Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 merupakan satu-satu sekolah favorite disini, dari
anak pejabat sampai anak pengusaha semua ingin menyekolahkan anaknya disini.
SMP ini terletak di pusat kota, merupakan salah satu SMP terbaik di kota kami,
sekeliling sekolah sangat rindang karena ditumbuhi oleh pohon akasia yang sudah tua
dan sangat besar . Sekolah ini merupakan sekolah tertua. Bangunannya pun
merupakan bangunan peninggalah penjajahan Belanda, dengan atap yang tinggi dan
jendela yang besar-besar. Bangunan ini dulunya merupakan bangunan yang
dipergunakan sebagai kantor pemerintahan di zaman penjajahan Belanda, Hingga kini
bangunan ini masih terawat dengan baik. Di zaman sekarang dialih fungsikan sebagai
sekolah menengah pertama di kotaku.
SMP Negeri 1 merupakan yang tebaik saat ini , semua fasilitas pendukung ada di sini,
ada hall olahraga , perpustakaan yang lengkap dan kelas-kelas yang berjejer rapih.
Mengikuti sistem pendidikan disini selama 3 tahun. Mei mengenal andri ketika duduk
ditahun kedua semester pertama.
Waktu zaman itu setiap kenaikan kelas, selalu bertukar dengan teman-teman yang
baru. Dikelas pertama mei tidak mengenal andri, akan tetapi karena ada kenaikan kelas
dan pertukaran siswa maka banyak dari teman-teman mei tidak sekelas lagi dengan
semua teman nya dikelas pertama, cuma ada beberapa teman yang sekelas di tahun
kedua, selebihnya Mey mempunyai teman yang baru dikenalnya, temasuk dengan
andri, karena setiap anak dibagi untuk masuk kelas yang berbeda di tahun kedua.
Kebetulah sekali mei duduk dengan Geni, teman yang baru dikenalnya. Geni adalah
seorang teman yang baik, badannya gemuk dan tinggi besar , sungguh berbeda
dengan mei yang bertubuh kecil dan kurus, Sejak tahun pertama Mei telah
menggunakan kacamata minus, dan itu tidak bisa dilepaskan karena memang sudah
dipakai sejak di sekolah dasar dahulu.
Geni atau Linggo geni merupakan teman yang menyenangkan, orangnya ramah dan
dewasa, dengan berteman Geni, mei sepertinya punya seorang bodyguard, yang selalu
siap menolongnya kapanpun dan dapat selalu diandalkan.
Ditahun kedua inilah Mei mengenal andri dan duduk dibelakang bangku Mei. Keduanya
seringkali terlibat pertengkaran. Sifat andri yang jahil membuat Mei sangat kesal dan
bahkan membencinya.
Seperti hari ini, Mei kehilangan pena. Mau tak mau Mei sangat kesal. Itu pena
merupakan pemberian papanya dan merupakan pena kesayangan.
" Geni..lihat pena Mei ngak..y ?
" Ngak ..tu " kata Geni sambil menulis, entah apa yang ditulisnya..
Hari ini pelajaran PPKN berhubung gurunya ada tugas keluar, maka seluruh murid kelas
diharuskan mencatat tentang sejarah tentara jepang yang masuk ke Indonesia.
" Aduh..dimana..yach " Mei kembali melihat isi tasnya kalau-kalau pena tersebut masih
didalam tas.Tapi pena kesayangan itu tetap tidak ada sama sekali.
Mei terlihat sangat kesal dan cemberut, diambilnya pena yang lain dan mulai menulis.
Andri yang duduk dibelakang terdengan bersenandung dengan gembira, suara
terdengar sumbang, membuat Mei ingin menutup telinganya.
" Diam..dri..bising ..nih " mei menoleh sambil memarahi andri.
" Emang mulut siapa..suka suka aku dong..." Balas andri tak mau kalah
Begitu Mei menolah kebelakang , dilihatnya Andri sedang menulis, mata Mei terpaku
pada pena yang dipegang oleh Andri
" Andri..... itukan penaku " Jerit Mei
Sambil tersenyum andri dengan santai menjawab " Pinjem....yach..non ? "
Mei sungguh kesal sudah berkali-kali mencari tapi entah kemana pena itu menghilang,
tak tahunya pena tersebut sudah ditangan andri.
" Ayo ..kembalikan " Kata mei dengan sengit
" Ntar..ya, setelah selesai nulis " Kata andri sambil tersenyum dengan santai . Mei terlihat
begitu kesal.
Kalau sudah begitu percuma mengambilnya dengan paksa, andri tidak akan dengan
mudah memberikannya. Dengan mengerutu mei akhirnya diam saja dan bersikap tidak
rela dengan keadaan yang terjadi.