Download App

Chapter 6: Chapter 05

4 Hari telah berlalu semenjak aku bertemu dengan akeno dan Shuri. Saat itu aku akan terus berdoa dengan permohonan yang sama dan Akeno akan memanggilku "Cabul" Ketika Aku selesai Berdoa.

Kami selalu bermain bersama. aku membuat kemajuan dengan menggoda nya dan memanggilnya Imut. Dan juga aku membelikannya sebuah Pita berwarna Kuning untuk Akeno sebagai Hadiah dariku.

Dia memakainya dengan alasan bahwa pita itu akan sia sia jika dia tak memakainya. Walaupun aku tahu bahwa dia sangat senang. Akeno sekarang ini memiliki Sifat Tsundere, namun itulah yang membuat dirinya imut.

Hari ini, aku berjalan menuju Rumahnya lagi. Sesampainya dirumahnya Aku tidak melihat Akeno dihalaman Rumahnya, jadi aku memutuskan untuk pergi ke kuilnya.

Namun, bukannya Akeno aku malah mendapati seorang pria berotot berambut hitam dan bermata ungu sedang berdoa di kuil. Yups, dia adalah Baraqiel. Malaikat jatuh dan ayah Akeno.

Baraqiel selesai berdoa, dia menyadari keberadaanku bahwa aku ada disini dan dia pun berjalan menghampiriku.

「Nak, siapa kau???」(Baraqiel)

「Nama saya Hyoudou Hikaru. Saya adalah teman Akeno. Yah, kalau bisa aku ingin menjadikannya Anggota Haremku sih」(Hikaru)

「Hum... Sepertinya Keberanian mu cukup tinggi yah mengatakan itu didepan ayahnya」(Baraqiel)

Baraqiel menuju arahku dengan aura penuh intimadasi.

「Heh, Jadi anda adalah ayah Akeno yah」(Hikaru)

「Ya, namaku Baraqiel. Nak, biar ku beritahukan satu hal padamu. Dimasa depan nanti, tolong jauhi Akeno」(Baraqiel)

「Kenapa??. Apa dia tidak ingin bertemu denganku??」(Hikaru)

「Yah, dia mengatakan bahwa dia tidak ingin bertemu denganmu, jadi menjauhlah...」(Baraqiel)

「Ayah!!, kapan aku mengatakan itu!!」(Akeno)

「Ara~Ara. Sayang, apa maksud dari perkataanmu itu」(Shuri)

Akeno berlari kearah kami dengan wajah yang memerah. Sementara Shuri berjalan di belakangnya dengan wajah yang suram dan aura penuh intimidasi yang diarahkan ke Baraqiel.

「Akeno, tidak ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami hanya sedang mengobrol, iyakan nak」(Baraqiel)

Baraqiel menatapku dengan tajam dan aura intimidasi yang kuat. Pak tua ini sepertinya harus di beri pelajaran karena terus mengintimidasiku. Aku memasang wajah polos dan berkata....

「Ya, dia hanya memberitahuku bahwa akeno tidak mau bertemu denganku dan melarangku untuk bertemu dengan Akeno」(Hikaru)

「Ayah!!!!」(Akeno)

「Ara~Ara, sepertinya seseorang harus diberi pelajaran」(Shuri)

Baraqiel menggigil ketika melihat Shuri yang mengeluarkan aura intimidasi. Rasakan itu pak tua.

「Nah Hikaru-kun. Sekarang sudah waktunya makan siang. Karena suamiku juga ada disini bagaimana kalau Kita makan siang bersama」(Shuri)

「Baiklah...」(Hikaru)

Kami pun masuk kedalam Rumah Akeno dan meninggalkan Kuil dan makan siang bersama.

「Jadi, Kenapa kau mengatakan itu. Sayang」(Shuri)

「Asal kau tahu saja. Akeno akhir akhir ini selalu saja membicarakan anak laki laki ini siang dan malam. Dia membicarakan tentang bagaimana dia Sangat menyukai ketika anak ini memanggilnya imut, memberi nya hadiah dan bermain bersamanya. Aku khawatir anak ini akan mencuri Akeno dariku」(Baraqiel)

Akeno tersedak ketika mendengar ayahnya berbicara.

「*uhuk* *uhuk*, ayah kenapa kau mengatakan itu didepannya」(Akeno)

「Uhm, jadi kau benar benar menyukai pita yang aku berikan yah. Aku pikir kau tidak menyukainya」(Hikaru)

「A-a-aku hanya menyukai pita nya. Itu saja, aku takkan pernah menjadi pacarmu」(Akeno)

「Aku tidak membahas tentang menjadikanmu pacarku」(Hikaru)

Wajah akeno menjadi benar benar memerah dan dia hanya bisa menunduk. Namun, setelah beberapa saat...

*Brak!!!*

Baraqiel memukul meja makan dengan telapak tangannya dan Mulai berteriak.

「Nak, Berani sekali kau menggoda akeno didepanku」(Baraqiel)

Lalu kemudian sebuah pukulan yang amat keras dari shuri. Pukulan itu menghantam kepala Baraqiel hingga membuatnya benjol.

「Kenapa Kau memarahinya!!!」(Shuri)

「Uhmm」(Baraqiel)

「Kau telah memarahi dan mengintimidasi anak ini sebanyak 2 kali. Mungkin ada baiknya aku harus menyiksamu malam ini」(Shuri)

Setelah makan siang aku pun pamit pada mereka dan pulang dirumahku. Sebelum pulang aku melihat sebuah bulu berwarna hitam jatuh didepanku.

Sepertinya peristiwa ini sudah semakin dekat yah. Ini akan baik baik saja, karena aku sudah menyentuh akeno dan mengcopy elemen petir yang ada di tubuhnya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C6
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login