Download App

Chapter 11: Bab 11

...Aleana yang baru saja sampai di apartemennya langsung masuk dan menuju kamar tidur untuk mulai mempersiapkan barang-barang yang akan dia bawa pergi.

Setelah beberapa saat akhirnya semua barang yang diperlukan oleh Aleana sudah dimasukkan ke dalam 2 koper besar, sebenarnya meskipun dia hanya membawa sedikit barang itu tidak masalah, karena bisa dipastikan Aleana tidak akan kekurangan apapun selama disana.

Karena semua sudah beres, Aleana menuju kamar mandi untuk membersihkan badan. Aleana merilekskan badannya dengan berendam air hangat di dalam bath-up yang sudah dipenuhi dengan busa sabun dengan aroma kesukaannya. Aleana menyandarkan punggungnya pada bath-up sembari menegadahkan kepalanya keatas dan memejamkan matanya, tampak sekali jika dia sedang sangat lelah. Bagaimana tidak, sejak dia mendapat telepon tadi pagi ketika akan menjemput Yura, dia menjadi sangat sibuk selama di kampus.

Sebab, dia harus menghubungi pihak kampus baik dosen maupun rektor kampus untuk membicarakan perihal pengajuan cuti kuliahnya selama beberapa bulan ke depan dan tanpa dia duga pihak kampus yang bersangkutan-pun menyetujuinya dengan mudah tanpa bertanya detailnya pada Aleana. Aleana sempat bingung akan informasi yang dia dapat, bahkan pihak kampus juga memberikan kemudahan kepada Aleana, bahwa dia tidak perlu ijin kuliah, bahkan tetap bisa mengikuti materi setiap kelas yang dia ambil sesuai jadwal seperti biasa beserta info tugas kulianya. Pihak kampus akan mengirimkan semua materi dan juga tugas kepada Aleana selama dia tidak masuk kuliah, sehingga Aleana hanya tinggal mempelajari materi secara mandiri dan mengumpulkan tugasnya yang tentu saja semua itu dikirim lewat e-mail. Aleana sangat bersyukur karena dengan begitu dirinya tidak perlu mengajukan cuti dan bisa lulus sesuai target yang dia inginkan.

Sampai sekarang Aleana masih dibingungkan dengan hal itu tapi dia tidak mau mengungkapkannya kepada siapapun, bahkan dengan pacar dan sahabatnya. Dia akan menganggap ini mungkin keberuntungan bagi dirinya dan juga karena dia merupakan mahasiswa berprestasi yang membanggakan bagi kampusnya, maka dari itu mungkin pihak kampus melakukan hal tersebut.

#Flashback on

Kring...kring...kring

Bunyi telepon berbunyi memperlihatkan nama sang penelepon, dengan segera seseorang yang sedang di telepon tersebut segera mengangkat panggilan dengan wajah takut tapi tetap dengan sikap yang hormat menyapa si penelepon.

"Halo Tuan, apakah ada yang bisa saya bantu atau apakah Tuan ada masalah?" tanyanya sopan.

"Hmm, Saya hanya ingin memberitahu bahwa kemungkinan dalam waktu dekat ini entah nanti, besok ataupun lusa adik saya akan menghubungi pihak kampus untuk meminta ijin cuti kuliah. Saya harap anda memudahkan permintaannya" tegas si penelepon.

"Baik Tuan, anda tidak perlu khawatir tentang hal itu. Saya akan pastikan kami akan mengurus keperluan nona Aleana dengan baik" jawab rektor kampus tempat Aleana kuliah dan benar si penelepon yang tengah menghubungi rektor tersebut tak lain adalah kakak kandung Aleana yang merupakan investor terbesar di kampus Aleana, dan tentu saja hal itu tidak diketahui oleh adik semata wayangnya.

"Baiklah kalau begitu, saya percaya dengan anda. Sampai disini dulu pembicaraan kita dan ingat jangan sampai adik saya curiga mengenai hal ini" ucap kakak Aleana memperingatkan dengan tegas, setelah mendapat jawaban dari sang rektor dia langsung mematikan panggilannya.

Dia harus sangat berhati-hati, karena jika Aleana tau bisa dipastikan dia tidak mau berkuliah disana dan juga Aleana akan marah pada sang kakak. Oh, sungguh membayangkan saja jika sang adik kesayangannya sampai marah pada dirinya dia tidak sanggup, dia sangat menyayangi sang adik yang merupakan keluarga terdekat satu-satunya yang dia miliki.

Mereka saling memahami bagaimana diri mereka yang sebenarnya satu sama lain dengan baik, sebab semenjak kedua orang tua mereka meninggal dunia, mereka hidup dengan saling menjaga dan menyayangi satu sama lain.

Aleana bukanlah anak yang mau memanfaatkan harta keluarganya untuk kepentingan dirinya sendiri dan masih banyak hal lain yang tidak bisa diketahui tentang diri Aleana yang sebenarnya oleh pihak luar, karena baik Aleana maupun sang kakak sama-sama tertutup bahkan kepada orang yang dekat dengan mereka. Hal, itulah yang menjadikan Alex kakak Aleana memutuskan dengan diam-diam mengawasi dan melindungi adik yang sangat dia sayangi itu dari kejauhan, ketika Aleana bersikeras ingin menempuh pendidikan di negeri orang.

Apapun yang dilakukan Aleana sebenarnya tidak lepas dari pengawasan sang kakak, bahkan orang-orang yang dekat dengan Aleana juga akan Alex periksa karena dia tidak mau sang adik kenapa-napa ataupun disakiti oleh siapapun. Jangan ditanya lagi apakah Alex juga tau tentang perbuatan Bastian pacar Aleana dan juga Yura sahabat adikknya itu, jawabannya sudah sangat jelas pasti "Iya", Alex mengetahui semuanya sekecil apapun itu selama menyangkut adikknya tak akan pernah lepas dari pantauannya.

Tapi Alex memilih diam, tidak langsung memberitahu hal tersebut kepada sang adik, karena jika Alex langsung memberitahu Aleana yang sebernarnya bisa dipastikan Aleana akan tau, bahwa selama ini Alex diam-diam telah mengawasi Aleana. Namun, sesungguhnya Alex sudah merencanakan bagaimana caranya agar Aleana dapat menyadari dan mengatahui semua itu tanpa adanya kecurigaan dari Aleana kepada dirinya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C11
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login