Download App

Chapter 5: Bab 5

Kandidat ketiga, tinggi 180 berat 65 kg. Hitam manis, single.domisili Jakarta.

Kandidat keempat, tinggi 175 cm single, domisili jawa tengah, body guard.

Tak lama, salah satu kandidat datang terlambat. Laki-laki itu berbadan berisi.

Laki-laki itu terengah -engah seperti sedang berlari menuju ke sini. Cafe +toko salma.

"Kenapa datang terlambat?"

"Kalau sekarang aja terlambat, gimana nanti?"

"Ma-af mas, Saya Masih ada urusan."

"Ya sudah, lo galak amat," celetuk Salma pada Ibnu

Tak lama, semua body guard di test ketika sedang praktek menjaga Salma.

3 orang body guard menjalankan sesuai perintah tapi, hanya kandidat terakhir yang seperti tidak niat untuk bekerja. Sengaja melakukan kesalahan, hingga Ibnu ketus dan cuek dengan kandidat terakhir itu.

waktu terus berlanjut hingga akhirnya, Ibnu juga salma memberikan test terakhir berupa kecakapan dalam taktik penyelamatan untuk esok hari, dan semua kandidat di pulangkan untuk lanjut esok hari

~

Keesokan harinya, kandidat body guard sarapan.Usai sarapan, para kandidat berkumpul di aula.

Di saat berada di aula, semua kandidat melakukan test yang salma juga Ibnu minta. Hingga, salma juga Ibnu kagum dengan kandidat terakhir ini. Cara kerjanya bagus juga lain dari yang lain. Taktik yang di gunakan pun menarik, seperti mengecoh orang dengan tingkah bodohnya tapi hasilnya memuaskan.

" Baik ,terima kasih ya buat kandidat semua."

"Iya sama-sama Pak, Bu," ucap semua kandidat.

Tak lama aula kosong, berganti event organizer yang mengurus pernikahan salma juga Ibnu. Kali ini yang di lakukan test food, salma juga Ibnu sangat antusias. Mereka berdua segera mencoba makanan untuk acara pernikahanya.

Makanan indonesia pun, menjadi pilihan keduanya. Mulai dari siomay, bak moi, soto ayam hingga rawon. Mereka berdua ingin makananya berkesan bagi para tamu yang datang.

Seketika ada Surat yang datang, salma juga Ibnu kaget. Hari ini sudah ada Drama lagi.

"Gila, ada lagi drama."

"Apa gue harus ngelakuin yang lebih lagi dari sewa body guard ya?" tanya Salma pada Ibnu sambil salma memasang muka lesu

"Lebih gimana?"

"Ya, Kita segera nikah. Gue takut di Hari H, dia datang dan bikin masalah."

"Percaya sama gue, pasti Kita akan dapat solusi. Lo yakin kan sama gue?"

"Yakin, tapi gue nggak mau berharap banyak takut nggak kesampaian."

" Ya sudah terserah lo Aja."

"Kalau gitu Kita lanjutin Aja ya? Atau mau pulang Aja?"

~

Seketika, salma juga ibnu di perjalanan mendapat kejutan lagi ada begal yang menginginkan mobil juga lainnya.

Seketika, salma juga ibnu di perjalanan mendapat kejutan lagi ada begal yang menginginkan mobil juga lainnya.

Ibnu pun segera melawan begal itu, tapi begal itu bagai mati satu tumbuh seribu. Hingga pukulan terakhir membuat Ibnu jatuh dan pingsan.

Salma pun bingung hingga berusaha melawan begal itu. Tapi, Tak lama ada yang datang. Polisi beserta laki-laki yang sangat di jauhi oleh salma yaitu boy. Salma langsung bingung, apa yang harus di lakukan karena dalam bentuk apapun tidak ingin berhubungan . Hutang budi atau lainnya.

"Sal, nggak papa?"

"Iya nggak papa, tadi gue lewat sini terus gue ngelihat lo jadi, gue telepon polisi Deh."

"Calon suami lo, pingsan begini?"

"Lo sama gue Aja ya, gue bisa jaga lo sal."

"Maaf boy, gue maunya sama Ibnu. Ibnu pingsan begini karena di kroyok. Siapapun kalau di kroyok orang banyak pasti kalah."

"Gue anter Ibnu dulu ya, lo please jauhin gue juga Ibnu ya."

"Gue yakin lo bakalan dapat yang lebih baik lagi dari gue."

"Gue nggak akan nyerah salma, lihat Aja gue bakalan rebut lo dari dia calon suami yang pingsan itu atau gue nggak dapat semua laki-laki manapun nggak akan dapatin lo."

"Inget ya sal."

~

Tak lama, salma memutuskan untuk membawa ibnu ke klinik dan menyetir mobil Ibnu.

Selama di perjalanan Salma menahan tangisnya, hingga tangisnya Tak dapat di bendung dan pecah begitu saja.

" Kenapa gue, harus berhadapan sama dia sih," ucap Salma sambil menangis di mobil

"Gue di Mana ini?" Aduh perut gue,"keluh Ibnu yang Tak lama sadar diri

"Lo kenapa? Gue kok di mobil?"

"Lo pingsan di kroyok dan yang nolong Kita boy."

"Gue takut banget sama dia."

"Gue harus gimana ini?"

"Tenang, Kita pasti punya jalan keluar ya."

"Aduh gue harus gimana juga nih?" suara hati Ibnu

"Kok diem, masih sakit ya?"

"Iya sedikit."

"Ya sudah, gue anterin lo pulang ya. Istirahat ya setelah ini," ujar Salma pada Ibnu yang berada di sebelahnya.

"oh iya, gue kan mau bawa lo ke klinik."

"Bisa lupa Gini gue, saking paniknya ketemu boy."

~

Sampai di klinik, Ibnu di obatin sama perawat. Di berikan obat , salep juga perban yang harus di ganti secara berkala. Lalu Ibnu pun menjalani berobat jalan juga control rutin agar benar-benar sehat.

Sekitar setengah jam Kita di klinik, tiba-tiba Kita melihat kandidat body guard yang Kita test tadi. Ternyata benar dia.

Sekitar setengah jam Kita di klinik, tiba-tiba Kita melihat kandidat body guard yang Kita test tadi. Ternyata benar dia.

"Lho Pak, bu? Sedang apa di sini?"

"Saya antar calon suami Saya ke dokter, anda sendiri sedang apa di sini?"

"Saya? Lagi mau beli obat untuk teman satu kost saya."

"Oh gitu, baik. Saya duluan ya."

"Seperti ada yang aneh dengan dia deh," keluh Salma dalam hati

Usai membawa ibnu ke klinik, salma segera membawa ibnu pulang. Sampai di rumah orang tua Ibnu tepat sekali Tak ada di rumah, jadi Aman membawa masuk Ibnu ke kamarnya.

Ketika masuk, Ibnu menggoda salma untuk tetap berada di rumahnya. Tepatnya tetap berada di kamarnya, tapi salma Masih shock Pertemuannya dengan boy yang secara tiba-tiba.

"Ok, lo pulang Aja tapi, please ya jangan jadi beban pikiranmu soal boy."

"Iya sayang, istirahat ya," ucap Salma pada Ibnu yang istirahat di kamar.

Tak lama salma sampai di rumah, salma menyiapkan air panas di bath up. Lalu mengambil handuk juga pakaian bersih untuk di pakai setelah mandi.

~

Lalu santai merebahkan badannya, seketika ada paket yang datang. Tapi, salma tak merasa kalau sudah memesan sesuatu dan salma langsung menelepon Ibnu menanyakan apakah paket yang datang ke rumahnya pesanannya. Kenyataannya bukan dari Ibnu, Salma mulai panik dari mana paket ini.

Hingga kurir paket ikutan takut, dan meminta pada salma untuk segera menerima lalu kurirnya segera pulang.

Tapi, salma Tak mau dan meminta kurirnya membukanya lalu mencari kartu sang pengirim.

Kurir pun menuruti salma dengan sedikit ketakutan. Dengan perlahan -lahan kurirnya mencari kartu pengirim, namun tak di temukan hingga hanya kartu dengan bentuk abjad B.

Sontak salma langsung tahu dan meminta kurirnya membuka paket yang di kirimnya. Ternyata paket itu berisi undangan pernikahan tapi, dengan calon mempelai boy dengan salma.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C5
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login