Download App

Chapter 3: Kematian Sasori

Bagian 1 : Kekuatan dan cinta

Chapter 3 : Kematian Sasori

Kantor Hokage

Tsunade Senju, nama yang selalu diingat oleh seluruh desa Shinobi sebagai salah satu dari tiga Senin Legendaris dan ninja medis terbaik. Ia juga cucu dari Hashirama Senju. Dialah yang memegang puncak kekuasaan Konoha dan bergelar Godaime Hokage.

Saat ini Tsunade sedang menghadapi musuh terbesar baginya atau mungkin bagi seluruh kage yaitu memberi stampel ke kertas yang berjumlah sekitar ratusan bahkan ribuan yang membuat dirinya harus duduk seharian atau bahkan bisa sampai besok. Itulah siksaan terbesar yang dialami oleh seorang Kage.

"Kapan ini berakhir" teriak Tsunade yang sudah frustasi karena dari tadi pagi dia hanya sibuk dengan kertas-kertas yang ada di mejanya. Bahkan setelah dia memeriksa kertas-kertas itu dari tadi pagi hanya berkurang sepersepuluh saja

Saat Tsunade sedang sibuk-sibuknya memberi stampel persetujuan ke kertas-kertas yang sangat banyak hingga membuatnya menjadi tumpukan yang sangat tinggi, tiba-tiba muncul sebuah asap didepannya. Setelah asap menghilang terlihatlah seekor katak hijau kecil berjubah abu-abu dan berambut putih.

"Akhirnya aku berhasil sampai disini" Fukasaku tiba-tiba muncul dari asap tadi. Dia adalah salah satu katak yang paling dihormati di gunung Myobokou.

"Tuan Fukasaku ada urusan apa anda berkunjung ke Konoha" tanya Tsunade dengan Heran dengan kedatangan Fukasaku.

"Sebenarnya aku ingin berkunjung kesini 4 tahun lalu. Tapi karena tidak ada sarananya, aku menunda sampai sekarang" tutur Fukusaku

"Empat tahun lalu. Itu tepat kepergian Jiraiya dan Naruto untuk pelatihan. Anda tak memiliki sarana ke sini, berarti pemilik summon anda tak ada. Apa yang sebenarnya terjadi." tanya Tsunade dengan penasaran.

"Ini tentang Jiraya-boy"

"Ada apa dengan Jiraya-san?"

"Dia sudah mati"

"A-paa. Tidak mungkin dia mati" Tsunade terkaget.

Tsunade paham betul kekuatan jiraya. Meski ia terlihat seperti pria tak beradab, jika sedang serius sulit untuk melukainya. Apalagi ada yang membunuhnya. Setidaknya orang itu harus setara dengan Shinobi rank S.

"Itu benar. Bahkan aku menyaksikan kematiannya. Dia menitip pesan terakhir untuk Konoha."

*******

Flashback

Hutan tak diketahui

Kuchiyose no Jutsu : Fukasaku

Asap pun muncul di depan pengguna jutsu. Setelah asap menghilang, terlihatlah seekor katak kecil berwarna hijau, berjubah abu-abu dan berambut putih. Dia adalah Fukasaku.

"Jiraiya-boy ada ur... Kenapa denganmu, Jiraiya-boy?"

Fukasaku terkejut melihat kondisi Jiraiya yang mengenaskan. Tubuh tuanya penuh luka. Ia tak bisa menopang tubuhnya sendiri. Sekarang hanya bisa bersandar di pepohonan.

"Ohok, Ja-ngan u-rus a-ku! Se-ba-iknya ka-u se-la-mat-kan Na-ru-to. Di-a se-dang di-ke-jar. A-ku se-rah-kan Na-ru-to ke-pa-da-mu" ucap Jiraiya dengan terbata-bata.

Flashback End

*******

"Setelah itu dia menutup mata untuk selamanya. Aku menguburkannya di gunung myouboku. Aku juga menjalankan pesan terakhirnya. Aku mencari Naruto kemanapun. Namun, sampai saat ini, Naruto masih belum ditemukan" ucap Fukasaku menyambungkan ceritanya.

"Apa kau tahu siapa yang membuat Jiraiya sekarat, tuan Fukasaku?"

"Aku tidak tahu. Yang pasti orang itu kekuatannya tidak lebih rendah dari Jiraiya-boy atau bahkan melebihinya. Aku tidak bisa memprediksi siapa dia. Musuh Jiraiya itu banyak. Bisa saja kage dari desa lain atau... Akatsuki." Tsunade menggertakkan gigi mendengar Akatsuki disebutkan.

Tsunade menduga Akatsuki dibalik semua ini. Para kage bisa saja menyerang Jiraiya, tapi membunuhnya itu hal yang mustahil.

Tsunade mengepalkan tangannya. Aura membunuh dikeluarkan dengan dosis tinggi. Shizune di sampingnya sampai menegukkan ludah.

"Kau tenang Tsunade. Marah saja tak bisa membawa Jiraiya-boy dan Naruto-san kembali. Yang terpenting kita harus mencari Naruto. Dia pasti tahu apa yang terjadi pada Jiraiya-boy"

"Kau benar tuan Fukasaku. Aku akan membantu mencai Naruto-san. Tapi ada masalah. Bagaimana aku menjelaskan hal ini kepada Hinata. Hinata sangat menantikan kabar dari Naruto selama empat tahun ini. Kabar buruk ini pasti membuatnya sangat sedih."

Tsunade kebingungan mendengar berita yang mendadak ini. Ditambah lagi dengan hilangnya Naruto. Dia juga harus mencari Naruto. Belum lagi dia harus menjelaskan hal ini kepada Hinata, sebab gadis itu sejak 4 tahun lalu pasti menanyakan tentang Naruto.

"Kita kesampingkan itu. Bilang saja Naruto berlatih lebih lama lagi dengan Jiraiya," gumam Fukasaku.

"Mungkin hanya itu alasan yang ada." Tsunade menghela napas.

Sebenarnya Tsunade tak ingin berbohong, tapi ia tak ingin melihat kesedihan pada gadis itu. Terpaksa kali ini.

'Dimana kau Naruto? Apa kau baik-baik saja? Aku harap kau masih hidup.' gumam Tsunade dalam hatinya.

*******

Tanah Sungai

Keheningan terjadi saat pria bertopeng akan membuka topengnya. Saat baru menyentuh topengnya, tiba-tiba....

"Awas dibelakangmu" teriak nenek Chiyo.

Chiyo melihat bahaya di belakang pria beropeng. Sosok boneka Sasori tiba-tiba bangkit. Ia berniat menusuk pria bertopeng itu dari belakang secara sembunyi-sembunyi. Chiyo berusaha mencegahnya.

Pria bertopeng itu langsung waspada. Ia memperluas radar kewaspadaannya ke penjuru gua. Tampak ada satu boneka yang menuju dirinya, berniat memberikan serangan.

Hiraishin

Pria bertopeng tak diam begitu saja. Ia langsung berpindah dengan sangat cepat ke belakang boneka itu. Lalu dia menebas boneka itu sehingga menjadi dua.

"Bagaimana mungkin boneka itu masih bergerak. Padahal Sasori sudah mati," tanya Hinata bingung dengan situasi sekarang.

"Apa ada musuh?" tanya Sakura.

Sakura merasa kehadiran musuh lain. Ia langsung memasang kuda-kuda menyerang sakura bersiap-siap menyambut musuh dengan pukulannya.

Sage Mode

Dengan Sage Mode, pengguna bisa merasakan chakra dengan radius 1 km. Dia merasakan dibelakangnya ada chakra ninja. Lalu dia berbalik ke belakang dan hanya melihat boneka yang sudah terpotong tangan kirinya, kini tengah tergeletak di tanah.

'Bagaimana mungkin boneka mempunyai Cakra seperti manusia. Kecuali jika itu...'

*******

Flashback

"Sepertinya aku meremehkanmu. Selamat tinggal shinobi-san. Jika ada kesempatan aku pasti akan membunuhmu. Jangan pernah meremehkan lawanmu. Hahahaha" Sasori tidak me rasa kesal dirinya Mari sekarang malah dia tertawa seakan-akan dia tidak jadi mati.

"Hmph"

Setelah perkataan tadi tubuh Sasori pun jatuh ketanah.

Flashback End

*******

'Aku Barus menyadarinya. Jadi itu maksud dari perkataanmu, Sasori. Jangan pernah remehkan lawanmu. Apa kau pikir caramu akan berhasil membunuhku. Hahaha, Kau memang tidak bisa dibunuh hanya dengan menghancurkan jantungmu saja. Tapi harus menghancurkan jiwamu. Baiklah, aku akan menggunakan fuin itu' batin pria bertopeng.

Pria bertopeng tampak diam di tempat. Namun, tangan kanannya dengan lincahnya bergerak. Tangan itu seperti sedang menggambar dia awang-awang. Gambarannya seakan membentuk sebuah kanji fuin.

Tiba-tiba di belakang pria bertopeng, sebuah boneka muncul. Boneka itu melancarkan serangan menuju pria bertopeng. Pria bertopeng masih diam. Fuin yang dibuatnya itu masih belum selesai.

Kesempatan terbuka lebar. Boneka itu langsung mengayunkan pedangnya ke jantung pria bertopeng. Pria bertopeng masih terfokus dengan fuin yang dibuatnya, ia tak merespon tindakan boneka itu.

Pedang boneka itu semakin mendekat. Saat hampir mengenai jantung pria bertopeng, tiba-tiba korban menghilang dari hadapannya.

'Dimana dia? Kenapa dia bisa menghilang?' Boneka itu tampak kebingungan mencari jejak pria bertopeng.

Dari belakang boneka itu, pria bertopeng sudah berdiri dengan tegak. "Kau mencari aku?" Pria bertopeng tampak menyeringai.

Boneka itu terkejut dengan hadirnya suara di belakangnya. Boneka itu segera berbalik.

"Kau tertangkap Sasori. Tadi kau bisa lolos, karena kupikir jiwamu langsung masuk ke neraka. Kali ini kau akan benar-benar mati,Sasori."

Naruto menggerakkan tangannya. Di depan tangannya ada seberkas cahaya berwarna ungu. Boneka itu tak sempat menghindar. Ia terkena pukulan tangan Sasori.

'Segel Kutukan: Penghancur Jiwa'

Tangan pria bertopeng tepat memukul ke dahi boneka itu. Boneka itu terpental dengan pukulan pria bertopeng. Sebuah fuin langsung tercetak di dahinya.

Boneka itu masih menundukkan kepalanya. Tak selang lama, kepala boneka diangkat. Mata boneka itu bersinar cokelat, seakan ada ruh yang memasuki boneka itu.

Boneka itu tertawa. "Hahaha, fuinmu sangat lemah. Tak berdampak apapun padaku."

"Hmm, benarkah? Ayo kita buktikan fuinmu itu berguna atau tidak.

"Cih, akan kutunjukan siapa Sasori sebenarnya."

Sasori mengalirkan chakra menuju boneka miliknya yang masih bisa bertarung. Ia akan menggerakkan semua boneka itu. Namun, perasaan terbakar dapat ia rasakan.

Control Sasori menghilang. Tanda di dahi Sasori semakin terang. Itu berwana ungu kehitaman. Sasori berteriak kesakitan. Ia tak diserang siapapun, tapi tubuhnya seperti dibakar di atas bara api.

"A.... argh, apa ini?" Boneka itu berteriak kencang.

Pria bertopeng menyeringai melihat hal yang terjadi pada Sasori. Itu sesuai rencananya.

"Kau yang salah, Sasori. Kau pikir fuin itu tak berefek padamu. Itu salah besar. Fuin itu pembakar jiwa. Selama tak ada chakra dari inang, fuin itu takkan pernah aktif. Namun, sekecil apapun chakra yang inang keluarkan, fuin itu akan aktif dan membakar sang inang. Hahaha, selamat tinggal Sasori. Semoga kau di neraka dapat insyaf.

"Argh. Sialan kau. Jika aku mati,maka kau juga harus ikut!" teriak Sasori.

Sasori dengan tenaga terakhirnya mencoba berjalan ke arah pria bertopeng. Namun, langkah Sasori tak pernah ada. Saat akan melangkah, boneka itu terjatuh ke tanah. Wajah boneka itu menghitam. Jiwa Sasori mulai terbakar oleh fuin kutukan.

"Aaaaaarrrrggghhhhhh," raung Sasori untuk terakhir kalinya.

Boneka itu tak memberontak lagi. Ia langsung tersungkur di tanah. Tak ada jiwa yang menghinggapinya lagi.

"Huh, akhirnya selesai juga." Pria bertopeng menghela napas lega.

Kedua Shinobi Konoha beserta Chiyo tercengang melihat apa yang terjadi dengan boneka Sasori. Hanya dengan sekejap, boneka itu terbakar tak berdaya. Penyebabnya masih menjadi misteri. Itu bukan ninjutsu.

"Itu tadi di wajah boneka Sasori, kenapa bisa jadi hitam?" tanya Hinata yang sedang terkaget-kaget.

"Itu gara-gara sebuah fuin yang tertanam di wajah boneka. Kalau tidak salah Itu adalah salah satu Fuin terlarang yang sudah punah. Benarkan Shinobi-san?" tanya Chiyo.

"Hmph, itu memang salah satu Fuin terlarang untuk digunakan. Tetapi untuk orang seperti dia, maka aku harus menggunakannya" ucap pria bertopeng itu.

"Seni gambar fuinjutsu tingkat dewa, Fuinjutsu hampir punah, chakra besar tak terhingga. Apa kau bagian klan Uzumaki yang masih hidup?" Nada Chiyo sangat serius. Tatapan matanya menajam ke arah pria bertopeng.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login