Download App

Chapter 22: New home

PAGI HARI

"baik biar ku urus dokumenya terlebih dahulu"ucap seorang pria seller

"baiklah"jawab Naoto,"maaf Peter-san apa kau yakin ini tidak berebihan? kami takut menyusahkan mu"bisik Naoto kepada Peter yang duduk disebelahnya

"sudah tidak apa-apa"jawab Peter

pria itu lalu datang kembali sambil membawa beberapa dokumen dan mereka lalu melakukan transaksi,

sementara itu diluar ruangan nampak Ayumi yang sedang memberikan ASI kepada Eri dan Zhin yang nampak memandangi kedua telapak tanganya yang terluka,tak berselang lama Naoto,Peter dan seorang wanita keluar dari ruangan itu,

"sudah?"tanya Takano

Peter lalu mengagguk

"silahkan ikut saya"ucap wanita itu dia lalu memandu mereka keluar gedung dan berjalan kesebrang jalan lalu masuk kedalam sebuah gedung apartemen 16 lantai, mereka lalu menaiki lift dan naik ke lantai 5,

"silahkan ini Apartemen anda"ucap wanita itu sambil membuka pintu dari salah satu apartemen yang terdapat disana,

mereka berdua lalu dipandu kesetiap ruangan yang berada didalam apartemen itu Ayumi dan Naoto hanya bisa terdiam melihat itu semua,tak berselang lama wanita itu pun pamit dengan mereka dan pergi meninggalkan apartemen tersebut,

"waw..."ucap Ayumi

"ini besar sekali,ini 2 kali lebih besar dari rumah kita yang dulu"ucap Naoto

"yap dan juga hanya ada 3 apartemen di lantai ini"ucap Peter"disini ada 3 kamar mandi,6 kamar,2 balkon dan ada kolam renang tepat dilantai 3,oh ya dan 100 meter dari sini ada stasiun bawah tanah untuk Naoto pergi berkerja"ucap Peter

Yuka lalu melihat sebuah kamar kosong yang memiliki sebuah 2 jendela yang mengarah langsung ke hamparan kota,"apa aku boleh tidur disini?"tanya Yuka sambil menunjuk kamar itu,

"Yuka kita ini Clokers kita tidak butuh tidur,lagipula setiap malam kita harus berjaga"ucap Zhin

"biarkan saja"ucap Takano,ia lalu menatap Yuka"kau boleh mendapatkanya"

"tunggu.. apa!?"ucap Zhin

"tidak apa-apa lagipula apartemen ini memiliki banyak kamar juga"ucap Ayumi

Peter lalu berjalan menghampiri Naoto"ini gunakan untuk membeli barang seperlunyaa"ucap Peter sambil memberikan sebuah kartu debit berisi 15 juta yen,Naoto yang melihat itu hanya terdiam,

Peter lalu berjalan menghampiri Takano"kau mengenalnya?"

"siapa?"

"yang benar saja , Kanselir yang berbincang denganmu malam itu"ucap Peter sambil terkekeh,

"oh dia..., aku saja baru sadar bahwa dia adalah juniorku waktu aku masih dikepolisian"ucap Takano

"siapa namanya? Fukami Minami, dan nama Kanselirnya Yesox Hanami"ucap Takano

"bagaimana bisa kau tidak mengenalinya?"

"dia sepertinya mengganti wajahnya,karena dulu dia hanya memiliki 1 mata"ucap Takano"dan wajahnya tidak seperti itu"

"jadi dia tidak menderita Heterokromia?"

"ya.. aku rasa begitu,ku rasa dia menggunakan mata robot atau hal lain,karena aku sempat melihat dia mengedipkan kedua matanya ketika terkena debu puing-puing"ucap Takano

"baiklah aku akan bertanya lagi kepadamu,"Peter lalu berjalan kearah pintu keluar,

"semuanya! aku pergi dulu sebentar"ucap Peter ia lalu turun melalui lift dan berjalan kearah stasiun kereta bawah tanah,ia lalu menaiki kereta dan berhenti di stasiun yang berada dekat dengan apartemen lama Ayumi,

ia lalu berjalan melewati sekumpulan polisi yang sedang menginvestigasi tempat yang sudah rata dengan tanah itu,ia lalu masuk kedalam bar yang masih tutup

"halo Peter"ucap Dinata

Peter yang mendengar hal itu dengan cepat langsung menodong Dinata yang nampak sedang duduk diatas sebuah meja,"apa yang kau lakukan disini?"ia lalu menekan Hammer Revolvernya,

"wow.. wow.. wow.. tenang semuanya ini adalah wilayah Netral"ucap Roku yang muncul dari balik,

"kalian bersengkongkol?"tanya Peter

"kami? tentu tidak, aku dan dia tidak ada urusan,"ucap Dinata

"lalu? apa yang kau lakukan disini?"

"hanya bersantai,kau tahu CLOKER juga butuh waktu santai kan"ucap Dinata sambil meneguk sebotol Tequila,

Peter lalu menaruh kembali Revolvernya dan berjalan menghampiri Dinata,ia lalu mengecek sekitar dan duduk di kursi yang berada disebelahnya,

"tuan mau minum apa?"

"Jagermeister"ucap Peter

"kau sedang sakit tenggorokan kawan?"ucap Dinata

Peter lalu tidak memperdulikanya,ia lalu meneguk segelas jagermeister yang disajikan sang bartender,

Dinata lalu melihat bahu Peter yang diperban,"ternyata Viktor benar,dia mengenaimu"ucap Dinata

"diamlah..."

"gerakan kau sudah tidak sebagus dulu"ucap Dinata

"ini karena faktor usia"jawab Peter

Dinata lalu menaruh secarik kertas didekat Peter"tolong berikan ini kepada Yuka"

Peter lalu dengan cepat membuang kertas itu,Dinata yang melihat itu lalu mengambilnya kembali dan menaruhnya diatas meja"tenang tidak ada jebakan hanya surat permintaan maaf"ia lalu berjalan pergi meninggalkan bar itu,

"kalian dulu satu squad kan?"ucap Alan yang terlihat sedang duduk dimeja belakang peter

"ya kau benar Alan"ucap Peter

"sudah kuduga,pasti sangat epik bisa melihat mereka bertaru...."seketika Alan terdiam ketika melihat laras Revolver milik Peter sudah terarah,

"wowow... tenang Peter aku tahu dia tidak sopan,tapi tenanglah sebentar"ucap Roku yang dengan panik datang menenangkan Peter,

"jaga mulutmu anak muda"Peter lalu menurunkan Revolvernya dan menaruhnya kembali kedalam sarungnya,

Alan hanya terdiam melihat hal itu

"kau sudah menemukan markas mereka?"tanya Roku

"belum,kenapa kau tidak tanya kepadanya tadi"ucap Peter ia lalu meneguk kembali minuman miliknya,

"itu sebuah hal yang mustahil kau tahu, dan dalam undang-undang kita dilarang memberikan informasi penting tentang klien kita,"ucap Roku ia lalu berjalan mendektai Peter,

"kami belum menemukanya,kau pasti tahukan semalam kami diserang"ucap Peter

"ya aku tahu,Dinata tadi sudah menceritakanya"

Peter lalu meletakan sebuah peluru diatas meja bar itu"itu adalah peluru yang mengenaiku semalam,nampak mereka menggunakan peluru asli,kukira hanya hologram karena terasa panas saat menusuk dagingku"ucap Peter,

Roku lalu menyeret peluru itu kearahnya dan mengamatinya di atas meja,"ini ada sidik jarinya!"Roku lalu berdiri tegak dan memanggil Nakutsu,Nakutsu lalu datang dan mengambil peluru itu,

Peter juga menaruh sebuah Trony sebuah material langka yang hanya bisa ditemukan di tahun 2200 dan hanya diproduksi sekitar 1000 pasang saja,

"aku ingin kau ke polisi dan habisi semua polisi yang tahu tentang keberadaan kita"ucap Peter"dan kau akan mendapatkan ini"

Roku lalu mengambil Trony itu dan menaruhnya di dalam kantongnya"baiklah dimengerti,"

"usahakan tidak ada jejak yang tertinggal"ucap Peter"aku tidak mau masalah ini diperpanjang"Peter juga menaruh foto dan kando dan beberapa anak buahnya,ia lalu menghabiskan minumanya dan berjalan meninggalkan bar itu,sementara Roku dan Alan nampak sedang menyusun rencana untuk melakukan pembunuhan itu,

sementara itu toko furnitur dekat Apartemen

"Ayumi-san serius!? aku boleh memiliki kasur?"ucap Yuka yang nampak terkejut ketika mendengar Ayumi menyuruhnya memilih kasur yang akan ia pakai,

"ya... tentu aku serius, ayo pilih"ucap Ayumi

Yuka lalu berlari kegirangan ke arah lorong kasur sementara Naoto dan Ayumi berjalan mengikuti Yuka dengan Eri yang masih tertidur digendongan Naoto,mereka lalu berjalan menyusuri toko perabotan itu sementara mereka mencari barang nampak Takano dan Zhin yang sedang duduk di salah satu kafe yang berada didalam gedung itu,

Takano nampak meminum segelas teh manis,sedangkan Zhin nampak sedang memakan sepotong kue yang ia beli tadi,

"oy Takano kira kira kapan kita bisa bertemu dengan 3 Clokers yang Peter bilang itu?"tanya Zhin

"aku tidak tahu, mungkin suatu hari nanti"ucap Takano lalu menyeruput kembali tehnya,

tak berselang lama datanglah Peter sambil membawa sebuah tas dipunggungnya,

"maaf lama tuan-tuan"ucap Peter,

mereka berdua lalu menoleh kearahnya,Peter pun duduk salah satu kursi dan menaruh tasnya di atas meja,

"kau membawa apa?"tanya Zhin

Peter lalu mengeluarkan sebuah Tab dan menyalakanya,didalam Tab itu terdaftar banyak sekali senjata yang keluar ditahun itu,

"markas memberikan kita pilihan senjata"ucap Peter"kalian belum memilihkan?"

"oh benarkah"ucap Zhin ia lalu mengambil Tab itu dan mencari senjata yang dia inginkan"tunggu sebentar.... tidak ada pedang?"

"tidak ada,"ucap Peter"untuk sekarang kita lebih membutuhkan senapan,

"baiklah.... tunggu sebentar"Zhin lalu kembali mencari dan berhenti ketika dia melihat sebuah senapan Lee-Enfield MK-3 "aku memilih yang ini"ucap Zhin

"wow seleramu sangat kuno kawan, namun tidak apa-apa"ucap Peter ia lalu mengambil Tabnya dari Zhin dan memberikanya kepada Takano"giliranmu tidak ada yang namanya pedang"ucap Peter

"oke"ucap Takano ia lalu menscroll Tab itu dan terus mencari senjata yang ia inginkan"aku ingin ini,apa dia ringan?"tanya Takano sambil menunjuk sebuah SMG bernama Skorpion,

"yap ini cukup ringan sepertinya"Peter lalu mengambil Tab itu dari genggaman Takano dan kembali menekan-nekan Tabnya,setelah itu mereka lalu berbincang-bincang sambil menunggu Ayumi dan Naoto selesai berbelanja perabotan rumah tangga,

Bar Zappelin

"jadi ini kantor polisinya?"ucap Alan

Nakutsu lalu mengangguk"berkas tentang Peter dan kawan-kawanya berada disini,ada sekitar 14 polisi yang menginvestigasi para Clokers, dan beruntungnya kita bahwa besok malam akan ada rapat yang dihadiri oleh 20 orang termasuk mereka semua,"

Roku lalu mengambil pulpen dan mencoret-coret peta bangunan kantor polisi yang tergelar diatas meja,"Alan! kau putuskan sambungan telpon disebelah sini,"ucap Roku sambil melingkari sebuah daerah,

"baik dimengerti,"

"berikan kami tanda jika sudah selesai,setelah itu kau bantu kami menghabisi mereka yang didalam oke"ucap Roku ia lalu berjalan mengambil senapanya dan menggantinya ke mode Shotgun,

"jadi kita habisi semuanya?"tanya Nakutsu

"ya semuanya tanpa terkecuali"ucap Roku sambil mengecek keadaan senapanya,

malam itu nampak Trio Wunder melakukan perundingan rencana secara hati-hati sesekali sang bartender memberi mereka saran dan terkadang juga ia menyajikan segelas kopi untuk mereka bertiga.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C22
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login