Download App

Chapter 46: 46.) Bertemu

"Saki chan dan ibu silahkan kalian berkeliling mencari oleh oleh dulu di sekitar sini, pastikan jam 9 kalian sudah kembali lagi ke sini" kata ku

"Kamu tidak bersama kami Haruka kun?" Tanya Saki

"Tidak usah, habiskan saja waktumu dengan ibumu dulu kamu kan sudah lama tidak bertemu dengan dia"

"Kamu baik sekali Haruka kun" kata ibu

"Tidak apa ibu"

"Kamu yakin kuat?" Tanya Saki

"Yakin yakin"

"Jika yakin kami tinggal beli oleh oleh dulu ya"

"Tentu"

Aku jalan sendiri untuk cari oleh oleh.

"Beli untuk kakek nenek pasti sudah di pikirkan oleh ibu dan Saki lalu kira kira beli apaan ya" pikir ku

"Ah tarik uang dulu di atm lah"

Aku tarik uang sebesar 1 juta yen.

Ku lihat di pamflet "promo ps 5 harga terjangkau"

"Tidak mungkin kan aku beli ps 5 untuk kakek nenek" pikir ku jadi ku buang lagi pamfletnya

Jam 7.30

Aku masih berputar putar mencari barang yang cocok untuk di jadikan oleh oleh.

"Astaga cari oleh oleh saja bikin bingung begini" ucap ku

Aku lalu menelpon Saki

"Saki chan kamu beli apa"

"Kue manju, kue ikan, dan roti bunga yang sama kita beli di sini"

"Lalu ibu?"

"Dia membelikan pakaian, lalu kamu ingin memberikan apa"

"Belum ketemu"

"Hmmm cari saja dulu masih ada waktu 1 jam 30 menit kok"

"Saran mu aku harusnya beli apa?"

"Beli saja parfum"

"Yakin nih Saki chan?"

"Iya beli aja itu, kakek nenek ku suka wewangian beraroma lavender jadi beli yang aromanya lavender"

"Ummm baiklah"

Aku tutup teleponnya lalu aku beli koper dulu, aku beli beberapa parfum beraroma lavender dan ku beli juga sandal siapa tau berguna bagi kakek nenek.

"Permisi apa melon ini rasanya enak?" Tanya ku ke pelayan

"Ini enak tuan, namanya melon yubari king, melon pilihan dari petani dan di jamin rasanya bisa meleleh di mulut"

"Oh melon yang itu ternyata, aku mau cari yang sekiranya besok masih segar apa ada?"

"Ada tuan, letaknya di rak atasnya, melon ini belum matang jika di makan sekarang namun akan matang sempurna besok"

"Anda tidak bohong kan?" Tanya ku

"Tidak tuan kami berani memberikan garansi rasa yang enak jika di makan besok, jika tidak enak silahkan kembali kesini kami akan mengganti uang anda dan melonnya"

"Wow buah bergaransi" pikir ku

"Ada batas pembeliannya kah?"

"Jika yang matang besok anda bisa membelinya sebanyak 8 buah maksimal"

"Ok ok bungkuskan 8 buah untuk ku ya" ucap ku

"Baik tuan"

"Harga totalnya 160.000 yen tuan"

"Ini uangnya, bantu aku masukan ke koper kardus kardus itu tolong"

"Baik tuan"

"Ok masih ada sisa ruang di koper" ucap ku

"Hey pemilik toko aku mau titip koper ku dulu bisa tidak?"

"Bisa bisa"

"Baik ku tinggalkan dulu ya"

Aku lalu jalan ke toko uniqlo untuk cari pakaian buat anak anak non non biyori siapa tau ketemu mereka.

"Silahkan pilih tuan, barang kami 100 % ori" sapa pelayan di depan pintu masuk

Aku ambil keranjang, ku masukan yang sekiranya keren dan muat bagi anak anak, harga bukan masalah, kan aku sultan sekarang.

"Ini unisex kan?" Tanya ku

"Iya tuan"

"Oh baiklah"

Aku mendapat telepon dari Saki

"Hey Haruka kun kamu di mana? Ini sudah jam 8.30 loh"

"Iya bentar bentar ini mau bayar"

"Cepat lah"

"Iya iya"

"Pelayanan yukata itu ada yang ukurannya lebih kecil? Kira kira ukuran m perempuan dewasa dan l laki laki dewasa"

"Ada tuan sebentar akan ku ambilkan"

"Baik"

"Ini tuan silahkan di lihat"

"Sip aku ambil"

Lalu aku ke kasir untuk membayar.

Yukata 2 set laki perempuan

Baju kaos uniqlo 12 buah

Baju hem atau kemeja 10 buah

Celana uniqlo 10 buah

Baju tunik 10 buah

Syal 3 buah

Sarung tangan 5 pasang

Jaket uniqlo 6 buah

"Totalnya 840.000 yen tuan, dengan diskon 5% menjadi 798.000 yen"

"Baik ini via transfer saja ya"

"Mana kartu anda tuan"

"Ini"

"Silahkan masukan pin tuan"

Lalu ku masukan pin ku dan transaksi berhasil.

Barang bawaan ku di masukan satu dalam 2 kardus besar.

"Gila kalo gini ya gak bakal muat di koper"

Aku kembali ke toko buah dan mengambil koper ku, satu kardus ku masukan ke koper dan yang satunya ku bawa di atas koper.

Aku berjalan ke titik kumpul.

"Ayo kita ke bandara Saki chan dan ibu"

"Koper siapa yang kamu bawa Haruka kun?" Tanya Saki

"Ini koper ku"

"Kamu tidak bawa koper loh dari rumah"

"Ini baru beli"

"Kamu gila ya untuk apa oleh oleh koper"

"Eh ya bukan kopernya tapi barang di dalamnya"

"Koper itu besar loh isinya apa memangnya?" Tanya Saki

"Ada parfum ada baju ada sandal ada sarung tangan ada syal ada melon juga"

"Melon?"

"Iya Saki chan melon yubari king"

"Haduh cepatlah kita ke bandara saja"

"Iya ayo"

"Mari ibu kita berangkat" ucap Saki

Kami memberhentikan taksi, jam 9 kami sampai di bandara Sendai.

"Langsung masuk?" Tanya ku

"Langsung masuk saja aku dan ibu ingin segera istirahat"

"Baiklah ayo kita ke peron masuk nya"

Ku titipkan barang ku.

"Ini melebihi timbangan tuan" ucap pagawai bandara

"Oh aku punya tiket muatan lebih untuk itu, ini buktinya"

"Oh baiklah pak silahkan lanjutkan"

"Baik"

Kami ber 3 masuk ke dalam pesawat suite kelas 1 dengan tujuan langsung ke Saitama.

"Kenapa pesan yang suite class Haruka kun?" Tanya ibu

"Kenyamanan yang utama ibu"

"Kelas ekonomi juga nyaman" balas ibu

"Disana berisik, jadi lebih baik di sini dan jangan protes ya ibu, lebih baik kita hemat energi dengan tidur"

"Iya ibu santai saja jangan sungkan" ucap Saki

"Ya baiklah"

Aku melihat ada rum di samping kursi.

"Jangan coba coba minum sayang!" Kata Saki

"Tidak, hanya lihat kok"

"Baguslah"

Pelayan lewat memberikan kami makan, serta menawari snack.

"Ada yang sosis?" Tanya ku

"Ada tuan, ini silahkan"

"Terima kasih"

Perjalan amat nyaman dan tenang, kelas 1 hanya di isi oleh kami ber 3, perjalanan selama 2,5 jam tak terasa dan sudah waktunya akan land on"

"Bangun tuan nona" ucap Pramugari

"Heh sudah sampai kah?"

"Belum tuan tapi pesawat akan mendarat jadi gunakan sabuk pengaman dan persiapan mungkin akan ada sedikit guncangan"

"Ohh, baik baik akan ku lakukan"

Saki dan ibu juga melakukan hal yang sama.

Jam 12.45 kami keluar dari bandara dan menuju stasiun kereta.

Hanya tinggal 4 jadwal kereta yang mengarah ke stasiun urayamaguchi, jam 1 siang adalah waktu ke 3, jika terlambat maka harus menunggu sampai jam 3.

"Cepat Saki chan ibu kereta nya sudah sampai"

"Iya iya bentar" kata Saki

"Apa benar ini mengarah ke sana? Ini hanya 1 gerbong penumpang loh" tanya ku

"Benar Haruka kun biasanya memang hanya 1 gerbong karena tidak banyak yang bepergian dari sini ataupun yang dari sana" ucap ibu

"Oh itu alasannya" kata ku

Jam 1,45 siang kami sampai di stasiun terakhir yang kami singgahi.

"Huaaa lelahnya" teriak ku

"Sudah ku bilang kan ini melelahkan" kata Saki

"Ya tidak apa lah lelah ku juga terbayar dengan pemandangan indah yang masih asri di sini"

"Benar Haruka kun, disini masih asri kendaraan saja jarang ada di sini"

"Lalu ke rumah kakek nenek dari sini jalan kaki?" Tanya ku

"Tidak, kita akan naik bus tapi harus jalan kaki dulu sebentar sampai haltenya" kata Saki

"Ohhh begitu rupanya"

Kami sampai di Halte.

"Jam berapa akan datang Saki chan?" Tanya ibu

"6 menit lagi ibu tepat jam 2 siang"

"Baik kita duduk dulu saja menunggu busnya"

"Baik"

Jam 2.00 bus sampai di lokasi, kita bertiga naik, bus beberapa kali berhenti namun tidak ada penumpang yang masuk.

Saat di pemberhentian halte sekolah barulah ada penumpang yang masuk.

"Nyampasu" sapa Renge pada kami

"Nyampasu?" Kata Saki bingung

"Uwahh jarang jarang ada warga asing di sini" ucap Natsumi

"Uwwaa kalian berdua jangan bikin malu" kata Komari

"Salam kenal saya Hotaru ichijou, apa kalian warga baru juga di sini?"

"Oh tidak kami di sini berkunjung ke rumah kerabat" kata ibu

"Dari keluarga mana kalian nyonya?" Tanya Komari

"Dari Keluarga Yoshida"

"Mana itu Komari chan?" Tanya Renge

"Emmm entahlah" jawab Komari

"Hey kakak itu kan rumah yang hanya berjarak 3 blok rumah dari rumah kita"

"Masa iya?"

"Iya keluarga Yoshida yang hanya ada kakek nenek itu kan nyonya?" Tanya Natsumi

"Iya benar"

"Hahahaha ingatan ku kuat bukan"

"Apa kalian ini anak dari Yukiko san?"

"Kamu kenal ibuku?" Tanya Natsumi

"Oh ternyata benar, aku sempat pangling muka mu mirip tapi rambutnya berbeda, aku dulu teman masa kecil ibumu di sekolah juga"

"Ehh nama anda siapa nyonya?"

"Nama ku Nihara Yoshida, oh aku lupa juga ini perkenalkan juga anak ku Saki, dia kurasa pernah se sd dengan Hikage Miyauchi tapi cuma sampai kelas 2 dan laki laki besar di sampingnya adalah suaminya Haruka"

"Uwaaa kamu kenal Hika nee juga?" Tanya Renge

"Hika nee?" Tanya ibu

"Oh itu kakaknya yang sekarang sekolah di Tokyo" ucap Komari

"Oh jadi kamu adik nya Kazuho chan juga .."

"Renge nama ku renge"

"Jadi kamu adiknya Kazuho chan juga Renge?"

"Ummm 100 untuk anda Yoshida san"

"Kalian apa baru pulang dari sekolah?" Tanya Saki

"Benar kak kami baru pulang, aku ingin tau kalian dari mana?" Tanya Hotaru

"Kami dari Karasuno prefektur Miyagi"

"Astaga bukan kah itu amat jauh?" Tanya Hotaru lagi

"Itu lebih jauh dari Tokyo?" Tanya Natsumi

"3 kali lipatnya" jawab Saki

"Gila itu sangat jauh sekali bukan eh perkanlan juga Saya Komari Koshigaya, ini adik ku Natsumi Koshigaya dan di depan ada anak laki laki dia kakak ku namanya Suguru Koshigaya" ucap Komari

"Salam kenal juga Komari chan, perjalanan kami jauh sekitar 640 km mungkin"

"Hey kak Saki jika kamu seumuran dengan Hika nee kenapa kamu sudah menikah?" Tanya Renge

"Dia suka padaku jadi dia melamar ku dulu aku pun suka padanya jadi ku terima lamarannya, jika kamu tau kami ini hampir seumur an loh"

"Hebat, ayah ibuku sja menikah di umur 27 dan 25, katanya saja itu masih terbilang muda" ucap Hotaru

"Jadi kamu menikah di umur 16 kak Saki?" Tanya Natsumi

"Tepatnya 15 tahun"

"Huh hanya 1 tahun lebih tua dari kakak Suguru?" Komari kaget

"Ya namanya juga suka jadi tidak perlu di tahan" ucap Saki

"Hey kak Saki kenapa suami mu ini tidur terus dari tadi?" Tanya Renge

"Dia kelelahan karena perjalanan jauh" balas Saki

"Boleh ku bangunkan?"

"Bangunkan saja Renge chan"

Bugh

Aku terbangun karena perut ku serasa mendapatkan pukulan keras.

"Aduh Renge kenapa pakai jurus yang itu" teriak Natsumi

"Tinju legendaris dengan kepala" ucap Renge

"Jangan kasar Renge chan" kata Saki

"Ughhh" ucap ku lalu membuka penutup mata dan kantung jaket ku

"Astaga Suami mu ganteng banget kak Saki" ucap Hotaru

"Eh makasih loh" kata Saki

"Oh ternyata ada tamu anak sekolah ya, perkenalkan aku Haruka Shinomiya"

Mereka memperkenalkan diri mereka lagi.

"Kakak berapa tinggi mu?" Tanya Natsumi

"Aku 184 cm"

"Mantap tingginya"

"Bukankah kamu juga tinggi Natsumi chan"

"Hanya 154 belum tinggi" ucapnya

"Kamu yang segitu belum tinggi lalu aku apa dong" tanya Komari

"Kurcaci mungkin" jawab Natsumi

"Uwaa jahatnya" ucap Komari

Bus berhenti.

"Sudah sampai ya mari kita turun anak anak" ucap Ibu

"Baik bu"

"Biar kami bantu kakak sini bantu juga" ucap Komari

"Umm" balas Suguru

"Wahh kamu lebih tinggi kak Haruka saat berdiri" ucap Renge

"Masa sih?" Tanya ku

"Ummm kamu manusia tertinggi di sini" ucap Renge

Kami semua berjalan sebentar untuk sampai ke rumah nenek dan Kakek.

"Sudah sampai anak anak terimakasih ya" ucap ibu

"Tentu, sama sama Yoshida san" ucap Komari

"Saki chan dan ibu masuk dulu saja biar aku memberi mereka hadiah"

"Kamu punya?" Tanya Saki dan ibu

"Punya kok"

"Baik yang baik ya dengan mereka, sama ucapkan pada Komari atau Natsumi agar untuk memberi tahu ibu mereka agar mampir ke sini nanti" ucap ibu

"Baik ibu"

"Kami pamit dulu Yoshida san" kata Hotaru

"Eh bentar bentar bentar, ini aku hadiah untuk kalian semua" ucap ku

"Hadiah?" Mata Renge langsung berbintang

"Apa hadiahnya kak? apa pemukul kasti atau sarung tangan baseball" tanya Natsumi

"Bukan keduanya Natsumi chan tapi baju"

"Baju? tidak apa akan ku terima ibu kami jarang membelikan baju" kata Natsumi

"Natsumi jangan bicara tidak sopan" ucap Komari

"Eh maafkan aku"

"Tidak apa, ukuran dari kalian apa saja"

"Aku S" ucap Renge

"Aku M" ucap Hotaru dan Komari

"Aku l" ucap Natsumi

"Aku xl" ucap Suguru

"Ehhhh kakak bicara?" Ucap Komari dan Natsumi

"Jangan kaget aku cuma pendiam bukannya tidak bisa bicara" ucap Suguru

"Sudah jangan bertengkar ini ku beri kemeja kaos dan celana ya, jika tidak suka maka kembalikan saja" ucap ku

"Uwaaaa baju baru" ucap Renge sambil mengangkat pakaian yang baru ku beri

"Astaga uniqlo" ucap Hotaru

"Apa itu uniqlo Hotaru chan?" Tanya Komari

"Merk baju yang mahal dari Tokyo" ucap Hotaru

"Mahal? Berapa harganya memangnya?" Tanya Natsumi

"Untuk kaosnya saja mungkin 10rb yen, kemeja ini 15 rb yen dan celananya 20 rb yen mungkin" ucap Hotaru

"Gila mahalnya" kata Natsumi

"Astaga ini amat mahal apa kakak yakin memberikan ini pada kami?" Tanya Komari gugup

"10rb yen itu seberapa banyak Hotaru Chan?" Tanya Renge

"Jika di belikan es serut mungkin bisa mendapatkan 30 porsi yang paling mahal"

"Ughh ini terlalu mahal untuk aku terima" ucap Renge

"Iya kak Haruka ini terlalu mahal untuk di berikan" ucap Hotaru

"Tidak apa aku ikhlas kok kalian ambil saja"

Mata mereka berbintang karena senang

"Uwaaaaa makasih kak" ucap mereka semua

"Sama sama" ucap ku

"Eh iya Komari chan, nanti sampaikan pada ibumu ya bahwa Nihara yoshida ada di sini, suruh ibumu untuk berkunjung ke sini" ucap ku

"Baik kak"

Lalu mereka pamit pulang dengan suasana hati yang gembira.

Di rumah Natsumi dan Komari

"Ibu lihatlah ini aku punya pakaian seharga 45 rb yen" teriak Natsumi

"Aku juga ibu" teriak Komari

"Eh 45 rb hanya 3 potong? Dapat dari mana ini?" Tanya ibu mereka

"Yups kak Haruka yang memberikannya pada kami" kata Suguru

"Benar, Hotaru kata setiap potong harganya 10 rb yen 15 rb yen dan 20 rb yen" ucap Komari

"Siapa Haruka itu?" Tanya ibu

"Dia suaminya kakak Saki Yoshida" jawab Natsumi

"Eh Saki kecil sudah punya suami? Dan keluarga Yoshida datang kemari?"

"Iya itu kalau tidak salah namanya Hihara Yohida" kata Natsumi

"Nihara Yoshida yang benar Natsumi" teriak Komari

"Maaf maaf aku lupa"

"Eh iya ibu tadi kak Haruka juga berpesan ibu harus datang juga ke rumah mereka"

"Baiklah ibu akan mampir nanti sore"

"Aku ikut ibu" teriak mereka berdua

"Aku juga ikut" kata Suguru sang kakak

"Astaga kakak kita bicara lagi" ucap Natsumi

"Baik baik kalian boleh ikut, sekarang ganti baju kalian dan simpan pakaian pemberian Haruka san dengan rapi"

"Baik ibu"

Di rumah Hotaru

"Hey ibu aku mendapat hadiah besar"

"Hadiah? Dari siapa Hotaru chan?" Tanya Ibu

"Dari kakak Haruka, keluarga Yoshida di samping rumah nya Komari senpai"

"Hadiahnya apa?"

"Baju uniqlo bu, lihat bagus kan"

"Bagus, kamu sudah ber terima kasih padanya bukan?"

"Sudah ibu"

Di rumah Renge, kakaknya yang tukang tidur belum datang.

Renge agak sedih karena tidak bisa pamer, namun saat membuka pintu ia melihat Hika nee sedang nonton tv.

"Uwwaaa Hika ne Hika ne lihat aku diberi hadiah oleh seorang" teriak Renge

"Hadiah apa Renge chan?" Tanya Hikage

"Lihat ini, kata Hotaru Chan ini baju unik lo" ucap Renge

Hikage yang menonton tv langsung menoleh ke ke Renge setalah mendengar Uniqlo.

"Boleh pinjam sebentar Renge chan?"

"Tidak ini punya ku"

"Ayolah Renge pinjam sebentar, cuma mau cek apa benar ini uniqlo"

"Oh cuma cek, lihat saja kalau begitu"

Hikage membuka plastiknya

"Hika nee kenapa di rusak plastiknya!!!"

"Cuma ku buk Renge tidak ku rusak"

"Astaga beneran uniqlo dan 3 setel pakaian" pikir Hikage

"Dari mana kamu mendapatkan ini Renge?"

"Ho ho kamu pasti isi kan Hika nee"

"Anjir nih adek" pikir Hika

"Dari mana kamu mendapatkannya Renge chan?"

"Berikan aku puding baru ku kasih tau"

"Iya iya ini ku berikan jadi katakan sekarang"

"Aku mendapatkannya dari kakak laki laki yang tinggi"

"Siapa namanya?"

"Aku lupa karena terlalu senang tadi"

"Haduh di bohongin ama adek sendiri" pikir Hika

"Tapi aku tau dimana rumahnya"

"Dimana itu Renge?"

"Kamu tau rumahnya Komari chan kan?"

"Umm"

"Rumah kakak tinggi itu berjarak 3 rumah, arah kami jalan dari halte"

"Heh, oh maksudnya rumah kakak yang memberimu hadiah ini 3 blok rumah ke barat dari rumahnya Komari"

"Iya kamu benar Hika nee"

"Uwaa aku juga ingin" terik Hika

"Tadi katanya ibu Komari chan disuruh berkunjung ke sana, kamu telepon saja Komari saja dia, tanyakan kapan mereka ke sana"

"Oh kamu benar juga"

"Jika ke sana aku ikut Hika nee"

Di rumah Yoshida

"Sudah kamu berikan hadiahnya sayang?" Tanya Saki

"Sudah"

"Ayo masuk jika begitu"

"Umm"

Di dalam kakek dan nenek sudah menunggu ku.

"Oh ini yang namanya Haruka" ucap nenek

"Iya nek perkenalkan nama saya Haruka Shinomiya, saya cucunya Yuki Shinomiya"

"Tak kusaka Saki kecil bisa mendapatkan suami yang tinggi seperti kamu" kata Kakek

"Saki gitu loh kek" ucap Saki

"Haruka kun mari masuk ke dalam untuk ngobrol berdua dengan kakek, nenek buatkan kami minum ya" ucap kakek

"Baik kek" ucap nenek

Aku mengikuti Kakek sampai di ruang keluarga mungkin, sama seperti sebelumnya aku akan di sidang mungkin.

Aku duduk mengikuti kakek.

"Langsung saja Haruka kun, aku sangat berterima kasih kepada mu karena sudah merawat putri ku dan cucu ku, ku dengan mereka mendapatkan masalah dari mantan suaminya, aku sebagai ayah merasa gagal dan tak mampu"

"Eh kek tidak perlu bersujud seperti itu, aku membantu ibu dan Saki karena itulah kewajiban ku juga" ucap ku

"Tidak nak Haruka, permintaan terima kasih ku ini mungkin belum cukup untuk menebus kebaikanmu"

Aku bangkit dari duduk lalu menangkat pundak kakek.

"Kakek jangan bersujud lagi, aku malah akan bersalah jika kakek mengucapkan terima kasih dengan cara seperti itu, cukup biasa saja dan rawatlah aku ketika aku di sini itu sudah cukup"

.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C46
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login