Download App

Chapter 7: Pondok Tulip

Grisseo yang mengetahui bahwa apa yang dialami Fargo adalah ilusi hanya tersenyum kearah Lea.

"Apa kau bertemu dengannya? Madah ? " tanya Grisseo pada Fargo.

"Madah? namaku Fargo bukan Madah, " Ujar Fargo sedikit ketus.

"Baiklah Fargo,kurasa kau sudah bersikap tidak sopan dengan menghina buah mel, itulah sebabnya dia marah padamu," terang Grisseo dengan santai dan senyuman yang sulit di mengerti.

"Mimpi macam apa yang tadi itu?? " gumam Fargo kembali mengingat ingat kejadian aneh yang baru saja ia alami.

"Ahh sudahlah, bisakah kau membawaku kembali pada teman-temanku?? " tanya Fargo pada Lea.

Namun Lea yang tampaknya tengah berbincang serius dengan Grisseo tak mendengar pertanyaan Fargo.

"Lea, bisa kah kau membawaku pada teman-temanku?? " Tanya Fargo sembari mendekat kearah Lea, namun Lea tak menjawab apapun, ia hanya membalas pertanyaan Fargo dengan tatapan dalam, tiba-tiba Lea mengubah wujudnya dalam bentuk normal, namun itu tak terjadi pada Fargo.

"Kenapa aku tak berubah?? " tanya Fargo yang kini ukuran tubuhnya puluhan kali lipat lebih kecil di bandingkan dengan Lea.

Tanpa bicara sepatah katapun Lea mengepak sayapnya dan melambung ke udara, membuat Fargo terkejut dan bingung.

"Hey!!! Lea!!! Tapi aku belum naik ke punggungmu, kau akan kemana ? heyy tunggu!!! " Pekik Fargo yang diabaikan oleh Lea, harpy cantik itu sudah terbang menjauh meninggalkan Fargo di perkebunan mel bersama para peri tadi.

"Apa-apaan ini?? Aku tak ingin berada di sini, " Ujar Fargo dengan kesal saat melihat Lea terbang menjauh.

Fin dan Midea segera menghampiri Grisseo, "apa yang terjadi Griss ?? Kenapa Lea meninggalkan dia?? " Tanya Midea tak mengerti dengan tindakan Lea.

"Kalian akan segera tahu," Sahut Grisseo sembari melangkah menghampiri Fargo.

"Ikutlah dengan kami, Lea takkan kembali, " Ujar Grisseo yang membuat Fargo menatapnya heran.

"Kenapa kau berkata begitu, apa dia mengatakan tentang ini padamu?? " tanya Fargo yang masih tak bisa menerima kenyataan bahwa Lea meninggalkannya di kebun mel.

"Aku akan menjelaskannya nanti, tapi sebelum itu kita harus segera kembali ke pemukiman karena tak lama lagi para thormen akan datang, " Ujar Grisseo sembari menepuk pundak Fargo dan berlalu.

"Pemukiman?? Apa maksudmu, apa kau berpikir bahwa aku memang bersedia tinggal bersama kalian? Itu takkan pernah terjadi, " timpal Fargo dengan angkuh.

"Baiklah, itu terserah kau saja, kami akan kembali ke pemukiman, jika kau tak ingin ikuti tak apa, semoga para thormen tak melahap mu, " Ujar Grisseo segera bersiap pergi.

Tiba-tiba suara gemuruh mengejutkan mereka.

"Astaga mereka sudah datang, " Ujar Fin dengan wajah cemas, sementara Grisseo kembali menoleh pada Fargo yang juga tampak ketakutan.

"Suara apa itu?? Apa kalian mendengarnya?? " tanya Fargo pada para peri.

"Itu pasukan thormen.....Fin, Midea, kita harus bergegas" Ajak Grisseo pada dua peri lainnya.

Fargo turut panik saat mendengar suara gemuruh itu semakin mendekat, para peri mulai membuka sayap mereka, sementara Fargo kebingungan harus berbuat apa.

"Hey... Kalian!! Tunggu!!! Bagaimana denganku?? Apa yang harus ku lakukan?? " Tanya Fargo dengan wajah panik.

"Bersembunyi lah!!!selamatkan dirimu!! " Ujar Fin dengan tegas dan mulai terbang.

Fargo mengedarkan pandangannya dengan cepat mencari tempat untuk bersembunyi, ia menemukan sebuah pondok kecil di pinggiran kebun mel yang terbuat dari kelopak tulip, Fargo segera berlari dan masuk kedalam pondok itu.

"Kenapa kita tak mengajak dia terbang saja?dan menjauh dari sini, " tanya Midea saat melihat Fargo berlari dengan panik kearah pondok itu.

"percayalah dia akan baik-baik saja, " Sahut Grisseo sembari terbang menjauh dengan diikuti oleh Fin dan Midea menuju tempat persembunyian yang berada di luar area kebun mel, kali ini para peri bersembunyi sembari mengawasi pondok tulip dimana Fargo bersembunyi.

Udara berubah pekat saat belasan thormen itu tiba, mereka merabut paksa buah- buah mel dari pohonnya, memakannya dengan rakus hingga air liur mereka tampak berceceran, makhluk dengan warna kelabu dan transparan itu juga memiliki duri di sekitaran punggung dan lengannya. Fargo yang juga sedikit mengintai di sela kelopak tulip segera bergidik ngeri saat melihat makhluk makhluk itu. ia duduk sembari memeluk lututnya, seumur hidup inilah kali pertama ia melihat makhluk mengerikan di depan matanya. Udara beraroma busuk menyebar cepat membuatnya segera menutup indra penciumannya.

Para thormen bergerak menyisir seluruh buah mel dari setiap pohon di kebun itu, salah satu thormen bahkan mendekat kearah pondok tulip dimana Fargo bersembunyi, Fargo yang merasa semakin ketakutan kala pondok itu mulai semakin bergetar kencang menandakan sesuatu yang besar tengah mendekat.

Pondok tulip tersembunyi diantara pohon buah mel, Fargo mulai menahan nafasnya saat makhluk itu terlihat melintas.

"Griss.. Dia berhenti di sana, " Ujar Fin sembari menunjuk kearah thormen yang berhenti di dekat pondok Fargo.

"Tenanglah, " Ujar Grisseo sembari mengawasi dengan serius.

Tiba- tiba thormen yang awalnya hanya melintas, secara spontan menoleh kearah pondok tulip yang di gunakan Fargo untuk bersembunyi.

"Oh.. Tidak!!!apa yang akan dia lakukan??" Batin Fargo saat melihat dari celah-celah kelopak tulip untuk mengintai thormen tersebut.

Makhluk berukuran raksasa itu segera meraih pondok tulip itu dan mencabutnya dengan paksa seperti mencabut sebuah pohon.

Pondok tulip berguncang semakin hebat saat thormen itu mengangkat pondok yang tampak kecil itu untuk di dekatkan kearah wajahnya.

Fargo semakin panik ia berpegangan pada bagian dalam pondok tersebut dan saat ia merasa pondok itu seperti melayang semakin tinggi Fargo tak bisa lagi mengendalikan dirinya.

"Obvolvere...." Ucap Fargo sembari menahan nafasnya dan seketika pondok itu kembali melayang turun, karena thormen yang mengangkat pondok itu segera melepas pegangannya, saat Fargo mengucap kalimat andalannya mendadak muncul sebuah gelombang kejut yang membuat makhluk mengerikan itu menghempaskan pondok tulip .

"Tidak!!! Tidakk!! Ini buruk.... Aaaaaaaa!!!! " Fargo yang merasa pondok tulip melesat cepat ke bawah seketika memekik karena ketakutan.

'Wooooossshhhhhh' tiba tiba pondok yang hampir menyentuh tanah itu kembali naik, Fargo yang masih ketakutan segera memastikan siapa yang kali ini memegang pondok tersebut.

"Bertahanlah nak, sebentar lagi, " Ujar Grisseo yang terlihat memegangi sisi pondok tulip, Fin dan Midea tampak memegang sisi lainnya.

"Apa kau baik-baik saja?? Maaf kami sedikit terlambat, " Ujar Fin sembari terbang membawa pondok itu menjauh.

Fargo segera bernafas lega setelah mengetahui bahwa yang membuat pondok tulip kembali melayang adalah para peri.

Karena merasa ingin tahu kemana para peri akan membawa pondok itu pergi, Fargo memutuskan untuk sedikit mengintip di sela sela pintu pondok yang tengah melayang itu, matanya segera membola saat melihat kebawah ada puluhan jamur raksasa berwarna warni yang tak biasa gerombolan jamur-jamur itu tampak Riuh, disana terdapat banyak makhluk kecil bersayap yang terlihat tengah sibuk dengan aktifitas mereka.

"Apakah ini nymphodora?? " Tanya Fin sembari memandang takjub pada keajaiban di depan matanya.

"Ya... Kau benar, selamat datang di nymphodora pemukiman para peri lembah Mirabilis, " Ucap Grisseo yang mulai terbang rendah sembari membawa pondok tulip.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login