Download App

Chapter 24: Kembali ke Dunia Masing - Masing

Ratu jatuh dan pingsan. Ratri sangat panik, ia pun segera berteriak untuk meminta bantuan dari semua orang. Bagaskara yang sedang lewat, tidak sengaja melihat ratu dan Ratri, Bagaskara segera memberitahu Raja. Raja Anusapati yang sedang berlatih itu pun sangat terkejut. Ia segera melemparkan busurnya, lalu dia berlari ke arah ratu.

Sesampainya di hadapan Ratu, Raja Anusapati langsung memeluknya dan memanggil ratu.

"Ratu! Ratu! kata raja sambil menepuk - nepuk wajah ratu dengan lembut. Namun sayangnya Tania masih pingsan.

Raja segera menggendong ratu dan berkata:

"Panggil tabib kerajaan, aku akan meggendong ratu ke kamar tidurnya", kata raja.

"Ya yang Mulia"

Bagaskara segera berlari menuju tempat tabib istana. Namun tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya Tania telah kembali menjalani hidupnya sendiri di abad ke-21. Sayangnya, dia di rumah sakit sekarang, dan dia berbaring di tempat tidur. Ada Ivan yang duduk di kursi dekat ranjang. Dia tampak sedih.

"Heh, Anusapati, aku pikir kamu terlihat berbeda hari ini, tapi tunggu.. kamu.. kamu adalah Ivan.. Ivannn.. aku kembali!!!"

Tania senang karena dia sudah kembali ke abad 21. Dia berbicara banyak dengan Ivan, tetapi Ivan seepeti tidak mendengar Tania. Ivan hanya terdiam sambil menatap wajah Tania dengan sedih. Tania dalam kondisi vegetatif sekarang. Dia bisa bernapas tapi dia tidak bisa berbicara dengan semua orang. Dia seperti seseorang yang hidup di antara kematian, seperti pasien koma.

"Maaf Tania, saya meminta kamu untuk menjadi pacar saya, karena itu kamu melarikan diri dan mengalami kecelakaan dengan mobil, saya berharap Anda akan keluar dari kondisi vegetatif ini", kata Ivan.

"Apa,,? Kondisi vegetatif apa itu, saya tidak mengerti. Ivan, bisakah kamu menjelaskannya kepada saya?" tanya Tania.

Steffy datang untuk memasuki ruangan. Ivan memberikan kursi kepada Steffy. Steffy duduk dan menyentuh wajah Tania. Kemudian dia berbicara dengan Tania.

"Tania, semoga kamu cepat sembuh, entah kenapa kamu tidak sekuat dulu, semoga kamu kembali menjadi wanita yang kuat", kata Steffy.

"Stef, bisakah kamu mendengarku? Aku merindukanmu stef, tolong peluk aku", kata Tania.

Tak lama kemudian, Dokter datang ke ruangan itu. Dokter meminta Ivan dan Steffy untuk membiarkan Tania beristirahat. Mereka harus meninggalkan Tania sekarang. Dan kemudian Ivan dan Steffy pun pergi meninggalkan ruangan.

"Hei, Steff,, Ivan,, kalian mau kemana?"

Tetapi sayangnya tidak ada yang bisa mendengar suara Tania.

"Dokter, bisakah Anda memberi tahu saya apa yang terjadi dengan saya? Dokter, apakah Anda mendengar saya?"

Dokter memeriksa kondisi Tania dan mengatakan pada seorang perawat bahwa kondisi Tania semakin baik tetapi kecelakaannya dengan mobil mungkin merusak sarafnya, dan karena itu dia masih belum bisa bangun.

"Apa? Saya kecelakaan dengan mobil? Hmmm,, apa mungkin istri anusapati yang sebenarnya masuk ke tubuh saya ketika saya pergi ke abad ke-13, tetapi dia membuat saya kecelakaan mobil dan berbaring di tempat tidur seperti ini?", kata Tania.

Tetapi Tania berpikir bahwa mungkin ratu yang sebenarnya akan lebih terkejut karena dia hamil sekarang.

"Hahaha.. kuharap kau menikmati hidupmu ratu, dengan bayinya", kata Tania.

****

Di abad ke-13, ratu yang sebenarnya telah membuka matanya. Ada Raja Anusapati, Ratri, dan Dokter Kerajaan di kamar tidur ratu.

"Ratuku, apakah kamu baik-baik saja?", tanya raja.

"Ivan? di mana aku?"

"Kenapa kau memanggilku Ivan lagi, aku tahu aku terlalu tampan untukmu", Raja Anusapati menyentuh wajah ratu.

Sang Ratu melihat sekeliling kamarnya dan dia menyadari bahwa dia telah kembali ke kehidupannya sendiri.

"Kamu,, kamu bukan Ivan", kata ratu.

"Ratuku, apakah Anda baik-baik saja?", tanya raja.

"Ya.. Yang Mulia"

"Ya ratuku semoga kau dan bayi kita semakin baik", kata raja.

"Apa bayi kita? Apa aku hamil?", tanya ratu.

"Ya, apakah kamu amnesia lagi ratu? coba periksa perutmu yang besar"

Sang ratu terkejut, dan kemudian dia pingsan lagi.

"Dokter kerajaan, ada apa dengan ratuku? kenapa dia pingsan lagi?"

"Maafkan saya, Yang Mulia, saya pikir Yang Mulia perlu istirahat, tolong biarkan dia beristirahat"

"Oke, aku mengerti. Aku akan kembali ke kamarku"

Raja Anusapati pergi ke kamarnya. Pangeran Mahisa datang mengunjungi raja. Raja Anusapati bertanya kepada Pangeran Mahisa tentang dukun terbaik di Singhasari karena dia perlu memeriksa ratu.

"Apa? dukun? apa kau gila saudaraku? bagaimana bisa raja kita punya ide untuk mengundang dukun untuk memeriksa ratu kita", kata Pangeran Mahisa.

Raja Anusapati memberi tahu Pangeran Mahisa tentang kepribadian ratu. Sang Raja bingung karena kepribadian istrinya selalu berubah-ubah. Ketika ratu memasuki istana untuk pertama kalinya, dia sangat dingin dan Raja Anusapati tidak pernah bisa melihat senyumnya. Namun setelah sang ratu tertimpa pohon, kepribadiannya berubah. Dia lebih banyak bicara, tampak lebih bahagia dan Raja Anusapati dapat melihat senyumnya setiap hari.

"Tapi sekarang, saya pikir ratu masa lalu telah kembali, dia menjadi dingin lagi. Saya pikir dia memiliki dua kepribadian yang berbeda", kata Raja.

"Hmm, kurasa begitu. Ketika kamu baru menikah, aku tidak pernah berbicara dengan ratu, tetapi sekarang aku dan dia seperti seorang sahabat", kata Pangeran Mahisa.

"Makanya aku butuh bantuan dukun"

"Saya mengerti"

Pangeran Mahisa mengatakan bahwa dia akan meminta kerabatnya untuk mengumpulkan informasi tentang dukun terbaik di Kadiri. Jika dia menemukan dukun, dia akan membawa dukun itu ke Raja.

"Kamu adalah saudara terbaikku, Mahisa"

Raja Anusapati memeluk Pangeran Mahisa.

"Berhenti, aku tahu kamu kesepian tapi jangan peluk aku, kamu bisa memeluk istrimu"

"Tapi aku mencintaimu, adikku"

"Hei, aku akan menikah, aku akan menjadi dewasa"

****

Tania masih di rumah sakit. Dia merasa kesepian sekarang. Dia ingat Pangeran Mahisa dan Raja Anusapati. Dia tampak merindukan hidupnya di abad ke-13.

"Ya Tuhan, kenapa aku ingat Pangeran dan Raja di Singhasari"

Kemudian Tania teringat bahwa dalam buku sejarah, Raja Anusapati akan mati setelah Pangeran Toh Jaya menikamnya dengan keris Mpu Gandring. Namun, Tania berencana untuk menyelamatkan raja, dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Dia tidak tahu bagaimana caranya untuk kembali ke abad ke-13 dan menyelamatkan raja.

****

Raja Anusapati tidur di kamar ratu. Dia tidur dengan ratu malam ini. Dan keesokan paginya, ratu bangun dan melihat raja.

"Yang Mulia, apa yang Anda lakukan?", tanya ratu.

"Aku? Aku tidur denganmu? Apa ada masalah? kita selalu tidur bersama setiap malam"

Ratu yang sebenarnya tampak bingung setelah mendengar bahwa raja selalu tidur dengannya. Kemudian dia berbicara dalam hatinya, "Ya Tuhan, apa yang dilakukan Tania dengan tubuhku, aku tidur dengan raja setiap malam dan sekarang aku punya bayi di perutku".

Raja Anusapati ingin memeluk ratu, tetapi ratu menolaknya.

"Berhenti!! Aku akan bunuh diri jika kau memelukku"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C24
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login