Download App

Chapter 148: Ternyata

Kelopak mata Lukman mengerjap satu kali. Detik berikutnya, kerjapan itu bertambah beberapa kalai, hingga akhirnya bola matanya terbuka, namun terlihat sayu. Meski penglihatannya masih samar-samar, tapi ia bisa melihat senyum, pada beberapa wajah yang tengah menatapnya.

Setelah kelopak matanya ia kedipkan berkali-kali, akhirnya ia bisa dengan jelas melihat wajah-wajah di sekitar ia berbaring.

"Gue di mana?" Suaranya terdengar lesu. Perlahan ia memutar kepala, melihat tiang infus dimana ada selang yang menghubung ke punggung tangannya. "Kenapa gue di sini?"

"Syukur deh, lu udah sadar." Ucap Pandu, yang sedang duduk di tempat tidur, di sampingnya. "Lu bikin kita khawatir."

Dengan wajah bingung, remaja yang tengah berbaring lemah itu, menatap satu persatu wajah-wajah yang tidak berhenti memberikan senyum saat menatap dirinya. Wajah-wajah beberapa sahabat, yang pastinya sudah sangat ia kenali.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C148
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login