Download App

Chapter 2: Belajar mengagumi tanpa mengukapkan

Ketika malam yang hening mulai terasa dingin dan dihangatkan oleh secangkir kopi.

disaat gemerlap kota terasa sepi, karena kekosongan hati. Tak disangka pandanganku teralihkan oleh seseorang yang baru pertama kali dilihat oleh mataku. Senyuman yang mampu mengalihkan seisi kota dan pandangan mulai terfokuskan ke dirinya. Tak disangka-sangka hati ini bertanya-tanya siapakah dirinya. Ingin rasanya hati ini bertanya siapa namanya namun mulut seakan-akan dibisukan oleh kecantikannya. Ah entahlah sa pengecut ini kah diriku yang tidak berani mendekatinya.

Perlahan-lahan kecantikannya mulai menghilang tak kala dirinya mulai berjalan menjauh dari diriku.

Benar kata pepatah pertemuan pertama menyisahkan rasa penasaran, ketika rasa takut dikalahkan oleh rasa penasaran yang besar. seketika diriku beranjak meninggalkan tempat duduk dan mulai berjalan mengikutinya.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login