Download App

Chapter 114: Penyesalan

Max kembali ke tebing bunga-bunga sendirian. Meskipun angin berhembus sejuk, Max tidak merasakannya sebagai penghiburan hatinya. Belum ada yang bisa mengangkat deritanya sekarang. Max bergumam lirih dalam hatinya kepada semesta.

"Sebelumnya aku bertanya-tanya apakah yang kulakukan benar atau salah. Setelah peperangan besar banyak hal baik terjadi di dunia sana, tapi aku tak pernah merasa lega seratus persen. Belum pernah kurasakan hatiku plong. Aku tetap merasa ada suatu beban di punggungku yang tak bisa kulepaskan. Itu seperti peluru yang bersarang di punggung selamanya. Akibatnya ada rasa mengganjal dan perih. Bernafas pun jadi sulit untukku. Walaupun begitu, aku yang sudah terbiasa mengabaikannya jadi tak menyadari kalau peluru itu masih di sana."

Jantung Max berdetak lembut tapi karena perasaannya gelisah, dia hanya bisa menenangkan dirinya dengan menghela nafas.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C114
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login