Download App

Chapter 3: 3. partner in crime

3. Rekan kejahatan

"Yang mulia raja telah memasuki ruangan. "

Setelah mendengar kedatangan yang mulia raja. Para bangsawan segera membungkuk untuk menyambut raja dan seluruh keluarganya. Raja Vincent Anex Troy memasuki ruangan didampingi oleh ratu elviana yang berada di sampingnya. Seluruh anggota keluarga kerajaan ikut memasuki ruangan.

Putra mahkota pangeran pertama Khan Reminos Troy diikuti oleh pangeran kedua dibelakangnya Rahius Lithius Troy, sosok yang mencuri perhatian para wanita bangsawan yang ada didalam ruangan ballroom bukanlah kedua pangeran itu, melainkan Lucas Alexandros Troy yang membuat para wanita tidak dapat memalingkan pandangannya.

Rambut plantinum emasnya yang terlihat bercahaya dibawah sinar lampu gantung, mata biru jernihnya yang seperti lautan itu tampak sangat indah. Tidak seperti putra mahkota dan pangeran kedua yang berwajah tajam Dan maskulin. Sosok pangeran ketiga itu terlihat polos dan manis seperti ibunya. Tentu saja itu dikarenakan ibu dari pangeran ketiga itu berbeda dengan kedua pangeran lainnya, ibu dari pangeran Lucas adalah selir kelima raja Vincent. Wanita cantik yang berwajah lugu.

Jika selina tidak kembali ke masa lalu, tentu saja dia akan mengira sifat asli pangeran ketiga itu akan sepolos wajahnya.

Sayang sekali wajah dan sifat pangeran ketiga yang lembut itu hanya topeng yang dipasang untuk menipu semua orang, bahkan untuk menipu keluarganya sendiri. Lucas Alexandros troy adalah pembunuh tiran berdarah dingin.

Ini adalah kesempatan yang tidak pernah terpikir oleh selina, saat ini lelaki yang berjalan melewatinya itu adalah kunci penting untuk kesuksesan rencananya.

Setelah raja dan ratu menempati kursi khusus istana, para pangeran mulai berjalan menyapa para bangsawan. Mata selina terus mengikuti sosok lucas seakan tidak ingin kehilangan jejaknya.

Lucas tentu saja memainkan perannya sebagai pemeran pembantu yang tidak menonjol dipesta itu, seakan tidak tertarik dengan politik, Lucas tidak berbaur dengan para bangsawan. Walaupun selina tahu bahwa Lucas tidak suka menghabiskan waktunya dengan para wanita bangsawan yang ingin mendekatinya di dalam ballroom itu.

Lelaki ini telah membunuh ratunya sendiri di masa lalu, bagaimana mungkin dia dapat memberikan perhatian kepada wanita bangsawan yang dianggapnya tidak lebih dari serangga ini?

Melihat semua tindakan lucas, kupuasan yang mendalam mengisi hati selina, pangeran ketiga Lucas Alexandros troy benar-benar manusia yang mirip dengannya. Tidak ada pilihan lain yang lebih cocok daripada pangeran lucas, dia adalah pilihan sempurna.

Lucas berjalan keluar dari ballroom istana, selina yang melihat itu diam-diam mengikutinya.

Ketika melihat Lucas membuka ruang istirahat istana. Tentu saja dengan sifatnya yang seperti itu, pasti dia tidak suka dengan acara seperti ini.

Selina segera melangkah mendekati pintu masuk ruangan itu dan membukanya.

Pangeran Lucas terlihat sedikit terkejut melihat kedatangan selina kedalam ruangannya, wajahnya terlihat sedikit berubah, walaupun dia tetap memasang senyuman manis polosnya kepada selina, selina tahu bahwa lucas sekarang sangat terganggu oleh kelakuannya. Tentu saja pangeran Lucas juga tidak suka dengan sifat wanita bangsawan lainnya yang selalu mengejarnya.

Selina mendekati pangeran Lucas dengan senyuman manisnya, selina membungkukan badannya dan memegang kedua sudut gaunnya untuk memberi hormat dengan sopan.

" Hormat kepada pangeran lucas matahari kerajaan. Nama saya selina Elisabeth moroel anak perempuan dari Viscont moroel. "

Senyuman manis masih menghiasi wajah Lucas, saat ini pasti dirinya sedang merasa kesal.

"Saya pikir lady telah salah memasuki ruangan. "

Oh, dengarlah suara pangeran itu yang terdengar sopan. Suara yang lembut itu terasa begitu hangat, walaupun selina tau bahwa saat ini pangeran Lucas pasti penahan diri untuk tidak membunuhnya.

Saat ini adalah saat yang tepat untuk bertaruh dengan nyawanya. Pemikiran selina hanya satu.

'Berhasil menjalankan rencananya atau mati ditangan pangeran lucas?'

Kematian bukanlah hal yang menakutkan untuknya. Sejujurnya setelah mengalaminya sekali, kematian sama sekali tidak berarti apa-apa. Jika dia tidak dapat membalaskan dendamnya, tidak ada gunanya dia terus hidup. Oleh karena itu, walaupun tahu apa yang ada didalam pikiran Lucas, selina tidak merasa takut. Pangeran Lucas adalah kesempatan yang berharga untuknya, hari ini dia harus mendapatkan pangeran lucas.

"Tidak, saya tidak salah masuk ruangan yang mulia. Saya memang mengikuti yang mulia. " Selina mengangkat kepalanya dan memandang lurus pangeran Lucas yang duduk dibalik meja ruangan itu. "Ada hal penting yang ingin saya bicarakan. "

Pangeran Lucas terlihat sedikit bosan dengan pembahasan seperti ini, mungkin saja sudah tidak terhitung berapa banyak wanita bangsawan yang selalu mengikutinya kedalam ruangan pribadinya. Semua itu sungguh sangat mengganggunya. Wanita bangsawan yang terlihat seperti serangga itu terus menempel kearahnya.

"Lady, jika anda ingin menyatakan perasaan anda kepada saya harap berhentilah. Saya tidak tertarik kepada Lady. Saya harap perkataan saya tidak menyakiti hati Lady. "

Perkataannya terdengar sopan, bahkan untuk seseorang yang salah paham seperti ini pun dia terdengar seperti tidak ingin menyakiti perasaan selina. Walaupun sekarang Lucas pasti ingin membunuhnya diam-diam jika selina terus mendesaknya.

Hal seperti ini tidak membuat selina mundur. Selina berjalan dengan menengakkan punggungnya sambil mengangkat kepalanya dengan arogan, pandangan mata selina berubah menjadi tajam. Mata merah itu menatap mata biru Lucas seperti orang yang kehilangan akal sehat. Setelah berjalan tepat didepan mejanya. Selina menepuk meja didepannya dengan kedua tangannya dengan tubuh yang dicondongkan kedepan.

Saat ini tindakan selina jauh dari kata sopan, ini bukanlah tidakan yang pantas untuk anggota kerajaan apalagi kepada seorang pangeran. Tetapi selina tidak memperdulikan semua itu lagi, karena dia mengerti dengan jelas seperti apa sifat Lucas Alexandros troy yang ada di depannya. Topeng selina yang terpasang dengan baik itu dibuka olehnya sendiri.

'Mungkin saja ini akan membuatku kehilangan kepalaku. '

Bukankah semua ini menarik? Memperuhkan nyawanya sendiri, sejauh apa dia dapat memenangkan taruhan ini?

"Bukan itu yang akan saya usulkan yang mulia" Selina tersenyum sinis dengan raut wajahnya yang telah berubah seperti binatang buas. "Ini adalah sesuatu yang jauh dari hal itu, sesuatu yang pasti akan disukai oleh anda. "

Wajah Lucas terlihat sedikit terkejut, wanita didepannya ini tidak menyatakan perasaanya. Melihat dari wajah wanita itu yang berubah dengan cepat, Lucas mengetahui dengan pasti bahwa wanita itu memang tidak memiliki perasaan kepadanya. Rasa penasaran Lucas membesar, hal apa yang ingin wanita ini sampaikan jika bukan hal seperti itu?

Lucas masih berpura-pura untuk menjadi pangeran yang ramah, walaupun telah melihat lawannya membuka topengnya didepan Lucas. Lucas masih terlihat cukup tenang.

"Katakanlah." Lucas mengangkat kedua sudut bibirnya, senyumnya saat ini sedikit berbeda dengan senyum sebelumnya. "Aku akan mendengarkannya. "

Lucas menyilangkan kedua tangannya sambil menunggu hal apa yang ingin dibicarakan oleh selina. Firasatnya merasakan bahwa wanita didepannya itu akan mengatakan hal yang menarik.

"Sebelumnya, saya akan menyampaikan hal yang akan saya lakukan. " Mata merah yang seperti ruby itu sekarang terlihat berkilau seperti warna darah yang senada dengan warna gaunnya.

"Saya telah menyusun rencana untuk membunuh banyak bangsawan. " tentu saja anda akan menyukai hal ini, sifat anda yang haus darah itu pasti akan menggila karena ini. "saya akan melakukan hal itu kepada bangsawan yang telah menginjak hidup saya. oh, tentu saja saya juga akan membuat hidup mereka tidak lebih baik dari serangga. "

".... "

Pernyataan yang tidak biasa itu membut Lucas tersentak, matanya sedikit melebar tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah selina. Wanita lembut yang dilihatnya tadi sekarang  terlihat seperti ular berbisa.

"Membunuh? " Lucas bertanya dengan ekspresi kebingungan. Dia memiringkan kepalanya sejenak seperti mendengar perkataan yang tidak masuk akal

Hoh, ternyata anda masih ingin berpura-pura polos dengan memakai topeng itu. Selina tersenyum lebar dan mengangkat tubuhnya untuk duduk diatas meja.

"Benar, membunuh. Bukankah anda menyukainya juga? " Selina menatap Lucas dengan tajam, saat ini adalah saatnya lelaki didepannya itu melepaskan topengnya. akuilah jika anda juga menyukainya.

" Maaf, saya tidak mengerti maksud lady. "

Selina mengetuk meja dengan jarinya seperti tidak sabaran, suasana didalam ruangan itu menjadi semakin intens. Walaupun dirinya bersifat

Tidak sopan, selina yakin keinginan Lucas untuk membunuhnya sekarang telah berkurang.

"Anda adalah orang yang sejenis dengan saya, bukankah begitu yang mulia? " Selina mengangkat satu sisi bibirnya. "atau.... Saya salah menebaknya? "

".... "

Pangeran Lucas terdiam beberapa saat. Mata biru itu sekarang terlihat berkilau dengan berbahaya.

"saya menyampaikan maksud saya kepada yang mulia. Sekarang saya akan menyampaikan hal yang ingin saya lakukan dan hal yang saya inginkan dari yang mulia. " Selina melanjutkan lagi kata-katanya. "Yang mulia, saya akan membunuh banyak orang dengan cara yang paling menyenangkan, saya akan membuat anda menyaksikan panggung yang luar biasa, oleh karena itu sponsorilah aku!"

Selina mengatakan semua itu tanpa ragu, semua kegilaannya telah tergambar diwajahnya. Dirinya tidak memakai topengnya lagi, inilah dirinya yang sesungguhnya sekarang.

Setelah beberapa saat pangeran Lucas yang terdiam itu mulai membuka suaranya.

"Kau sakit jiwa! " Kemudian perlahan topeng polosnya terlepas dari wajahnya. Sambil memandang mata selina dengan tajam, lucas tersenyum menyeringai

"... Dan aku suka itu. "

Selina tersenyum cerah dengan memasang kembali wajah polosnya, selina turun diri meja lucas dan membenarkan posisi tubuhnya.

'berhasil! '

Selina berjalan dari samping meja menuju kursi pangeran Lucas, selina berhenti tepat disampingya dan mengulurkan tangan kecilnya kepada pangeran Lucas.

"Jika begitu, mohon bantuannya partnerku. "

Wajah Lucas terlihat bahagia seakan telah menemukan sesuatu yang tidak terduga. Senyuman lebar menghiasi wajahnya, senyuman itu adalah senyuman yang berbeda dari senyuman malaikat yang dipakai olehnya untuk menipu. senyuman ini terlihat nyata karena dirinya merasa senang. Lucas segera mengulurkan tangannya untuk meraih telapak tangan selina. Keduanya saling berjabat tangan.

"Dengan senang hati Lady selina. "

Lucas yang mengabaikan selina dari saat dia memasuki ruangan itu, akhirnya memanggil nama selina dengan benar. Itu juga merupakan tanda bahwa dia telah mengakui selina sebagai partnernya dan menerima tawaran gila itu. Mendengar tawaran dari seorang Lady untuk menyaksikan panggung pembunuhan yang luar biasa itu merupakan tawaran yang paling menarik yang pernah didengarnya selama ini.

Sponsor itu juga berarti menyediakan segala yang diperlukan oleh selina. Baik itu uang maupun manusia, Lucas tidak bertanya lebih lanjut tentang sponsor yang diinginkan oleh selina, karena ketika dia telah menerima tawaran dari selina, dirinya telah menyanggupi segala hal yang diinginkan oleh wanita gila didepannya ini.

"Tampaknya sesuatu yang menarik akan terjadi kedepannya. " Lucas membungkuk sambil masih meraih tangan selina, kemudian mencium tangannya dengan perlahan. "Aku sudah tidak sabar untuk menyaksikan pertunjukan itu. "

Rencana yang disusun oleh selina telah berhasil dijalankan olehnya, bidak penting telah berada di tangannya. Akhirnya semua rencananya akan terwujudkan. Wajah selina terus tersenyum bahagias. Semua skenario yang berada didalam kepalanya itu sekarang terus muncul tanpa henti.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login