Download App

Chapter 3: Siapa Dia? (Adam)

#Adam Pov

---

#25 - Juni - 2022

---

"Huahhhhhhh"

Pagi seperti biasa aku bangun pagi dan langsung menuju ke kamar mandi untuk bersiap.

Ya aku akan bersiap untuk berangkat kerja.

Kerja di sebuah perpustakaan yang berada di pusat kota, untung saja tempat tinggal ku tidaklah jauh dari dimana tempatku bekerja, jadi meskipun agak molor tapi jangan sampai terlambat hehe.

Aku sudah dua tahun lamanya kerja sebagai penjaga di "Perpustakaan Cinta" ya aku gak tau kenapa nama perpustakaan itu di kasih Cinta segala di belakang nya. Kan ya agak aneh gitu menurut ku.

Aku tinggal sendiri di tempat ini, dimana ini adalah tempat peninggalan almarhum nenek aku, ga meskipun ndak mewah-mewah banget tapi aku nyaman tinggal disini. Orang tuaku berada kampung jadi aku biasanya mengirim uang ke rumah tiap bulan nya ketika aku tidak bisa pulang untuk berkunjung.

Yah beginilah nasib jadi anak pertama jadi harus lebih banyak berkorban dari pada lainnya, aku tiga bersaudara dua adikku tinggal di desa karena mereka masih bersekolah di sekolah menengah atas. Ya dua-duanya kelas 2 SMP karena mereka berdua kembar laki-laki. Jadi kami tiga bersaudara semuanya laki-laki.

Karena itulah aku jadi jarang tau rasanya punya saudara perempuan itu seperti apa hehe.

Usiaku sudah menginjak 20 tahun di bulan April lalu. Jadi memang sejak aku berumur 18 tahun aku sudah merantau di kota ini.

Aku berkaca sembari menyisir rambutku, hmmm hari ini rasanya pakai kaos polos biru muda bagus. Okay lah kalau begitu.

Aku putuskan untuk memakai kaos biru muda beserta jaket oversize model sekarang yang keliatan keren banget gitu hehe.

Dan untuk celana, aku sih pakai celana panjang motif kotak-kotak.

Eits jangan lupa pakai semprotan parfum dulu dong hehe.

Wihhh wangi banget sih, menurut ku sih ini hehe.

Setelah selesai, aku langsung bergegas berangkat untuk bekerja.

Ehh kelupaan kan jangan lupa kunci pintu, aku selalu lupa akan hal itu.

"Ok beres, waktunya berangkat!'

Karena cuaca hari ini cerah sekali, jadi aku putuskan untuk memakai topi untuk berlindung dari sengatan matahari yang bisa membakar kulit wajahku yang halus ini wkwk.

Maaf ya meskipun aku laki-laki aku juga suka pakai skincare untuk menjaga kulit wajahku supaya tetap terawat.

Aku jalan kaki menuju ke Perpustakaan Cinta dimana aku bekerja, ya meskipun aku sudah lama bekerja disitu tapi jikalau menyebutkan namanya itu lo membuat aku aneh saja kalau mendengarnya.

Kenapa harus ada Cinta nya sih, kenapa gak Perpustakaan Ceria atau Senang atau Indah...

Nah ini Cinta, gak tau pun cinta milik siapa juga.

Omong-omong nih aku belum pernah yang namanya pacaran jadi ya maklum lah belum mengenal apa itu cinta. Cie cie.

Udahlah kalau di minta untuk menjelaskan masalah cinta itu agak sulit bagiku karena aku tidak berpengalaman di bidangnya, ya yang aku paham kata Cinta itu artinya adalah dua orang yang saling menyayangi dengan tulus ikhlas.

Tapi itu juga aja aku taunya dari novel yang aku baca di perpus hehe.

Jadi kalau yang benar-benar cinta itu aku tidaklah paham seperti apa rasanya, ya semoga aja aku bisa merasakan nya suatu hari nanti.

Karena belum sarapan jadi aku membeli sandwich yang bisa langsung di makan. Aku belinya di pinggir jalan gitu, karena kalau pagi-pagi seperti ini yang jualan untuk bekal sarapan itu banyak sekali di setiap sudut maupun pinggir jalan.

"Berapa pak?" Tanyaku kepada bapak yang menyiapkan sandwich yang ku beli.

"Lima belas ribu mas"

"Baik, terimakasih!"

Btw ini baru pertama kali sih aku nyobain sandwich bapaknya ini, tunggu apa ya tadi namanya.

Aku berhenti sambil menoleh ke gerobak dorong yang modern itu berwarna kuning.

"Sandwich Cinta"

Yaelah kok ada aja namanya. Ekspresi gak napsu ku langsung keluar detik itu juga. Bagaimana tidak, mengapa kok ada cinta nya segala sih.

Duh cinta, cinta, cinta mulu, makan tuh Cinta.

Dengan ekspresi yang lesu ini aku mencoba mencicipi sandwich yang barusan aku beli.

Semoga rasanya bisa bersahabat.

Mataku langsung lebar membelalak setelah menggigit sandwich yang barusan aku beli.

"Aaaa kenapa rasanya enak banget!" Ujar ku spontan, dengan ekspresi yang sebenarnya kurang patut untuk di tunjukkan.

Dan setelah aku membuka mataku, aku baru sadar bahwa banyak orang yang melihat ku, setelah aku melakukan hal yang tidak lazim barusan.

Dengan cepat aku langsung bergegas menuju ke arah dimana Perpustakaan Cinta berada.

Haduh malu pake banget sih ini, kenapa aku mengeluarkan ekspresi yang biasa aku pakai hanya di rumah. Astaga.

Memang sudah kebiasaan kalau aku merasakan sesuatu hal yang enak itu pasti langsung spontan ngomong sambil tersenyum dengan mata terpejam.

Dan itulah yang barusan saja aku lakukan di tengah kerumunan yang berada di pinggir jalan.

Dan pasti mereka menganggap aku yang aneh-aneh.

Sudah pasti.

"Huh, kenapa sih kok aku bisa kelepasan melakukan hal memalukan itu!"

Ujarku lesu sambil membuka pintu Perpustakaan.

Label yang sebelumnya terpampang "Closed" Aku balik papan label tersebut dengan "open"

Dan Yup "Perpustakaan Cinta" Telah di buka.

Dengan cepat aku langsung menuju ke belakang meja dimana aku biasanya standby menunggu customer yang akan datang meminjam buku atau membeli buku.

Aku memasang wajah yang sumringah dan senyuman yang lebar.

Namun 15 menit telah berlalu, belum ada customer sama sekali yang berkunjung.

"Duh hari apa sih ini kok siap banget rasanya!"

Aku melihat sandwich yang berada di meja dan tanpa pikir panjang aku melanjutkan untuk memakan sandwich yang belum selesai aku makan tadi, bagaimana tidak baru satu gigitan saja tadi aku langsung membuat masalah di tengah kerumunan.

Mumpung sudah berada di tempat kerja, dan tempat kekuasaanku jadi aku bebas disini.

Aku mengambil nya dan menggigit nya kembali.

"Ahhhh sumpah ini sandwich enak banget sihhhh! Ahhhh!"

Dan kalimat itulah yang selalu keluar jikalau aku merasakan sesuatu hal yang enak menurut lidahku.

Karena memang lidahku tidak bisa bohong kalau untuk soal cita rasa wkwkw.

Okay satu gigitan lagi.

"Ahhhh beneran enak banget njir rasanya, aku harus beli lagi besok!"

"Tok Tok Tok"

Mataku langsung terbuka pada saat mendengar sebuah ketukan yang berasal dari meja di depanku.

Dan yang benar saja, sejak kapan dia berdiri disitu.

Aku diam mematung seketika pada saat melihat sosok laki-laki ya bisa di bilang tampan iya, cantik juga iya duh bingung dan dia laki-laki yang berada di depanku sekarang dengan ekspresi yang begitu aneh melihat ku.

Duh Mati aku!

Pasti dia melihat ku! melihat ekspresi ku pada waktu makan sandwich barusan. Astaga.

"Aa.aa ya, ada yang bi..bisa saya bantu?" Jawabku terbata-bata sambil menaruh sandwich yang belum habis itu di atas meja.

Namun dia hanya tersenyum, sambil menganggukkan kepalanya dengan pelan.

Njir siapa dia? Kok aku gak pernah tahu dia sih!


CREATORS' THOUGHTS
Neptunus_96 Neptunus_96

Hehe Kira-Kira ada yang baca ndak ya cerita baru nih.

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login