Download App
5.55% CHRONOS
CHRONOS CHRONOS original

CHRONOS

Author: vianca_rent

© WebNovel

Chapter 1: Bab 1

Sudah tiga jam berlalu sejak kapal pesiar mewah Sun Night berlayar di lautan lepas. Kapal mewah milik perusahaan terkenal Amerika ini memang menjadi salah satu kapal favorit banyak orang, dari kalangan menengah atas sampai kalangan konglomerat. Kapal yang memiliki fasilitas sangat mewah ini hanya melayani tamu eksekutif dan vip saja. Dibalik glamour-nya kapal pesiar berlantai sembilan ini ada desas desus miring tentang Sun Night, rumor yang hanya diketahui beberapa orang saja.

Sun Night sering digunakan sebagai tempat transaksi ilegal seperti senjata, obat-obatan terlarang, bangunan bahkan manusia. Sudah beberapa orang yang menyelidiki kapal pesiar ini namun tidak ada yang kembali, mereka dibunuh dan mayatnya dibuang ke laut, itulah informasi yang didapatkan.

Di sebuah kolam renang bagian atas kapal pesiar ada seorang lelaki tegap berwajah menawan khas pria Amerika umumnya sedang menikmati sore hari di salah satu kursi kolam renang yang terbuat dari kayu. Dia menggunakan pakaian santai, kaos lengan pendek serta celana tiga perempat berwarna hitam, tidak lupa sebuah kacamata hitam yang membingkai matanya. Ia tiduran santai sambil mendengarkan musik dari ponselnya. Ia akan berpura-pura tidur saat ada wanita berpakaian seksi menghampirinya, ia tidak ingin berurusan dengan para wanita itu. Badan mereka yang bak model itu tidak akan membuatnya tergugah.

"Di mana kau sekarang?" Lelaki itu baru saja menekan tombol headset-nya dan ia sudah mendapatkan pertanyaan seperti itu tanpa mengucapkan hi atau hallo terlebih dahulu.

"Aku sedang menikmati sunset dari kolam renang di bagian atas kapal," jawabnya santai.

Orang dibalik sambungan itu mengumpat kasar. "Aku menyuruh kau ke sana bukan untuk berlibur," ucapnya kasar.

Lelaki itu tersenyum miring. "Apa salahnya jika aku menikmati misi kali ini sambil berlibur? Kalau aku tidak salah ingat selama dua bulan terakhir kau memberiku pekerjaan yang sangat banyak," balasnya.

"Itu karena kita kekurangan orang."

"Alasan klasik," ucapnya, ia mendecih. "Kurangilah menerima permintaan tidak berguna para agen-agen itu."

"Kita tidak bisa menolakknya begitu saja," balasnya. "Kau lupa, kalau dana organisasi kita juga berasal dari pemerintah? Jika tidak ada dana dari mereka, kita tidak akan bertahan dan menjadi sebesar ini sekarang."

Inilah yang paling dibencinya, pembicaraan soal dana. Sungguh pembicaraan ini membuat telinganya sakit.

"Ya… ya… ya… baiklah. Tapi aku tidak ingin kau melarangku menjalankan misi kali ini sambil bersantai. Aku sudah bekerja cukup keras akhir-akhir ini." Terdengar helaan nafas panjang.

"Baiklah, yang penting kau tetap menjalankan misi ini dengan benar," ucapnya. "Kau paham maksudku kan, Dean."

"Ya."

"Berhati-hatilah." Sambungan telpon itu terputus dan lelaki itu melanjutkan kembali kegiatan bersantainya sampai matahari tenggelam.

Keesokkan paginya, ia berjalan santai menjelajahi seluruh kapal pesiar itu, ia menyelidikinya dengan sangat hati-hati. Tepat jam sembilan pagi perutnya terasa lapar, ia pun menuju lift dan menekan tombol empat. Saat lift tersebut berhenti di lantai dua, ada dua orang pria yang masuk dan berbincang santai.

"Nanti malam acaranya jam berapa?"

"Diundangannya tertera jam sepuluh malam."

"Apa akan ada barang bagus?"

"Mereka selalu memiliknya, kau tak usah khawatir."

Dean dan kedua pria itu menuju restoran yang sama. Beruntung saat ia menjelajahi kapal, ia memasang headset-nya dan ia menggulir layar ponsel untuk menyamarkan tindakannya yang menguping pembicaraan dua orang di depannya itu.

"Jam sepuluh malam di ruang Rock lantai tujuh." Dean tersenyum miring. Ia tak perlu repot-repot mencari tahu di mana acara itu dilaksanakan. "Aku harus mencari pakaian yang cocok untuk datang ke tempat itu." Ia juga mendengar kostum apa yang harus digunakan untuk mengikuti acara tersebut. Ya bisa saja ia tidak menggunakannya, tapi Dean ingin tampil totalitas saat dirinya menjalankan misi.

Sekitar jam sepuluh pagi, Dean menuju butik yang ada di lantai empat, lantai khusus untuk penumpang yang ingin makan dan berbelanja. Ada restoran, butik sampai bar pun juga tersedia, desain interior lantai ini tidak kalah bagus dengan tempat-tempat elit di Kota Los Angeles. Dean sibuk memilih pakaian yang akan ia kenakan nanti malam, Dean memang sangat totalitas saat menjalankan misi dan itu menjadi poin plus di mata atasannya yang sayangnya terkadang membuat ia diperlakukan semena-mena oleh atasannya, atasan egois.

Selesai dengan kegiatan belanja, Dean kembali menyelidiki kapal pesiar itu untuk mencari jalan keluar yang aman kalau ia nanti akan menjadi target pembunuhan berikutnya seperti orang yang menyelidiki kapal ini sebelum-sebelumnya. Padahal sebenarnya ia tidak perlu melakukan hal merepotkan itu. Logikanya berkata lain, ia berfikir kalau nanti malah ada seseorang yang ingin ia selamatkan, tentu saja tindakkan seperti ini harus ia lakukan.

"Misi kali ini cukup menantang," ucapnya sambil terus berjalan dan mencatat sesuatu di buku kecil yang selalu ia bawa. Dean memang sering melakukannya, ia takut lupa. Sangat perfeksionis memang, tapi itu sangat membantu dalam penyelidikan.

Dua puluh menit sebelum acara dimulai, Dean sudah rapi dengan pakaiannya, ketika ia merasa tidak ada yang janggal dari penampilannya, Dean berjalan keluar kamar menuju lift untuk ke lantai tujuh. Dengan percaya diri ia berjalan menuju ruang Rock yang ia dengar dari dua orang pria pagi tadi. Tidak sulit mencari di mana ruangan itu berada, tinggal cari saja ruangan yang dijaga ketat dan tepat seperti dugaannya, ada dua orang bodyguard berdiri di depan sebuah ruangan besar di ujung lantai tujuh, kedua bodyguard itu sibuk memeriksa tamu undangan. Sudah bisa dipastikan ruang itu yang di maksud.

Dean jalan dengan sangat santai, saat ia berada di depan kedua bodyguard itu ia mendapatkan tatapan mata mengintimidasi dari mereka.

"Mana undangannya?" ucap salah seorang pria berbadan kekar berkepala plontos yang ada bekas luka panjang di dahi kanannya.

Dean berdiri tegap dengan tangan di saku, ia menatap tajam pria besar itu. "Kalau tidak punya, apa aku diizinkan untuk masuk?" pertanyaan konyol ini terlontar dari mulut Dean.

Kedua bodyguard itu saling berpandangan dan tertawa mengejek. "Jika kau tidak punya, maka kau tidak boleh masuk," jawab teman si pria berkepala plontos yang masih tertawa.

Dean memutar matanya malas, ia menatap kedua orang bodyguard itu sangat tajam, saat keduanya masih tertawa dalam kurun waktu kurang dari satu detik mereka berdua berhenti tertawa dan bahkan tidak bergerak sama sekali. Mereka berdua berdiri seperti patung, bahkan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan mereka juga ikut tidak berjalan.

"Karena kalian tidak mengizinkan aku masuk, maka inilah yang kalian dapatkan," katanya sambil menepuk bahu kedua bodyguard itu lalu meninggalkan mereka dan membuka pintu coklat berdesain antik itu lalu pintu itu tertutup dengan sendirinya.

Dia adalah Dean Evans, seorang agen dari organisasi rahasia bernama Hollow, organisasi yang hanya diketahui segelintir orang saja. Dean merupakan anggota khusus dari unit S, sebuat unit yang berisi orang-orang berkemampuan khusus. Dean memiliki kemampuan menghentikan waktu, salah satu kemampuan tingkat tinggi. Dulu saat ia berusia empat tahun, Dean dibawa ke sebuah tempat penelitian untuk dijadikan kelinci percobaan, ia dibuang begitu saja oleh orang tuanya karena mereka takut dengan kemampuan yang Dean miliki dan akhirnya ia terdampar di organisasi ini yang bisa menjamin keselamatannya dari orang-orang yang mengincar dirinya. Identitasnya pun diubah, Dean tidak tahu siapa nama aslinya dan itu sama sekali tidak penting. Yang ia tahu, dia adalah Dean Evans dari unit S organisasi Hollow.


CREATORS' THOUGHTS
vianca_rent vianca_rent

Halo salam kenal, ini novel pertamaku di sini. Mungkin updatenya lelet. Terima kasih sudah mampir.

Jangan lupa komentar ya.

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login