Download App

Chapter 21: Menyetujui

"Maksud kamu kepura-puraan? Kita hanya pura-pura pacaran? Bukan asli? Begitukah? Bagaimana bisa? Jelaskan kenapa hal ini bisa terjadi." Kali ini Yelin benar-benar tak bisa tersenyum lagi, karena ucapan Raj benar-benar keterlaluan, ini masalah hati dan yang dilibatkan adalah hatinya, kini Yelin merasa hatinya sakit seperti teriris dan terasa dipermainkan, bagaikan diajak terbang ke awan lalu hempaskan secara langsung ke tanah sengketa yang bertumpukan batu, jadinya remuklah seluruh badannya itu.

"Iya kepura-puraan, kenapa kamu syok? Bukannya kamu baru mengenal Santa? Lalu kenapa kamu percaya kepada ucapannya, kamu seharusnya bertanya kepadaku terlebih dahulu dan mempercayaiku, dia itu sekarang bukan temanku lagi, tapi menjadi musuhku. Memangnya kamu berucap apa saja kepadanya?"

Bagi Yelin, penjelasan Raj sungguh tidak masuk akal dan ia benar-benar tak memahaminya. Kesal, histeris, agak marah, bertumpuk menjadi satu. Ingin rasanya sandal swallow-nya itu dilemparkan ke udara, tanda kekesalan Yelin kepada Raj. Tapi berhubung banyak orang, jadi diurungkannya, akan sangat malu kalau hal itu dilakukan beneran oleh Yelin.

Dengan tangan yang berpura-pura menggaruk hidungnya karena menahan kekesalannya itu, Yelin pun berceloteh. "Apa-apaan sih kamu ini, asli aku tidak paham, jelaskan dengan detail saja maksud ini semua, aku siap mendengarkannya, intinya kemarin Santa mengucapkan apapun aku percaya, lalu aku bilang saja pacaran beneran denganmu."

Yelin berucap dengan sangat tegas, tadinya ia duduk tegak, kini sudah menaruh kepalanya di atas meja, sudah tak bersemangat lagi untuk menatapi Raj, dia sungguh malu karena ke-GR-annya itu, jadi bertindak seperti itu, sebelum malunya menjadi-jadi lagi. Apalagi kalau misal disuruh mencicipi makanannya, sudah jelas Yelin enggan karena gak mood lagi, padahal tadinya dia ingin menikmati makanan itu, tapi sudah malas karena kesal. Dan rasanya sudah kenyang perutnya itu.

Raj hanya tersenyum tipis melihat Yelin yang berulah seperti itu, dia memang tidak perduli kepada Yelin, tapi melihat Yelin yang seperti itu dan tak ceria seperti biasanya, seperti hatinya merasakan kesedihan, tapi mau tidak mau Raj tetap harus mengatakan semua kejujuran, kalau berbohong dan ketahuan pastinya akan membuat Yelin semakin kecewa, biarlah sekarang kecewa sementara saja, yang penting tidak terlalu sakit suatu saat nanti. Juga bagi Raj, Yelin sungguh pintar mengakui itu semua kepada Santa tanpa menyangkalnya sedikit pun, jelasnya kini Santa percaya dengan kepura-puraannya dan semua itu.

Raj pun mulai bercerita, awalnya ini adalah sebuah rahasia yang harus ditutupi rapat-rapat, karena aib persahabatan, malu dong kalau bercerita tentang semuanya dengan cewek, tapi mengenal Yelin yang wataknya begitu tidak mau diajak kompromi apabila ceritanya tidak detail, jadinya Raj terpaksa menceritakan semuanya, lagi pula bagi Raj yang penting Yelin bisa menjaga rahasia, dan itu semua tak penting lagi untuknya, jelasnya suatu saat nanti Santa akan mendekati Yelin dan memberitahu semuanya, maka-nya antisipasi Raj dari sekaranf, yang penting adalah Yelin mau dan setuju berpura-pura pacaran dengannya.

"Jadi ... Santa orangnya buruk sekali seperti itu? Astagaaa benar-benar menyeramkan, jadi itulah kenapa kamu menyuruhku menjadi pacarmu? Lalu apakah aku harus menjauhi Santa?" jawab Yelin seraya bertanya kembali, setelah mendengarkan semua itu dan kini dia benar-benar mengerti antara Raj dan Santa.

Raj hanya mengangguk saja, dengan helaan nafasnya. Ia mengetuk-ketuk jari jemarinya di atas meja. Sesekali bibir bawahnya digigit dengan gemasnya, membuat Yelin yang melihatnya membulatkan matanya dengan sempurna, rasanya air liurnya ingin menetes. Dia pun membatin. 'Astagaaaa tampannya aduhai, hatiku benar-benar meleleh ini, ihhh kenapa aku yang tadinya kesal, sekarang sudah tidak kesal lagi dan malah senang sekarang menerima semua ini? Apa aku memang harus menyetujui kepura-puraannya? Mungkin memang harus, siapa tau lama kelamaan karena jalan terus dan sering bertemu akhirnya tumbuh rasa cinta di hatinya, asiiiik.'

"Bagaimana? Apa kamu setuju? Kalau masalah kamu mendekati Santa, terserah saja, toh intinya kamu harus hati-hati saja pokoknya, tapi dengarkan aku baik-baik! Jelasnya kamu adalah pusat untuk menyakitiku," seru Raj yang seketika membuyarkan lamunan Yelin yang sedari tadi melamun itu. Yelin mengangguk pelan saja. Dia tak berani menatap Raj, karena malu-malu. Jadi anggukan Yelin adalah ungkaian kata setuju dengan pembahasan yang dibahas sekarang.

"Oke, kalau begitu aku anggap kamu setuju, terimakasih kamu sudah mau bekerja sama denganku, juga—" Belum sempat Raj meneruskan kata-katanya. Tiba-tiba terdengar suara yang menggelegar, suara itu berasal dari tawaan, maka-nya terdengar renyah. Lagian tawanya itu sungguh jelek, sampai-sampai telinga mati rasa mendengarnya, jelas saja suara itu sangat keras, karena suara itu tepat berasal dari orang yang datang seketika diantara Raj dan Yelin, dia berada di tengah-tengah mereka, membuat Yelin dan Raj kaget dan langsung menoleh.

"Kamu!"

"Santa!" sentak Yelin dan Raj secara bersamaan. Mereka benar-benar melotot karena kesal dengan ketidak sopanannya Santa. Raj yang memang tak suka bicara dia hanya diam dan sesekali berdehem. Sementara Yelin langsung saja mengoceh, tak terima.

"Heyyy kamu ini mengagetkan saja! Kenapa datang tiba-tiba seperti ini? Apa kamu turun dari langit? Gak terlihat tiba-tiba nongol, lain kali bilang dulu kalau datang, kamu kan jadi mengganggu kencan kita tau!"

Santa masih saja tertawa, ketika mendengar Yelin mempermasalahkan kedatangannya, dia pun langsung menghentikan tawanya dan membalas ucapan Yelin. Dengan tangan yang sesekali mencoba mencolek pipi Yelin. Namun, tak mengenainya karena Yelin terus menghindari tangan itu. Dan kini malah memukul dan menepis tangan Santa.

"Diam! Tangan, tangaaan, tangannya dikondisikaaaan! Mau aku potong?" Yelin berucap dengan gemulai dan sedikit sewot. Saking gemulainya. Nadanya terdengar panjang dan membuat Raj menahan tawanya. Bahkan tangan Yelin digerakkan dengan lemas ke kanan dan ke kiri dengan mata yang dikedipkan, sesekali tangan yang memakai gelang keroncong itu berbunyi keras karena gelangnya yang berjumlah 10 itu bertabrakan satu sama lain. Terlihat sangat genit bagaikan wanita india saja, meskipun hanya gelang imitisi, tapi lumayan juga buat kegaulannya menambah kecantikannya.

"Astagaaaa pacar kamu seperti ini? Benar-benar tidak waras, lagian kalian tadi bahas apa saja sihhh kok seperti menyebut namaku, lalu aku datang kok sudah tak bersuara lagi," balas Santa yang tak kenal rasa takut. Tangannya yang sudah menjauh dari Yelin langsung mendekap pundak Raj, seolah-olah terlihat akrab padahal hanya berpura-pura di depan Yelin. Raj sesekali menggeram dengan menggerakkan tangan Santa itu, tak mau dengan kemunafikannya. Namun, Santa semakin erat dekapannya, jadi tidak mungkin Raj melepaskan paksa, tidak enak juga dilihat Yelin dan semua orang yang ada di cafe itu karena perdebatannya.

'Cihhh apa-apaan Santa ini, kenapa mengganggu sekali, apa dia mendengar ucapan kita semua tadi? Semoga saja tidak, yang jelas mulai sekarang aku harus hati-hati, dia sudah mulai berani tampak ketika ada Yelin, diajak berdamai tidak mau malah semakin menjadi dia, benar-benar.'

"Aw, aw."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C21
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login