Download App

Chapter 9: Prolog Arc 1 : Dimiourgía

Ruang takhta Great Castle of Darkness World, merupakan sebuah ruangan yang sangat penting serta sakral bagi makhluk yang tinggal di GCoDW. Tidak seorang pun bisa memasuki ruangan ini tanpa sebuah izin khusus dari sang penguasa mutlak Great Castle of Darkness World, Alice Vasilissa.

Namun hal itu memiliki kemungkinan terdapat pengecualian, jika Alice Vasilissa telah tiada atau dengan kata lain, tewas.

Bahkan, siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di Ruang Takhta, mereka dapat menyombongkan diri karena pernah masuk ke tempat paling sakral di GCoDW. Namun terdapat sebuah tempat sakral lainnya di dalam GCoDW, yaitu bagian Great Tomb atau Makam Agung, yang lokasinya hanya diketahui oleh Alice. Karena di sana merupakan tempat penyimpanan berbagai koleksi Alice seperti Universe Item yang jumlahnya cukup banyak.

Ruang Takhta yang terdapat di GCoDW memiliki ukuran cukup luas, sehingga mampu menampung ratusan orang dalam sebuah pertemuan. Di sisi kiri dan kanan ruangan itu terdapat sebuah tiang, serta sebuah obor yang terus menyala tanpa pernah padam sekali pun. Berbeda dengan obor pada umumnya, obor yang terdapat di ruang takhta memiliki nyala api berwarna ungu di bagian pinggir serta hitam di bagian tengah.

Di ujung tengah Ruang Takhta, terdapat sebuah singgasana dengan ukuran cukup besar, serta sebuah patung dengan tinggi hingga mencapai atap ruangan. Patung tersebut memiliki wujud seperti penampilan Alice Vasilissa, serta mata di patung itu memiliki warna merah menyala seperti sebuah lampu.

Bukan tanpa alasan, mata merah menyala itu mengisyaratkan bahwa Alice masih hidup, dan jika mata merah di patung itu tidak menyala, maka dipastikan jika Alice sudah mati. Patung itu terbuat dari logam yang bernama Pure Adamantium, atau Adamantium Murni, lalu dilapisi oleh berlian putih.

Lantai di Ruang Takhta juga tidak kalah mewah, lantai itu terbuat dari Marmer Murni lalu dilapisi oleh Platina atau Platinum Putih dengan kemurnian yang sangat tinggi. Di tengah Ruang Takhta juga ada sebuah karpet yang membentang dari singgasana hingga pintu masuk Ruang Takhta. Bahkan, karpet itu seolah-olah membelah Ruang Takhta menjadi dua bagian.

Di sisi dekat singgasana, lebih tepatnya di bagian sisi kiri dan kanannya, terdapat sebuah pintu di masing-masing sisi. Pintu tersebut menghubungkan antara Ruang Takhta dengan Ruang Tidur serta Ruang Pribadi milik Alice. Namun ada beberapa orang yang mampu masuk ke Ruang Takhta atau Ruang Tidur Alice tanpa ijin, yaitu seorang maid.

Bahkan, salah satu pekerjaan dengan kehormatan tertinggi adalah maid atau pelayan, karena bisa memasuki Ruang Tidur sang Pencipta mereka sendiri.

Tidak lupa juga, terdapat sebuah tiang bendera dengan bentuk diagonal, atau miring yang terdapat pada setiap tiang yang terdapat di Ruang Takhta. Tiang bendera itu berada cukup tinggi, sehingga nyala api di obor tidak akan membakar bendera.

Ruang takhta ini terdapat di lantai paling atas atau lantai 12 dari menara utama di Great Castle of Darkness World.

Darkness World hanya sebuah dimensi kecil yang hanya terdapat satu planet, yaitu planet Darkness itu sendiri. Lebih parahnya lagi, planet itu hanya memiliki satu benua, sedangkan sisanya dikelilingi oleh lautan.

Darkness World adalah salah satu Dunia yang pernah Alice taklukkan serta jadikan tempat tinggal tetap, bahkan hampir seluruh penduduk di Darkness World menganggap Alice sebagai Dewa yang Mahatinggi. Tidak heran, jika terdapat banyak patung dengan wujud Alice di setiap daerah, serta banyak sesajen di dekat patung tersebut.

Mereka percaya jika Alice adalah Dewa mereka yang akan selalu melindungi mereka dari hal yang tidak diinginkan. Darkness World juga hanya ditinggali oleh beberapa ras saja, namun mayoritasnya adalah iblis. Iblis juga sangat mirip dengan makhluk hidup seperti manusia, ditambah lagi mereka juga bersekolah seperti manusia.

Alice juga memiliki sifat sedikit paranoid, sehingga Ia menambahkan mata pelajaran khusus yang selalu mengagungkan namanya sendiri, atau bisa disebut mata pelajaran agama.

Saat ini, Alice sudah kembali ke Darkness World serta Ia duduk di singgasana miliknya, sembari kaki kanannya terangkat dan menyilang. Pandangan Alice juga tertuju kepada banyak entitas yang telah hadir di Ruang Takhta untuk membahas hal yang sangat penting.

Mereka semua adalah :

- Seluruh Eptagram Guardian (6)

- Seluruh Floor Guardian (10)

- Makhluk dengan level di atas 120 (134)

- Para maid serta seorang butler (20)

Dengan total jumlah sebanyak, 170 orang. Mereka semua berkumpul atas panggilan darurat Alice yang menginstruksikan untuk berkumpul di Ruang Takhta secepatnya tanpa ada bantahan. Tentu saja, seluruh bawahan Alice akan melakukan perintah Alice, karena mereka memiliki loyalitas sangat tinggi serta menganggap jika segala perintah yang dikeluarkan oleh Alice adalah mutlak.

Seluruh bawahan Alice saat ini dalam posisi berlutut dengan kepala menunduk serta mata yang tertutup. Mereka melakukan itu sebagai tanda loyalitas serta penghormatan tertinggi kepada Underworld Queen yang sekaligus pencipta mereka, Alice Vasilissa

"Angkat kepala kalian," Alice memerintahkan seluruh bawahannya yang berada di Ruang Takhta.

Seluruh bawahan Alice langsung mengangkat kepalanya setelah diperintahkan oleh Alice. Seluruh pandangan mereka tertuju kepada Alice yang sedang duduk di singgasana dengan pakaian layaknya seorang penguasa.

"Terimakasih kalian telah datang memenuhi panggilanku," Alice mengucapkan terima kasih kepada seluruh bawahannya.

Tetapi disaat seseorang ingin menjawab pernyataan terima kasih Alice, Alice langsung sedikit mengangkat tangannya untuk mengisyaratkan tidak perlu berbicara.

"Tidak perlu, Aku mengucapkannya dengan tulus," Alice berbicara dengan nada datar serta tenang

Pandangan Alice juga tertuju kepada seluruh bawahannya, Ia juga memasang ekspresi dingin.

"Baiklah, langsung ke intinya, Eptagram Guardian," Alice memanggil seluruh Eptagram Guardian.

"Ya!" Keenam anggota Eptagram Guardian menjawab dengan spontan.

"Aku ingin kalian membuat laporan tentang detail pertarungan melawan Great Angel,"

"Baik!"

"Baiklah, Aku ingin memberitahukan sebuah hal penting, Aku telah berhasil mengalahkan Alpha Genesis, sang Dewa dari Dunia Alpha,"

"Whoaaa...."

"Hebattt...."

Seluruh isi ruangan yang semula hening, berubah menjadi penuh suara yang memuji atau bahkan memuja Alice.

"Tetapi!" Alice mengucapkan dengan nada tegas yang membuat isi ruangan kembali hening.

Bahkan, suasana serta ekspresi bawahan Alice cukup tegang.

"Aku tidak bisa pergi ke Dunia Alpha, dan Aku juga telah melihat laporan saat pertempuran para Eptagram Guardian, yang dimana Exypno tidak dapat membuka portal ke Dunia Alpha,"

"Tetapi, Aku menemukan sebuah dunia dengan suatu energi yang sangat asing, Aku bahkan belum pernah merasakan energi itu, jika kalian memiliki pendapat atau pertanyaan idak perlu sungkan," Ujar Alice dengan nada datar.

Ekspresi Exypno tiba-tiba berubah menjadi takjub, yang membuat Alice enggan menatap Exypno karena ekspresinya itu.

"Bukankah berarti rencana Yang Mulia Alice gagal?" Azami berbicara dengan percaya diri, walau hampir seluruh pandangan tertuju padanya.

"Apakah kau tidak tahu Azami? Yang Mulia Alice sejak awal memang bertujuan menjadi lebih kuat sekaligus menguasai dunia, Beliau menggunakan Dunia Alpha sebagai batu lompatan untuk menuju ke Dunia dengan energi misterius itu," Exypno mengutarakan pendapatnya dengan suara yang menunjukkan kekaguman.

"A-anu andai kata ya, jika energi misterius itu tidak terlalu kuat bagaimana?" Astaroth bertanya.

"Apa yang Kau bicarakan Astaroth? Tentu saja jika energi itu tidak terlalu kuat, maka Yang Mulia Alice bisa menjadikannya bahan eksperimen untuk digabungkan dengan energi lainnya seperti mana, mungkin saja akan menghasilkan sebuah energi baru yang jauh lebih kuat,"

"O-ohh, be-begitu ya....."

Sementara bawahannya terus berdiskusi satu sama lain, Alice terus memegang dahinya dengan tangan kanan. Ia melakukan itu karena berpikir keras tentang pembicaraan bawahannya yang sudah diluar kemampuan berpikirnya. Bahkan, isi pikiran Alice hanya dipenuhi ambisi serta pengalaman bertarung.

(Sialan! Apa yang mereka bicarakan!?)

(Mengapa Aku tidak mengerti!?)

(Perkataan Exypno membuatku sakit kepala, sial!)

"Baiklah cukup, Aku ingin menanyakan pendapat kalian, apa langkah pertama yang harus kita ambil?" Alice memotong pembicaraan bawahannya lalu memberikan sebuah pertanyaan.

Arina sedikit mengangkat tangannya, untuk mengisyaratkan bahwa Ia memiliki sebuah jawaban.

"Iya Arina?"

"Informasi," Arina mengucapkan sebuah kata yang memiliki makna sangat besar.

"Hoooo.... Baiklah, Aku akan mengutus beberapa dari kalian untuk pergi ke dunia itu, untuk titik koordinatnya akan Aku beritahu setelah ini,"

"Exypno, bagaimana menurutmu?"

"Saya sependapat,"

"Baiklah, selagi kalian menggali sedikit informasi, Aku akan menyelesaikan beberapa urusan disini. Floor Guardian, apakah kalian memiliki sesuatu hal yang ingin dilaporkan?"

"Kita tidak memiliki seorang penyusup dalam waktu beberapa waktu terakhir, serta kami hanya menerima pesan dari para bangsawan atau gubernur di beberapa daerah," Karen menjawab pertanyaan Alice untuk mewakili seluruh Floor Guardian.

"Aku mengerti, Letakkan seluruh pesan itu di meja kerjaku nanti,"

"Baiklah, Karena kalian semua telah berjasa dalam pertempuran sebelumnya, Aku ingin memberi kalian hadiah,"

"Ta-"

Sebelum seseorang selesai berbicara, Alice sedikit mengangkat kembali tangannya untuk menginstruksikan agar diam atau berhenti berbicara.

"Seorang pemimpin yang baik akan memberikan hadiah kepada bawahannya jika melakukan suatu pekerjaan dengan baik. Arina, maju ke depan,"

"Baik!"

Arina bangkit berdiri, lalu berjalan dengan langkah anggun, dilanjutkan dengan kembali berlutut sembari menundukkan kepalanya.

"Arina, tidak perlu menolak, apa keinginanmu?"

"Tentu saja, melayani Yang Mulia hingga akhir,"

"Astaga, apakah ada sesuatu yang Kau inginkan selain melayani?"

"Hmm... Sejujurnya tidak ada, baiklah saya menginginkan manusia yang segar serta suci,"

"Baiklah, Aku akan memberimu itu nanti,"

"Terimakasih banyak,"

∆∆∆∆∆∆∆

Celestial Heaven, adalah sebuah tempat yang di mana seseorang berhak mendapatkan sebuah keputusan untuk masa depannya setelah mengalami kematian. Celestial Heaven dipenuhi oleh banyak kristal dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi. Bahkan, terkadang ada beberapa orang yang ingin mengambil kristal di Celestial Heaven.

Lokasi Celestial Heaven hanya berukuran sebidang tanah berbentuk lingkaran yang terbuat dari kristal murni, serta terdapat singgasana di ujung salah satu sisi. Singgasana itu milik seorang Dewi yang tidak ingin ikut campur secara langsung dengan urusan duniawi.

Penerangan di Celestial Heaven hanya menggunakan matahari, serta tidak adanya siklus siang atau malam di Celestial Heaven.

Bisa diibaratkan tempat ini merupakan kesempatan akhir untuk penebusan dosa yang telah dilakukan.

"Di-dimana ini!?"

Seorang pria dengan pakaian modern bagaikan dunia yang kita tinggali saat ini, tengah kebingungan karena Ia secara tiba-tiba berada di Celestial Heaven.

Pria itu sebelumnya meninggal karena kecelakaan, sehingga otomatis langsung terpanggil ke Celestial Heaven. Pria itu juga memasang ekspresi ketakutan serta bingung karena belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan, bisa dibilang wajahnya sangat menyedihkan.

"Haloooo...." Athena menyapa pria itu.

"Siapa kau!?"

"Haha, Aku adalah seorang Dewi," Ujar Athena dengan nada tenang.

"Dewi!? Tidak mungkin!" Pria itu sedikit panik serta berusaha tidak percaya tentang apa yang dikatakan oleh Athena.

"Aku akan langsung ke intinya, Kau memiliki dua pilihan, satu bereinkarnasi kembali ke duniamu dengan kehidupan yang sangat berat, bahkan lebih berat dari kehidupanmu sebelumnya,"

"Atau Kau akan bereinkarnasi ke sebuah Dunia untuk menjadi pahlawan dan membunuh seseorang, cepat tentukan!"

"Bagaimana Aku bisa jadi pahlawan? Bahkan Aku saja tidak memiliki kemampuan bertarung,"

Pria itu mulai mencoba percaya dengan apa yang dikatakan oleh Athena.

"Aku akan memberimu kemampuan yang sangat kuat,"

"Si-siapa yang harus Aku bunuh?"

"Alice Vasilissa," Athena menyipitkan matanya sembari mengucapkan nama Alice dengan nada dingin.

=== Funfact ===

Great Castle of Darkness World memiliki mekanisme atau sistem yang sangat mirip dengan sebuah Dungeon pada game MMORPG.

=== Catatan Penulis ===

Dalam beberapa bulan ke depan, Alice the Evil akan mendapatkan adaptasi ke dalam Bahasa Jepang dan Inggris.

Oh ya, terimakasih juga untuk yang sudah baca hingga sampai prolog arc 1.

Maaf ya jika rilisnya lebih awal, karena arc 0 akan di revisi sedikit dari segi penulisan.

Thankss ^^


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C9
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login