Download App

Chapter 5: Seorang Wanita

Bermodalkan pengetahuan dirinya, ia pun mencari dengan kalimat pencarian 'Arti dari huruf N yang memiliki kepala seperti ular', namun yang ia dapati hanya mitologi ular dalam sejarah peradaban dan juga simbolisme ular yang tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan apa yang ada di dalam gambar miliknya. Hal itu membuat Lucas kembali memasukan kalimat pencarian 'arti huruf N yang tidak sempurna', namun yang ia dapati adalah list-list dari nama bayi wanita yang diawali huruf N. hal itu membuat Lucas menjadi terheran karenanya,

"kenapa menjadi nama bayi perempuan??" gumamnya kebingungan dengan hasil yang dicari, dan hal itu tentu membuat Lucas merasa cukup frustasi.

"Ck!" decakan kesal dan juga lelah dari Lucas tidak membuat dirinya berhenti sampai di situ, ia tetap mencari cara untuk menemukan simbol yang sama dengan simbol dirinya menggunakan kalimat yang lebih simpel hingga sangat rumit.

Namun tidak ada satu pun dari kalimat pencarian yang dimasukan oleh Lucas menghasilkan sesuatu yang diinginkan olehnya, sehingga Lucas pun merasa bahwa pencarian ini tidak akan mudah.

NEEET!

Sebuah suara yang cukup keras pun mengejutkan Lucas yang kini menoleh menatap lampu yang terletak di atas depan sana yang kini menayangkan warna merahnya, dan hal itu menandakan bahwa layanan internet di kota sudah habis dan mereka harus segera meninggalkan ruangan karena layanan itu akan di tutup untuk hari ini.

Pandangan Lucas pun kini menoleh menatap jam yang sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan hal itu membuat Lucas menyadari bahwa ia lupa dengan waktu, saking terfokusnya dalam mencari simbol tersebut.

Tak ada yang bisa dilakukan oleh Lucas lagi hari itu selain bersiap untuk kembali pulang, atau setidaknya mencari tempat untuk berteduh dan beristirahat karena Lucas merasa bahwa tubuhnya tidak akan kuat jika berjalan kembali ke rumah. Seolah karena perasaan lelahnya membuatnya lupa bahwa ia bisa menggunakan teleportasinya untuk kembali ke rumah kapan saja ia mau.

Lucas berjalan dengan gontai menelusuri bangunan-bangunan yang ada di kota itu, berusaha untuk mencari motel atau setidaknya penginapan yang murah untuk dirinya dapat beristirahat.

"Tolong!" sebuah teriakan terdengar dari ujung gang tempat di mana ia baru saja lewat, membuat Lucas menoleh menatap ke arah gang tersebut.

"Tolong!!" dan Lucas kembali mendengar suara teriakan itu untuk kali yang kedua, ia pun segera berlari dan masuk ke dalam gang yang cukup gelap tersebut.

Ia berlari ke dalam sana dan mendapati seorang wanita yang tengah di apit oleh lima lelaki yang kini mengerubuninya, hal itu pun membuat Lucas berpikir bahwa wanita itu membutuhkan bantuan dari dirinya saat ini.

"Hei!!" panggil Lucas dengan cukup kencang, membuat kelima lelaki yang tengah mengerubuni wanita itu kini berbalik dan menoleh ke arah Lucas yang berdiri tepat di belakang mereka.

"Oh … ada yang mengganggu?!" Ujar salah satu lelaki bertubuh tambun, hal itu tidak membuat Lucas merasa takut ataupun goyah, ia menoleh menatap wanita yang kini terlihat menangis ketakutan di belakang sana. Membuat Lucas berucap dengan kencang.

"Lepaskan dia, biarkan dia pergi!" ucap Lucas kepada kelima orang yang kini tertawa di hadapannya,

"Enak saja … kami yang terlebih dahulu menemukannya!" Jawab salah satu lelaki tinggi dan kurus di antara mereka, Lucas terkekeh mendengar jawaban itu.

"Dia bukan benda, bodoh! Dia adalah seorang wanita, ah … Apakah kau buta?? Sehingga tidak bisa membedakan mana benda dan mana manusia, yang membuat kau mengatakan hal itu?" Ucap Lucas, tentu saja ucapan itu membuat lelaki kurus yang baru saja berucap pun merasa kesal dan menatap pada teman-temannya,

"Hajar dia!" Ujar lelaki kurus itu, membuat keempat temannya yang lain mengeluarkan senjata-senjata tajam mereka, dan kebanyakan dari mereka mengeluarkan pisau lipat.

"Watch out!" jerit wanita yang meminta tolong itu, membuat Lucas memberikan sebuah senyuman terbaiknya pada wanita tersebut.

Malam itu Lucas dikelilingi oleh lima lelaki yang menodongkan senjata-senjata mereka kepada Lucas, mereka hendak menyerang Lucas setelah secara sengaja Lucas menyindir salah satu dari kelimanya, untuk melindungi seorang wanita yang mereka ganggu di gang kecil itu.

Ketika salah satu dari mereka menyerang, Lucas dengan mudah menghindar dari serangan itu, dan membuat lelaki yang menyerangnya tersebut jatuh ke tanah, dengan ajaibnya mereka merasa bahwa Lucas memiliki refleks yang sangat bagus, tanpa mengetahui bahwa sebenarnya dirinya melakukan teleportasi.

"Sialan!" Geram satu lelaki itu dan berlari untuk menusuknya dengan pisau yang ia genggam. Dan saat itu Lucas kembali menggunakan kekuatannya untuk menghindari serangan itu. Lucas merasa dirinya adalah orang yang paling bodoh di dunia, setelah dirinya menyadari bahwa orang wanita itu berada di belakangnya, sehigga sang wanita pasti berada dalam bahaya.

Lucas dengan cepat segera menarik wanita tersebut dengan kekuatan yang ia miliki, dan memutuskan untuk tidak bermain-main lagi dengan orang-orang itu sehingga ia akhirnya meninggalkan tempat itu bersama dengan wanita tersebut.

Syuut!!

"…!!" Sepersekian detik, mereka berdua kini sudah berada tepat di samping sebuah bangunan kantor polisi. Yang membuat wanita yang di bawa olehnya yang melakukan Teleportasi itu merasa sangat terkejut dengan keberadaan mereka saat ini.

"Oh, apa ini?! siapa kau??!!" Wanita itu bertanya dengan wajah terkejutnya sekaligus merasa takut pada Lucas. Wanita itu bahkan menepis tangan Lucas yang memegangi tangannya untuk membawanya tadi, ia menatapnya pada Lucas seolah lelaki itu adalah seseorang yang sangat menakutkan.

Lucas yang juga merasa terkejut dengan reaksi dari wanita itu segera menyampaikan permintaan maafnya. "Ah, maaf … Apa aku membuatmu terkejut?" Lucas bertanya kepada wanita yang kini terlihat sangat kebingungan di hadapannya. Wanita itu menoleh pada Lucas dan menatapinya dengan seksama. Seolah menunjukkan bahwa wanita itu merasa penasaran pada Lucas.

"Bagaimana caramu bisa membawaku kemari?? ke mana perginya orang-orang jahat itu?" Itulah pertanyaan yang diberikan oleh wanita itu kepada Lucas, dan saat mendapatkan pertanyaan itu, membuat Lucas sediri menjadi kebingungan dan tidak bisa menjawabnya.

Lucas takut jika wanita ini akan pingsan setelah mendengar jawaban yang belum Lucas berikan itu, atau bisa saja wanita ini akan menganggap Lucas sebagai orang gila setelah ia mengatakan bahwa ia adalah sebuah bintang yang jatuh yang kemudian menjadi manusia super yang akan melindungi dunia.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C5
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login