Download App

Chapter 23: Abi Ditampar

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Zion dengan suara lantang.

"I.. Itu.. itu ngak papa kok kak. Tadi Abi ngak sengaja jatuh di kamar mandi sekolah, jadi tangan Abi memar karena terbentur ke lantai." Ucap Abi gagap. Zion yang tau Abi berbohong ke padanya menarik tubuh Abi agar semakin dekat dengan nya.

"Aku tanya siapa yang melakukan ini Abi. Kamu mengerti kan?" Bentak Zion dengan suara yang begitu kuat hingga memenuhi kamar Abi.

"Maafin Abi kak." Ucap Abi sambil menundduk. Zion yang penuh dengan emosi meraih tangan Abi dan menggenggam pergelangan tangan Abi dengan erat. Zion menarik tangan Abi keluar dari kamar nya menuju ruang tamu.

Kini Abi dan Zion sudah berada di ruang tamu. Zion mendorong tubuh Abi pelan hingga terjatuh ke sofa. Semua anak buah Zion yang ada di ruang tamu itu langsung menundukkan kepala mereka masing masing saat melihat Zion di penuhi dengan emosi.

"Panggil kan semua orang yang aku perintah kan sebagai bodyguard Abi ke sini, termasuk Yuda. SEKARANG!!!" Bentak Zion penuh emosi. Salah satu dari orang orang yang ada di tempat itu langsung bergerak untuk mencari Yuda dan teman teman nya.

"Kak Zion, mereka ngak tau apa apa soal ini, apalagi kak Yuda." Ucap Abi yang kini sudah menangis sejadi jadinya.

"Aku tidak menyuruh mu bicara Abi. Ada saat nya untuk kau membuka mulut. Jadi lebih baik kau diam sebelum aku tambah emosi." Bentak Zion yang membuat Abi semakin menangis.

"Jika sepuluh detik lagi mereka belum ada di hadapan ku, kalian semua yang akan aku habisi." Ucap Zion saat Yuda dan anak buah nya belum juga ada di hadapan nya. Semua orang yang ada di sana ketakutan, mereka masih menundukkan kepala seperti sebelum nya. Mereka sama sekali tidak berani menatap Zion.

Mereka semua hanya bisa berharap jika Yuda dan anak buah nya bisa segera sampai di sini. Dan benar saja, doa mereka seakan akan di kabul kan oleh Tuhan. Kini Yuda dan beberapa orang sudah berdiri di hadapan Zion. Zion maju ke hadapan Yuda. Zion menatap laki laki itu sejenak, lalu..

bughhhhhhhhh...

Yuda terhempas kelantai saat Zion baru saja meninju wajah nya. Bibir nya yang sobek mengakibat kan darah merah keluar dari sudut bibir nya. Abi langsung bangkit dari posisi nya dan menghampiri Yuda yang masih berada di lantai.

Namun sebelum Abi sampai ke tempat Yuda, Zion langsung menahan Abi. Zion menatap Abi dengan tatapan penuh amarah, namun Abi tidak perduli dia terus memberontak namun kekuatan nya kalah dengan Zion. Kini tangan Abi benar benar merah karena Zion yang mencengkeram tangan Abi begitu kuat. Abi meringis kecil yang membuat Zion menatap ke arah tangan Abi.

"Sakit kak." Ucap Abi. Zion yang melihat bekas cengkraman nya di tangan Abi mulai mengulur sedikit cengkraman nya. Zion kembali menatap ke arah Yuda lalu beralih ke anah buah nya yang sidah di perintah kan menjadi bodyguard Abi.

"Aku menugas kan kalian untuk menjaga Abi, tapi apa yang terjadi? Mengapa Abi bisa luka seperti ini brengsek?" Yuda yang mendengar ucapan Zion langsung mengalih kan pandangan nya pada Abi. Yuda melihat sekujur tubuh Abi, dan menemukan beberapa luka yang ada di tangan dan kaki Abi.

Sejak kapan luka itu ada di tubuh Abi? Apa jangan jangan ini alasan Abi memakai jaket tadi siang? Yuda bertanya dalam hati. Entah kenapa, hati nya terasa sakit saat melihat ada luka itu di tubuh Abi. Dia tidak perduli jika Zion marah ke padanya, dia hanya ingin melihat Abi saat ini.

Zion melepas genggaman nya pada tangan Abi dan menghampiri Yuda yang masih ada di lantai, dan langsung mencengkram kerah baju milih Yuda lalu menuntun nya untuk berdiri.

"Yuda. Apa gaji yang saya berikan untuk kamu masih kurang hingga kamu bisa kelalaian seperti ini? Apa anah buah yang saya tugas kan untuk membantu kamu masih kurang? Jawab brengsek."

"Maaf kan saya tuan. Saya tidak tau jika non Abi terluka seperti ini."

bughhhh...

Zion kembali meninju wajah Yuda yang membuat Yuda kembali terhempas ke lantai. "Tidak tau? Jadi untuk apa kau bekerja menjaga Abi jika hal seperti ini saja kamu tidak tau hah?" Ucap Zion yang kembali meninju Yuda yang sudah tergeletak di lantai.

Zion duduk di atas tubuh Yuda dan meninju wajah laki laki itu dengan brutal. Abi yang sejak tadi sudah berteriak histeris langsung menarik tubuh Zion. Zion menarik tubuh Yuda yang sudah lemas dan menuntun laki laki itu untuk berdiri.

"Maaf kan saya tuan. Saya janji jika hal seperti ini tidak akan terjadi lagi." Ucap Yuda yang berusaha terlihat tegas walau pun tubuh nya sudah sangat lemah karena tinjuan dari Zion tadi.

"Apa kamu pikir dengan kamu minta maaf seperti ini bisa membuat luka luka itu hilang dari tubuh Abi brengsek?" Ucap Zion, saat Zion mengangkat tangan nya untuk meninju wajah Yuda lagi, Abi langsung maju ke hadapan Zion menghalangi tubuh Yuda dan akhir nya..

bughhh.....

Zion malah mendarat kan tangan nya pada wajah Abi. Abi langsung terjatuh ke lantai dan sudut bibir nya mengeluar kan darah, begitu juga dari hidung nya. Abi tersenyum kecil saat dia sudah berada di lantai.

Zion dan Yuda langsung berjongkok mensejajar kan tubuh mereka dengan Abi. Yuda yang ingin mengangkat tubuh Abi langsung di dorong oleh Zion dan langsung mengambil alih Abi dari pelukan Yuda.

"Cepat panggil kan dokter." Teriak Zion lalu membaring kan Abi di sofa yang ada di ruang tamu itu.

"Abi.. maaf kan aku, aku benar benar tidak sengaja." Ucap Zion sambil menyeka darah yang ada di sudut bibir Abi.

"Abi mohon jangan pukul kak Yuda lagi kak. Dia ngak tau apa apa soal ini. Abi yang salah, Abi yang pantes di pukul sama kak Zion karena Abi lemah. Kak Yuda ngak salah kak." Ucap Abi lalu bangkit dan duduk di hadapan Zion.

"Kenapa kamu masih membela laki laki itu Abi?" Bentak Zion lalu berdiri di hadapan Abi. Abi mengikuti Zion yang kini berdiri sambil berkacak pinggang di hadapan nya.

"Karena kak Yuda emang ngak salah kak." Ucap Abi dengan suara tinggi mengikuti suara Zion tadi. Semua orang yang ada di sana termasuk Yuda langsung kaget saat mendengar nada suara Abi yang tinggi dan berani membantah Zion.

"SIAPA YANG MENGAJARIMU UNTUK MULAI BERANI KEPADAKU SEPERTI INI ABI?" Teriak Zion dengan suara lantang yang lansung memenuhi ruangan itu.

"Karena kak Zion emang salah. Abi udah bilang kak Yuda itu ngak salah. Kenapa kak Zion ngak pernah mau dengar penjelasan Abi? Kenapa kak Zion selalu mau menang sendi.."

plakkkkk..

Belum selesai Abi mengucap kan kata kata nya Zion menampar wajah Abi. Zion menatap nanar ke arah tangan nya yang tadi ia gunakan untuk menampar Abi, sendang kan Abi yang ada di sana menyentuh pipi nya yang tadi di tampr oleh Yuda.

"Kalian semua keluar dari ruangan ini, termasuk kau Yuda." Ucap Zion. Mereka semua keluar dari ruangan itu lalu di ikuti oleh Abi.

"Kamu tetap berdiri di sini Abi." Ucap Zion sambil menahan tangan Abi namun langsung di tepis oleh Abi.

"Abi capek, Abi mau tidur." Ucap Abi lalu berlari ke dalam kamar nya.

"kembali ke sini Abi." Teriak Zion yang melihat Abi berlari kecil menuju kamar nya.

"Aku bilang kembali Abi." Teriak Zion semakin kencang saat melihat Abi tidak berhenti. Abi tidak perduli dan tetap berlari menuju kamar nya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C23
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login