Download App

Chapter 3: Chapter 3 : Final Battle? (Revisi)

Arina Sirius, seorang wanita dengan rambut lurus berwarna putih yang memiliki warna ungu. Ia juga mengenakan gaun putih, Arina juga memiliki kulit putih serta telinga lancip.

Namun karena akan memasuki kondisi tempur, ia mengenakan armor berwarna putih tanpa memakai helm.

Saat pertempuran, Arina merupakan penyumbang kerusakan atau damage terbesar jika bertarung bersama Eptagram Guardian lainnya.

Arina memiliki suara seperti wanita dewasa berumur dua puluh lima tahun.

Aeter Canopus, seorang drakula yang memiliki ukuran tubuh cukup tinggi, serta mengenakan sebuah jubah tebal berwarna hitam yang merupakan pakaian tempurnya.

Gigi beserta taring berwarna putihnya juga terlihat jelas di wajahnya, serta Ia memiliki rambut pendek berwarna putih.

Aeter biasanya akan mengambil peran sebagai Tanker atau penahan kerusakan ataupun serangan dari musuh karena dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang bisa mengubah takdir.

Aeter adalah salah satu drakula yang Alice ciptakan sendiri serta Ia memiliki suara seperti seorang pria dengan umur tiga puluh tahun.

Eques Arcturus memiliki penampilan sangat tertutup dengan seluruh tubuhnya memakai armor atau zirah dengan gaya timur. Lebih tepatnya, armor milik Eques sangat mirip dengan armor zaman sengoku di Jepang.

Warna dominan armor Eques memiliki warna merah, serta Ia memakai topeng yang sangat menyeramkan di wajahnya.

Suara milik Eques seperti seorang pria dengan usia sekitar empat puluh tahun.

Umumnya, Eques akan mengambil peran sebagai warrior saat pertarungan tim.

Selanjutnya adalah Astaroth Alpha Centauri, Ia memiliki penampilan bagaikan seorang anak kecil laki-laki polos dengan rambut serta kulit berwarna putih.

Ia memiliki mata dengan warna emas, dan selalu memasang ekspresi polos dalam keadaan apa pun.

Bahkan, Astaroth merupakan salah satu bawahan Alice yang paling tidak memiliki sifat manusiawi walaupun wajahnya selalu menampilkan ekspresi polos seorang anak kecil.

Astaroth memiliki suara seperti anak polos yang masih berusia dibawah tujuh tahun.

Walaupun memiliki wujud anak kecil, Astaroth merupakan spesialis sihir atau Magician.

Azami Saeva Vega, merupakan seorang iblis tingkat tinggi yang memiliki kulit putih pucat seperti Alice dan rambut berwarna biru yang dikuncir satu.

Ia juga memiliki telinga lancip seperti iblis pada umumnya, dan mengenakan dua lapis armor yaitu lapisan dalam berwarna biru serta luar berwarna ungu.

Azami mengenakan sepatu hak tinggi, dan Ia memiliki warna mata emas, lalu Azami juga memiliki suara seperti seorang perempuan berusia dua puluh tahun.

Azami merupakan salah satu bawahan Alice yang memiliki serangan dengan kerusakan tertinggi, namun pertahanannya cukup lemah.

Terakhir adalah Exypno Gienah, seorang entitas tercerdas penghuni Great Castle of Darkness World, Ia merupakan otak dari rencana milik Alice untuk menguasai dunia.

Bahkan kepintaran Alice tidak bisa dibandingkan dengannya.

Exypno memiliki penampilan seorang wanita dengan rambut pirang dan warna mata biru, serta mengenakan pakaian jas putih layaknya seorang ilmuwan.

Ia juga mengenakan sebuah kacamata, serta tubuhnya sangat mirip manusia normal.

Namun, ia merupakan salah satu summoner atau pemanggil terbaik yang bisa memanggil makhluk tingkat tinggi.

Dan setengah bagian tubuhnya merupakan cyborg sedangkan sisanya adalah seorang iblis tingkat tinggi.

Exypno juga sering menggunakan senapan laras panjang, sebagai senjata utamanya.

Mereka semua adalah anggota Eptagram Guardian.

Alice beserta Eptagram Guardian kini berjalan ke sebuah altar khusus di Darkness World.

Di tiga sisi Altar itu dikelilingi oleh patung dengan bentuk yang sama dengan Alice, namun hanya berbeda ukuran. Altar tersebut memiliki ukuran cukup luas, lalu ada sebuah karpet merah yang terlihat sangat mewah dengan motif emas serta berlian.

Bahkan, ketiga patung Alice terbuat dari logam paling berharga yaitu Pure Adamantium.

"Hahaha, saatnya kembali ke Dunia Alpha,"

"Pertarungan yang sesungguhnya akan di mulai,"

'Improvisasi seperti ini ... Aku yakin akan lebih menarik, kali ini Aku pasti bisa mengalahkan Alpha Genesis dengan semua yang sudah Aku persiapkan selama ini, termasuk Eptagram Guardian yang kekuatannya sudah Aku sedikit rubah agar menjadi counter alami dari setiap malaikat yang merupakan bawahan Alpha,'

'Yah sejujurnya tidak ada gunanya membunuh para malaikat jika Aku yang melakukannya karena mereka akan hidup kembali untuk digunakan ke dalam tahap kedua,'

Di belakang Alice serta Eptagram Guardian, terdapat ribuan undead dan iblis dengan berbagai jenis serta kemampuan, bahkan ada juga Mythical Beast.

Lalu, Alice menaiki sebuah tangga menuju altar, kemudian Ia berbalik dan menatap seluruh Eptagram Guardian beserta pasukannya.

Di sisi lain, Eptagram Guardian beserta seluruh monster yang berada di belakang eptagram guardian langsung berlutut dan menundukkan kepala ketika Alice berada di altar.

Altar itu memiliki nama yaitu, Underworld Queen Altar.

Di sekitar Altar itu, hanya terdapat tembok berwarna hitam yang terbuat dari marmer yang dilapisi oleh Dark Ore.

Di setiap beberapa meter, terdapat sebuah obor dengan api berwarna ungu yang selalu menyala.

Kini, Alice sedang berdiri menghadap seluruh pasukannya yang sedang berlutut serta menundukkan kepala.

Alice saat ini hanya memegang helm miliknya, dan tidak memakai helm itu.

Alice juga mengeluarkan Aura hitam dan ungu dengan cukup pekat di seluruh tubuhnya, serta mata berwarna merah miliknya juga ikut menyala.

"Angkat kepala kalian,"

Seluruh makhluk di sekitar Underworld Queen Altar langsung mengangkat kepalanya dan menatap Alice dengan tatapan penuh hormat serta merendahkan diri.

"SEMUANYA!!! TUJUAN KITA ADALAH KEMENANGAN SERTA PEMUSNAHAN MUTLAK!"

"TIDAK AKAN ADA SEORANG PUN YANG AKAN HIDUP! KITA AKAN MENGINJAK MEREKA HINGGA MATI!!"

Seketika, seluruh ekspresi makhluk yang berada di sekitar Altar berubah menjadi bersemangat dan penuh aura untuk membunuh.

"KITA AKAN MENUNJUKKAN NERAKA HIDUP KEPADA PARA BELATUNG ITU!!!"

Seketika, seluruh bawahan Alice mengeluarkan aura gelap serta seluruh mata mereka juga menyala.

"Arina,"

"Ya!"

"Buka portal dimensi ke arah yang sudah ku tunjukkan sebelumnya,"

"Saya mengerti,"

Arina lalu merapal sebuah mantra, lalu muncul lubang ungu yang sangat besar di belakang Alice, hingga memenuhi seluruh ruangan.

"Baiklah, saatnya berangkat, BERSIAPLAH KALIAN SISA-SISA PARA MALAIKAT HAHAHAHA!!"

Alice beserta Eptagram Guardian serta 500.000 pasukannya mulai memasuki lubang ungu yang diciptakan oleh Arina.

∆∆∆∆∆∆∆

Alpha saat ini berada di sebuah dimensi yang bernama God Valley atau lembah dewa.

"Sepertinya Aku harus membangkitkan tujuh malaikat agung, tapi sayangnya roh dari Michael dihancurkan,"

"Baiklah....."

Lalu, muncul banyak lingkaran sihir di sekitar Alpha dengan warna putih, beserta banyak tulisan kuno mulai menjalar dan membentuk enam lingkaran.

"God Skill : Revive Six True Great Angel,"

Revive Six True Great Angel, merupakan sebuah skill dengan tingkatan God, yang hanya bisa digunakan ketika para malaikat dibunuh oleh seorang Dewa atau Dewi. Namun, sebenarnya skill ini mampu membangkitkan tujuh malaikat agung, tetapi dengan syarat seluruh roh malaikat masih tersisa.

Lalu muncul sosok enam malaikat dengan seluruh pakaian serba putih serta terdapat _halo_ di atas kepala mereka.

Mereka semua adalah pria kecuali seorang malaikat agung bernama Sariel dan Yuriel.

Rafael, sosok malaikat berwujud seorang manusia dengan tubuh cukup dan wajah yang sangat tampan serta rambut pirang layaknya seorang _ikkemen_.

Ia saat ini mengenakan sebuah pakaian berwarna putih, serta memiliki senjata sebuah tombak yang memiliki nama Great Holy Javelin.

Sementara itu, Gabriel adalah seorang malaikat dengan tubuh yang mirip dengan Rafael, tetapi memiliki rambut berwarna coklat, sertanya ia menggunakan sebuah senjata pedang.

Pedang itu memiliki nama Blade of Fate.

Lalu, Uriel merupakan seorang malaikat yang mengenakan sebuah topeng emas dengan motif seperti manusia.

Ia memiliki senjata berupa dua buah perisai yang terpasang di tangannya, serta tubuh yang cukup kekar layaknya Gabriel beserta Rafael.

Namun, Uriel memiliki rambut berwarna coklat terang.

Dilanjutkan oleh Sariel, yang merupakan seorang malaikat perempuan dengan paras yang sangat cantik.

Ia mengenakan sebuah gaun putih tipis berwarna putih serta sebuah ikat pinggang berwarna emas.

Berbeda dengan malaikat lainnya yang sedang berdiri, Sariel saat ini duduk di sebuah kursi sembari memainkan alat musik harpa.

Sariel memiliki wajah layaknya orang eropa dengan kulit seputih susu serta sangat mulus, dan rambut pirang.

Ia juga memiliki mata berwarna biru.

Selanjutnya adalah Yuriel, seorang malaikat perempuan yang tak kalah cantik dengan Sariel.

Berbeda dengan malaikat lain, ia memiliki rambut berwarna putih serta mata coklat dan juga mempunyai bentuk tubuh yang sangat ideal.

Bahkan kulitnya juga tidak kalah dengan Sariel.

Ia selalu membawa busur beserta panah berwarna emas dengan corak putih yang memiliki nama, Sol Arcus.

Yang terakhir adalah Sealtiel.

Satu-satunya malaikat yang mengenakan kerudung beserta jubah putih panjang, dan merupakan malaikat paling pendiam.

Ia juga mengenakan topeng yang mirip dengan Uriel, bahkan tidak ada seorang pun yang tau bentuk wajah aslinya.

Ia merupakan malaikat terkuat dalam bidang sihir.

Kembali ke Alpha...

"Baiklah, Aku memanggil kalian semua karena dunia dalam keadaan gawat,"

Alpha berbicara kepada para malaikat agung.

"Gawat? Lalu di mana Michael? Dan apa yang terjadi? Kami tak mengingat apa pun,"

Gabriel menjawab pernyataan Alpha dengan santai.

Alpha kemudian menepuk jidatnya.

"Dasar... Kita akan segera berperang untuk menentukan nasib dunia,"

"Haaaa? Perang-perang terus... Lebih baik bermain musik."

Tiba-tiba Sariel memotong pembicaraan, sembari memainkan harpa miliknya.

"Hey Sariel, Kau selalu saja duduk bermain musik? Apa punggungmu baik-baik saja?"

Kemudian, Yuriel menjawab pernyataan Sariel.

"Halo.... Yuriel, Aku bukan Nenek-Nenek sepertimu fufufu,"

"Apa Nenek!? Dasar kau!!!"

Yuriel lalu memasang ekspresi kesal dan mendekat ke arah Sariel, seolah-olah ingin memukulnya.

"Kufufufu, bukankah umurmu sudah puluhan ribu tahun?"

"Bukankah kau juga sama!? Dasar Nenek Harpa!"

"Heee..... Lihat wajah dan kulitku, seperti seorang gadis yang masih suci,"

"Hah! Tapi di dalam kau sudah bau tanah hahahaha,"

"Apa kau bilang Yuriel!?"

"Apa mau bertarung kah Sariel!?"

"Sudah sudah kalian berdua!"

Alpha lalu memotong pembicaraan Yuriel dan Sariel yang sedang bertengkar karena hal sepele.

"Baiklah, pertama-tama persiapkan diri kalian, kita akan menuju ke medan perang,"

"Selagi kalian mempersiapkan diri, Aku akan membangkitkan para Seraphim serta Guardian Angel menggunakan kemampuanku,"

"Bukankah itu terlalu buru-buru?, Lebih baik kita bersantai terlebih dahulu,"

"Dasar kalian, Aku akan membangkitkan para Seraphim dan Guardian Angel terlebih dahulu, siap atau tidak siap ini akan menentukan nasib dunia,"

"Ahhhh.... Aku jadi ingat ketika melawan Great White Emperor, dan Aku jadi heran, kenapa musuh kita selalu memiliki warna rambut putih?"

Rafael berbicara dengan santai, lalu seluruh mata malaikat agung kecuali Rafale dan Yuriel tiba-tiba menoleh ke arah Yuriel yang memiliki rambut putih.

"Hey! Aku tidak akan seperti itu tau!!"

"Baiklah, saatnya dimulai,"

∆∆∆∆∆∆∆

Sebuah portal berwarna ungu tiba-tiba muncul di sebuah padang rumput yang luas, dan tak jauh dari sebuah kota yang di lindungi oleh benteng.

Kota itu memiliki nama Kota Asten.

Kota ini termasuk ke sebuah Dunia yang memiliki nama Colloseum World. Colloseum World adalah sebuah dunia yang tidak memiliki Dewa, karena dunia itu dikhususkan untuk menjadi tempat pertarungan para Dewa.

Colloseum World juga merupakan dunia yang sangat damai, dan hanya kacau ketika terjadi pertarungan antar Dewa. Umumnya pertarungan antar Dewa sangat jarang terjadi, dan setelah pertarungan selesai, Colloseum World akan meregenerasi dirinya sendiri agar kembali ke bentuk semula, terlepas dari semua kehancuran yang ditimbulkan akibat pertarungan.

Sesuai dengan Perjanjian ketika Valpurgis, seluruh Dewa sepakat jika ketujuh Colloseum World tidak memiliki Dewa dan tidak ada yang boleh memasuki dunia itu, kecuali sudah bertarung dan pertarungan tersebut telah mencapai tahap 2.

Beberapa prajurit yang melihat lubang berwarna ungu dengan ukuran sangat besar, seketika langsung berlarian untuk mengambil peralatan serta melaporkan kejadian ini.

"Cepat siaga! Kita harus melindungi kota ini!"

"Cepat hubungi Wali Kota atau pun bangsawan!"

"Cepat! Cepat!"

Kemudian muncul banyak monster dengan wujud yang mengerikan di lapisi oleh zirah atau armor lengkap berwarna ungu.

Mereka semua berbaris memanjang ke depan berdasarkan jenisnya, mulai yang terkecil lalu yang terbesar.

Namun di depan mereka semua ada Eptagram Guardian, serta beberapa monster yang mengangkut sebuah kereta yang di dalamnya terdapat singgasana yang diduduki oleh Alice.

Suasana di sekitar Kota Asten yang semula cerah, kini mulai gelap akibat tertutup awan, seolah-olah akan terjadi hujan yang di sertai oleh badai.

Dughh.... Dughh.... Dughh....

Suara langkah pasukan Alice yang sangat rapi terdengar dengan sangat jelas, seolah-olah itu adalah manusia yang sedang melakukan baris-berbaris.

Secara perlahan, pasukan undead, iblis serta monster mulai keluar dari lubang atau portal berwarna ungu. Bahkan karena sangat banyak, Kota Asten sangat bergemuruh karena banyak masyarakat yang panik.

"Sialan! Banyak undead lari!"

"Selamatkan diri kalian!"

"Amankan barang-barang penting saja!"

"Di mana para petualang!?"

Begitulah suasana kepanikan masyarakat Kota Asten.

Setelah beberapa saat, muncul sebuah lubang atau portal berwarna putih dari arah langit.

Suasana yang semula cukup gelap, mulai sedikit terang karena lubang berwarna putih tersebut.

Kemudian, muncul banyak malaikat yang keluar dengan cara terbang. Malaikat-malaikat itu keluar dari portal putih layaknya sebuah serangga kecil yang terbang dengan jumlah banyak.

Seluruh malaikat itu terbang dengan kecepatan cukup cepat, hingga mereka berhenti tepat di hadapan pasukan Alice dengan jarak sekitar 1 kilometer.

Para malaikat tersebut dilengkapi oleh zirah berwarna putih beserta sayap yang memiliki warna putih.

Lalu, di depan mereka ada 6 malaikat agung serta Alpha dengan posisi paling depan.

Di sisi lain, Alice mulai turun dari kereta miliknya, lalu berjalan sendirian ke arah para malaikat, sedangkan seluruh pasukannya hanya diam.

Alpha juga mulai mendarat ke tanah, lalu Ia juga berjalan ke arah Alice serta pasukan milik Alice dengan santai.

Alice dan Alpha kini akan menjalankan sebuah tradisi sebelum benar-benar terjadi perang, yaitu negosiasi terakhir.

Setelah di rasa dekat, Alice lalu mengaktifkan sihirnya untuk membuat sebuah singgasana berwarna hitam, lalu setengah bagian meja dengan warna hitam.

Di sisi lain, Alpha juga mengaktifkan sihirnya untuk membuat sebuah singgasana berwarna putih beserta setengah bagian meja berwarna putih.

Kini, Alice dan Alpha duduk di singgasana milik mereka masing-masing serta ada sebuah meja dengan memiliki dua warna yaitu hitam serta putih.

"Baiklah, karena Aku masih berbaik hati, jadi Aku akan melakukan negosiasi terakhir sesuai tradisi,"

"Hooo... Kau baik juga rupanya, padahal beberapa waktu lalu kita bertarung,"

"Tentu saja Aku baik, apakah kau ingin minum jus jeruk?"

"Boleh saja,"

Alice lalu memunculkan 2 buah gelas berukuran sedang dengan hanya mengangkat jarinya, lalu Ia juga mengambil sebuah teko kaca yang berisi jus jeruk dari dalam Void Room.

Kemudian, Alice menuangkan jus jeruk tersebut ke dua buah gelas yang sebelumnya Alice munculkan.

"Haha, kau terlalu baik, terima kasih,"

"Bukankah, saat negosiasi kita harus lebih bersantai?"

"Apakah ada racun?"

"Matamu racun, bukankah jika ada racun Kau juga akan kebal?"

"Benar juga, baiklah..."

Alpha lalu meminum jus jeruk itu dengan santai, lalu diikuti oleh Alice yang meneguk jus jeruk miliknya hingga habis.

"Aku sangat suka jus ini, bagaimana denganmu?"

"Lumayan juga, tidak buruk,"

"Ahaha baiklah, sekarang ke intinya,"

Suasana yang semula terasa hangat dan ringan kini akan mulai berubah menjadi cukup tegang, karena negosiasi ini akan menentukan nasib dunia Alpha.

"Hey Alice, bagaimana jika kau langsung menyerah saja? Sepertinya itu akan lebih cepat dan tidak membuang waktu,"

"Ku tolak,"

"Hmmmm,"

"Bagaimana jika Kau saja yang menyerah Alpha Genesis, Aku akan menjamin dirimu termasuk seluruh malaikatmu,"

"Ku tolak,"

"Hahaha, sudah kuduga negosiasi akhir akan seperti ini,"

"Ya begitulah, kita merupakan dua entitas dengan idealisme yang berbeda,"

"Baiklah, terima kasih Alpha Genesis, karena mau menjalani tradisi kuno ini,"

"Hahaha, tentu saja, dan terima kasih juga jusnya,"

"Baiklah,"

"Mungkin jika diriku menang, Aku akan membuatmu jadi pembuat jus,"

"Hahaha, coba saja,"

"Sampai jumpa,"

"Baiklah, sampai nanti."

Alpha dan Alice kemudian berdiri dari singgasana mereka masing-masing, lalu mereka berjalan ke arah pasukan yang mereka pimpin.

Sesaat kemudian, Alpha kemudian terbang menuju ke arah pasukannya, namun Alice masih tetap berjalan santai.

Suasana lingkungan sekitar saat ini sangat berbeda, karena ada sisi gelap yang tertutupi oleh awan, serta sisi terang yang tidak tertutup awan dan terkena cahaya matahari.

Jika ada orang yang melihatnya, mungkin akan takjub karena pemandangan langit serta takut karena pasukan malaikat serta pasukan iblis dan undead.

Pertempuran akhir yang merupakan

Awal akan dimulai.....

=== Catatan Author ===

Hai, terimakasih telah membaca Chapter 3!

Kalau kalian suka, jangan lupa di vote yah! Dan authornya juga di follow hehe.

Thanks semua!


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login