Stela menatap Zahra dengan curiga dia takut ada hal aneh yang akan di lakukan Zahra atau di sembunyikan Zahra.
"Ada apa sih? Yang bener dong" ucap Stela menatap Zahra dengan tatapan seperti menginterogasi.
Zahra kembali menggeleng sambil tersenyum dengan penuh ke misteriusan.
"Ish lo kok gitu sih, kasih tau dong Ra kenapa?" Tanya Stela lagi yang masih penasaran sampai dia mengubah posisinya ke samping mengarah Zahra.
"Gak ada apa-apa, maksud gua itu lo kan lo pake baju yang di bilang bikin hangat juga engga biasa aja lah nah kan pantai dingin maimunah lo apa gak kedinginan nanti" jawab Zahra menatap Stela di sebelahnya lalu kembali menatap ke jalan yang sepi.
Stela terdiam dia tampak berpikir dia sebenarnya tipe yang gak mudah kedinginan juga sih, tapi angin pantai itu sangat dingin apalagi malam hari seperti ini.
"Jadi gimana dong? Gua pengen ke sana Ra" ucap Stela sambil merengek dan menatap ke depan dengan bibir yang di manyunkan.
Zahra melirik Stela dengan tatapan yang jijik baru kali ini Stela berbuat hal yang menjijikan sepeti ini.
"Lo gak usah sok ngambek deh gak cocok tau malah najis liatnya" ujar Zahra menatap Stela dengan kesal.
Stela langsung cengengesan, "yaudah sih gak papa, lagain ya gue kan tahan dingin udah lah nanti gua pesan yang panas-panas kan di sana menunya banyak jadi bisa gua pilih sesuai dengan cuaca disana" jawab Stela menatap Zahra.
"Yaudah kalau lo mau kesana juga, tadi gua cuman ngingetin lo aja sih" jawab Zahra menatap Stela.
Stela mengeluarkan ponselnya untuk melihat ada berita apa hari ini, dia membuka salah satu aplikasi yang biasa dia gunakan untuk memosting foto-foto dia yang ada.
"Eh liat deh, ini tuh temen gua waktu di Bandung gayanya sekarang udah kayak wanita malam gak sih" ujar Stela menunjukkan foto seorang gadis pada Zahra.
Zahra melihat foto itu dengan ada wanita yang sedang berdiri di depan kaca dengan menggunakan pakaian yang terbuka, lalu di belakangnya ada seorang lelaki yang memeluknya dari belakang.
"Ish yang kek gini nih udah gak bener lagi, kok bisa ya orang kayak gitu ada di dunia ini kayak gak ada kerjaan lain" jawab Zahra menatap ke depan kembali.
"Namanya juga wanita malam Ra ya emang gitu lah" jawab Stela menatap ponselnya.
"Tunggu lo emang gak wanita malam juga apa? Ini lo keluar jam 12 malam mana pergi cari makanan lagi kek gak ada masalah" ujar Zahra.
"Beda dong Ra, ini tuh dia udh melayani om-om kita kan enggak" jawab Stela menjelaskan sesuai informasi yang dia dapat dari beberapa orang.
"Sutt...jangan fitnah bisa aja itu saudaranya atau siapa, gak boleh fitnah dia yang dapat pahala kita dapat dosa" ucap Zahra memberikan nasehat seperti dia sudah sangat alim.
Stela berdecak, "kayak lo udah tobat aja Ra, masih keluar malam juga sok-sok an kasih nasehat. Btw ya lo juga suka gosip ya jangan munafik deh" jawabnya menunjuk Zahra.
Zahra langsung cengengesan sambil menatap Stela.
"Udah buruan nyetirnya gua dah lapar" ujar Stela menatap Zahra dengan malas.
"Kek supir pribadi gua rasanya njir" jawabnya dengan memutar bola matanya malas.
"Hehehe bercanda Ra" ujar Stela.
Zahra menatap ke arah jalan dan menaikkan kecepatan megemudinya karena ini juga sudah malam mau jam berapa lagi mereka pulang kalau jalannya lambat.
Sampai disana Stela langsung turun seperti anak kecil saja pikir Zahra. Stela masuk ke dalam restoran itu di ikuti Zahra di belakangnya sambil melihat kemana Stela berjalan.
Pelayan di restoran itu mendatangi Stela dan Zahra sambil membawa menu makanan dan minuman sesuai keinginan Stela tadi dia memesan spaghetti dan minumnya dia memilih coffe. Begitu pun dengan Zahra dia memesan makanan yang sama dengan Stela dan juga minumannya.
Selagi menunggu pesanan mereka siap Stela dan Zahra bercerita dan sesekali bercanda.
"Ini nih kelakuan anak yang patut di pijak, besok sekolah eh malamnya keluyuran sampe malam kek begini" ujar Zahra menatap Stela dengan tatapan yang seperti menyindir saja.
Stela juga menatap Zahra dengan kesal, "kayak situ engga aja neng" jawabnya dengan sewot.
"Kan biasanya kalau murid baru itu masih kalem-kalem gimana gitu gak terlambat gak buat masalah" jawab Zahra.
"Liat aja besok siapa yang terlambat" ujar Stela menatap Zahra dengan muka yang menantang.
Zahra mengangguk, "oke kita liat aja besok" jawabnya.
Selesai makan Zahra dan Stela pun langsung pulang karena perjalanan ke rumah Stela memakan waktu 30 menit itu pun sudah dari jalan tol biasa.
Di perjalanan karena sudah kenyang Stela memilih untuk ngantuk sedangkan Zahra menyetir mobil.
"Memang gak punya akhlak nih anak udah gua yang jemput, ngantar dia eh malah dia yang tidur enak-enakan gua yang nyetir" ujar Zahra dengan kesal.
"Di kira gua supir pribadi dia apa" sambung Zahra dengan kesal.
Saat di jalan muncul ide jahil Zahra untuk mengerjai Stela agar dia bangun, Zahra pun sengaja menabrak kan mobilnya ke dalam lubang yang lumayan besar hingga mereka terasa terguncang.
"Woii anjir lo santai ngapa, gak senang banget liat orang lagi istirahat" ujar Stela dengan kesal menatap Zahra.
"Sorry gak keliatan tadi All, gua soalnya udah agak ngantuk jadi ya maklum lah" jawab Zahra berbohong.
"Gak usah bohong deh lo, mata lo aja keliatan seger begitu" jawab Stela dengan sewot.
"Ya ini tadi karena nabrak jadi langsung seger lagi mata gua" jawab Zahra mencari pembelaan.
"Udah deh ya lebih baik lo minggir gantian gua yang nyetir, bahaya kalau lo yang nyetir gak tenang gua" ucap Stela.
Karena Zahra juga sedang malas nyetir dia pun mengambil kesempatan dalam kesempitan, Zahra langsung mencari tempat berhenti lalu menukar posisinya dengan Stela.
Sekarang menjadi Stela yang membawa mobil dan Zahra duduk santai sambil memakan kacangnya yang dia simpan di dashboard mobilnya.
"Bangke ternyata lo punya cemilan, sengaja nih gak bagiin gua, biar gak habis cemilannya" ucap Stela dengan kesal sambil menyetir mobil.
"Lah salah sendiri, biasanya lo tau cari makanan" jawab Zahra dengan santai sambil memakan snacknya.
"Bagi dongg" ujar Stela menatap Zahra di sebelahnya.
Zahra mendekatkan cemilan yang dia pegang ke Stela, mereka semua memang tukang makan.
Terlebih lagi Stela kalau bisa dia setiap jam ada aja yang di makan biar gak bosan. Tapi dia tidak pernah gemuk sama sekali badannya tetap kurus.