Download App

Chapter 5: TDCL Eps 5

"Saya tidak dekat dengan korban karena dia sangat introvert dan saya hanya berbicara dengannya ketika ada pelajaran yang harus dikomunikasikan saja" ucap Haruka

"Hmm begitu, apakah kamu mendengar berita atau suatu hal yang tidak baik tentang korban di kampus ini?" Tanya Calwin

"Saya tidak tahu pasti... tapi, teman saya pernah berkata bahwa korban pernah bertengkar dengan seorang pria dua Minggu lalu karena korban menolak pengakuan cinta dari pria itu" jawab Haruka

"Siapa namanya? Apa kamu mengenal pria itu?" tanya Calwin

"Namanya Steven dari jurusan industrial robotik, dia sangat terkenal dikampus ini karena ia banyak memenangkan kejuaraan" jawab Haruka

"Baiklah, terima kasih karena kamu telah memberikan kami informasi tentang korban dan kronologinya, kamu bisa kembali" ucap Calwin

Haruka lalu menganggukkan kepalanya dan berjalan pergi meninggalkan ruangan itu

...

"Gimana Win? ada informasi penting yang kamu dapat?" tanya Stevano Edbert salah satu rekannya yang ikut menangani kasus ini

"Ada sih Van, tapi belum jelas banget... Kamu gimana Ki?" ucap Calwin

"Hmptt,, aku hampir tertawa melihat Melkin ngeintrogasi mahasiswi tadi" ucap Vanny Christy, detektif yang juga menangani kasus ini

"Kenapa?" tanya Stevano

"Aku nanya ini, dia jawab itu... nggak nyambung jawabannya bikin aku pening aja" ucap Melkin

"Maksudnya gimana?" tanya Calwin

"Aku nanya apa yang dia lagi lakuin saat kejadian itu, terus dia jawab…" ucap Melkin berhenti

"Aku lagi nungguin cinta kakak" jawab Vanny memotong pembicaraan Melkin dan membuat semuanya tertawa

"Jadinya aku nggak dapat banyak informasi dari mahasiswi itu" ucap Melkin

"Kamu gimana Vanny?" tanya Calwin

"Aku dapat informasi kalau korban seorang lesbian, namun kata mahasiswi tadi itu hanya rumor yang beredar dikampus tapi... aku rasa itu bukan rumor pasti ada sesuatu yang terjadi, bagaimana bisa rumor seperti itu bisa terkenal sampai sekampus tanpa ada alasan" ucap Vanny

"kita bicarakan dikantor saja" ucap Calwin lalu mereka kembali ke markas mereka

...

"Gimana Haruka? apa aja yang mereka tanyakan ke kamu?" tanya Charles

"Ntah aku nggak ingat, ntah apa aja tadi yang ditanyain" jawab Haruka berbohong karena ia nggak mau orang tau kalau dia pernah melihat pembunuhnya

"Dasar, pelupa... Tapi ngambil jurusan kedokteran gimana pasiennya nanti, bisa-bisa salah obat terus meninggal" ucap Charles

"Heh, nggak boleh gitu... Sesama tukang lupa harus saling support" ucap Haruka

"Aku mana pernah lupa" ucap Charles

"Loh? udah lupa kemaren malem telepon aku nanyain apa?" tanya Haruka

"Hmm, iya iya... Padahal baru sekali ini aja loh aku telepon kamu buat nanya tugas, dari kita sekolah dasar sampai kita kuliah aku nggak pernah sama sekali nanya tentang tugas begituan" jawab Charles

"Kan sama aja, tapi emang bener kamu baru sekali itu aja nanya tugas ke aku, dulu-dulu pas kita SD, SMP atau SMA kamu nggak pernah nanya tentang tugas ke aku?" tanya Haruka

"Hmm, mulai lagi pelupanya... Iya Lo Haruka sayang tukang pelupa, aku nggak pernah sejarahnya nanya ke kamu tentang tugas, nggak pernah sama sekali... Baru kemarin aku nanya tugas ke kamu" jawab Charles

"Jadi selama ini kita teleponan bahas tentang apa?" tanya Haruka

"Lo Haruka kamu lupa? atau jangan-jangan bukan kamu yang bicara sama aku? Lah terus aku teleponan selama ini sama siapa dong? Hantu? Serius oi akh nggak lucu tau" ucap Charles

"Hahaha, aku ingat loh... tiap aku telepon, kamu yang aku bicaraian itu semuanya tentang cowok inilah cowok itulah ekh endingnya nggak ada yang jadi" ucap Haruka

"Cih, itu karena kamu jodohnya aku... Tuhan udah takdirkan kamu buat aku, makanya cowok-cowok nggak ada yang mau sama kamu" ucap Charles

"Ikh kepedean, emangnya kamu udah nanya sama Tuhan?" tanya Haruka

"Udah dong"

"Kapan? Emang kamu udah pernah dipanggil Tuhan?" tanya Haruka

"Heh,, nggak boleh... Ntar aku pergi yang nemenin kamu siapa? yang ngejagain kamu siapa? yang ngantarin kamu pulang sampai rumah siapa? kalau nggak aku" ucap Charles

"Haha, iya juga ya" ucap Haruka

"Yaelah baru tau... Terus aku jadi orang penting keberapa dihidup kamu?" tanya Charles

"Keberapa ya? Keempat aja deh" jawab Haruka sambil berpikir

"Loh kok keempat kenapa nggak yang pertama?" protes Charles

"Yang pertama harus papa dan mama, yang kedua itu nenek, yang ketiga itu Abang aku, terus yang keempat baru kamu tapi nggak tau juga nanti kalau ada cowok yang aku suka terus bikin aku nyaman, mungkin posisi kamu bakalan tergeser" ucap Haruka

"Hei, maksud kamu kalau kamu punya pacar" ucap Charles

"Ntah, mana saya tau" ucap Haruka lalu berlari meninggalkan Charles

"Dasar, mau aku lempar sepatu biar tau" teriak Charles


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login