Download App

Chapter 2: Lidahmu Harus Di Hukum

Saat diperjalanan pulang ke rumah, Ling Wen bertanya pada Angelina mengenai kedua pria yang bersamanya tadi.

"Siapa mereka?"

"Teman kampus."

"Kalian cukup dekat."

Angelina tertawa canggung, "Benarkah?"

"Hmm." Guman Ling Wen.

Ling Wen, "Mau makan malam atau langsung kembali ke rumah?"

"Makan malam dulu. Aku sangat lapar."

"Baiklah."

Kembali ke kampus. Yunqi dan Arlin masuk ke dalam mobil yang mereka parkir di parkiran kampus yang jaraknya di bilang cukup jauh dari gerbang kampus.

"Sangat jauh kamu memarkir mobil."

Yunqi, "Aku juga baru sadar."

Yunqi mengendarai mobil miliknya keluar dari gerbang kampus dan memasuki jalan besar.

"Sebelum pulang, kita makan dulu. Sumpah aku sangat lapar, dan lambungku mengomel dari tadi untuk di isi."

"Baiklah-baiklah."

Yunqi melajukan mobilnya ke restoran biasa tempat mereka kunjungi bersama Angelina. Makanan yang di jual di Restoran tersebut sangat enak, mewah, dan memiliki harga terjangkau dan pas di kantong mahasiswa/mahasiswi. Walaupun Yunqi, Arlen, beserta Angelina berasal dari keluarga kaya, namun mereka sama sekali tidak malu ataupun keberatan makan di warung pinggir jalan. Bahkan ketiganya memiliki penampilan yang bisa di katakan sangatlah sederhana.

Sesampainya di Restoran dan duduk, Yunqi dan Arlin di sambut ramah oleh pelayan Restoran.

"Apa yang ingin kalian berdua pesan?" Kata pelayan.

"Menu yang sama seperti sebelumnya."

"Kalau Yunqi ingin memesan apa?" Kata pelayan dengan senyum ramah.

"Aku juga sama seperti sebelumnya."

Pelayan menatap mereka, "Ada menu yang baru di Restoran ini, kalian berdua tidak ingin mencobanya?"

"Tidak/tidak." Jawab keduanya.

"Ok, baiklah... Oh ia." Pelayan tersebut menundukkan kepalanya agak sejajar dengan Yunqi dan Arlin, "Hari ini Angelina datang bersama pacarnya. Noh, mereka duduk di pojok."

Yunqi dan Arlin saling memandang.

Arlin, "Lisa gosipnya nanti saja, saat ini aku sangat kelaparan, saking laparnya sampai aku ingin memakan buku menu yang kamu pegang saat ini."

Lisa, "... Ok kalau gitu tunggu sebentar."

Pelayan bernama Lisa pun pergi.

Lisa adalah teman sekelas Arlin yang di gosipkan Arlin saat makan siang di kampus tadi bersama dua temannya. Lisa lah gadis yang menceritakan kisah aneh yang di alaminya kemarin saat naik Bus untuk pulang ke rumah. Selain kuliah, Lisa juga bekerja paruh waktu di Restoran milik senior sekaligus teman dekatnya.

Walaupun Lisa jarang bertemu dengan Angelina dan Yunqi, tapi dirinya bisa di bilang cukup dekat dan akrap dengan keduanya. Di karenakan Yunqi dan kawan-kawan merupakan langganan mereka.

Yunqi mengambil ponsel miliknya dan kemudian memotret Angelina dan Ling Wen.

"Kenapa kamu memotret mereka?"

"Aku ingin menggoda Angel di grup chat." Kata Yunqi.

"Kalau begitu aku juga ingin mengambil gambar mereka." Belum sempat Arlin mengambil gambar, Angelina balik menatap ke arah mereka. Beberapa detik kemudian Angelina melambaikan tangannya ke arah Yunqi dan Arlin.

Ling Wen, "Panggil dan makan bersama."

"Apa kamu tidak keberatan?"

"Tidak."

Lisa keluar dengan membawa makanan yang telah di pesan Yunqi dan Arlin.

Angelina, "Lisa bawa makanannya kemari."

"Oh..."

Yunqi, "..."

Arlin, "..." Jadi obat nyamuk. (¹)

Mau tidak mau Yunqi dan Arlin duduk bersama Angelina.

Lisa menaruh pesanan Yunqi dan Arlin di atas meja, kemudian berkata dengan sangat bersemangat, "Selamat menikmati makanannya~~" Setelah itu Lisa pergi melayani pelanggan lainnya.

Yunqi, "Apa kami tidak mengganggu kalian?"

"Tidak." Jawab Ling Wen.

"Ling Wen, perkenalkan ini teman dekatku Yunqi dan Arlin."

"Halo/Halo."

"Dan ini Ling Wen, kekasihku." Kata Angelina canggung.

Ling Wen, "Halo."

Yunqi menganggukkan kepalanya, kemudian berkata seperti seorang Ayah yang sedang mengintrogasi kekasih anaknya.

"Apa pekerjaanmu? Berapa penghasilanmu dalam sebulan? Kamu tinggal di mana? Ada berapa bersaudarah kamu? Oh, yang paling penting..."

Yunqi menatap Angelina yang duduk di depannya, "Jangan menilai pria dari wajahnya. Terkadang pria tampan adalah seorang penipu."

Angelina, "..."

Ling Wen, "..."

Angelina menatap Ling Wen dengan wajah kaku, "Jangan mendengarkannya, Yunqi terbiasa memiliki lidah yang tajam."

Ling wen hanya tersenyum kecil, kemudian menyanggah dagunya sambil menatap Yunqi, "Lidahnya harus di hukum."

Mendengar ucapan tersebut dari sang kekasih, sontak membuat Angelina langsung gemetar.

"Amm.. tidak, tidak, tidak, walaupun Yunqi bermulut tajam. Tapi dia adalah pria yang sangat baik dan perhatian."

"Benarkah?"

Angelina menganggukkan kepalanya cepat, "Benar, benar."

Ling Wen, "Baiklah, ayo makan."

Angelina, "Ayo makan."

Arlin yang makanannya tinggal setengah, "...."

Arlin, "Ayo makan."

Yunqi menyipiktan matanya, "..." Kenapa Angelina sangat gugup?

Selesai makan dan pulang ke Rumah, tanpa mandi dan hanya mencuci wajahnya, Yunqi langsung naik ke tempat tidur. Seluruh tubuhnya, entah kenapa sangat lelah dan kedua bola matanya sama sekali tidak bisa di ajak kompromi.

Aku sangat mengantuk. Guman Yunqi pelan, dan kemudian tertidur lelap.

Ibu Yunqi yang berjalan menuju ke kamarnya sambil membawa segelas air menatap kamar sang anak yang lampunya tidak di matikan. Ibu Yunqi masuk dan mematikan lampu kamar, kemudian menyisahkan satu lampu tidur yang menerangi ruangan.

"Kebiasaan, tidak pernah mematikan lampu saat tidur." Omel Ibu Yunqi dan kemudian keluar dari kamar sang anak.

Saat lampu kamar di matikan, terlihat seperti ada bayangan hitam pekat menyerupai manusia yang saat ini berdiri di pojok tempat tidur. Bayangan hitam itu maju selangkah demi selangkah, hingga mencapai Yunqi yang terbaring lelap di tempat tidur. Dan kemudian bayangan hitam tersebut menaikan satu kakinya di atas tempat tidur, serta kedua lengannya ia taruh di samping kiri kanan kepala Yunqi, seperti sedang memenjarakan Yunqi yang berbaring di bawahnya.

Merasa adanya tekanan pada tempat tidur, membuat Yunqi langsung membuka kedua matanya.

Alangkah terkejutnya Yunqi melihat ada seseorang yang saat ini berada di atas tubuhnya. Namun saat ingin bergerak untuk menendang orang tersebut, seluruh tubuh Yunqi sama sekali tidak bisa di gerakan.

Orang di atas tubuh Yunqi menurunkan kepalanya perlahan dan meraih bibir Yunqi.

Sebelum bibir tersebut saling menyentuh, terdengar suara bisikan yang amat pelan dari orang yang berada di atas tubuh Yunqi.

"Lidahmu harus di hukum."

Yunqi sangat panik, orang itu menciumnya sangat agresif dan seksi.

Dan yang lebih tidak masuk akalnya bagi Yunqi, dia membalas ciuman orang itu, sedangkan otaknya menolak dengan sangat keras. Namun tubuhnya merespon dengan agresif.

'Apa yang terjadi padaku? Siapa orang ini? Dan kenapa tubuhku tidak bisa di gerakan?' Teriak Yunqi dalam hatinya.

Orang yang menindihnya membuka setengah celana Yunqi dan melebarkan paha Yunqi, hingga memperlihatkan tempat pribadi yang paling tertutup. Tanpa pemanasan atau apapun, orang tersebut langsung memasukan sesuatu yang tebal dan panjang ke dalam daerah Yunqi. Yunqi sama sekali tidak merasakan sakit atau sebagainya, tapi gairahnya akan seks langsung meningkat tajam. Bahkan dirinya mendesah keras dan nikmat di dalam hatinya.

Beberapa menit kemudian, ibu Yunqi kembali lagi ke kamar Yunqi untuk menaruh kunci mobil sang anak di atas meja tidur.

"Simpan kunci mobil sembarangan, dan setelah itu teriak-teriak kalau kunci mobil hilang."

Ibu Yunqi menatap Yunqi yang tertidur pulas, kemudian memberikan kecupan ringan di dahi sang anak.

"Tidur yang nyenyak anak ibu yang cantik."

Sedangkan Yunqi yang masih terjebak entah dalam mimpi atau ilusi, Yunqi terus menerus memanggil sang ibu yang akan keluar dari kamarnya. Namun sang ibu sama sekali tidak mendengar teriakan putus asanya.

Yunqi berhasil di lepaskan dari ilusinya sekitar satu jam lamanya.

Saat tubuhnya kembali ringan, dan orang yang menindihnya serta melecehkannya, secara aneh kini telah menghilang entah kemana; Yunqi bangun langsung berlari ke kamar mandi, seluruh tubuh miliknya sangat lemas seperti jeli dan membuatnya harus terduduk di depan pintu kamar mandi dengan lemah.

Yunqi berusaha berdiri kembali dan masuk ke dalam kamar mandi dengan susah payah.

Sebelum masuk ke dalam kamar mandi, Yunqi sempat mencium aroma kayu Cendana yang memenuhi isi kamarnya, sedangkan seharusnya aroma pewangi ruangan yang ada di dalam kamarnya adalaha aroma jeruk.

Pewangi kamar Yunqi adalah aroma jeruk , bukan aroma Cendana.

.

.

.

Bersambung . . .

Minggu, 04.04.2021

Pukul, 12.59 WITA

___________________

info:

(¹) Jadi Obat Nyamuk. Perkataan ini sering di sebut di tempat kami, khususnya untuk orang-orang yang hanya menjadi penonton dan hanya bisa mengamati orang pacaran dari jarak yang sangat dekat.

Contoh:

Angelina mau bertemu pacarnya Ling Wen. Akan tetapi Angelina ingin Yunqi dan Arlin untuk menemaninya. Saat telah bertemu dengan pacarnya, Angelina tidak ingin Yunqi dan Arlin duduk berjauhan dengan dirinya.

Seperti ini : ☹️😒 💏 Keduanya hanya bisa menonton.

🤦Kasihan sekali nasip orang yang menjadi obat nyamuk.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login