Download App

Chapter 22: Qin Sheng Kalah?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Lu Ming mendengar alarm itu saat dia masih berada di garis pertahanan keempat.

"Br*ngsek!" Lu Ming memaki sembari mempercepat gerakan tangannya.

QS ini jahat sekali!

Lu Ming berada di depan, jadi dia keluar lebih dulu.

Melihat Pria Paling Tampan Di Dunia ini keluar lebih dulu, para hacker pun lega. Ternyata QS tidak sekuat yang mereka kira.

[Tik Tok: Pria Paling Tampan Di Dunia, memang sangat tampan!]

[Zhu: Pria tampan memang tak terkalahkan!]

[KG: Pria tampan, apa QS masih ada di garis pertahanan pertama?]

Lu Ming sedang duduk di kursi dengan putus asa sekarang. Dia tidak lagi ingin melihat komputer.

Lima menit kemudian, Qin Sheng keluar dari sistem Grup Longfei. Saat dia keluar, dia juga telah menghancurkan lima garis pertahanan.

Kemungkinan sistem pertahanan itu tidak akan dapat digunakan lagi. Akan membutuhkan banyak uang dan waktu untuk membangun kembali sistem pertahanannya.

Informasi di dalam grup sangat penting dan tidak dapat dicuri oleh pihak luar. Jika informasi inti perusahaan dicuri ini akan menjadi pukulan yang fatal bagi perusahaan.

Ketika Qin Sheng memicu alarm untuk berbunyi, teknisi Grup Longfei mengetahuinya. Mereka segera melacak Qin Sheng.

Sayangnya, keterampilan komputer mereka tidak bisa dibandingkan dengan keterampilan Qin Sheng. Setelah mencoba berbagai cara, mereka tidak dapat menemukan jejak Qin Sheng.

Setelah menghancurkan semua garis pertahanan, Qin Sheng pergi dengan arogan lalu meninggalkan pesan, 'Pertahananmu terlalu sampah, aku akan membantumu memeriksanya lain kali.'

Staf teknis terdiam.

Mereka tidak membutuhkannya, terima kasih.

Teknisi hanya bisa melihat logo hacker yang sombong itu keluar dari bawah hidungnya.

Tanpa ragu, dia melaporkan masalah tersebut kepada kepala departemen.

"Apa? Bukankah kamu seorang ahli teknologi yang lulus dari universitas di luar negeri? Bahkan kamu pun tidak bisa menghentikannya?!"

Kepala Departemen merasa ini adalah masalah yang serius jadi dia memutuskan untuk menelepon Presdir malam itu juga.

Sang presdir langsung marah besar, "Cari! Cari orang ini segera!"

Sebelumnya, Dia tidak pernah diprovokasi dengan cara yang begitu sombong seperti ini. Selama ini semua orang menyanjungnya.

Karena memikirkan sesuatu, hingga membuatnya menjadi gugup, "Apakah dia mengambil informasi tentang perusahaan?"

"Aku tidak tahu, tapi dia menghancurkan semua garis pertahanan kita dan meninggalkan pesan, yang mengatakan bahwa dia akan datang lagi lain kali."

"Urus ini sekarang juga. Kamu pikir aku mempekerjakan dan menggajimu di sini bukan untuk diam saja kan?" Presidir Grup Longfei melimpahkan semua kesalahan ke departemen teknis. Ini salah mereka karena tidak bekerja dengan baik, sehingga sistem pertahanan bisa diserang.

"Baik." Kepala departemen teknis hanya dapat menyetujuinya. Tetapi sebenarnya dia merasa tidak terima. Ada banyak orang yang lebih ahli dalam memahami komputer di dunia ini. Bagaimana bisa mereka dibandingkan dengan orang-orang ini? Tidak peduli seberapa bagus sistemnya, akan selalu ada celah yang bisa ditembus, keamanannya pun juga akan sulit untuk dipastikan. 

Bukannya mereka tidak ingin mempekerjakan para hacker jenius itu. Hanya saja mereka terlalu sombong untuk itu mereka menolaknya.

Setelah kembali, dia mulai memelihara dan membangun kembali sistem perlindungan dalam waktu semalam.

Namun, ini bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

Di satu sisi, mereka juga mengkhawatirkan kapan hacker ini akan datang lagi.

Sedangkan QS, mereka tetap tidak dapat menemukannya. Qin Sheng sangat berhati-hati dan tidak meninggalkan jejak sesedikit apa pun.

***

QS kembali ke Hei Di.

Orang-orang yang tidak menyukai QS langsung mengejeknya. Ketika semua orang mengucapkan selamat kepada Pria Paling Tampan Di Dunia, dia tidak membantah, jadi semua orang mengira QS kalah.

[Ayam Pedas: QS, kupikir kamu tidak terkalahkan. Tak kusangka kamu bisa kalah.]

[Duck: Hahaha, bagaimana rasanya kalah? Makanya jangan terlalu sombong!]

[HackerQ: Ini memberi kita pelajaran untuk tidak terlalu arogan. Jika tidak, suatu hari nanti, kita bahkan tidak akan tahu bagaimana kita mati.]

Qin Sheng menyipitkan matanya. Melihat mereka sangat heboh

Lalu, perlahan Qin Sheng mengetik, "Siapa yang memberitahumu bahwa aku kalah?"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C22
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login