Download App

Chapter 19: Menerima Apa Adanya

Salwa yang merasa suasana antara teman-temannya menjadi canggung pun tersenyum kecil.

"Udah ah kok jadi gini. Ayo pelukan," ucap Salwa sembari merentangkan tangannya.

Cika pun yang pertama kali memeluk Salwa. Lalu Sinta pun juga ikut memeluk Salwa.

Sedangkan Mila diam saja. Membuat ketiga teman-temannya pun menatap Mila sembari tersenyum manis.

"Ayo peluk. Masa lu engga mau peluk kita sih," ucap Salwa.

Mila pun menganggukkan kepala dan tersenyum manis, "Ya mau lahh," balas Mila.

"Pokoknya kalau pun Mila memang engga sekaya kita tapi engga apa-apa engga masalah. Kan yang kaya itu mamah dan papah kita aja. Kita mah cuman buritan debu," ucap Salwa sembari berusaha melepaskan pelukan mereka.

Salwa pun menatap ke arah Mila sembari tersenyum manis. Lalu Salwa pun memeluk tubuh Mila dengan erat.

"Jadi Mila engga perlu khawatir. Kita bakal tetep teman. Lagian kan lu masih manusia kan? Bukan hantu. Jadi engga masalah sama sekali," ucap Salwa.

Mila pun tersenyum kecil. Lalu Cika dan Sinta pun tersenyum dan mereka berdua juga ikut memeluk tubuh Mila bersama-sama.

"Walaupun gua miskin. Kalian masih tetap mau temanan sama gua?" tanya Mila kepada teman-temannya.

"Kita juga miskin kok. Kan kita belum kerja. Jadi engga apa-apa engga masalah sama sekali. Ya engga?" tanya Cika kepada Salwa dan Sinta.

Salwa dan Cika tentu saja menganggukkan kepalanya, "Ya iya lah engga apa-apa banget," balas Sinta.

"Udah udah kok jadi pelukan gini. Nanti anak-anak basket latihannya keburu udahan loh, terus nanti ketemu sama 3 cowo itu lagi," ucap Mila.

Salwa yang mendengar 3 cowo yang tadi menggodanya pun langsung mendorong tubuh Salwa dan Cika.

Lalu Salwa segera mengambil tangan Cika dan Sinta. Dan Salwa dengan sekuat tenaga langsung menarik tangan Cika dan Sinta begitu saja.

Tetapi Cika dan Sinta yang mengerti Salwa sangat enggan bertemu kembali dengan teman-teman Risky pun segera melambaikan tangannya ke arah Mila.

Mila pun tersenyum manis dan juga melambaikan tangannya ke arah teman-temannya.

Mila lalu segera menaiki sepedanya dan langsung melajukan sepedanya karena Mila juga takut bertemu dengan anak-anak basket itu.

Mila pun melajukan sepedanya menuju gerbang. Dan tepat di depan gerbang Mila berhenti dan tersenyum ke arah bapak satpam.

"Sore pak. Aku pulang dulu yaa," ucap Mila sembari tersenyum ramah kepada bapak satpam.

Bapak satpam pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum kecil, "Iyaa neng. Hati-hati ya di jalan," balas bapak satpam.

Mila pun hanya menganggukkan kepalanya dan dia langsung melajukan sepedanya kembali. Di sepanjang jalan Mila tersenyum kecil karena mengingat teman-temannya.

"Mereka baik banget sih. Gua harus beli makanan yang enak buat mereka. Tapi mereka kaget engga ya sama rumah gua," ucap Mila.

"Engga apa-apa deh. Toh cuman mereka aja yang tahu. Dan lagi pula mereka kan temen gua sekarang. Jadi mereka wajib tahu supaya mereka nginep terus di rumah gua," ucap Mila sembari tersenyum kecil membayangkan kalau teman-temannya akan menginap di rumahnya.

Tidak butuh waktu yang lama Mila pun sampai di rumah miliknya. Mila langsung mandi dan bersiap-siap. Katena rencananya Mila akan mencari makanan yang sangat enak untuk teman-temannya.

Setelah di rasa rapih. Mila segera berjalan keluar dari kamarnya sembari tersenyum manis.

Kali ini Mila membawa motor besar hitam yang kali ini menjadi motor kesayangannya. Mila pun melajukan motor tersebut dengan kecepatan sedang.

Tetapi setelah mengelilingi jalan. Mila tidak menemukan makanan yang menarik. Karena yang dia pikirkan hanyalah seafood yang kemarin dia beli.

"Apa gua beli seafood aja kali ya. Tapi mereka mau engga ya. Kalau engga mau juga engga apa-apa sih. Toh bisa gua habisin semuanya," ucap Mila.

Mila pun akhirnya memilih untuk membeli seafood untuk teman-temannya. Lalu Mila melajukan motornya menuju abang penjual seafood itu.

Setelah tiba di depan stan penjual seafood. Mila turun dari motor dan membuka helmnya. Dan ketika Mila melepaskan helmnya. Beberapa pasang mata langsung melihat ke arah Mila dengan tatapan kagum.

Tetapi Mila tidak perduli karena Mila tidak tahu. Mila pun segera berjalan menuju abang penjual seafood.

Abang penjual seafood yang mengenali Mila pun langsung tersenyum senang, "Loh mbak yang kemarin yaa" seru abang penjual seafood.

Mila tentu saja menganggukkan kepalanya. Karena memang kemarin kan dia membeli seafood di sini.

"Betul bang," balas Mila sembari tersenyum kecil.

"Sok kalau gitu mau pesan apa mbak?" tanya abang penjual seafood itu kepada Mila.

"Aku mau udang 1 porsi, cumi 2, kepiting 2, sama kerangnya 1 kilo aja," balas Mila sembari melihat buku menu yang ada di meja.

Abang penjual seafood itu menganggukkan kepalanya, "Okee. Itu aja? Atau mau tambah?" tanya abang penjual seafood.

"Itu aja bang. Tapi di bungkus ya," ucap Mila.

"Loh engga makan di sini?" tanya abang penjual seafood.

Mila menggelengkan kepalanya, "Engga soalnya buat temen aku juga," balas Mila.

"Oh yaudah di tunggu aja di bangku dulu ya mbak," ucap abang penjual seafood.

Mila pun menganggukkan kepalanya dan segera berjalan menuju bangku yang telah disediakan. Lalu Mila mengambil handphone miliknya.

Ternyata teman-temannya sedang heboh membicarakan tentang mereka harus membawa baju apa.

Dan sepertinya mereka belum menemukan baju yang cocok. Mila pun dengan cepat mengetikkan pesan.

["Kalian engga usah bawa piyama. Kalian bisa pakai piyama gua. Soalnya kebetulan gua punya 4 piyama yang modelnya sama. Cuman beda warna aja,"] ucap Mila.

["Nah kalau gini kan enak. Mila emang paling terbaik,"] ucap Salwa.

["Yaudah gua langsung berangkat ke rumah lu berdua ya. Salwa sama Cika jangan lama-lama make up-nya,"] seru Sinta.

["Gua share location gua ya sekarang,"] ucap Mila.

["Iyaa share location aja sekarang Mil,"] balas Sinta

Lalu Mila pun segera mengirimkan lokasi dia saat ini. Setelah mengirimkan lokasi itu Mila segera menyimpan kembali handphonenya.

Lalu Mila melihat ke arah sekitar. Ternyata rame.

"Emang ya di sini itu rame banget. Wajar sih enak banget soalnya," ucap Mila di dalam hatinya.

Mila pun akhirnya hanya diam saja sembari melihat jalanan. Dan abang penjual seafood itu menghampiri Mila sembari membawa beberapa kantung plastik.

"Mbak ini pesanannya udah siap semua," ucap abang penjual seafood.

"Loh bang ih ngerepotin sampai abang yang samperin aku ke sini. Padahal aku aja yang ambil ke sana," seru Mila sembari berdiri dari tempat duduknya.

"Engga apa-apa mbak," balas Abang penjual itu.

Lalu Mila segera mengambil uang dan memberikan uang tersebut kepada abang penjual seafood. Tidak lupa mengambil kantung plastik berisi seafood itu.

"Kalau gitu makasih ya bang," ucap Mila.

"Iya sama-sama mbak," balas abang penjual seafood.

Mila lalu berjalan menuju ke arah motornya. Namun baru saja Mila akan menghampirimu motor miliknya.

Mila melihat kalau di dalam mobil merah muda yang ada di depannya terdapat Cika dan Salwa yang sedang melihat lihat ke arah sekitar.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C19
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login