Download App

Chapter 5: Makan Malam Bersama Keluarga Pangeran

Sekarang sudah waktunya untuk makan malam bersama keluarga Pangeran, tetapi sebelum itu para pelayan sudah menyiapkan beberapa pilihan pakaian yang ingin Mina kenakan dan para pelayan itu juga sudah siap untuk membantu Mina mengenakan gaun-gaun itu, tetapi Mina menolak. Karena Mina bisa melakukan ini sendiri, tanpa perlu dibantu.

Mina melihat beberapa gaun yang tergeletak di atas kasurnya ini. Gaun tersebut memang bagus-bagus semua, namun yang jadi masalah bagi Mina, mengapa semua gaun yang disiapkan oleh para pelayan itu bewarna hijau? apa tidak ada gaun yang bewarna biru atau warna lainnya?

Tetapi pada akhirnya Mina memakai gaun bewarna hijau tersebut, karena memang tidak ada gaun lagi selain yang bewarna hijau.

Mina melihat wajah nya sendiri di depan cermin yang berada di hadapan nya. Setelah selesai, Mina keluar dari dalam kamar nya dan ketika ia berada di ruang tengah kerajaan yang sangat luas dan megah, di sana Mina melihat banyak sekali perempuan yang sama seperti dirinya, yaitu menggunakan gaun bewarna hijau, hanya saja model gaun nya saja yang berbeda.

Saat baru beberapa langkah Mina berjalan ke ruang tengah, ada seseorang yang menepuk pundak nya dan Mina langsung menolehkan kepalanya ke belakang dan ia melihat Airin di belakangnya sambil tersenyum.

"Kamu baru dateng?" tanya Airin kepada Mina.

Mina melihat Airin yang juga sama seperti dirinya yang mengenakan gaun bewarna hijau. "Iya gue, maksud aku, iya aku baru dateng," jawab Mina yang tidak bisa menghilangkan kebiasaan dirinya yang menggunakan bahasa nonformal yang sering ia gunakan di dunianya sendiri, tidak seperti di sini, semua orang menggunakan bahasa formal.

"Semuanya bagi peserta calon ratu, kalian semua akan makan malam bersama Raja, Ratu dan juga Pangeran secara bergantian. nanti jika nama kalian di sebutkan harap untuk segera masuk ke ruang makan kerjaan," jelas salah satu seorang laki-laki tua yang berdiri di depan. Entah itu siapa Mina tidak tau.

"Kira-kira siapa ya yang dipanggil duluan," pikir Airin sambil menunggu nama yang akan di sebutkan.

Mina menolehkan kepalanya ke Airin lalu kembali melihat lagi ke depan dan menunggu nama siapa yang pertama di panggil.

Semua para peserta mulai berisik, mereka semua bilang bahwa nama mereka masing-masing yang akan dipanggil duluan dan akan makan bersama pangeran.

"Putri Delina," panggil pria tersebut dan membuat semua peserta yang lain menoleh ke arah Delina begitupun juga dengan Mina dan Airin, sementara Delina merasa sangat senang karena dirinya di panggil pertama.

Setelah itu gadis yang bernama Delina tersebut berjalan mendekati pintu dan membuka pintu itu tersebut yang sepertinya itu adalah pintu ruang makan kerajaan.

Airin pergi ke luar dari ruang tengah ini dan Mina yang melihatnya pun ikut menyusul Airin, karena di ruangan ini pun ia bingung ingin melakukan apa. Mina masih belum terbiasa berinteraksi dengan orang-orang yang ada disini selain Airin.

Mina melihat Airin yang sedang duduk di sebuah gazebo yang berada di taman kerajaan. Mina berjalan menghampiri Airin yang sedang memandang kearah bunga-bunga yang tertanam di taman ini.

"Pasti kamu sedih ya karena kamu tidak bisa menjadi yang pertama makan bersama pangeran?" tanya Mina yang ikut duduk di sebelah Airin.

Airin menggeleng-gekengkan kepalanya. "Sebenarnya aku tidak mau ikut audisi ini," ucap Airin dengan matanya yang masih memandang bunga-bunga.

"Kenapa? aku pikir semua yang ikut audisi ini sangat ingin sekali menjadi pendamping pangeran atau ingin menjadi ratu." Mina langsung menolehkan kepalanya kearah Airin saat Airin mengatakan bahwa ia tidak ingin ikut audisi pencarian calon ratu.

"Mungkin yang lain begitu, tetapi aku tidak. aku sama sekali tidak berminat untuk menjadi pendamping pangeran ataupun menjadi ratu," kata Airin, Mina sempat melongo karena Mina pikir semua peserta audisi ini sangat ingin menjadi pasangan pangeran dan menjadi calon ratu.

"Lalu kenapa kamu ikut audisi ini jika kamu tidak mau?" tanya Mina yang merasa heran dengan Airin.

"Ayah aku yang daftarkan aku tanpa persetujuan dari aku," perkataan Airin ini sudah membuat Mina dua kali terkejut. Mina dapat melihat raut wajah Airin yang terlihat sedih, sepertinya memang benar jika Airin ini tidak berminat menjadi ratu ataupun pendamping hidup Pangeran.

"Sama, aku juga tidak berminat untuk menjadi calon ratu, apalagi jadi pendamping pangeran," seru Mina yang membuat Airin beralih memandang Mina.

"Kenapa? bukankah kamu memang sangat ingin sekali menjadi calon ratu?? kenapa tiba-tiba kamu tidak ingin menjadi calon ratu?" pertanyaan dari Airin membuat Mina kaget dan membisu, masalahnya bagaimana bisa ia sangat menginginkan menjadi calon ratu sedangkan ia saja tidak ingin berada di dunia ini.

"Kata siapa??" tanya Mina kepada Airin.

"Kata kamu, kan waktu itu kamu sendiri yang bilang kalo kamu ingin jadi Ratu," jawab Airin yang membuat Mina berpikir kapan ia berbicara seperti itu kepada Airin.

"Aku tidak ada bicara seperti itu ke kamu, Airin," kata Mina setelah ia ingat jika dirinya memang tidak berbicara seperti itu kepada Airin.

"Kamu memang tidak bicara sama aku, tetapi aku denger kalo kamu bicara hal seperti itu," jelas Airin yang membuat Mina semakin menjadi bingung.

"Kapan?" tanya Mina.

"Jadi gini, waktu itu aku tidak sengaja lewat kamar kamu dan aku denger kalo kamu mengatakan jika kamu itu ingin sekali menjadi ratu di Kerajaan ini," jelas Airin yang membuat Mina terkejut.

"Mungkin kamu salah dengar, soalnya aku__" perkataan Mina terhenti karena ada seseorang yang memanggilnya.

"Humeera, kamu di panggil, karena sekarang giliran kamu yang makan malam bersama pangeran," kata salah satu peserta.

Mina dan Airin saling bertukar pandang dan setelah itu Mina masuk ke dalam kerajaan bersama peserta yang tadi memanggil nya itu, sementara Airin masih berada dan kembali duduk di gazebo yang berada di taman kerajaan ini.

Setiba Mina di dalam ruang tengah kerajaan, semua mata tertuju kepada Mina dan itu membuat Mina jadi canggung dan ia hanya bisa tersenyum kikuk di hadapan semua orang.

Dan sampai ketika Mina membuka pintu ruangan yang dimana Raja, Ratu dan juga Pangeran berada di dalam ruangan tersebut. "Duh tuh orang pada kenapa sih liatin gue kaya gitu? bikin risih aja," kata Mina sambil menatap lantai yang ada di bawahnya ini setelah ia sudah berada di dalam ruangan itu dan ia juga sudah menutup pintu ruangan tersebut.

Ketika Mina mengangkat wajahnya dan menatap lurus ke depan, ia melihat meja makan yang sudah terdapat Raja dan Ratu yang duduk menghadap ke arah Mina dan seorang laki-laki yang duduk memunggungi Mina yang entah itu siapa tapi Mina rasa itu adalah Pangeran.

Raja dan Ratu menatap Mina dengan tatapan heran, sementara Mina malah kaget dan sedikit mundur dan itu membuat punggung nya membentur pintu, karena Ratu memanggil nya.

"Humeera, sedang apa kamu berdiri di sana? sini duduk di sebalah saya," ajak Ratu dan Mina menjawab iya dengan nada gugup, karena ia masih kaget.

Mina berjalan mendekati meja makan dan setelah mendapatkan izin untuk duduk, Mina pun akhirnya duduk di sebelah Pangeran.

Mina benar-benar gugup, ia tidak tau apa yang harus di lakukan seorang calon ratu di hadapan Raja dan Ratu dan juga Pangeran, walaupun dirinya ini tidak ingin menjadi Ratu sedikitpun.

Karena Mina tidak tahan dengan suasana canggung ini, akhirnya Mina mencoba membuka suaranya untuk mencairkan suasana aneh ini.

Mina sedikit berdehem sebelum ia memulai berbicara. "Bagaimana kabar Raja dan Ratu hari ini?" tanya Mina dengan gugup. Jujur saja ia tidak tau caranya memulai percakapan dengan Raja dan Ratu dan juga tidak ada hal yang ingin Mina bahas oleh dua orang penting yang berada di depan nya ini.

"Ucapkan salam terlebih dahulu sebelum berbicara kepada Raja dan Ratu, kau tidak sopan," kata Pangeran yang duduk di sebelah Mina dengan nada dinginnya itu. Mendengar ucapan itu, Mina pun menoleh ke sebelah kirinya dan itu membuat Mina terkejut hingga Mina bangun dari duduknya.

"HAH!" Mina bangun dari duduknya dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya seperti orang terkejut.

"Tunggu, lo itu kan, lo kan cowok mesum yang ada di parkiran!" seru Mina sambil tangannya yang satunya tetap menutup mulutnya dan tangan yang satunya menunjuk ke arah Pangeran dan itu membuat Pangeran, Raja dan Ratu menatap Mina dengan heran.

"Oh ya ampun!" Mina kembali duduk di kursi dan ia menatap wajah Pangeran itu dengan teliti hingga membuat Pangeran menjadi menjauhkan dirinya dari Mina, tetapi Mina justru malah mendekati Pangeran tanpa memutuskan pandangan nya dari wajah Pangeran.

Sementara Raja yang ingin memberitahu ke Mina bahwa tindakan nya itu tidak sopan, dicegah oleh sang Ratu. Karena Ratu ingin tau apa maksud tindakan Mina terhadap Pangeran.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C5
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login