Download App

Chapter 32: " The Wind Blows " (17)

***

Brian baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih setengah basah. Karena ini hari minggu jadi Brian baru saja bangun tidur dijam 3 siang. Ia langsung pergi menuju meja komputernya untuk bermain game. Baru saja Brian nyamankan posisinya tiba-tiba notif diponselnya berbunyi, ia pun meraih ponselnya dan melihat pesan masuk dimana disana ada sebuah foto yang sentak membuat Brian terkejut saat melihat kebersamaan Arin dengan seorang cowok yang tidak ia kenal. Mereka terlihat sangat dekat, bahkan disana Arin tersenyum seakan terlihat sangat senang disana.

Karena merasa kesal Brian langsung melempar ponselnya keatas meja. Ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu kesal saat melihat foto tersebut. Dan kenapa tiba-tiba Arin bisa bersama dengan cowok dihari minggu pula, itulah yang ada dipikiran Brian saat ini, binggung dan kesal.

Ia kembali mengambil poselnya dan berniat untuk menghubungi Arin. Tapi saat ia baru saja membuka kontak milik Arin, ia langsung menghentikan jarinya setelah kesadarannya kembali.

" Lu udah gila yaa ?? buat apa telepon??" tanya Brian pada dirinya sendiri sambil menghembuskan nafas panjangnya dan bersandar pada punggung bangku. Dan kembali memandangi foto Arin yang semakin membuatnya jengkel.

***

" Mina .. lu nga-upload fotonya ??" tanya Arin dengan panik setelah mengetahui foto dirinya bersama dengan Tommy dikirimkan oleh Mina kedalam Grup chat-nya.

" emangnya kenapa ? ada yang salah ?" tanya Mina tanpa perasaan bersalah sedikitpun dan sibuk memakan cake yang sudah dipesan Tommy yang saat ini sedang berada ditoilet.

" tapi jangan di Grup chat juga .. nggak enak sama Yena Vina lahh .." ucap Arin yang tidka bisa menahan kekesalan pada Mina yang tidak bisa melihat situasi yang mungkin bisa menyebabkan suatu masalah.

Benar masalah, hal ini akan menimbulkan masalah yang membuat dirinya kembali berada diposisi yang tidak nyaman. Dirinya hanya bisa menghela nafas pasrah memandangi fotonya yang sudah tersebar dan dilihat oleh semua orang yang ada di Grup chat.

Bahkan Yena terlihat mengomentari foto tersebut.

" Waohh .. enaknya ditraktir .." -Yena-

" Kalian ada dimana ? kok gua nggak diajak ??? PARAH !!!!" dengan sebuah emoticons marah yang dikirimkan oleh Elvina yang sentak membuat Arin panik dan merasa bersalah.

" Bukannya lu pergi sama pacar lu " balas Mina yang menanggapi pesana Elvina.

" pacar dari mana ?? kan gua udah putus pas liburan kemarin .." Balas Elvina.

" Dia udah putus ?? kok gua gak tau ??" tanya Mina pada Arin yang juga sama-sama binggung dengan balasan Elvina. Kemudian kembali membalasnya dengan apa yang ia ucapkan pada Arin.

" Ahhh .. pokoknya parah ..!!!".

" gimana Vina marah ??" tanya Arin yang semakin merasa bersalah.

" udah santai aja ..." ucap Mina mencoba dengan percaya diri sambil membalas pesan Elvina.

" udah pada kesini aja .. lumayan di traktir Tommy .." -Mina-

" okke ...!! OTW ..!!"- Elvina-.

" asik .. OTW ahhh ..!!" -Yena-

" selesaikan ..!! nggak usah panik !! dia nggak bakal marah .." ucap Mina sambil tersenyum santai dan kembali menyantap cake miliknya.

Arin hanya bisa mempercayai ucapan Mina saat ini. Walau dirinya masih beum bisa tenang. Terlebih lagi fakta bahwa Brian dan Fathan melihat isi chat ini tapi tidak mengatakan apapun, itulah yang membuatnya lebih khawatir.

Sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari, dirinya yang harus mengalami hal yang membuatnya ingin berlari sejauh mungkin dimana ia bisa berteriak bebas. Berada ditengah-tengah kedua orang yang tiba-tiba muncul bersamaan.

" waoh .. kalian beneran pada dateng .." ucap Mina yang masih terkejut dengan teman-temannya yang benar-benar dateng bersamaan setelah ia mengirimkan fotonya di chat Grup.

Yena bersama dengan pacaranya, Elvina, Fathan dan Brian pun juga datang bersamaan dan sudah duduk dibangku yang mereka ambil dari meja lainnya daan membuat Tommy yang merasa sedikit kebinggungan dengan situasi ini.

" haha .. gue nggak tahu kalau bakal banyak yang datang kesini .." ucap canggung Tommy yang merasa tak nyaman saat dirinya ditatapan begitu sinis oleh dua orang yang duduk menghapit Arin yang ada didepannya.

" kalau nggak suka pergi aja !" ucap ketus Brian yang sejak tadi melipat kedua tangannya dengan angguh dan memasang wajah dingin.

Karena ucapan Brian sentak membuat suasana menjadi hening dan canggung. Mereka hanya melihat satu sama lain, terutama Mina yang paling sibuk melihat ekpresi teman-temannya.

" eyy .. masa yang traktir diusir sih .. hahaha .. ada-ada aja lu !!" Mina mencoba mencairkan suasana.

" tadi gue abis nonton, liat foto lu, makanya sekalian mampir aja " ungkap Yena.

" ahh .. tadi lu abis nonton, pantes aja !! terus kalain berdua kenapa tiba-tiba dateng ?" tanya Mina sambil menunjuk kearah Brian dan Fathan.

" bukannya tadi kalian yang ajak, kebetulan lagi ada dideket sini, makanya langsung kesini " ucap Fathan yang berkata dengan santai tapi matanya terus menatap tajam kearah Tommy yang langsung mengalihkan padangannya.

" kayanya makanan kurang gimana kalo gue pesenin lagi ?" ucap Tommy sambil beranjak dari kursinya mencoba menghidari ketidaknyamannya terhadap dua orang yang tampak tidak menyukai keberadaannya.

" biar gue aja sama Mina .. Ayo !" ajak Yena sambil berdiri disamping Mina yang melihatnya dengan pandangan binggung, akan menanyakan " kenapa harus gua ?".

" ahh .. yaudah, pakai ini aja " ucap Tommy sambil memberikan kartu card miliknya pada Yena.

" uhhh .. okke, gue beli sepuasnya yaahh .." ucap Yena sambil memaksa Mina untuk beranjak dari bangkunya. Dengan pasrah Mina tidak bisa melawan kekuatan Yena hingga terseret olehnya.

" kenapa tadi nggak balas pesan aku ?" tanya Fathan yang tidak memperdulikan orang-orang sekitar dan hanya focus pada Arin yang sudah membohonginya, tapi dirinya mencoba untuk tidak marah.

" Ahh .. tadi aku mau balas, tapi baterai hp nya abis " ucap Arin sambil menunjukkan ponselnya yang sudah mati.

" ahh .. okke" ucap Fathan sambil tersenyum sambil membelai lembut kepala Arin hingga membuat Brian dan Tomi yang melihat hal tersebut terkejut seakan mereka melihat dua orang itu adalah pasangan kekasih.

Karena kesal, tanpa pikir panjang Brian tiba-tiba mengambil minuman milik Arin yang sentak terkejut karena Brian meminum melalui sedotan yang bekas dari mulutnya.

" HA?? kok punya aku diminum ..!!" ucap Arin.

"ahh .. sorry .. abis haus " ucap santai Brian sambil mengembalikan gelas minuman milik Arin yang merasa heran dengan Brian yang bersikap seenakanya. Hanya bisa termenung memandangi sedotan miliknya. Entah itu merasa geli karena tidak steril tapi ada perasaan aneh seakan bibirnya bertemu dengan bibir Brian secara tidak langsung.

***


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C32
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login