Download App

Chapter 77: Doa Dalam Harapan

"Semalam di rumah Bapak."

Mursal terdiam, menatapnya yang juga tak bersuara lagi bahkan hingga beberapa saat. Pria itu menatap ke arah depan, melihat pagar yang di jaga oleh seorang satpam. Kalau sudah di jelaskan, artinya semuanya sudah selesai, bukan? Tidak ada yang mereka tunggu lagi, bukankah itu kata Nenek Aini saat mereka menemuinya di desa?

Namun, kenapa Haikal sama sekali tidak ada bilang apa-apa? Bukankah dia sudah sepakat untuk membicarakannya?

"Eh, ada Pak Mursal? Kapan datang, Pak?" Azizah yang baru selesai menjemur pakaiannya di belakang menyapa, saat dia datang ke teras depan.

Pria yang di panggilnya itu tersenyum, melihatnya yang tengah duduk di sebelah Aini.

"Barusan, niatnya saya mau mengajak Aini ke toko lalu siangnya melakukan fitting dan juga memilih cincin. Namun, sepertinya belum bisa. Ibunya Aini keluar, ya?"

Azizah yang tak tahu apa-apa tersenyum. "Ya, Pak. Tadi berbelanja dengan Paman Zulkar, sebentar lagi juga pulang."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C77
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login