Download App
0.5% Candu cinta / Chapter 2: Pandai bernyanyi

Chapter 2: Pandai bernyanyi

Citra membantu Ibunya untuk memasak sayuran yang tadi di belinya di pasar bersama dengan Ibunya.

Ibunya memasak sayur yang cukup banyak, Citra pun membantu Ibunya dengan tulus dan setelah Citra membantu Ibunya untuk memasak sayur, Citra menyapu halaman rumahnya yang kotor karena ada pohon mangga di depan rumahnya itu jadi daun-daunnya yang gugur lumayan banyak dan mengotori halaman rumahnya.

"Nyapu-nyapu sendiri ..." Citra bernyanyi pelan sambil menyapu halamannya yang kotor itu.

"Lah ya iya nyapu sendiri masak nyapu rame-rame Cit," ucap Bapaknya yang sedang duduk di teras depan rumah.

"Ya ampun Bapak hahaha itu kan hanya nyanyian Bapak sayang hehe," ucap Citra kepada Bapaknya.

"Iya iya hehe, ya sudah cepat di lanjutkan itu nyapunya terus kalau nyapu yang bersih ya biar rumahnya keliatan bersih gitu hehe," ucap Bapaknya dengan tersenyum ke arah Citra.

Citra pun melanjutkan membersihkan daun daun yang berjatuhan di halaman rumahnya dan menyapunya.

Tiba-tiba ada seorang gadis datang dan membawa makanan kerumah Citra.

"Assalamualaikum kak Citra, ini aku di suruh Ibu ku memberikan kue kesini karena di rumah lagi ada acara kecil-kecilan kak hehe," kata gadis itu kepada Citra.

"Walaikumsalam eh iya, ya ampun kok repot-repot sih hehe terimakasih banyak ya," ucap Citra kepada gadis itu sambil tersenyum.

Citra membawa kue yang di bawa oleh gadis itu kedalam rumah setelah itu Citra melanjutkan membersihkan halaman rumahnya.

Citra merasa lelah setelah membersihkan halaman rumahnya tetapi Citra kedatangan tamu tak di undang. "Eh Citra ayuk ikut kita yuk" ujar teman-temannya kepada dirinya yang tengah duduk kursi panjang di depan rumahnya.

"Ehh kalian mau kemana rame-rame gitu ih kayak mau demo aja haha," ketus Citra kepada teman-temannya itu.

"Kita mau mandi di sungai, Citra kamu tidak ikut kita? Seru lo kalau rame gini ayoklah biasanya juga kita mandi dan mencuci disana," kata teman-temannya dan semua merupakan gadis-gadis desa itu.

"Ayo lah! aku juga gerah ini ingin mandi sungai hehe, tunggu ya aku pamit dulu sama ibu Bapak," kata Citra.

Citra beranjak menemui Ibu dan Bapaknya untuk berpamitan karena ingin mandi bersama teman-temannya yaitu gadis-gadis desa, sekalian bermain dan menikmati sungai yang segar di desanya.

"Ibu Bapak Citra pamit dulu ya, rasanya Citra gerah hehe .. ingin mandi di sungai dan teman-teman Citra juga sudah menunggu di depan rumah, boleh ya Pak Bu," ucap Citra kepada kedua orang tuanya.

"Iya yang penting pulang jangan kelamaan dan jaga diri ya banyak mas-mas nakal Cit, kamu yang hati-hati temanmu kan gadis semua, oke" ketus Ibunya kepasa dirinya.

Citra pun bersiap-siap untuk pergi ke sungai dan teman-temannya pun sudah menunggunya di depan ruman sejak tadi. "Citra lama banget sih padahal cuman ingin mandi di sungai aja apa iya dia sekalian dandan haduhh," ucap salah satu temannya yang bernama Putri.

"Heh kamu ya put, ngomong nya tuh tidak boleh seperti itu Citra itu tanpa dandan aja sudah jadi kembang desa di desa ini, iya kan haha tidak seperti kita sudah dandan saja masih buruk rupa haha," ketus Rina dengan tertawa di depan teman-temannya.

"Aduh duh maaf lama ya, ayo lah kita berangkat semoga tidak hujan ya kalau hujan aku takut nanti ada banjir apalagi kita semua kan perempuan jadi tidak bisa berenang, takut kenap-kenapa," ucap Citra kepada teman-temannya itu.

"Apasih Cit jadi kalau perempuan itu tidak bisa berenang gitu maksud kamun terus kalau laki-laki baru bisa berenang, ih apasih kamu Cit," ucap Putri kepada Citra.

"Iyaa memangnya aku salah ya ngomong gitu put, kan iya memang bener kan di sini kita perempuan semua dan kalau sampai ada banjir kan kita perempuan semua mana tidak bisa berenang kan, memangnya kamu bisa berenang? Kamu bisa berenang put bisa tidak?" Citra melontartlkan pertanyaannya kepada Putri.

"Hehehe iya bener sih kita perempuan semua dan tidak ada yang bisa berenang hahaha benar sih perkataanmu Cit, aku baru ingat kalau aku juga gak bisa berenang haha," kata Putri sambil tersenyum malu di wajahnya.

Semua teman-temannya tertawa melihat tingkah dan bicara Putri yang sama sekali tidak nyambung dan sangat lambat loading ketika di ajak berbicara.

"Ya udah lah malah ngobrol kan kita jadinya, ayo lah kita ke sungai jam begini tuh hawanya enak dan pasti seger banget deh! Ayo teman-teman," Ucap Rina kepada teman-temannya itu.

Mereka pun berjalan menuju ke sungai dan jarak sungai itu adalah sangat dekat dengan rumah Citra, sekitar 10 menit jika di telusuri jika berjalan kaki bersama-sama.

Di tengah perjalanan mereka menjumpai banyak pemuda-pemuda desa tetapi mata pemuda-pemuda itu mengarah dan menatap ke arah Citra semua karena kecantikan Citra yang natural yang membuat seluruh pemuda desa sangat menyukainya dan Citra juga mempunyai sifat yang baik dan sopan kepada semua warga desa.

"Yaelah mas gitu amat ngeliatin si Citra! Ketus seorang gadis yang bernama Putri.

"Yang kita liat aja Citra kok yang marah-marah si Putri hahahah kamu kalau ingin di liat dan di segani sama semua pemuda harus cantik dan sopan seperti neng Citra dong jangan galak-galak begitu kan jadi males pemuda ngeliatin kamu," ujar salah seorang pemuda yang tengah duduk di warung kopi di desa itu.

"Kok malah jadi berantem sih, sudah-sudah jangan adu mulut begitu gak baik di liat orang atau di liat tetangga juga kan gak bagus masak adu mukut laki-laki dengan perempuan sih, ya udah ah ayo jalan lagi, mari mas .." ucap Citra sambil tersenyum dan tertunduk sopan di depan para pemuda desa itu.

"Iya neng silahkan, huh jarang banget ada gadis se sopan neng Citra ya, sudah cantik tidak sombong mana baik sekali, pantas saja dia jadi kembang desa di desa kita ini, huh memang cocok dengan julukannya," ucap salah seorang pemuda itu.

Parag gadis desa pun melanjutkan perjalanannya ke sungai.

"Citra secantik ini rahasianya apa sih bagi-bagi tips kek neng si kembang desa hehe kita-kita juga kan mau seperti kamu, disukai banyak orang dan warga desa segan dengan kamu hehe," ucap Rani kepada Citra dengan tersenyum.

Citra tertawa mendengar perkataan yang di ucapkan oleh Rani kepadanya.

"Kalian ini kenapa sih, kita kan harus jadi diri sendiri tidak boleh jadi diri orang lain itu namanya tidak bersyukur ya, dan tidak boleh seperti itu kalian mau cantik dan bersih wajahnya ya? Mau tipsnya gak?" tanya Citra sambil tersenyum manis di bibirnya.

"Ihh mau banget Cit, kasih tau dong tipsnya hehe kita juga mau seperti kamu dan mempunyai wajah yang bersih dan putih hehe," ucap Rani kepadanya.

"Ya sudah aku kasih tau ya untuk tipsnya agar wajah bisa bersih dan kinclong agar di sukai dan menjadi kembang desa hehe," ketus Citra kepada teman-temannya.

Bersambung


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login