Download App

Chapter 7: Bab 6 Pelarian part 2

Setelah menempuh jalan kurang lebih 5 menit menyusuri koridor sekolah,,akhirnya terlihat sudah sebuah cahaya dari sebuah rumah dibelakang sekolah tersebut. Dengan memberanikan diri,, mereka mencoba mendekatti rumah tersebut.

"semoga ini memang rumah ibu tia", ujar dyah

"(tok, tok, tok, tok),,, assalamu alaikum", dyah memberi salam

"waalaikum salam",, terdengar suara seorang wanita dari dalam rumah tersebut.

pintu pun perlahan lahan mulai terbuka,, dan seketika itu pula wanita tersebut kaget dengan apa yang dia lihat di depan matanya

"dyahh,,, bikin apa nak kamu disini? kamu sama siapa?, tanya ibu tia masih tak percaya

"sama teman bu,,, saya dan teman saya ini kabur dari rumah", jawab dyah

"astaga anakku.... ya sudah, sebentar kita bicara yah, kamu masuk dulu soalnya hari udah gelap", ujar ibu tia mencoba menenangkan suasana

"naik apa nak?, tanya ibu tia pada adi

"naik motor bu",jawab adi singkat

"terus motor kalian ada dimana?", tanya ibu tia sambil celingak celinguk keluar rumah

"ada di halaman depan sekolah bu", jawab adi lagi

"kalian lewat dari dalam sekolah yah?,,,

dan merekapun hanya mengangguk

"oo begitu,, ya sudah yah motor silahkan kamu ambil,, terus masuknya lewat samping sekolah sebelah sini yah. soalnya kalo dari dalam sekolah lumayan jauh", ungkap ibu tia

"hehehe,,pantas tadi waktu lewat dari dalan sekolah lumayan lama,, kami kira hanya ada satu jalan saja menuju rumah ibu", ujar dyah

"ayok masuk nak dyah",ujar ibu tia

Dalam hati ibu tia mulai bertanya tanya, apa sebenarnya yang terjadi. Tapi beliau mencoba untuk tenang dan tidak mendesak mereka untuk menjawab semua pertanyaan beliau. Beliau takut, jangan sampai bila beliau terlalu banyak bertanya, ke dua anak tersebut akan curiga dan pergi dari rumah beliau,, hingga akhirnya berusaha mencoba membuat anak anak tersebut nyaman terlebih dahulu,,barulah beliau mencari solusi tindakan selanjutnya.

"kalian pasti capek nak,, habis seharian perjalanan yang cukup jauh menuju rumah ibu", ujar ibu tia memecah keheningan

"iya bu, lumayan jauh perjalanannya dan jalanan juga banyak yang rusak", ujar dyah

"kalau begitu, kalian bersih bersih badan dulu yah. setelah itu kita makan malam sama sama"

"iya,bu. kalo begitu saya duluan bersih bersih, soalnya udah gag tahan kena debu dijalanan",ungkap dyah

"iya nak, silahkan. tas kamu bawa masuk aja ke kamar ibu, kita sama sama tidur dikamar yah, terus adi tidurnya diruang tengah saja yah,, soalnya kamarnya ibu cuma satu,, hehee", lanjut ibu tia

"siap bu, tidak masalah", ujar adi

Dyahpun masuk ke dalam kamar buat siap siap menuju kamar mandi,, dan ibu tia ikut masuk ke kamar mengikuti dyah

"dyah,, ibu sholat dulu yah nak. silahkan kamu bersih bersih badan dulu", ujar ibu tia

"iya bu, silahkan", sahut dyah

"pakai kamar mandi di kamar ibu saja yah",sambung bu tia

"oh,, iya bu.. makasih banyak", lanjut dyah

dyah pun menyiapkan pakaian yang akan di kenakan saat setelah mandi,,dan setelah itu dyah bergegas menuju kamar mandi

setengah jam kemudian,, dyah selesai beraih bersih badan, pakaian lalu keluar menuju ruang keluarga..

"dyah, sini makan dulu nak. kalian pasti lapar seharian habis melakukan perjalanan yang jauh",tukas ibu tia seraya menyiapkan makanan dimeja

(maklum lah yah,, ibu tia masih gadis,, jadi masih gag rempong ngurus keperluan rumah,, hehehe)

"iya bu", jawab dyah seraya menuju meja makan

adi pun mengikuti dari belakang lalu duduk untuk memulai makan malam bersama.

"maaf yah nak,, makannya seadanya. soalnya ibu kaget kalian datang dan ibu belum sempat kepasar membeli keperluan harian,, jadinya makannya mie dan telur dulu yah.. Besok kebetulan hari pasar, jadi besok ibu akan kepasar"

"aduh ibu,, ini saja sudah bersyukur sekali bu.. kami jauh jauh hanya datang merepotkan ibu", ujar dyah

"eh tidak boleh bilang begitu lagi yah,, kalian itu tidak merepotkan,, sudah sudah,, makan dulu gih",lanjut ibu tia

"setelah selesai makan, dyah istirahat yah dikamar,, adi juga silahkan istirahat disini (ruang tengah), kalian pasti capek", ujar ibu tia pada kedua anak tersebut.

"iya bu", jawab mereka bersamaan

selepas makan malam,, dyah membantu ibu tia mencuci piring, lalu dyah menuju kamar untuk beristirahat karena penatnya perjalanan seharian yang mereka tempuh

anak anak tersebut sudah tidur di tempatnya masing masing, mereka terlihat nyenyak sekali. mungkin karena letih mengendarai motor seharian penuh..

ibu tia pun mulai berpikir mencari cara untuk solusi ke dua anak tersebut.. Mereka memang belum menjelaskan pada bu tia,, tapi bu tia sudah paham dengan kedatangan mereka ke rumah ibu tia..

Yang ibu tia pikirkan,, bagaimana cara menghubungi dan memberitahukan kepada orang tua dyah tentang hal ini...

"pasti saat ini mereka khawatir karena mencari anak anak mereka", ujar ibu tia pelan

"ya sudah,, kalau begini ceritanya. saya hubungi ibunya dyah dulu, supaya mereka tidak terlalu cemas disana", lanjut bu tia seraya menuju kamar untuk mengambil handphone nya.

ibu tia mulai mencari nomor dari ibunya dyah,, dan alhamdulillah ketemu.

"semoga ibu tidak ganti nomor", bathin bu tia

"assalamu alaikum" ucap suara ibu dyah yang terdengar parau,, mungkin karena menangis mengkhawatirkan anaknya

"waalaikum salam, ibu ini saya tia,, gurunya dyah waktu di Smansa situ ibu,,, ibu masih kenal kan sama saya?", terang ibu tia pada ibunya dyah

"iya nak,, pasti ibu ingat.. apa kabarnya nak?, setelah sekian lama barusannya menelpon.. ada apa nak?", tanya ibu dyah

"ibu,, minta maaf yah sebelumnya. saya tidak tau apa yang terjadi dengan ibu,saya hanya ingin menyampaikan bahwasanya dyah ada disini bersama saya,, saya menelpon ibu supaya ibu tidak khawatir tentang anak ibu", ibu tia menjelaskan

"alhamdulillah yaa allah,, ujar ibu dyah sambil menangis

"ibu,, ibu tidak usah khawatir yah. dyah ada sama saya,, saya juga belum mendapatlan penjelasan dari dyah,, tapi saat kedatangannya saya sudah paham apa yang terjadi. sekarang ibu istirahat dulu,setidaknya ibu bisa tenang mendengar kabarnya dyah

"iya nak, makasih banyak sudah mau terima dyah disitu.. tapi sama siapa dyah kesitu nak?, soalnya dyah tidak tau jalan di daerah sini karena dia anak baru",ujar ibu dyah

"dyah bersama temannya,, seorang laki laki. anak itu bernama adi", terang ibu tia

"ibu istirahat dulu yah, tidak usah banyak pikiran. Besok saya akan bertanya pada mereka tentang hal apa yang terjadi", ucap ibu tia mencoba menenangkan perasaan ibunya dyah

"iya nak,, ibu sudah sedikit lega karena mendengar kabar dyah,, maaf sudah merepotkan nak., titip adikmu",jawab ibu dyah

"iya bu, insyaa allah saya akan jaga dia selama disini", ujar ibu tia

(telepon pun ditutup, dan ibu tia segera beristirahat).


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login