Download App

Chapter 3: Masuk Kelas, Ujian Dimulai

Setelah Ness duduk ditempatnya, dia mengeluarkan hpnya untuk membaca sesuatu. Ness biasanya tidak pernah berbicara ke teman sekelasnya karena banyak temannya takut kalau mendekatinya akan bernasib sama seperti Ness.

"Wah, udah update nih komik gw" kata Ness dengan nada pelan. Ness pun melihat seluruh teknik bertarung pada komik itu. Tokoh utama yang dilihat Ness kelihatannya sangat cepat dalam menyerang dan hanya menggunakan loncatan kaki untuk melawan musuh musuh itu.

"Wuihhhh, mantap betul. Jadi nama teknik baru ini ZigZump. Menarik untuk dicoba nanti di rumah. Mwehehehe." Ness dengan ketawa iblis dengan bernada pelan.

'Ness POV'

Mayan dapat teknik baru lagi. Ada sekitar 5000+ chapter baru dikomik, 43+ episode baru, dan 7800+ Novel bergenre fantasi, Bela diri, dan fantasi timur yang belum dibaca.

Bagi yang gak tau apa yang gw maksud ini, ya beginilah kehidupan ku. Gw susah bersosialisasi dari SD, dan akhirnya jadi gini deh banyak komik, anime, serta novel yang sudah tamat dan ongoing sudah gw baca.

Orang tua gw pada saat itu juga tau kalau gw gak punya temen, dan akhirnya mereka membelikan teknologi seperti hp, dan komputer biar gw gak bosan katanya.

Gw pertama kali kenal film Ama komik gitu sewaktu SD, gara gara sering di-bully pada akhirnya gw kabur dari dunia nyata dan masuk ke dunia maya.

Mengapa? Yang pastinya kalian tebak, banyak sekali film film seperti balas dendam lah, bertarung, Zero to hero, dan film yang bertema pertarungan lainnya. Jadinya, gw seneng dan ketagihan pas liat mereka sengsara ketika mereka dihancurkan ama tokoh utama yang sering di-bully itu.

OH YA, kalian juga bingung pastinya ketika gw bilang mau coba dirumah. Gw kadang ketika lihat komik, anime, ama novel, gw kadang coba coba ikutin gayanya dan kadang sedikit tambahin imajinasi gw dan jadilah kesenangan orang orang yang dari kecil tidak pernah bahagia, Aowkakwka.

Jadi bisa dibilang juga, gw sering berolahraga ketika belajar teknik walaupun gw sering dipukulin Ama Berandalan sialan itu. Ya Walaupun teknik itu gak mungkin bisa dipelajari dan juga gak nyata, yang penting hanya ini kesenangan yang gw dapat.

'Author POV'

Bel pun berbunyi menandakan pelajaran mau dimulai. Banyak murid yang masuk ke kelas dan duduk ditempat mereka masing-masing untuk memulai pelajaran. Di kelas Ness tidak ada orang pembully yang dia kenal.

Tetapi sebenarnya Ness sedang dibully tanpa disadari oleh Ness itu sendiri. Semua murid di kelas Ness tidak ada yang mau berbicara dengannya, dan mereka semua menganggap Ness tidak ada. Bisa dibilang Ness dikucilkan dari teman kelasnya.

Ness sudah tau itu. Jadi dia tidak pernah protes kalau tidak ada yang berbicara dengannya. Lagipula, Ness sering diperlakukan seperti ini. Sebenarnya, Ness lebih sangat marah dibully seperti ini dibandingkan dibully fisik ataupun ejekan.

Pelajaran pun dimulai, Guru Fisika pun masuk dengan riuh suara murid-murid.

"Gimana nih, mana gw gak belajar lagi"

"Sama cuk, woy yang tau jawabannya, bagi bagi ye"

"Gw sih belajar, tapi gw gak ngerti tulisan hukum hukum nya njir. Waduh, bapak udah bagi kertas ujian tuh"

Cukup banyak yang mengeluh dan kesal karena ulangan Fisika. Tapi, bagi Ness ini hanya masalah kecil.

"Mwehehehe, EZ banget nih" cekikikan Ness ketika melihat orang kebingungan yang sedang membaca soal. "Oke, selanjutnya Ness ambil soalnya" kata bapak itu dengan nada tegas.

Ness pun pergi untuk mengambil soal tersebut, dan banyak sekali orang berbisik bisik ketika Ness ingin mengambilnya

"Ness bukannya dia pintar ya, minta ke dia aja yuk"

"eh.. eh.. nanti kita minta contekan ke Ness aja. Kalau dia gak mau berikan jawabannya, kita tinggal bilang aja ke Gerry kalau dia udah ngelawan, hahahaha"

"eh, itu bukannya Ness kan. widihhh ganteng banget dia anjir" kata salah satu lelaki bencong yang mungkin bulu kuduk Ness merinding.

Ness mendengar banyak sekali bisikan setiap kali dia menginjakkan kaki. Banyak sekali orang berbisik kepada Ness ketika dia duduk. Ada yang meminta secara sopan, memujinya, dan ada juga yang mengancamnya.

"Ketika ulangan, baru lu semua bicara ke gw. SAMPAH" bisik Ness di dalam hati. Ness tidak memberikan jawaban satupun ke mereka. Akhirnya, ulangan pun selesai. Banyak yang kesal tidak mendapatkan jawaban, dan kekesalan mereka semua bertuju ke arah Ness.

Bel istirahat pun berbunyi, dan ini menandakan Ness tidak baik baik saja.

Hari Istirahat yang sangat istimewa bagi seluruh murid, tetapi tidak untuk Ness. Ness pun langsung menjadi orang pengecut dan seluruh badan bergetar ketika mendengar suara "WOIIII, NESSSS!."

*DUBRAK* suara pintu yang terbuka kencang.

Kelihatan, seluruh orang yang membully Ness pada waktu SD sampai SMA ke kelas Ness. Kira kira ada 10 orang. Terutama Gerry, Teman SD dan juga pembullynya dari kecil sampai besar.

"WOI NESS!. KATA TEMAN KELAS LU, MEREKA TIDAK MENDAPATKAN CONTEKAN DARI ELU. KAN GW SUDAH SERING BILANG, KALAU SEBAGAI TEMEN TU BAGI BAGI JAWABANNYA. ELU MAU BUKTI KAN? AMBIL NIH HP GW!!" Gerry muncul tiba tiba sambil menggosok tangannya seakan akan dia gatal dengan tangannya dan ingin menonjok seseorang.


CREATORS' THOUGHTS
MindThing MindThing

saya mau menjelaskan sekali lagi ya. Mereka semua anak kelas SMA.

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login