Download App
Badai Untuk Angkasa Badai Untuk Angkasa original

Badai Untuk Angkasa

Author: TitiUting

© WebNovel

Chapter 1: BAB 1 || AWAL MULA

Sebuah mobil hitam berpelat nomor A131NI melaju menelusuri jalanaan kota Banten. Malam sudah sangat larut. Sedari sore hujan mengguyur sangat lebat. Akhir - akhir ini cuaca sangat tak menentu kadang panas kadang hujan , mungkin karna global warming .

Waktu itu, tepat pukul 23:10 mobil hitam itu menyusuri jalanan kota Banteng yang masih digurur hujan walaupun sudah tidak terlalu deras namun dapat menghentikan kegiatan seseorang yang dilakukan diluar. Walaupun tidak ada orang yang bekerja diluar selarut ini.

Jalanan yang biasanya sangat ramai kini terasa lenggang, hanya beberapa kendaraan yang melintas di jalanan. Biasanya jam - jam segini jalanan kota Banten akan ramai apa lagi jika malam minggu, dimana semua orang terutama para remaja pergi keluar walau hanya untuk sekedar nongkrong diwarung pinggir jalan atau pergi ketaman untuk menerbangkan lampion bersama pasangannya.

Saat mobil hitan itu melintas di depan sebuah minimarket yang sudah tutup terlihat segerombolan pemuda bermotor sedang nongkrong disana. Entah, apa yang mereka bahas namun saat mereka melihat mobil ini melintas tatapan mereka mulai menyeramkan dan tangan mereka langsung menunjuk kearah mobil hitam ini. Setelah beberapa meter dari mini market tadi, sayup - sayup terdengar suara rombongan motor dari jauh, semakin lama suaranya semakin jelas melewati jalan Kaliki.

" Maaf, Tuan sepertinya geng motor itu mengejar kita." Ucap pak Supir kepada peria paruh baya yang sedang mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

" Jalan lebih cepat, Pak." Titahnya pada sang sopir.

Tanpa babibu, Sopir itu melajukan mobil dengan kecepatan maksimal berharap dapat menghindar dari geng motor tersebut. Beberapa dari rombongan motor itu telah mengkepung mobil tersebut. Semua motor yang tadi mengejar kini telah berhenti menghadang mobil hitam yang berisi dua peria paruh baya.

Dua orang yang berada di dalam mobil itu betul-betul diliputi oleh banyak ketakutan. Mereka tak memiliki banyak kekuatan untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan selain dari berdiam diri di dalam mobil berharap ada malaikat yang menolong mereka.

Beberapa menit kemudian, dua orang dari mereka membuka pintu mobil dan menarik kedua orang yang berada di dalanya agar keluar. Mereka membabi buta, menggorok leher peria paruh baya yang mengenakan jas rapih. Sedangkan sang sopir dipukuli hingga kehilangan kesadarannya. Entai mati atau pingsan tapi yang pasti tubuh itu tersungkur di jalanan.

Entah apa yang mereka mau? namun satu yang pasti setelah kedua peria paruh baya itu tersungkur di jalan mereka pergi tanpa mengambil satu pun barang berharga milik mereka. Biadab memang biadab mereka membunuh tanpa ada rasa iba sedikit pun. Mereka mengahabisi kedua peria tersebut dengan sangat kejam seakan - akan mereka Tuhan yang berhak menentukan hidup dan mati seseorang.

Entah kesalahan apa yang kedua orang tersebut lakukan hingga tewas meregang nyawa ditangan orang yang tak dikenal. Apa pun kesalahannya membunuh bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan.

" Ayahhhhh...."

Teriakan Anjani terdengar keras bersamaan dengan suara petir yang menggelegar.

Arini langsung terbangung dan mendapati anak semata wayangnya tengah berteriak memanggil ayahnya dengan mata tertutup. Dia meraih tangan Anjani, menggoyangkannya agar terbangun dari tidurnya.

" Jan, Jani, Anjani sayang! Bangun."

Anjani membuka matanya, mata itu sudah basah dengan buliran - buliran air mata yang mengalir deras membasahi sekitar matanya. Saat melihat wajah Arini, Anjani kembali menangis tersedu - sedu sambil memeluk Ibunya. Mimpi itu benar - benar buruk dan mengerikan.

" Ayah, udah pulangkan Bu?" Ucap Anjani memastikan kekhawatirannya.

" Tenang ya, Ayah pasti pulang ko." Ucap Arini menenangkan anaknya sembari memeluk erat dan mengecup kening Anjani.

" Jani..., Takut..., Bu...," kata Anjani di tengah tangisannya.

" Istigfar...,istigfar. Jangan khawatir, Ayah pasti baik - baik aja ko."

Anjani tetap memcoba tidur dipangkuan sang Ibu, meskipun perasaanya masih resah, dadanya masih bergemuruh. Tangisnya masih terdengar sesenggukan di pelukan pangkuan Ibunya. Ibunya juga bisa merasakan deru napas Anjani yang tidak seimbang, cengkeraman tangan anjani di bagian belakang baju tidurnya terasa begitu erat. Sepertinya mimpi yang dialami putrinya barusan itu begitu menakutkan. Arini beberapa kali mengecup kening putrinya dan mengelur punggungnya dengan lembut untuk membuatnya merasa sedikit tenang.

Namun, Anjani tetap saja tidak bisa tenang. Anjani begitu mengkhawatirkan ayahnya, seakan - akan Ayahnya akan pergi meninggalkannya.

" allahumma sholli sholatan...." Arini melantunkan sholawat narriyah untuk menenangkan istrinya, karna hanya itu yang bisa ia lakukan untuk saat ini.

Berulang kali Arini melantunkan sholawat tersebut sampai Anjani tenang dan kembali tidur di pangkuannya, Beberapa menit kemudian mimpi buruk itu kembali datang, Anjani benar - benar khawatir pada Ayahnya yang masih belum juga kembali padahal malam sudah menjelang pagi, perlahan ia melepas pelukannya, lalu terbangun dan bergeser untuk turun dari tempat tidur.

Ia bergegas mengambil air wudhu dan menggelar sejadah untuk salat sepertiga malam. Dia berdoa untuk ketenangan hatinya dan keselamatan Ayahnya. Ia menyakinkan dirinya bahwa mimpi yang datang menghampiri tidurnya hanyalah mimpi semata.

" Bismillahirahmanirahhim. Ya Allah, di sepertiga malam ini hamba bersimpuh dihadapanmu dengan hati yang begitu gundah serta dengan jiwa yang begitu resah. Lindungi Ayah hamba dari kejahatan, ketakutan dan kegelisahan dunia. Dekaplah selalu Ayah hamba dalam lindungan kasih sayang-Mu. Berikan ketenangan dalam hatinya. Ampuni dia, Ya Rabb, Kasihi dia, dan Cintailah dia sebagaimana dia mencintai anaknya dengan sangat."

__ooOoo__

Hi! Gimana Sama cerita ini ? Semoga kalian suka ya. Selamat Membaca 💞💞💞


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login