Download App

Chapter 76: Peka Pengagum Rahasia

Lewat jam sepuluh malam, Haikal dan Adri masih berada di SP, memutuskan untuk menginap saja karena Haikal katanya kelelahan kalau harus mengemudi ke Jakarta. Adri sudah menawarkan diri, tapi ditolak.

Memang. Haikal tak pernah mau Adri mengemudi jika Ia masih mampu, kecuali benar-benar terpaksa.

Intinya, mengemudi adalah tugasnya, bukan Adri. Titik, tidak ada koma apalagi tanda tanya.

"Kakak mau minum yang anget anget gak?" tanya Adri, sibuk di pantry membuat roti bakar.

Haikal tampak berpikir, "Kamu kan selalu menghangatkan Kakak ..."

"Ih ... norak," ledek Adri, membuat Haikal mencebik, "Gak seru Kamu mah."

Adri hanya geleng-geleng kepala, "Jadi, mau dibuatin gak?"

"Iya, boleh Sayang. Apa aja Aku minum kok ..."

"Air kolam lele depan mau gak Yah? Enak tuh, penuh nutrisi," celetuk Nalesha yang entah sejak kapan dan datang dari mana.

"Ngagetin aja Kamu kayak setan."

"Ayah ih! Ngomongnya kok setan setan!" protes Adri si tukang parno.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C76
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login