Download App
8.49% Putri Lycan

Chapter 27: Kepercayaan

Kaum Werewolf memiliki banyak jenis, dan semua jenis Werewolf selalu berkelompok dengan jenis yang sama tapi tetap saling menjunjung persaudaraan mereka. Walau begitu ada satu jenis Werewolf yang berbeda yaitu jenis Lycan. Mereka tidak pernah memperdulikan Werewolf lain jika tidak memiliki tujuan yang sama.

Lycan adalah satu-satunya Werewolf paling besar di antara jenis Werewolf lain, bahkan Lycan adalah satu-satunya Werewolf yang paling memiliki sifat kepemimpinan yang tinggi. Mereka sering di sebut sebagai bentuk dari kekuatan kaum Werewolf, karena mereka adalah Werewolf yang akan maju ke garis depan saat perang terjadi.

Tentu saja perang itu adalah perang antara Werewolf dan Vampire yang sudah terjadi sejak dulu. Tapi sejak Lycan di nyatakan punah, para Werewolf menjadi lebih tertutup dan mulai bergerak untuk menghindari kaum Vampire. Bukan tanpa alasan, itu semua demi menjaga kaum Werewolf supaya tetap ada.

Bagaimanapun kehilangan jenis Lycan di dalam kaum Werewolf adalah hal yang memalukan. Jika pihak luar mengetahui hal itu maka mereka jelas akan dalam bahaya, tapi banyak yang menduga bahwa Lycan tengah bersembunyi di suatu tempat. Tapi tidak ada yang bisa membuktikan ucapan itu.

Dan sejak itu juga Lycan hanya menjadi legenda bagi kaum Werewolf sampai saat ini. Tapi Jennifer tidak bisa percaya jika Caroline memiliki darah Lycan di dalam tubuhnya. Walau bukan Caroline yang terlahir dari Lycan itu langsung tapi Caroline jelas reinkarnasi Lycan itu.

Apalagi Caroline mengatakan bahwa Livina yang melakukan semua itu dengan bantuan Moon Goddess. Jennifer menatap Caroline dengan pandangan menilai, dia masih memikirkan soal perkataan Caroline tadi. Tapi dia tidak bisa bertanya lebih karena itu meyangkut privasi Caroline sendiri.

Walau begitu Jennifer jelas sangat penasaran akan darah Lycan yang mengalir di dalam tubuh Caroline "apa kau sangat penasaran?" tanya Caroline menatap Jennifer yang langsung mengalihkan pandangannya.

"Aku adalah Werewolf murni, kau tau itu bukan!"

Jennifer mengangguk menatap Caroline yang tersenyum tipis "tapi aku tidak bisa percaya jika Lycan akan benar-benar bangkit, apalagi itu adalah Lycan perempuan pertama"

Ucapan Jennifer membuat Caroline terdiam, memang benar bahwa Lycan kebanyakan berjenis kelamin laki-laki. Dan itu sebabnya Livina tidak menggunakan kekuatan Lycan-nya dulu. Bahkan dia tidak bisa berubah wujud menjadi Werewolf dulunya dan itulah sebabnya dia meminta bantuan Caroline.

Caroline yang seorang reinkarnasinya, seseorang yang memiliki darah Werewolf murni dan seorang bangsawan berpangkat tinggi. Itu semua yang di inginkan Livina dan Caroline masih kesal jika mengingat ucapan Livina tentang penjelasannya semalam.

"Ini memang tidak mungkin karena aku wanita tapi Livina memilihku karena aku berdarah Werewolf murni" ucap Caroline menatap Jennifer yang mengangguk paham.

"Lalu kau setuju untuk membendung kekuatan sebesar itu, kau tau bukan Lycan adalah salah satu jenis Werewolf yang sangat agresif apalagi kau harus bergerak paling depan di saat perang. Ya memang perang sudah tidak terjadi karena para petinggi Werewolf berusaha menghindari perang"

Jika di pikir lagi ucapan Jennifer memang sangat benar, tapi kenyataan tidak selalu sesuai harapan. Dia bahkan harus menelan ludahnya dengan susah payah saat mendengarkan kenyataan dari Livina "para Vampire berniat memulai perang lagi, mereka tau jika Lycan sudah punah"

Gelas di tangan Jennifer langsung terjatuh, maniknya membulat menatap Caroline yang dengan santainya mengatakan hal buruk seperti itu. Perang akan terjadi lagi, bagaimana mungkin!! Ini jelas sangat tidak masuk akal, lalu kaum vampire sudah mengetahui rahasia kaum mereka. Bagaimana bisa??

Apa ada yang membocorkannya, apa selama ini ada mata-mata yang berniat menghancurkan kaum Werewolf. Bagaimana ini? Apa dia sanggup ikut dalam perang nantinya, mengingat bangsa Lycan sudah punah.

"Kau tidak bohong bukan!!"

Caroline mengangguk dengan sebuah senyuman tipis di bibirnya. Rasanya dia juga tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari Livina tapi itulah kenyataan yang ada. Dan jika para petinggi tau, jelas ini akan menjadi keributan yang besar untuk kaum Werewolf.

Selama ribuan tahun kaum Werewolf bisa menjaga kedamaian tapi jika sampai perang terjadi maka semua kedamaian yang ada akan hancur. Caroline menghela nafas kasar dia menatap Jennifer yang terlihat gelisah sekarang. Dia sungguh mempercayai Jennifer karena dialah yang membantunya menyembunyikan fakta tentang dirinya.

"Tapi Livina mengatakan padaku jika ayahnya masih hidup, pemimpin Lycan yang sesungguhnya"

Jennifer membeku menatap Caroline yang terlihat gelisah, sepertinya Caroline juga masih belum bisa menerima takdirnya begitu saja. Jelas belum bisa, jika dia ada di posisi Caroline pasti dia juga akan bersikap sama seperti Caroline. Rasanya Jennifer ingin memberikan kata-kata penyemangat untuk Caroline.

Tapi dia harus fokus pada fakta bangsa Lycan yang ternyata masih ada, Lycan murni yang menjadi kekuatan kaum Werewolf. Satu-satunya Werewolf paling kuat di antara semua Werewolf yang ada dan Jennifer tidak bisa membuang kesempatan untuk mengetahui tentang Lycan.

"Lalu apa yang di katakan Livina lagi?" tanya Jennifer menatap penasaran pada Caroline.

Caroline menghela nafas melirik Jennifer yang begitu penasaran, apa bisa dia mengatakan semuanya sekarang. Dia saja masih belum tau bahwa Livina berbohong atau tidak, walau wajah mereka sama tapi Caroline takut jika itu adalah bagian dari kebohongan.

Tapi saat melihat manik Livina semalam dia jelas tidak melihat satu titikpun kebohongan dari mata itu. Lalu apa dia bisa percaya begitu saja pada Livina bahwa dia harus mencari ayah Livina yang tengah sekarat.

"Dia tidak mengatakan hal banyak, karena tubuhnya masih lemah untuk sekarang. Katanya jika dia sudah membaik, dia akan mengatakan semuanya" ucap Caroline menunduk dengan manik tertutup rapat.

Sekarang biarkan dia menutupi fakta ini, fakta yang mungkin akan membuat kaum Werewolf heboh. Dia harus menunggu waktu yang tepat, jika tidak dia hanya akan di katakan sebagai pembohong saja. Tidak ada bukti akan semua ucapannya dan Caroline tidak mau membuat semua orang celaka.

Kali ini dia hanya perlu menunggu sampai mana Livina sempurna, dan dia juga harus menunggu untuk tidak menanyakan hal lebih dari ini. Walau dia juga penasaran akan alasan Livina melakukan ini tapi Caroline tidak bisa bertindak seenaknya dengan menyudutkan Livina dengan pertanyaannya.

"Jadi dia tengah memulihkan dirinya?" tanya Jennifer dengan perasaan khawatir akan raut wajah Caroline yang terlihat tidak nyaman, seperti ada hal yang di sembunyikan Caroline selain fakta Lycan yang masih hidup.

Ini jelas sangat berbeda dari dua fakta yang di ucapkan Caroline, apakah ini adalah fakta yang lebih buruk lagi "aku akan menunggumu mengatakan semuanya, karena kau adalah Caroline" ucap Jennifer dengan senyumannya yang mengembang.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C27
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login