Download App

Chapter 9: Dia Tiba-Tiba Marah

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Ada banyak hal yang ingin Wen Ruan katakan kepada Huo Hannian, namun saat melihat raut wajah Huo Hannian yang dingin, akhirnya ia hanya bisa menelan kembali semua kata-kata yang ingin ia ucapkan.

Mencoba untuk meluluhkan hati Huo Hannian secara perlahan dan mencari sumber penyakitnya bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Kemarin Wen Ruan masih ingin mengusir Huo Hannian dari kelas 3-10 dan terus melakukan rencana jahatnya untuk menyakiti Hui Hannian. Namun hari ini, ia tiba-tiba berubah, tentu saja tidak ada orang yang akan percaya padanya begitu saja.

Lupakan saja, lebih baik tidak mengganggu Huo Hannian lagi hari ini. Batin Wen Ruan.

Kemudian Wen Ruan pun kembali ke tempat duduknya, lalu ia mengemasi tas sekolahnya dan tidak melihat Huo Hannian dengan sikapnya yang dingin itu lagi di sampingnya.

"Mau menyerah secepat ini?"

Suara rendah dan dingin terdengar di telinga Wen Ruan dengan nada sedikit sarkasme.

Shen Chuan yang saat itu sedang berdiri di depan pintu pun langsung bergegas mendekat dan dengan marah menatap Huo Hannian, "Sudah cukup! Hari ini, Kak Ruan sudah dihukum beberapa kali karena kamu!"

"Da Chuan, diam." Wen Ruan menatap Shen Chuan, lalu ia melanjutkan ucapannya, "Kamu pergi dulu."

Shen Chuan tidak tahu apa yang terjadi pada Wen Ruan hari ini, atau Wen Ruan benar-benar ingin mengambil risiko bermain trik ini. Tapi saat ia mendengar ucapan Wen Ruan yang menyuruhnya pergi, ia hanya bisa menuruti kata-katanya dan pergi terlebih dahulu.

Wen Ruan memandangi Huo Hannian yang sedang bermain game di dekatnya. Kemudian ia berdeham sebentar untuk membuat agar suaranya menjadi stabil, "Itu… Kedepannya aku tidak akan menjadi anjing penjilat dan selalu mengikuti Huo Jingxiu lagi."

Kemudian Huo Hannian pun itu dengan malas sambil mengangkat kelopak matanya dan berkata, "Itu bukan urusanku, sialan."

Ketika Wen Ruan mendengar Huo Hannian berkata kasar seperti itu, ia pun langsung berkata sambil mengerutkan keningnya, "Bisa tidak lain kali lebih menjaga ucapannya agar lebih sopan?"

Meskipun mereka berdua sering bertemu, namun Huo Hannian sangat jarang berkata kasar seperti barusan.

"Apa pedulimu?" Tanya Huo Hannian sambil menatap Wen Ruan dengan tatapan penuh dengan permusuhan.

"Ya ya ya, aku memang tidak berhak untuk melarangmu melakukan apapun." Ketika Wen Ruan melihat Huo Hannian menatapnya seperti itu, matanya yang jernih dan cerah seperti mata rusa itu tampak sedikit menyipit. Kulitnya tampak putih, bersih dan lembut. Senyumnya cerah dan segar seperti salju musim dingin yang mencair.

Huo Hannian menatap Wen Ruan dengan tatapan yang dalam layaknya sumur kuno yang masih tradisional. Alisnya tampak sedikit mengerut, dan ia pun berkata, "Apa yang kamu tertawakan? Sangat jelek."

Senyuman Wen Ruan pun seketika langsung membeku di wajahnya.

Baiklah, Huo Hannian masih menganggapku sebagai musuh bebuyutan. Jadi ucapannya begitu kasar, dan aku harus bisa memakluminya! Batin Wen Ruan.

Wen Ruan mengedipkan mata, bulu matanya yang panjang dan tebal itu tampak sedikit terkulai, dan tangannya mengepal dengan erat, "Percaya atau tidak, meskipun selama ini aku selalu menjadi anjing penjilat dan suka mengikutinya, tapi percayalah untuk ke depannya aku akan melakukannya padamu."

Huo Hannian menatap Wen Ruan selama beberapa detik, namun tatapannya itu seperti sedang menatap monster.

Kemudian Huo Hannian pun memasukkan ponselnya, lalu membawa tas sekolah hitamnya di bahunya dan satu tangannya yang lain memegang bola basket. Setelah mengatai Wen Ruan dengan sebutan 'sinting', ia pun langsung berdiri dan pergi.

Namun setelah berjalan beberapa langkah, Huo Hannian tiba-tiba menghentikan langkahnya.

Huo Jingxiu yang saat itu sedang berdiri di pintu kelas dengan raut wajah yang berkecamuk dan berat, "Kak, Ruanruan tidak sengaja menyinggungmu. Jangan membuat perhitungan dengan seorang gadis!"

Huo Hannian menarik sudut bibirnya dan ekspresi wajahnya tampak suram, "Apa? Kamu ingin melindunginya?"

"Ruanruan hanya terlalu banyak belagu. Sebenarnya, aku tidak tertarik dengan rumput sekolah seperti dia… "

Kemarahan Huo Hannian semakin meningkat, bahkan pergelangan tangannya terangkat, dan bola basket yang ia pegang itu seketika langsung menghantam pintu dengan keras. Suara marahnya pun terdengar, "Diam sialan!"

Bola basket menghantam kusen pintu dan memantul kembali. Tangan Huo Hannian yang ramping dan kuat itu menahan dan menangkap bola tersebut dengan telapak tangannya.

Huo Hannian memandang Huo Jingxiu yang wajahnya pucat karena ketakutan, "Jika tidak tahan, mau berkelahi di luar?"

Huo Jingxiu masuk dalam tiga besar siswa teladan di Issa Noble College. Ia selalu bergaya hidup sederhana dan tidak pernah melakukan apapun yang melanggar kedisiplinan yang ada di sekolah.

"Kak, jika kamu tetap tidak berubah setelah tidak naik kelas, aku hanya bisa pasrah dan membiarkan Ayah dan Ibu memberikan hukuman untuk membuatmu disiplin."

Huo Hannian hanya mendengus dingin, ia tidak menatap Huo Jingxiu lagi. Setelah itu ia pun berjalan pergi meninggalkan Huo Jingxiu.

Huo Jingxiu melihat punggung Huo Hannian dengan auranya yang dingin sambil menahan rasa tidak senang di dalam hatinya. Kemudian ia pun kembali menatap Wen Ruan yang ada di dalam kelas.

Ketika Huo Hannian melihat Wen Ruan, ia tampak sangat tercengang!

-


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C9
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login