Download App
40% Bigg Boss

Chapter 2: Awal Yang Buruk

"Kamu itu bisanya apa sih?!"

Lagi? setiap hari selalu dapat asupan. Asupannya berbeda, lebih kenyang dan membuat meledak.

"Dania, kamu itu sudah lulus SMK. Kapan kamu dapat kerjanya, hah?!" Wanita paruh baya itu terus saja berbicara tanpa peduli ada hati yang sering tergores dengan ucapannya.

"Sudahlah Risa. Dania sudah berusaha, masih untung dia mau nyari kerja. Liat tuh teman-temannya, mereka berlomba-lomba untuk masuk ke perguruan tinggi. Jangan terlalu menekan, Risa!" Kali ini lelaki paruh baya menyaut, keningnya berkerut tanda tak suka dengan perlakuan Risa.

"Terus aja Mas, terus! Kamu itu selalu saja bela Dania, pantas saja dia jadi manja!" ketus Risa, kemudian pergi meninggalkan ruang tamu dengan keadaan hening.

Dania, wanita berjaket hitam itu hanya bisa menunduk. Ia juga bingung dengan nasibnya, kapan dirinya dapat pekerjaan?

"Jangan terlalu dijadikan beban ya nak. Bapak yakin sebentar lagi kamu dapat pekerjaan. maaf, maaf karena Bapak miskin dan kamu tidak bisa kuliah," ujar lelaki paruh baya itu dengan nada rendah.

"Pak, jangan ngomong gitu. Dania ga suka," jawab Dania yang sedari tadi diam.

Kali ini ruang tamu benar-benar hening. Dania sibuk dengan fikirannya sendiri. Kuliah? Kalau saja Dania tega mungkin ia akan memaksa orang tuanya untuk membiayai kuliahnya, namun apa daya dirinya tak setega itu. Beasiswa? maaf saja, Dania tidak sepintar itu untuk mendapatkan Beasiswa.

"Sebenarnya minggu depan aku dapat panggilan dari salah satu PT pak," ujar Dania secara tiba-tiba.

"PT?" Tanya Herman sang Bapak.

"Iya, tapi di jakarta ...," lirih Dania, ia dilema memikirkan hal ini.

Herman diam, di Jakarta? itu berarti anaknya akan merantau.

"Keputusan ada di tanganmu nak, Bapak terserah kamu. Jangan gegabah," ujar Herman. Setelahnya pergi menyusul Risa meninggalkan Dania yang termenung.

"Bangsat!" Dania mengumpat. Untung saja Bapaknya sudah pergi, kalau ketahuan pastinya bahaya.

"Gua udah usaha mati-matian! kesana kemari nyari kerjaan, tapi dengan seenaknya mereka neken gua. Kampret!" Ini lah Dania, apa adanya dan frontal.

Dania bangkit, nafasnya memburu. matanya menatap sekitaran ruangan, kemudian pandangannya terhenti tepat di pintu utama. Seorang lelaki berpakaian putih-abu sedang berdiri menatapnya dengan pandangan yang sangat datar.

"Apa lu?!" Sentak Dania, ia muak melihat muka datar itu.

lelaki itu berdecih pelan. "Makannya kerja biar disayang sama Ibu!" Ketus lelaki itu.

Emosi Dania memuncak, ia berjalan mendekati Anjas sang Adik. "Lo!" tuding Dania. matanya memerah menahan emosi yang menggebu-gebu.

"Apa? Mau bogem gua lagi? nih, masih mulus." Anjas menantang sang Kakak.

"Mati aja lu setan!" Sentak Dania. "Lu enak keparat, lu enak!"

Anjas terdiam mendengar ucapan kakaknya, ia tahu sekarang kakaknya sangat lah marah. Pastinya Anjas tahu sebelum ia datang ada keributan yang sudah menjadi kebiasaan di dalam rumah ini.

"Lu enak sekolah dengan tenang. Lu tau? gua dulu sekolah aja dikata-katain nyusahin! Ngapa sih pada pilih kasih? Lu mau HP dituruti, lah gua? dikata-katain ga tau diri! Padahal lu juga masih kelas 11, anjing!" Habis sudah kesabaran Dania. Ia benar-benar sangat marah dengan perlakuan keluarganya terhadap dirinya. Mungkin Bapaknya selalu membela, tapi tanpa ada yang tahu kalau Bapaknya juga sering menekan dirinya.

Semua perkataan Dania membuat Anjas membisu, sejujurnya dia juga bingung. Kenapa dirinya selalu dituruti? Sedangkan kakaknya? Minta uang seribu saja pasti akan ada keributan.

"Itu nasib lu, gua ga mau ikut-ikutan!" Ketus Anjas, songong sekali. Setelahnya pergi meninggalkan Dania sendirian.

Dania membisu, rasanya ia ingin sekali bisu. Tangannya mengepal, dadanya bergemuruh. Pikirannya sekarang hanyalah satu, ia ingin bisu.


Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login