Download App

Chapter 22: BAB 22

Membuka matanya, Samuel menoleh.

Rowandy berbaring telentang, matanya terbuka lebar. Wajahnya sedikit memerah, dadanya naik turun, tapi dia jauh dari kata santai. Ada kerutan kecil di wajahnya, bibirnya ditekan menjadi garis tipis.

Akhirnya, Rowandy turun dari tempat tidur, melepaskan kondomnya, dan mulai berpakaian.

Samuel duduk, menatap bahu Rowandy yang tegang. "Bisakah Kamu memberi Aku tumpangan untuk bekerja?"

Tangan Rowandy terhenti pada kancing kemejanya.

Samuel tidak yakin mengapa dia bertanya. Dia tahu rumah Rowandy berada di bagian kota yang sama sekali berbeda. Tidak praktis baginya untuk memberi Samuel tumpangan jika dia memiliki banyak pekerjaan yang menunggunya di rumah—dia akan membuang waktu berjam-jam jika dia melakukan itu.

Serius, kenapa dia bertanya? Itu konyol.

Samuel meregangkan otot-ototnya yang sakit, menghilangkan kerutan di lehernya.

"Ya," kata Rowandy singkat, membuang muka lagi. "Berpakaian."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C22
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login