Download App

Chapter 47: PERNIKAHAN SEMU?

Beberapa saat kemudian James keluar dari kamar mandi dan melihat ke arah ranjang. Shittt! umpat James saat melihat paha mulus Bella dan sedikit bagian bawahnya yang tidak memakai apa-apa. Perlahan James naik ke ranjang setelah melepaskan handuk yang melilit pinggangnya. Dia melumat bibir Bella walau wanita itu tertidur. Setelah puas dia turun ke leher Bella dan membuka lingerie Bella hingga memperlihatkan dada membusung Bella.

" Ahhh!" desahan keluar dari bibir seksi Bella akibat sesapan dan permainan mulut James di dadanya.

Tangan James tidak tinggal diam, bagian bawah Bella langsung saja dimasuki oleh jari tengah James. Bella mengerang lalu perlahan membuka kedua matanya.

" James?" panggil Bella dengan tatapan nanar.

" Maaf, apa aku mengganggu tidurmu? Aku tidak tahan melihatmu!" kata James yang segera menghentikan kegiatannya. Bella hanya diam dan menatap dalam mata suaminya. Bella bisa merasakan gairah suaminya dari deru nafas James.

" Aku akan cepat!" kata James yang tahu jika Bella pasti tidak merasakan apa-apa setelah tahu jika dia yang menyentuhnya. Bella masih saja diam mendengar ucapan suaminya itu. Tapi entah kenapa tiba-tiba junior James seakan lemas saat melihat tatapan mata Bella yang bagi James begitu menyakitkan.

" Maaf!" kata James tidak jadi mencumbu istrinya, lalu perlahan dia meraih selimut dan menutup tubuh Bella. James turun dari ranjang tanpa melihat pada istrinya kemudian berjalan ke walk in closet untuk berganti pakaian. Bella menatap James hingga punggungnya hilang di balik walk in closet. Beberapa saat kemudian, James keluar dengan kaos dan celana tidurnya. Setelah sejenak menatap Bella yang tidur membelakanginya, dia keluar dari kamar untuk menuju ke ruang kerjanya seperti biasa. James akan menghabiskan semalaman di dalam ruang kerjanya hingga tertidur di sofa.

Bella membuka kedua matanya, dia melihat ke samping, suaminya tidak ada. Dia merasakan perubahan pada James akhir-akhir ini. James tidak lagi terbangun di sampingnya, dia selalu pergi sebelum Bella pergi dan pulang setelah Bella datang. Entah kenapa hati Bella beberapa hari ini merasa resah melihat tingkah suaminya itu. Terlebih semalam saat James berniat mencumbunya, dia sangat menginginkan sentuhan suaminya itu, tapi tiba-tiba James membatalkannya yang membuat tubuhnya meremang dan kepalanya terasa sakit. Hampir sebulan lamanya James tidak menyentuhnya, dia sadar jika suaminya itu sangat sibuk sejak menjadi kepala Rumah Sakit ditempatnya bekerja. Bella bangun dari tidurnya dan melihat jam sudah menunjuk angka 7 pagi.

" Selamat Pagi, Nyonya!" sapa Suci dan Yanti, PRT dirumahnya.

" Pagi! Apa suamiku sudah berangkat?" tanya Bella.

" Tuan pergi bersama Tuan Muda, Nyonya!" kata Suci.

" Apa? Sepagi ini? Kemana?" tanya Bella terkejut.

" Kata Tuan mereka akan memancing!" jawab Suci lagi.

Bella diam mendengar jawaban Suci, apa dia sedang libur? batin Bella bertanya. Lalu dia menikmati sarapan dan susunya. Sejak menikah, Bella selalu di buatkan susu dan dikupaskan buah oleh James. James sangat perhatian akan kesehatannya dan Rado. Tapi Bella tidak pernah melakukan apa yang dilakukan James untuknya. Semua Suci dan Yanti yang melayani James, sedangkan Bella hanya menemaninya tidur saja. Tapi James tidak sekalipun memperdulikan semua itu, dia menerima semua dengan lapang dada.

Bella tidak tenang saat bekerja, dia memikirkan putranya dan juga James. Dia melihat ke arah ponselnya, tidak ada satupun pesan maupun panggilan yang masuk ke ponselnya. Apa mereka sangat menikmati kegiatannya hingga lupa padaku? batin Bella sedikit kesal. Dasar suami tidak peka! batin Bella kembali menggerutu.

" Halo! J..."

" Mami!" panggil Rado memotong ucapan Bella.

" Halo, sayang! Kamu dimana? Mami nyari-nyari tadi!" kata Bella lembut.

" Rado lagi mancing sama daddy, mi!" jawab Rado.

" O, ya? Kok, mami nggak diajak?" tanya Bella.

" Kata Daddy, Mami sibuk, jadi kita mancing aja berdua! Mi, mau liat ikan Rado?" tanya anak laki-lakinya itu.

" Boleh! Emang Rado dapat ikan?" tanya Bella lagi.

" Iya, Mi! Besarrrrrr banget!" kata Rado lalu merubah panggilannya menjadi VC. Bella bisa melihat seekor ikan besar diponsel suaminya.

" Mami lihat?" tanya Rado yang terlihat di layar ponsel itu dengan wajah berbinar.

" Iya, sayang! Apa kamu senang?" tanya Bella.

" Seneng banget, Mi! Kapan-kapan kita mancing, ya, mi! Jangan sibuk terus!" kata Rado dengan wajah sedihnya.

Hati Bella terasa tercubit mendengar isi hati putranya. Dilihatnya wajah sedih itu dengan tatapan nanar.

" Iya! Mami pasti akan ikut kalo kalian mancing lagi. Rado..."

Mata Bella membulat sempurna saat dia melihat dilayar ponsel James ada hal yang membuat hatinya sedikit perih.

" Kok, mami diam?" tanya Rado heran.

" Apa kalian tidak hanya berdua di situ?" tanya Bella pelan.

" Tidak, Mi! Ada Om Jeff! Tante Selly! Ada Tante Feli..."

" Tante Feli? Siapa dia?" potong Bella.

" Dia teman Tante Selly, Mi! Dia baik banget, Belikan Rado Mainan Lego! Ini!" tunjuk Rado pada mainan Lego yang sudah terbuka dan tercecer di meja.

" Apa tidak ada lagi orang lain?" tanya Bella sambil melihat interaksi suaminya dengan Felicia yang sedang berdiri bersama di pagar Yacht.

" Ada Pak Deri, yang jalanin kapal ini!" kata Rado sambil berpikir sejenak.

" Hanya itu?" tanya Bella penasaran.

" Iya, Mi!" jawab Rado.

Dada Bella rasanya sesak melihat layar ponsel suaminya, dimana James yang hanya memakai sebuah kaos singlet ketat hingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kekar dengan celana pendek diatas lutut. Dan wanita yang bernama Felicia itu hanya memakai bikini dan ditutup dengan kain di bagian bawahnya tapi bagian dada terlihat jelas.

" Rado, sayang! Apa bisa Rado panggilkan Daddy?" kata Bella dengan wajah menahan amarah.

" Iya, Mi! Dadddd!" panggil Rado yang berteriak.

" No shouting!" kata Bella pada Rado.

" Sorry!" jawab Rado.

" Yes, Son?" jawab James setelah jarak mereka dekat.

" Mami pengen bicara dengan Daddy!" kata Rado yang belum menyadari jika Rado sedang VC dengan Bella.

" Ada apa?" tanya James pada Rado.

" Sayang! Bisa kamu rubah panggilan ini ke telpon lagi?" pinta Bella.

James terkejut saat melihat ke arah meja, wajah Bella yang menurutnya datar itu terlihat jelas di layar ponselnya. James segera merubah mode ponselnya dan meletakkan di telinganya.

" Ya, Bel?" kata James.

" Aku nggak mau anakku melihat wanita setengah bugil! Ajak dia pulang dan jangan membawanya jika kamu pergi bersama kekasihmu!" kata Bella lalu mematikan ponselnya.

" Bel..."

James menghela nafas panjang, dia lupa jika Rado masih kecil dan ini Indonesia. James segera membawa Rado masuk ke dalam kamar.

" Rado tunggu disini, ya! Kita pulang!" kata James.

" Iya, Dad!" jawab Rado lalu sibuk bermain Lego.

" Jeff! Kita harus balik!" kata James.

" Why? Ini masih jam 2!" kata Jeff.

" Gue ada urusan mendadak di rumah sakit!" kata James.

" Bukannya lo lagi cuti?" tanya Jeff terkejut.

" Iya, tapi ada hal penting yang hanya gue yang bisa menyelesaikan!" kata James lagi.

" Ok!" jawab Jeff.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C47
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login