erat karena emosi.

Iblis itu mengoceh di depan Ryuu, "Kalian tidak sekedar makanan kami, jangan banyak merengek, sebentar lagi kau akan kehilangan bagian-bagian tubuh mu itu. Aku akan mencabik-cabik diri mu dan memakan mu dengan sekali lahap."

"Misaki, kau tetaplah di sana , jangan bergerak sedikit pun disitu, akan ku tebas leher mereka satu persatu." kata Ryuu yang sudah berada pada kuda-kuda siap menyerang.

Ryuu pun mulai mengeluarkan pedang yang masih dalam kondisi tersarung itu.

"Ternyata kau menantang ku ya bocah tengik sialan." kata Iblis dengan nada lantang dan sombong.

Iblis itu pu menyerang Ryuu menggunakan tombak panjangnya.

Dengan reflek, Ryuu pun menghindar dengan cepat dari serangan tersebut.

Serangan iblis kedua pun datang dengan tiba-tiba dari belakang dan iblis itu pun terlihat tidak jadi melancarkan serangan pada dirinya.

Iblis itu memilih langkah mundur dari pada harus menyerang Ryuu.

"Aroma ini sangat menusuk penciuman ku." kata iblis itu.

"Itu adalah racun dari bunga wisteria, jika kau terluka oleh bunga wisteria ini, kau akan mati keracunan dan tubuh mu akan membusuk, tidak ada obat untuk menyembuhkannya." kata Misaki saat itu juga.

Salah satu iblis datang dengan sangat cepat dan menyerang Ryuu. Ryuu segera menggunakan pedangnya untuk menahan serangan iblis itu.

"Arrrghhh.. kecepatan iblis ini, dan kekuatannya juga membuat ku merasa terdesak, lalu kenapa iblis ini tidak merasa takut denggan aroma tubuh ku ini? Apakah iblis ini kebal jika mencium aroma bunga wisteria ini?" batin Ryuu heran.

Ryuu pun menghela nafas panjang dan mencoba untuk melancarkan serangan kepada iblis itu.

Teknik Dasar "Pedang Api"

Seketika Ryuu mengibaskan pedang itu dan iblis itu berhasil menghindarinya. Sungguh sulit di duga, ternyata iblis itu mempunyai sensor yang bagus.

Lalu Ryuu pun menggunakan teknik kedua yaitu "Pedang Dewa Bara Api". Untung saja, tebasan itu berhasil mengenai dan memotong tangan iblis pertama itu.

Tak lama kemudian, iblis kedua pun melemparkan tombak ke arah Ryuu. Ryuu pun secepatnya menghindar dan meloncat ke samping untuk melancarkan serangan selanjutnya.

Seketika salah satu iblis mengalihkan perhatiannya. Iblis itu lari mengincar Misaki.

Otomatis Misaki langsung terkejut.

"Mati kau perempuan jalang!" geram iblis itu dengan mata melotot tajam ke arah Misaki.

Seketika Ryuu datang dan menggunakan teknik ketiganya yaitu "Langkah Kilat ", dan berhasil menebas kepala iblis itu dengan sekali tebasan. Whuss!

Akhirnya Ryuu berhasil memotong kepala salah satu iblis tersebut dengan pedangnya.

"Apa..?! Bagaimana ini bisa terjadi?!" Ibis itu tersentak.

"Anak itu sedang melawan teman ku, kenapa bisa dia tiba-tiba sampai di sini?" batin iblis itu terheran-heran. "Seharusnya aku belum boleh mati secepat ini." Dn iblis itu pun perlahan kehilangan kesadarannya dan mati oleh pedang Ryuu.

"Tak ku sangka kau begitu cepat menyelamatkan teman perempuan mu bocah." kata Iblis itu.

Tangan yang di tebas Ryuu sebelumnya pun kembali bergenerasi dengan cepat.

Ketika tangan iblis itu sudah tumbuh kembali, iblis itu pun melancarkan kembali serangan bertubi-tubi ke arah Ryuu. Dia melemparkan senjata tombaknya dan menggunakan senjata temannya untuk menusuk Ryuu.

Ryuu kembali kewalahan karena iblis itu, Ryuu menggunakan "Langkah kilat" untuk medekatinya, dan respon iblis itu sangat cepat, hingga tombak iblis itu hampir melukai wajah Ryuu.

Ryuu menggunakan teknik "Tebasan Pedang Api", dan melancarkan serangan tanpa celah pada iblis itu, hingga akhirnya ia berhasil membuat iblis itu tidak mampu untuk menyerang balik karena serang Ryuu tidak memberi celah baginya untuk menyerang balik. Tapi sayangnya serangan itu hanya bisa membuat tubuh iblis itu terluka kecil.

Sementara itu Misaki terus melihat pertarungan Ryuu yang sengit itu. Dia melihat Ryuu terdiam sejenak. Misaki tau jika obat yang dia oles tadi sudah menampakan efek samping bagi Ryuu, karena ia melihat Ryuu terlihat gelisah dengan tubuhnya yang tidak stabil itu.

Ryuu merasakan badannya terjadi hal yang tidak enak, badan nya gatal-gatal.

"Apa yang terjadi dengan tubuh ku? Badan ku terasa gatal-gatal semua. Sial, jika begini aku akan kesulitan untuk menghabisi iblis ini itu." batin Ryuu cemas.

Iblis itu pun menyerang kembali dengan kekuatannya yang mulai meningkat. Dia menggunakan pedang temannya untuk menyobek lengannya.

Saat itu, Ryuu terkejut melihat tingkah laku iblis itu.

"Ada apa ini? Apa yang iblis itu lakukan? Dia menyobek lengannya sendiri?" batin Ryuu heran.

Ryuu melihat iblis itu menumpahkan darahnya di tombak dan pedang itu. Iblis tersebut langsung melemparkan tombak-tombaknya bersamaan dengan pedang temannya itu ke arah Ryuu dengan cepat.

Ryuu pun berhasil menghindari tombak dan pedang iblis dengan cepat. Tapi anehnya tombak tersebut berbalik arah menyerangnya kembali.

Ryuu pun kaget seketika melihat senjata iblis itu berbalik arah dan menyerangnya.

"Ini terlalu bahaya bagi ku, aku harus segera mencari cara untuk mengalahkannya, jika aku tidak mengalahkannya secepat mungkin, kami berdua akan mati disini." kata Ryuu dalam hati.

Misaki hanya bisa melihat pertarungan Ryuu tanpa bisa berbuat apa-apa. Gadis itu hanya bisa berdoa agar Ryuu bisa mengalahkan iblis ini dan kembali kepadanya dengan selamat. Kekhawatiran Misaki pun semakin meningkat, karena Misaki melihat Ryuu mulai merasakan lelah dan sakit di sekujur tubuhnya akibat serangan iblis itu.

"Hei bocah manusia... Apakah kau sudah merasakan sakit dan lelah? Tubuh mu tidak akan bertahan lama lagi, wajah mu membuktikan jika kau sedang kesakitan." ujar iblis itu.

"Aku tidak akan menyerahkan diri ku untuk mati di tangan mu jika aku masih bisa menggerakan tangan dan kaki ku ini!" tegas Ryuu.

"Khikhikhik... itu adalah sebuah perkataan sebelum seorang menemui ajalnya." kata iblis itu sambil terkekeh.

Tanpa basa basi lagi, iblis itu pun langsung melancarkan serangannya ke arah Ryuu secara beruntun tanpa ampun sedikit pun.

****

*Bersambung*


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login