Download App

Chapter 42: Evening Banquet

Han Yiyue mencoba dua setel pakaian yang diberikan He Xi Huan dan menyesuaikan sesuai selera orang lain. Pada dasarnya, dua pakaian itu cocok dengan Han Yiyue, seorang stylish tertentu telah memilihnya sebelum dibawa ke kamar, tetapi di mata He Xi Huan warna baby blue jauh lebih cocok.

 

Pembawaan dari dua warna itu sangat berbeda, ketika Han Yiyue memakai yang hitam, tampak seperti tuam muda yang elegan, sulit digapai, dan menimbulkan sedikit kesan dingin yang dewasa. Berbeda dengan pembawaan tenang jas berwarna baby blue, kesan murni dan elegan berpadu, tetapi tidak menimbulkan jenis keangkuhan tuan muda. Sangat cocok dengan temperamen Han Yiyue. Ya, jangan pernah tunjukkan karakter aslinya di depan banyak orang.

 

"Sangat cocok." He Xi Huan mengusap anak rambut Han Yiyue dan tersenyum puas.

 

Tidak lama setelah itu pintu kamar diketuk dari luar. He Xi Huan tentu tahu siapa itu sehingga ia membukanya tanpa pikir panjang. Jamie muncul dengan dua kotak hitam berbordir emas di tangannya, lalu seseorang mengikuti di belakang.

 

"Tuan He, Winnie sudah datang," katanya Jamie. Ia lebih dulu melangkah masuk sebelum diikuti pihak lain.

 

Stylish itu, Wynne Parker, masuk dengan senyum lebar. Jelas sudah saling mengenal dengan He Xi Huan maupun Jamie. Ia berpakaian seperti seorang model di atas catwalk, baju terusan yang ketat dengan warna kuning emas, dilapisi rompi berpola oversize. Rambutnya lurus sebahu, kedua sisin dikaitkan ke telinga, dan wajah menggunakan riasan layaknya wanita.

 

Han Yiyue agak bingung, tetapi tidak menunjukkan di wajah. Bagaimanapun, dia sudah dilatih untuk bisa menerima setiap keadaan dan penampilan seseorang agar tidak menyinggungnya apalagi sampai menimbulkan masalah.

 

Wynne adalah lakilaki, tetapi karena kesukaannya terhadap make up dan fashion style lintas gender, dia lebih bebas menganakan apa pun yang diinginkan. Bahkan pakaian wanita sekalipun. Meski begitu, dia tetap mengaku sebagai laki-laki dan memimpin salam sebuah hubungan, kebanyakan kekasihnya adalah wanita berkelas.

 

"Aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi kurang dari setengah jam." Wynne mendekati He Xi Huan dan secara aktif menggerakkan tangan untuk menyentuh dada laki-laki itu.

 

Namun, Han Yiyue bergerak cepat. Dia mengambil tangan Wynne dan melayangkan tatapan sedikit galak. "Kamu tidak boleh menyentuhnya sembarangan."

 

Semua mata tertuju padanya, membuat gugup. Han Yiyue hanya bergerak berdasarkan dorongan hati sesaat. Dengan gugup menambahkan,  "Dia … dia sudah rapi."

 

Alih-alih tersinggung, Wynne tertawa terpingkal, ia menutupi mulutnya dengan anggun. "Jadi ini kekasih kecilmu, ah? Dia sangat protektif."

 

Kali ini, Han Yiyue bukan hanya merasa malu dan gugup, tetapi takut jika terjadi kesalahpahaman. Bagaimanapun, dia bukan kekasih He Xi Huan, setidaknya untuk saat ini. Namun, pihak yang terlibat tidak menyangkal atau menunjukkan penolakan.

 

"Kamu bisa memanggilnya Moore."

 

Wynne secara paksa menghentikan tawanya, menatap Han Yiyue dengan penuh minat sebelum mengulurkan tangan. "Wynne Parker. Kamu harus memanggilku Winnie sama seperti orang lain, jangan ikuti kekasihmu."

 

Han Yiyue balas mengulurkan tangan dan menggangguk lalu menyebutkan namanya dengan tenang. Setelah itu mereka segera memulai kegiatan. Wynne menata rambut Han Yiyue dan menyesuaikannya dengan pakaian serta kepribadian luar si pemakai. Tidak lupa menabur sedikit make up di wajah muda itu. Selama pengerjaan, mereka banyak berbincang-bincang dan semakin akrab.

 

Di sisi lain, Jamie menyerahkan dua kotak di tangannya kepada He Xi Huan. Kotak itu berisi topeng yang akan dikenakan di perjamuan juga kartu undangan. Identitas yang digunakan tentu disesuaikan dengan nama di lingkaran tersebut, jadi tidak ada yang benar-benar saling mengenal satu sama lain kecuali mereka sudah berkenalan di luar lingkaran.

 

Perjamuan itu akan dihadiri oleh orang-orang ternama di dunia gelap, entah pemimpin atau utusan kelompok mafia tertentu, perwakilan dari pemerintahan, dan lain sebagainya. Hal utama yang menjadi tujuan He Xi Huan adalah pertemuan dengan seseorang. Hanya dalam perjamuan ini mereka bisa bertemu secara langsung.

 

Untuk mempercepat rencananya, ia perlu bekerja lebih cepat.

 

"Tuan He, Brigit akan menemuimu di bagian belakang ruang perjamuan. Itu adalah tempat yang paling aman," Jamie menjelaskan sekilas, tidak lupa memberitahu tata letak ruang perjamuan dan pola tempat tersebut.

 

He Xi Huan mendengarkan dengan cermat, tanpa terasa Han Yiyue telah selesai dan sedang berjalan ke arahnya.

 

Ketika menyadari keberadaan itu, He Xi Huan segera mengalihkan perhatiannya. Rambut Han Yiyue tidak banyak berubah, tetapi itu lebih rapi dengan beberapa bagian dipotong sebelum ditata. Ia juga mengenakan make up ringan, meskipun tidak banyak berubah karena kulit Han Yiyue pada dasarnya memang sudah bagus, tetapi terlihat cantik. Terlebih pada bagian mata.

 

"Sangat cocok untukmu," komentar He Xi Huan sederhana, tetapi matanya tidak pernah lepas dari sosok itu.

 

Jamie juga melihat ke arah Han Yiyue dengan jenis tatapan yang berbeda dari biasa. Tentu saja penuh dengan penghargaan dan kekaguman. Bagaimanapun, anak laki-laki itu adalah penyelamat bosnya. Jika tidak, He Xi Huan tidak akan ada di tempat ini dan dia yang menggantikan setiap pekerjaan. Bertemu dengan orang-orang bermuka dua dan menghadapi Brigit yang agak liar.

 

Setelah berbincang-bincang sebentar, He Xi Huan memasukkan kartu undangan ke saku jas Han Yiyue. Kartu itu hanya seukuran kartu bank, mudah diselipkan. Lalu ia memberikan topeng padanya. Topeng mereka didesain sama, berwarna putih dengan corak hitam berkilau. Menonjolkan kesan elegan khas bangsawan elite.

 

He Xi Huan tidak pernah menggunakan sesuatu yang tidak bernilai tinggi.

 

Mereka berjalan menyusuri kapal pesiar. Beberapa ratus meter dari aula perjamuan, mereka menggunakan topeng dan membuka mantel luar yang sebelumnya dipakai untuk menutupi pakaian. Menyerahkannya kepada anggota Fenghuang yang akan tetap berdiam di luar. Beberapa ikut masuk.

 

Jamie tidak mengikuti mereka, dia disuruh untuk berjaga-jaga di luar karena masuk ke dalam aula perjamuan sama dengan masuk ke dunia terpencil. Ponsel tidak boleh dibawa untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

 

Aula itu sangat besar dan dekorasinya mewah, lampu gantung besar berada di tengah, tepat di atas meja makan paling panjang. Ada juga beberapa meja makan lain di samping, tetapi dengan ukuran yang lebih rendah.

 

Sudah terdapat banyak orang di dalam aula, kebanyakan dari mereka berbincang-bincang ringan dan mencoba akrab satu sama lain. Beberapa orang yang sudah saling mengenal juga melemparkan kalimat sopan santun, membicarakan bisnis di antara mereka, atau pertukaran tertentu.

 

Han Yiyue sangat santai meskipun merupakan pengalaman pertama berada di ruangan dan situasi seperti itu, seolah dia memang terlahir untuk menghadapi berbagai macam kondisi, tetapi He Xi Huan yang protektif dengan erat melingkari pinggangnya. Tidak ingin menjauh bahkan lima centimeter saja.

 

Orang-orang di dalam aula memperhatikan kedatangan mereka, beberapa tercengang melihat lencana platinum di jas He Xi Huan. Siapa yang tidak tahu itu? Lencana yang dibuat khusus untuk lima orang tertinggi di lingkaran mereka. Tidak ada yang tahu siapa sebenarnya pemilik lencana tersebut, hanya ketua perkumpulan saja yang cukup dikenali, dan sekarang ada satu pemilik lencana platinum yang muncul di depan publik.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C42
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login