Download App

Chapter 2: 02 Pengajuan perjodohan

Setelah samapi di rumah, Nea langsung menunjukan pak musko untuk langsung ke kamar ayah Yusni. Kondisi ayah Yusni sekarang lebih tenang tapi masih merintih kesakitan, pak musko langsung bertindak menjalan kan pemeriksaan dan terapi ala ala pak musko, setelah selesai pak musko menanyakan bagai mana rasa sakitnya berkurang atau tidak pada ayah Yusni, yang di jawab lebih baik dari sebelumnya, membuat ibu Arum dan Nea cukup lega saat ini.

"Pak musko kenapa dengan ayah?", Tanya ibu Arum setelah pak musko selesai menerepai dan duduk di kursi yang tidak jauh dari kamar ayah Yusni.

"Pak Yusni Kesambet ada penghuni rumah yang entah datang dari mana mengganggu pak Yusni", jawab pak musko dengan mimik wajah serius. Entah itu benar atau tidak Ibu Arum dan Nea di buat takut apa lagi Nea memang parno dengan urusan makhluk halus yang kelakuan dan wujudnya tidak ada halus halusnya sesuai namanya.

"Sekarang sudah tidak di ganggukan?", Tanya ibu Arum memastikan.

"Sudah ku suruh pergi, jika pak Yusni merasa sakit langsung hubungi aja saya", ucap pak musko. Bu Arum memberikan selembar amplop  pada pak musko Saat akan undur diri.

.

Malam ini Nea tidur dengan was was, takut jika nanti ayahnya tiba tiba berteriak kesakitan, nyatanya tidak, tapi di pagi buta ibu Arum dan Nea kembali di buat kalang kabut oleh ayah Yusni yang kesakitan, katanya sakitnya melebihi kemarin.

Dengan cepat Nea menghubungi Kaka tirinya, melupakan pesan pak musko yang berpesan untuk memanggilnya jika ayah Yusni kembalik kesakitan. Setelah beberapa saat Atar sampai, ia tak kalah panik melihat ayah Yusni yang kesakitan, Bu Arum mencoba menjelaskan seperti apa kata pak musko kemarin, Atar yang biasanya berfikir dengan logika tidak mempercayai hal mistis, kini terbawa arus, ia bahkan akan membawa ayah Yusni ke tempat orang yang lebih pentar, katanya kenalan kerabat dari ayah Yusni. Atar langsung membangunkan ayah Yusni memapahnya ke mobil, untuk pergi ke tempat orang pintar yg tersebut.

Setelah kemblai dari rumah orang pintar, ternyata kerabat ayah Yusni ikut, anak dari kakanya ayah Yusni. Menurut orang pintar kali ini, ayah Yusni merasa sakit luar biasa akibat otot terjepit bukan karena di ganggu makhluk halus, nah ini lebih masuk akal pikir ibu Arum dan Nea sekarang sudah mulai berfikir jernih.

Semenjak itu keponakan ayah Yusni sering berkunjung kerumah, bahkan mengajak istrinya dan ternyata ada udang di balik bakwan.

"Apa Nea sudah memiliki calon?", Tanya Dito keponakan ayah Yusni.

"Belum untuk saat ini", Jawab ibu Arum mereka duduk di ruang tamu bertiga ibu Arum, Dito dan istrinya tanpa Nea. 

"Bagaimana jika jodoh kan saja dengan putraku, dia seumuran dengan Nea, anak yang sangat baik, selalu menurut pada orang tuanya, dia juga sudah mapan dan putraku Rizky sangat polos belum pernah berpacaran, dia bahkan sangat pemalu pada wanita tapi dia kerjanya di luar kota", jelas Nani istri Dito dengan disertai promosi yang menggiurkan tapi kurang meyakinkan.

Bu Arum mulai berfikir, mungkin ada baiknya siapa tahu jodoh toh masih keluarga ayah Yusni.

"Aku sangat menghargai saran kalian, tapi lebih baik kita pertemukan mereka dulu biar mereka yang memutuskan" jawab ibu Arum, bagai mana pun pernikahan juga butuh kecocokan dan persetujuan untuk dua orang yang akan menjalani rumah tangga.

"Baiklah seperti itu dulu juga tidak apa apa, karena Rizky di luar kota, jadi aku minta nomor Nea dulu akan ku beri ke Rizky", ucap Dito yang di Iya kan oleh ibu Arum.

Setelah mereka pergi bu Arum segera membicarakan hal tersebut dengan Nea, mendengar ucapan ibunya yang sesuai seperti promonya ibu Nani, membuat Nea sedikit merasa ada yang aneh nurut? Polos? Tidak pernah pacaran yang hidupnya bebas dari pantauan orang tuanya?  Benarkah ada orang se bersih itu di zaman ini? Batin Nea. Tapi melihat kondisi ayahnya yang menghawatirkan akhirnya Nea menyetujui tapi dengan syarat perkenalan lebih dulu.

.

Hari berganti Dito dan Nani kembali berkunjung ke rumah, selain menjenguk ayah Yusni juga menanyakan apakah Rizky sudah menghubungi Nea atau belum, yang mendapat jawaban dari Nea jika belum ada pesan atau telefon dari orang yang bernama Rizky.

"Begitulah Rizky dia terlalu pemalu Nea", ucap Dito, sedangkan istrinya sibuk dengan ponselnya, seperti sedang mengirim pesan pada seseorang.

"Tunggu saja Nea, nanati ku telfon Rizky agar menghubungi mu", ucap Nani, Nea hanya mengangguk saja.

Setelah kepulangan Dito dan Nani, Nea mendapat notifikasi chat dari nomor baru, Nea sudah bisa menebak pasti itu Rizky, dan benar saja.

Saat Nea mulai membalas chat dari Rizky, adik dari ibuny datang katanya mau menginap di situ, membantu ibu Arum yang sekarang malah ikut sakit, kelelahan mengurus suaminya tanpa ada yang menggantikan, Nea? Dia membantu memasak dan bersih bersih, terlalu rikuh jika mengurus ayah tirinya yang seperti bayi saat ini tidak bisa melakukan apapun.

"Kabarnya kamu di jodohin Na?", Tanya Mayang adik ibunya, Mayang seorang ibu ibu yang mempunyai 2 anak.

"Iya mba doain yang terbaik ya, eh ini dia telfon, jauhan sana mba malu kalo di liatin",  suruh Nea, melihat mba nya yang terlihat sangat kepo, sebenarnya Nea kurang percaya saja pada mbak yang satu ini, dia termasuk emak emak ember, seperti persatuan Lame lambean sumber gosip, apa jadinya kalo hal ini tersebar bakal jadi trending topik, iya kalo jadi, kalo kagak kan makin malu, dari dulu sudah banyak gosip jika Nea akan menikah, tapi sampai sekarang nyatanya masih jomblo


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login